30 March 2020

Warna Warni Moms Cafe Pantai Oesapa


Pantai Oesapa bisa dibilang Pantai yang Paling Hits di Kota Kupang, gimana tidak, di sepanjang pantainya berdiri puluhan cafe yang kompak mendesain tempatnya dengan warna warni mencolok plus payung payung peneduh seperti di La Plancha Bali itu lho.


Kalau dihitung hitung sih, aku udah 3 kali ke pantai oesapa, dan ini adalah yang keempat kalinya, dan setiap datang ke pantai oesapa ini aku selalu pindah pindah cafe/tempat nongkrong nya. Nah untuk kali ini giliran Moms Cafe yang kita datangi.

Moms Cafe ini terlihat beda bila dibanding cafe cafe lain karena dia punya 2 lantai, awalnya kita sih mau duduk di bawah, biar si kecil bisa main main pasir juga, tapi karena pemandangan cantik pantai dan sunset banyak terhalang oleh lopo dan payung payungan, kita pun pindah meluncur ke lantai 2 nya.


Bangunan lantai 2 ini bisa dibilang bangunan bukan permanen karena terbuat dari kayu, lantainya pun kayu, jadi kalau diinjek pas melangkah, akan keluar bunyi kriek kriek, eh tapi tenang aja, konstruksinya kokoh kok, dijamin kuat menampung sekitar 20an orang.

Di lantai 2 ini tersedia meja kursi  2 baris dengan view yang ajib, di belakang terlihat jalan utama pantai oesapa lengkap dengan background barisan pohon enau, di samping samping terlihat warna warni cafe cafe yang ada di pantai oesapa dan di depan terlihat pantai oesapa dan matahari yang siap siap balik ke peraduannya.




Untuk pengunjung, sudah ada beberapa di bawah, tapi untuk di lanta1 2 nya, kita adalah yang pertama di sore ini. Kita sampai cafe ini sekitar jam 5 sore , pas banget dah waktunya, matahari udah gak terasa terik. Tahu sendiri lah di Kupang, jam 4 sore aja matahari masih menyilaukan banget, heuheuheu.

Kita memilih tempat duduk yang paling pojok, titik paling jauh dari tangga, karena paling oke spotnya. Seorang pelayan pun datang mendekat dengan membawa kertas menu. Seperti inilah menu menu yang disediakan Moms Cafe :


Sambil menunggu orderan dateng, kita foto foto dulu, sedangkan si kecil tetep asyik di mejanya dengan mainan di tangannya. Nah saat kita foto foto ini berangsur angsur pengunjung lain datang ke lantai 2 ini, padahal di bawah masih banyak banget yang kosong lho, kayaknya memang lebih suka di atas deh, pemandangan lebih luas gak terhalang payung payung warna warni.


Kopi dan Seja.... Paduan yang pas memang, apalagi ditambah Mie Rebus Pedas, makin mantap

Untuk segi rasa, mie ama kopinya yaaa sama aja sih standar, cuman ya itu kalau dibuatin warung tuh rasa mie rebusnya entah kenapa bisa jadi lebih enak daripada bikin sendiri , heuheuheu.

Sedangkan si kecil seperti biasa aku pesenin kentang goreng aja, favoritnya ya itu, ama es milo. Untuk makanan yang lain, kita juga pesen jagung bakar serut dan pisang gepeng. Jagung bakar serut ini disajikan dengan sambal lu'at (khas NTT) dengan citarasa yang asam, kalau menurut lidahku sih kurang cocok ya buat cocolan jagung bakar, lebih enak dimakan tanpa sambal. Sedangkan pisang gepeng ini sama kaya pisang epe di makassar, pisang kepok yang belum terlalu matang dibakar terus digeprek , lalu dikasih topping.


Kalau dilihat dari segi harga, menu makanan di pantai oesapa ini memang mahal, di atas rata rata warung warung di sekitar kupang. Tapi ya wajar sih , disni selain makanan, juga menjual suasana dan pemandangan, seperti halnya tempat makan di sekitar Gili Gili di Lombok, pasti lebih mahal. Tapi oke kok buat bersantai menikmati senja. Kalian wajib coba kalau ke Kupang

***

Peta Lokasi Mom's Cafe Pantai Oesapa, Kupang

.

