31 December 2010

Warung Plecing Kangkung Majapahit, Mataram

Plecing Kangkung memang identik dengan Lombok (bukan cabe), karena memang plecing kangkung adalah makanan khas daerah Lombok. Di sini mudah sekali menemukan warung yang menjual plecing kangkung, dari yang murah di pinggir jalan, sampai yang mahal di restoran-restoran.

Nah pada kesempatan siang ini ane direkomendasikan dan diajak temen ane yang asli Sasak Lombok untuk nyobain plecing kangkung di sebuah warung, karena gak ada namanya, ane namakan warung plecing majapahit, secara lokasinya memang di Jalan Majapahit, dekat Unram, tepatnya di depan Kantor Wilayah Perbendaharaan Negara, Mataram.

Kata temen ane, resep plecing ada yang asli ada juga yang sudah dimodifikasi, nah di warung ini adalah resep yang masih asli, untuk bedanya seh ane juga gak tahu. hehe. Selain plecing, disini juga menyediakan nasi pecel. harganya lumayan terjangkau, tarif mahasiswa, karena dekat juga dengan Unram, ane pesan seporsi pecel, seporsi plecing kangkung, dan dua es jeruk cuma bayar dua puluh dua ribu rupiah, gimana? Murah bukan? Cobain deh

28 December 2010

Es Dawet Ayu di Mataram


Hahai, heran juga ane, di Mataram ane nemu Penjual Es Dawet Ayu, padahal minuman ini khan minuman Khas Banjarnegara, kok bisa gerobaknya sampai Lombok ya? Haha.. Penjual ini mangkal di Jalan Majapahit, dekat Kantor Polda NTB, lokasinya strategis banget, di pingir jalan dan di bawah pohon rindang. Harganya cuma Rp 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah), murah juga. Tapi untuk rasanya kurang enak, kalau yang benar-benar asli itu rasanya manis banget dan cendolnya itu khas banget, tapi untuk yang ini rasanya cenderung pahit dan kurang segar. Jadi intinya Not Recommended.

Ane iseng iseng tanya tanya ama penjualnya, ternyata dia aslinya Bojonegoro, Jawa Timur, langsung deh ane ngobrol pakai bahasa Jawa, seneng rasanya ketemu orang jawa di luar pulau jawa, sama sama perantauan. Di sini dia tidak sendiri, dia bersama ke enam rekan seprofesinya punya bos dawet, jadi mereka cuma menjajakan aja, dan lokasinya menyebar di sekitar Kota Mataram.

27 December 2010

Warung Ayam Taliwang Dua-Em, Cakranegara


Akhirnya bisa wisata kuliner lagi, dan gratisan pula.. hahai ditraktir si bos, dalam rangka perpisahan rekan kerja yang melanjutkan tugas belajar. Nah kali ini wisata kuliner ke Warung Ayam Taliwang Dua-Em Bersaudara, yang berlokasi di Jalan Transmigrasi No.99 Cakranegara, Mataram, Lombok. Sebelum memasuki warung ini, ane terkesima dengan penataan ruang/desainnya, bagus banget, kental suasana tradisionalnya, yang jelas nyaman untuk wisata kuliner.

Pesanan bos banyak banget sampai-sampai perut ane gak muat, ada ayam bakar madu, ikan bakar, ikan goreng, tahu dan tempe goreng, plecing kangkung, sambal beberuk (terbuat dari potongan terong mentah dicampur sambal), minum, dan tentunya buah semangka sebagai penutup.

Masakan di warung ini ane bilang mantaph rasanya, tak salah dulu Om Bondan Winarno dari Trans TV juga pernah datang ke sini dan bilang maknyuuuss...... Oia kalau mau pesan tempat, telpon aja ke (0370) 622.914.

25 December 2010

Snorkling di Gili Trawangan, NTB


Siapa yang datang ke Gili Trawangan tanpa mencoba Snorkling, berati dia belum datang dengan sebenar-benarnya, karena orang-orang pengen kesini untuk snorkling. Kebetulan ane berkesempatan traveling ke pulau ini, tanpa menyianyiakan kesempatan, ane langsung sewa alat snorkling. Untuk sewa alat yang terdiri dari kacamata renang plus alat bernapas, pelampung, dan sepatu katak tarifnya Rp 60.000,00 per orang, nah kalau mau nyewa guide biar bisa ngajarin snorkling dengan baik dan benar serta menunjukkan daerah mana yang bagus karangnya harus nambah uang lagi, lumayan mahal juga nambah seatus ribu rupiah.

