Semenjak dibukanya BIL (Bandara Internasional Lombok), banyak berita berita negatif mengenai bandara tersebut, mulai dari keamanan, ketertiban, kenyamanan serta kebersihan. Well, memang saat dibuka, bandara ini memang belum siap 100% mulai dari fasilitas dalam gedung maupun fasilitas jalur Bandara - Mataram yang baru selesai satu Jalur.
Akan tetapi stelah berjalan beberapa waktu, bandara tersebut berangsur angsur berbenah. Sekarang tidak se-semrawut dulu saat dibuka yang disebabkan oleh Euforia berlebihan dari masyarakat, bukan cuma masyarakat sekitar lho. Lha yang datang itu malah kebanyakan naik truk atau bak terbuka, tentu itu warga yang rumahnya jauh dari bandara.
Ada Empat kisah yang saya alami dan saya lihat sendiri hari Sabtu kemaren. Silakan menyimak :
Akan tetapi stelah berjalan beberapa waktu, bandara tersebut berangsur angsur berbenah. Sekarang tidak se-semrawut dulu saat dibuka yang disebabkan oleh Euforia berlebihan dari masyarakat, bukan cuma masyarakat sekitar lho. Lha yang datang itu malah kebanyakan naik truk atau bak terbuka, tentu itu warga yang rumahnya jauh dari bandara.
Ada Empat kisah yang saya alami dan saya lihat sendiri hari Sabtu kemaren. Silakan menyimak :
- Kisah Pertama. Kisah ini diawali saat teman saya, sebut saja "mawar". Saat sampai Bandara, mawar kelaparan, berdasar info yang kita dapat, di bandara ada ibu ibu penjual nasi bungkus. Sebelum check in kita mencari penjual tersebut, setelah menyusuri bagian depan bandara, kami menemukan ibu ibu yang sedang duduk menghadap ke Runway bandara dengan beberapa bungkus nasi di sebelahnya dan Termos air panas. Tanpa pikir panjang, si Mawar yang sedang kelaparan pun langsung bilang ke ibunya bahwa dia mau membeli Nasi. Eh tak disangka ibu yang baik hati itu justru memberikan sebungkus nasi buat mawar, tidak mau dibayar. Oh so sweet.... Sungguh mulia hati ibu itu. Usut punya usut, ternyata beliau membawa beberapa bungkus nasi dan Termos sebagai bekal menonton pesawat mendarat dan tinggal landas. -___-
- Kisah Kedua. Kisah ini saya alami ketika menunggu Mawar makan dengan lesehan di lantai depan BIL. (bayangkan, di bandara internasional, bisa lesehan dengan bebas sambil makan nasi bungkus pakai tangan. Di mana lagi coba?). Nah daripada ngeliatain mawar yang lagi asyik makan (walau dalam bungkusnya cuma berisi nasi + mie), mendingan ngeliatin orang orang di depan pintu kedatangan. Buseeet banyak banget orangnya, mereka sepertinya mau menyambut kedatangan rombongan artis. Tak berapa lama ada seorang Bapak Tua keluar dari pintu kedatangan dengan menarik satu kopor besar. Dan disambutlah bapak itu dengan penuh suka cita dan keharuan sampai ada yang menangis terharu. Setelah cukup lama saling bersalaman, akhirnya pintu kedatangan itu sepi kembali. What... jadi orang orang tadi yang jumlahnya berlusin-lusin itu cuma menjemput dan menyambut satu orang. Oh mungkin dia Ketua RT setempat -___-
- Kisah Ketiga. Setelah si Mawar masuk untuk check in, saya pun buru buru pulang karena langit sudah gelap, pertanda hujan segera turun. Nah sampai di Pintu Keluar untuk bayar parkir, ternyata antre panjang, bagaimana tidak. Jalur motor cuma dibuka satu. Padahal motornya banyak. Mata saya tiba tiba tertuju pada Motor yang berada di depan saya. Motor Supra Hitam dikendarai seorang laki laki. dengan membawa karung besar di jok belakang yang berisi KANGKUNG. Saya bingung, heran dan penasaran, bercampur aduk jadi satu. sambil menunggu antrean, lalu saya berpikir "hmmm apakah di dalam ada kebon kangkung ya? Kok bisa dapet kangkung sebanyak itu?" -___-
- Kisah Keempat. Setelah keluar BIL, saya pun memilih jalur ByPass dari pada jalur Praya-Kediri dengan harapan bisa ngebut dan bisa cepat sampai Mataram, dan bisa terhindar dari hujan yang segera turun. Tapi apa daya, setelah sekitar lima kilometer meninggalkan BIL, Jalur ByPass menjadi macet. Ada apa gerangan, jalur bebas hambatan ini kok bisa macet? Oalah ternyata ada Prosesi Nyongkolan (baca postingan mengenai Nyongkolan, kalau belum paham). Tak dapat dipungkiri iring2an pengantin itu memakan setengah jalur sendiri, alhasil kita harus bergantian jalur untuk bisa lewat. Padahal akhir akhir ini media lokal dengan gencarnya memberitakan bahwa Jalur ByPass BIL dijamin bebas Nyongkolan. Sudah macet, hujan turun pula. Dan saya pun dengan sigap mengambil Jas Hujan dari balik Jok. Brrrrr... -___-
mawar itu sapa????
ReplyDeletemawar alias sidiq.. haha
ReplyDeletethanx....
ReplyDeletehaha...cek ini juga ya :p
ReplyDeletehttp://www.aufasidix.blogspot.com/2012/04/my-lonely-trip-to-gili-trawangan-gili.html
YA YA YA
ReplyDeleteSooooo funny.
ReplyDeleteGood...sy bangga jd org lombok...mau ledekin atau muji sila tiang ngiring pastinya kebaikan utk semua...
ReplyDelete