23 March 2020

Inilah 6 Taman Hits di Kota Kupang

Enggak terasa sudah lebih dari setahun aja nih berdomisili di Kota Kupang, NTT merasakan gimana super panasnya disini dan merasakan pula derasnya hujan disini, dan meskipun kota kupang ini banyak disebut juga sebagai kota karang, ibukota Propinsi NTT ini banyak taman nya lho. 

Setahun disini kiranya udah cukup lah ya untuk buat postingan mengenai list taman di kota kupang, dan nanti ke depannya ku bakal bikin pula list list lain seperti pantai, warung/cafe, air terjun dan lainnya. Nah yang pertama, kita bahas mengenai taman dulu ya, berikut adalah List Taman Hits di Kota Kupang yang sering dipakai nongkrong anak muda di sini

1. Taman Nostalgia
Diantara sekian banyak taman di Kota Kupang, taman nostalgia ini adalah taman yang paling populer dan paling luas. Lokasinya berada di jalan Frans Seda Kupang, tidak jauh dari Lippo Plaza Kupang. Taman nostalgia ini diresmikan pada tanggal 8 Februari 2011 oleh Bapak Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Awalnya dibangun sebagai tempat untuk meletakkan Monumen Gong Perdamaian Nusantara (GPN) Kota Kupang. Fasilitas di Taman Nostalgia bisa dibilang lengkap, parkir kendaraan luas baik di sisi Jalan Frans Seda maupun di sisi dalam yaitu di jalan oematan. 



Untuk masalah perut tidak usah khawatir, di sisi jalan oematan berjajar banyak penjaja makanan mulai dari yang warung kecil sampai ke restoran, yang paling tenar sih Salome ya. Di dekat Gong Perdamaian terdapat area lapang yang biasanya digunakan untuk konser musik atau event lain. Buat kalian yang hobi lari, di sekeliling taman ini terdapat joging track lho, dan buat yang punya anak kecil, cocok dah ngajak anak kesini karena terdapat beberapa mainan seperti yang ada di Taman Kanak Kanak, gratis untuk umum.


2. Taman Adipura
Taman ini adalah taman pertama yang pasti dijumpai oleh pendatang/wisatawan yang datang ke kupang melalui jalur udara, karena taman adipura ini berlokasi di pertigaan jalan menuju Bandara El Tari Kupang.  Dahulu sih tempat ini cuma merupakan tugu adipura, namun di akhir tahun 2019 dipercantik dan diubah namanya menjadi Taman Adipura. Tidak luas, cuma satu bundaran di tengah pertigaan yang di tengahnya terdapat tugu adipura, dibangun pada tahun 1995 untuk mengenang Kota Administratif Kupang yang saat itu meraih piala Adipura. FYI, Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. 

Di bagian bawah tugu adipura ini ada kolam kecil yang saat kulihat sih enggak ada ikannya (atau belum ada mungkin ya) dan di sekelilingya terdapat tanaman dan bunga bunga, biasanya taman ini dijadikan tempat istirahat untuk orang orang yang melakukan olahraga lari.



3. Taman Patung Kasih / Tugu Merpati
Tidak jauh dari Taman Adipura dan masih di jalur menuju bandara, tepatnya di perempatan/persimpangan Bandara dan Universitas Nusa Cendana (Undana) terdapat sebuah taman kecil yang ukurannya sedikit lebih besar dari taman adipura. Dahulu sih tempat ini bernama atau dikenal dengan nama tugu merpati karena di tengah bundaran ini terdapat tugu yang berbentuk dua telapak tangan manusia yang di atasnya terdapat burung merpati putih, nah setelah direnovasi oleh pemkot kupang pada  akhir tahun 2019, tempat ini berubah menjadi Taman Patung Kasih dengan penambahan Tulisan Uisneno Nokan Kit yang berarti Tuhan Memberkati Kita dan ada pula patung berbentuk orang di sekelilingnya berjumlah 6 biji, yang maknanya terdapat enam suku besar di NTT yakni Sabu, Rote, Alor, Sumba, Flores dan Timor.