Di sepanjang pantai banyak yang menyewakan alat-alat ini, tapi ada yang lengkap dan ada juga yang tidak. Walapun penyedia sewanya orang asli lombok, mereka pinter bahasa inggris loh.. Ya jelaslah ini khan pulaunya bule, 90% isinya bule, ada yang putih juga ada yang item, haha.

Setelah ane nyemplung ke air, awalnya tidak terlihat apa-apa, karena airnya keruh bercampur pasir, akan tetapi setelah agak ke tengah baru kelihatan makhluk-makhluk hidup di dalam laut tersebut, banyak ikan-ikan kecil berwarna warni, juga karang-karang, dari yang kecil sampai yang berukuran jumbo. Oia ada juga semacam untaian yang terbuat dari besi, seperti kawat tapi agak besar. Setelah ane tanya ke guide nya, baru tahu kalau itu adalah tempat pembibitan karang, nah sebagai pemicu, juga dialiri listrik arus kecil. Namun butuh waktu bertahun-tahun agar karang ini bisa tumbuh. Bagaimana? Tertarik? Cobalah...!!

22 December 2010

Mengenang "Taman Kota" Purworejo


Lama merantau ke luar Kota Purworejo, tiba-tiba jadi inget dengan satu-satunya taman di Purworejo (sepertinya seh cuma satu ini), yang berlokasi di sebelah utara Monumen Ahmad Yani, atau di sebelah timur SMAN 6 Purworejo. Meskipun tamannya terlihat tidak terawat, kalau sore hari lumayan ramai, ada anak-anak muda yang hanya sekedar nongkrong, pasangan yang sedang memadu kasih, juga para orang tua yang membawa anaknya bermain disini. Di taman ini terdapat beberapa permainan untuk anak-anak layaknya di Taman Kanak-kanak (TK), seperti jungkat jungkit, prosotan, ayunan, juga beberapa patung hewan seperti jerapah, gajah, dan badak, juga yang paling mencolok adalah adanya Tank Besar yang nangkring di situ, kalau dilihat-lihat sih itu tank beneran (bisa dilihat pada gambar di atas). Sayangnya tank tersebut tidak terawat, sudah berkarat, dan dalamnya penuh sampah.. haha.
Dan sekarang Taman itu tinggal kenangan karena digusur oleh proyek pembangunan Kejaksaan. Huhu.. tragis sekali nasib jerapah, gajah, badak dan tank nya. Sekarang mereka teronggok di halaman Gor Purworejo, dan semakin tak terawat.

Tugu Jogja, Yogyakarta


Namanya saja Tugu Jogja, pasti lokasinya di Jogja, tidak mungkin donk di jepang. hehe. Tugu ini sudah menjadi ikon dan lambang buat Kota Gudeg. Tugu ini dibangun pada masa Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta, tepatnya yaitu setahun setelah Kraton Jogja berdiri. Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.

Tugu ini sekarang merupakan salah satu objek pariwisata Yogya, dan sering menjadi lokasi objek foto bagi para wisatawan. Tugu ini juga dikenal dengan istilah “tugu pal putih” (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Jl Mangkubumi, tugu ini, dan Jalan Monument Yogya Kembali akan membentuk satu garis lurus persis dengan arah ke puncak gunung Merapi.

Stasiun Tugu Yogyakarta


Siapa seh yang tidak tahu dengan Stasiun Tugu? Stasiun ini merupakan pintu gerbang bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Jogja. Apalagi dengan adanya Kereta Api Pramex jurusan Purworejo Solo, semakin menambah wisatawan yang datang melalui Stasiun ini. Kalau hari Sabtu Minggu, kereta Pramex dari Purworejo penuh sesak oleh warga Purworejo yang liburan di Jogja, khususnya untuk berbelanja di kawasan Malioboro.

Nah Stasiun ini beserta rel KA yang membujur dari barat ke timur merupakan daerah perbatasan antara Kecamatan Jetis dan Gedongtengen. Stasiun ini melayani pemberangkatan dan kedatangan kereta api (KA) kelas eksekutif dan bisnis, sedangkan untuk pemberangkatan dan kedatangan KA kelas ekonomi dilayani di Stasiun Lempuyangan yang jaraknya tidak jauh dari Stasiun ini

Dahulu, di stasiun ini terdapat dua percabangan jalur di sisi barat stasiun yang saat ini sudah tidak ada lagi. Jalur pertama ke utara menuju Magelang dan Parakan. Bekas jalur Jogja-Magelang ini dapat kita lihat di beberapa tempat di Jalan Tentara Pelajar, Yogyakarta. Jalur yang satu lagi, ke arah selatan menuju Palbapang di Kabupaten Bantul. Bekas jalur ini juga masih terlihat di beberapa tempat, salah satunya adalah yang sekarang menjadi lapangan parkir di sisi barat laut Kraton Yogya.

Benteng Vredeburg, Yogyakarta


Tahu gak kamu tentang Benteng Vredeburg? Yuph, benteng bersejarah ini terdapat di Yogyakarta, tepatnya di sebelah selatan Pasar Bringharjo, masih di wilayah Jalan Malioboro. Benteng ini dibangun tahun 1765 oleh VOC di Yogyakarta selama masa kolonial VOC sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan gubernur Belanda kala itu. Benteng ini dikelilingi oleh sebuah parit yang masih bisa terlihat sampai sekarang.

Benteng berbentuk persegi ini mempunyai menara pantau di keempat sudutnya. Di masa lalu, tentara VOC dan juga Belanda sering berpatroli mengelilingi dindingnya. Sekarang, benteng ini menjadi sebuah museum, dan di dalamnya ada beberapa bangunan. Di sejumlah bangunan di dalam benteng ini terdapat diorama mengenai sejarah Indonesia.

Bila kamu sedang jalan-jalan ke Jogja, atau sedang berbelanja di Malioboro, tak ada salahnya jika kamu mampir ke tempat ini, selain lokasinya dekat dengan Malioboro, disini kamu juga bisa mempelajari sejarah Indonesia masa lampau lewat diorama yang ada. Selain itu di dalam juga ada beberapa meriam tua, serta ada yang menyewakan sepeda tua untuk mengelilingi Museum ini. Coba deh, asyik banget.

20 December 2010

Pelabuhan Bangsal, Lombok


Pelabuhan Bangsal.
Pelabuhan yang terletak di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara NTB ini merupakan pintu gerbang bagi wisatawan baik domestik maupun luar negri, yang akan menuju tiga gili, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Kalau dari pusat Kota Mataram terdapat dua jalur yang bisa dilalui, yang pertama melewati jalur sepanjang pantai barat Lombok dengan jalan bagus, dan cukup luas, sedangkan jalur kedua yaitu melewati Kawasan Hutan Pusuk yang dipenuhi ratusan monyet, jalannya bagus, tapi agak sempit.

Waktu yang dibutuhkan dari pusat kota menuju pelabuhan ini kira-kira setengah jam menggunakan kendaraan pribadi. Setelah masuk pintu gerbang bertuliskan "Welcome to Bangsal", anda akan menjumpai petugas dishub berbaju biru muda menjaga pintu parkir. Di sini petugas tersebut akan mengarahkan wisatawan yang datang menggunakan kendaraan untuk masuk tempat parkir. Padahal jarak antara tempat parkir dan pelabuhan masih jauh sekitar 300 meter. Dan di dalam tempat parkir tersebut sudah siap siaga cidomo cidomo yang siap mengantar wisatawan ke Pelabuhan. Ternyata di dalam tempat parkir tersebut juga ada satu petugas yang jaga, disitu bisa nego pada petugas agar mobil bisa masuk sampai pelabuhan, dengan membayar Rp 20.000,00. Ckckckck... Setelah membayar uang tersebut, mobil bisa bebas melenggang masuk pelabuhan tanpa dihalang=halangi petugas.

Sampai di pelabuhan, langsung diserbu penjual-penjual sandal jepit maupun topi. Bangunan penjualan tiket kapal disitu sangat memprihatinkan, kotor dan terkesan tidak terawat, di dinding ada semacam pigura besar seperti tempat majalah dinding yang di dalamnya terdapat tempelan kertas-kertas yang sudah sobek dan lusuh. Lantai kotor becek karena habis hujan, toilet yang bau, hhmm pokonya terkesan jorok, mengenaskan, padahal di situ banyak turis mancanegara. Untuk menyeberang ke Gili Trawangan cukup membeli tiket sepuluh ribu rupiah, namun tidak langsung berangkat, setelah membeli tiket, harus menunggu dulu sampai kapal penuh, baru bisa berangkat.

Monyet-monyet di Hutan Pusuk, Lombok





Saat pulang dari Gili Trawangan menuju Kota Mataram, kami memilih jalur tengah, yang membelah hutan, nah di tengah perjalanan, kami melewati suatu daerah bernama Pusuk. Pusuk merupakan bagian kawasan Hutan Rinjani, Lombok dan merupakan tempat persinggahan bagi turis, baik asing maupun domestik.