Lokasi Patung Kasih : https://goo.gl/maps/mcwXFR2YtJvvVGX68

4. Taman Bundaran PU / Tirosa
Masih di jalur bandara, ada 1 bundaran besar yang sangat terkenal di Kota Kupang, namanya Bundaran Patung Tirosa atau orang awam lebih mengenalnya dengan nama Bundaran PU karena lokasinya ada di dekat Kantor PU. Tirosa sendiri adalah singkatan dari Timor Rote Sabu yang menjadikan monumen ini sebagai pengingat persatuan tiga wilayah yang membentuk Kabupaten Kupang tempo dahulu (Kupang di Timor, Pulau Rote, dan Pulau Sabu)

Nah di tengah bundaran ini terdapat Sosok patung yang merupakan tokoh dari tiga wilayah tersebut yakni Prof. Dr. Herman Johannes (Rote) yang sedang memegang obor, El Tari (Sabu) gubernur pertama NTT yang memegang anakan, dan Hendrik Arnold Koroh (Kupang) yang memegang cangkul. 

Selain taman utama di bagian tengah bundaran, terdapat 6 titik taman di sekitar Patung Tirosa yang lengkap dengan tempat sampah di tiap titik tersebut. Taman ini selalu dibersihkan oleh petugas kebersihan setiap pukul 04.00 WITA. Saat siang taman disini jarang dipakai nongkrong, hanya kendaraan aja yang ramai berlalu lalang di sekitar bundaran ini. Tapi saat menjelang senja, sampai malam taman ini banyak dipakai nongkrong, terutama di sisi depan Hypermart


Lokasi Bundaran Patung Tirosa : https://goo.gl/maps/NvLVMtrEHW6tbc6U7

5. Taman Patung Sonbai
Sebenernya ini belum bisa dibilang taman yang nyaman buat nongkrong sih karena cuma ada patung yang akhir 2019 lalu dipercantik dengan beberapa bentuk arsitektur kekinian.

Patung tersebut merupakan sebuah patung equestrian yang berdiri di atas landasan berbentuk nyaris kubus. Letaknya di Kelurahan Bonipoi, tepat di antara Perpustakaan Daerah NTT dan Gereja Kristus Raja Katedral Kupang. Taman Patung Sonbai merupakan ikon yang menampilkan seorang pahlawan kebanggan masyarakat NTT dari suku Timor yang sebelumnya terlihat tidak terurus selama bertahun-tahun. Selain itu, penataan lampu dibuat sedemikian rupa dari ukuran yang kecil ke ukuran yang besar Hendak melukiskan arti perjuangan Sonbai dari hal-hal kecil, sedikit demi sedikit sampe besar dan menjadi seorang Pahlawan. 

Spot di sekitar taman ini terutama di depan  Bank Mandiri bakal super ramai saat musim ramadhan tiba karena menjadi salah satu spot yang menjajakan kuliner berbuka puasa, alias tempat ngabuburit.


Lokasi Taman Patung Sonbai : https://goo.gl/maps/ZBqXPgdptRKFsjZx6

6.  Taman Ina Bo'i 
Dahulunya taman yang berada di persimpangan Jalan Veteran - Kartini ini sangat tidak terurus tertutup rerimbunan pohon dan ilalang, namun di tahun 2019 kemarin, dengan anggaran 4,9 M mulai dipercantik dengan pemasangan beberapa patung,  tempat duduk, lampu lampu dan penataan pohon.

Untuk patung utamanya yang berbahan dasar kuningan, dikerjakan oleh seniman asal Jogja yaitu Amboro Lireng yang memang sudah tersohor di dunia seni rupa. Dalam patung tersebut terdapat 3 komponen yaitu Patung Sasando berukuran besar (6 meter), patung sasando kecil (2 meter) dan patung perempuan tinggi 3 meter yang sedang duduk bermain sasando kecil.

Selain itu dibangun juga enam patung wanita, dimana yang 3 itu dari suku rote dan 3 nya lagi dari suku sabu yang sedang menari.