Uniknya di Pusuk ini terdapat ratusan ekor monyet yang selalu setia menanti dipinggir jalan untuk diberi makan oleh pengendara yang lalu lalang melintas dijalan yang berkelok-kelok. Jalan di pusuk memang terlihat seperti kawasan puncak yang menawarkan sensasi yang berbeda bagi pengendara maupun turis asing. Hutan lindung yang rimbun serta suara alam mengiringi monyet yang berjejer di pinggir jalan.

Tempat ini sungguh menakjubkan, kehidupan mereka tidak terganggu dengan lalu lalangnya mobil, justru malah menengadahkan tangannya meminta makanan seperti pengemis. Ane takjub, masyarakat sekitar juga ikut menjaganya, tidak memburunya. Nah kalau anda melewati jalan ini, harap hati hati ya, karena monyetnya suka jalan-jalan ke tengah jalan, dengan enaknya melenggangkan kaki dari sisi yang satu ke sisi yang lain.

19 December 2010

Konservasi Penyu Gili Trawangan, Lombok

Saat ane jalan-jalan ke Gili Trawangan, eh ane melihat sebuah bangunan yang dipadati wisatawan, setelah ane dekati, ternyata itu adalah tempat konservasi kura-kura (Turtle Conservation). Bangunan ini berbentuj seperti bangsal, tidak berdinding, dan di dalamnya terdapat akuarium besar, isinya kura kura kecil-kecil, lucu banget, mau pegang, eh ternyata ada peringatan, tidak boleh disentuh.

Ada tiga akuarium besar dalam ruangan berukuran 10x24 meter ini , lokasi tepatnya yaitu di pinggir pantai desa Gili Indah, pulau Gili Trawangan . Pembangunan tempat konservasi ini dilaksanakan sejak bulan April tahun 2009 lalu, dan program tersebut berjalan dengan sangat baik berkat kerjasama dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Sehingga akhir tahun 2009 sudah bisa diresmikan. Yah, semoga kelestarian kura-kura tetap terjaga dengan adanya konservasi ini.




18 December 2010

Pesona Keindahan Gili Trawangan, Lombok

Sempat badmood karena di weekeend ini belum ada rencana untuk traveling, eh tiba-tiba hape ane berdering, Alhamdulilah teman ane ngajakin Snorkling di Gili Trawangan, wah tentu saja ane sambut dengan suka cita.

Jarak antara Kota Mataram ke Pelabuhan lumayan jauh, sejam lebih lamanya kami naik mobil dengan kondisi jalan yang sepi, karena bertepatan dengan Hari kuningan, banyak warga sekitar yang ke Pura.

Untuk menyeberang ke Gili Trawangan kita harus ke Pelabuhan Bangsal terlebih dahulu, karena di Pelabuhan tersebut ada kapal yang melayani penyeberangan Lombok - Gili PP. Untuk menyeberang, tarifnya Rp 10.000,00 per orang. Perjalanan memakan waktu sekitar setengah jam. Ombak yang lumayan besar, karena baru saja hujan, membuat kapal tidak berani cepat. Di tengah Laut bergoyang goyang sambil memandangi dua gili yang lain, yaitu Gili Meno, dan Gili Air. Selain berisi manusia, kapal ini juga mengangkut barang-barang, karena kebutuhan masyarakat Gili Trawangan memang dipasok dari Lombok.

Alhamdulilah setelah cukup lama digoyang ombak, sampai juga di Gili Trawangan, saat pertama turun dari kapal, masih belum terkesan, karena seperti biasa, pelabuhannya agak kotor. Langsung saja, tanpa panjang lebar, kami menuju penyewaan alat-alat Snorkling. Tarifnya Rp 60.000,00 isinya pelampung, kacamata+alat napas dan sepatu katak. Karena kami baru pertama kali snorkling, kami menyewa guide, mereka memberi tarif Rp 150.000,00 tapi kami tawar, dapatnya Rp. 100.000,00 . Lumayan lah, bisa ngajarin trik-trik snorkling, dan memberi petunjuk daerah mana aja yang bagus untuk di selami.

Waw, ternyata pemandangan bawah lautnya keren, banyak ikan kecil warna warni, juga karang yang indah. Subhanallah, indah banget...


GALERI FOTO GILI TRAWANGAN
















16 December 2010

Pantai Kuta, Lombok Tengah

Kalau kita mendengar kata Pantai Kuta, pasti kita langsung ingat dengan Pulau Bali. Akan tetapi jangan salah, Pantai Kuta yang satu ini ada di Pulau Lombok lho. Pantai Kuta ini tepatnya berlokasi di Desa Kuta Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat, dan bersebelahan dengan Pantai Seger, kira kira jarak pantai ini 65 kilometer dari pusat kota Mataram.

Akses menuju pantai ini sudah baik, aspal halus dan lumayan lebar. Jadi bisa dilewati mobil, bahkan bus besar.

Nah berbicara masalah keindahan, pantai ini jauh lebih bagus dari Pantai Kuta yang ada di Bali lho, dengan aksen bukit bukit hijau yang menghiasi di kanan kiri, akan tetapi ada satu hal yang lumayan mengganggu yaitu anak anak kecil yang menjajakan dagangan dengan memaksa. Biasanya banyak berkumpul di pantai yang deket ama Hotel Novotel Kuta, mereka ngikutin kemana pun wisatawan berjalan.

Padahal pantai ini indahnya minta ampuuun..... Pemandangan ini akan tambah sangat indah bila kita naik ke atas bukit yang membatasi Pantai Kuta dan Pantai Seger, dan menikmatinya dari atas bukit tersebut. Selain itu pasir di Pantai Kuta ini sangat khas, bentuknya bulat-bulat agak besar, seperti merica dan warnanya putih agak kecoklatan, waw kombinasi yang sangat luar biasa.

Sejak beberapa bulan yang lalu, dengan diresmikannya Mandalika Resort oleh presiden SBY, pantai ini diubah namanya menjadi Pantai Mandalika, dan berangsur angsur diperkenalkan kepada masyarakat umum mengenai perubahan nama ini.

GALLERY PHOTO KUTA/MANDALIKA BEACH









Pantai Seger, Lombok

Pantai Seger, pantai ini memiliki hamparan pasir putih yang bersih, yang terletak di bagian Selatan pulau Lombok, kira-kira jaraknya 65 kilometer dari kota Mataram. Hamparan pasir putih yang menawan itu adalah daya tarik utama bagi para wisatawan. Keindahan pantai ini membuat para wisatawan menjadi kagum menyaksikan panorama alamnya. Apalagi dengan airnya yang jernih dan tenang menjadikan pantai ini sangat ideal untuk berenang.

Keunikan panorama lainnya yang terdapat disekitar pantai, yakni tebing yang memanjang bersebelahan dengan Pantai Kuta Lombok. Tebing ini memanjang dari barat hingga ke timur yang kemudian diteruskan dengan pantai landai, berpasir putih yang memberikan bentuk melengkung sempurna sebagai suatu kreasi alam. Pemandangan tebing dari pantai terlihat dengan warna hijau mendominasi tebing-tebing yang cukup mudah untuk didaki, tak ketinggalan dengan hamparan rumput hijau yang membentang layaknya karpet menyelimuti tebing-tebing hingga ke tanah datar.


Ketika anda mendaki dan berada di tebing tersebut maka dari puncak tebing, terpampanglah gradasi warna air laut yang eksotis dengan mulai dari warna biru tua, biru cerah hingga turqois yang menandakan material pasir dan aneka terumbu karang ada di dalamnya. Sementara di sisi selatan, terlihat buih-buih putih seakan menari dibawa ombak. Hmm, pokoknya mantap, maknyus...

15 December 2010

Eloknya Pantai Surga, Lombok


Pulau Lombok itu memang gudangnya Pantai, sekeliling Pulau Lombok dipenuhi dengan pantai-pantai yang indah dan menawan. Ada yang berpasir putih, coklat, juga hitam. Nah salah satu pantai yang menawan yaitu Pantai Surga.


Pantai Surga berada di wilayah Lombok Timur bagian selatan tepatnya Jerowaru, sekitar 50km dari kota Selong. Di kanan pantai terdapat tebing yang menjulang berwarna sedikit putih. Di sebelah kiri terdapat jajaran pantai yang luas dengan pasir berwarna putih. Pantai ini terkenal memiliki pemandangan alam yang indah dan pantainya yang bersih dan berpasir putih, maka tidak heran pantai ini dinamakan pantai surga.


Akan tetapi dibutuhkan perjuangan yang lumayan besar untuk sampai ke sini, disamping jaraknya yang lumayan jauh dari pusat Kota Mataram, akses menuju ke pantai ini juga belum dikembangkan. Jalan belum bagus bro, berbatu-batu, ada juga yang sempit. Liat aja gambar di bawah ini.


Iseng-iseng temen ane tanya ke warga setempat, "Kenapa namanya Pantai Surga ya, apakah ada sejarahnya?", jawabnya apa coba? Orang itu menjawab dengan entengnya, karena yang punya tanah ini menamainya begitu, tidak ada sejarahnya, orang bule yang punya. Wkakakaka.... Ane kira dulu pantai ini tempat mandinya bidadari dari surga...

Rute / Peta Menuju Pantai Surga, Lombok Timur