 Lokasi Taman Ina Bo'i : https://goo.gl/maps/ryQm7ieK4LArzkqK7

16 March 2020

Jalan Jalan Seru ke The Lost World Castle Jogja


Udah lama sebenernya aku pengen jalan jalan ke The Lost World Castle Jogja, tapi baru pertengahan tahun 2019 baru bisa terealisasi, dan itu pun harus nyuri nyuri waktu pas libur lebaran.

The Lost World Castle ini berlokasi di kaki gunung merapi, masuk wilayah Cangkringan, Sleman, Jogja, tapi meskipun berada di kaki merapi, obyek wisata ini gampang kok dijangkau dari pusat kota jogja, sampai ke parkiran wisata jalanan sudah bagus, bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun 4. Aku sih cuma mengandalkan rute yang dibuatin ama om gugel maps ya, alhamdulilah selamat sampai tujuan tanpa nyasar.

Pengalamanku kemarin, untuk bisa sampai di dalam The Lost World Castle, kita harus membayar setidaknya 3 kali, yang pertama retribusi masuk wilayah cangkringan, yang kedua tiket parkir kendaraan, yang ketiga tiket masuk ke The Lost World Castle. Itu pun masih ada beberapa spot foto di dalam area The Lost World Castle yang dijaga petugas, kalau mau fotoan disitu harus bayar lagi.

Setelah memasuki pintu gerbang The Lost World Castle yang bentuknya seperti tembok besar china, kita akan disuguhkan beberapa spot foto seperti pada foto foto di bawah ini :




Ini adalah contoh salah satu spot yang harus bayar lagi untuk bisa fotoan disitu

Enggak cuma itu aja, Masih ada beberapa spot lagi yang gak sempet aku foto. Kemudian iseng iseng jalan ke arah kiri, di bagian bawah terdapat spot semacam tulang dinosaurus gitu, pengunjung enggak bisa kesana, jadi cuma bisa melihatnya dari atas.


Lanjut berjalan ke arah kanan, dari kejauhan sih cuma tembok aja yang bentuknya mirip tembok besar china, tapi tunggu dulu ada sesuatu yang menarik di balik tembok itu lho. Yaitu sebuah kapal besar layaknya di film film bajak laut gitu.


Untuk menuju ke bawah sana bisa jalan kaki lewat jalur yang sudah disediakan, lumayan jauh sih, kalau gak mau capek bisa sewa semacam sepeda atau apa gitu, gak tahu namanya, tinggal naik aja, entar alat itu bakal meluncur, tapi harus hati hati karena jalurnya sama ama jalur pejalan kaki. Alternatif kedua, bisa jalan kaki lewat jalur keluar, tempatnya agak tersembunyi di balik semacam warung gitu, awalnya sih aku enggak ngeh ama jalur ini pas dateng. Pas udah keluar baru ngeh lah ternyata lewat jalur ini lebih deket daripada jalan kaki memutar. Haha.







Meskipun sebenernya bagian bawah ini belum 100% jadi, tapi sudah banyak banget spot buat foto foto, ada pula spot yang menyewakan kostum/pakaian biar foto fotonya makin greng. Wahana naik kuda juga ada, anak anak pasti seneng nih.

Di sini juga banyak tempat duduk, jadi buat yang capek jalan jalan keliling The Lost World Castle, bisa istirahat disini, apalagi kalau udah bawa makanan dan minuman sendiri, bisa sekalian piknik dah disni, tinggal gelar tiker di rerumputan, tapi jangan lupa ya sampahnya dibuang di tempat sampah ya, jangan ditinggal disitu aja. Oia, Ada pula toilet yang lumayan luas, dipisah antara cowok dan cewek, jangan sampai salah masuk, haha.

Setelah puas main disini, dan berhubung sudah sore juga, kita pun segera beranjak, naik ke parkiran dan balik lagi ke Kota Jogja. Buat kalian yang pengen ngajak keluarga jalan jalan ke The Lost World Castle juga, ini nih peta lokasi nya :


.




9 March 2020

Jalan Jalan Iseng ke Bendungan Raknamo


Awal Bulan Maret 2020, Tanah Timor masih diguyur hujan terus menerus, pemandangan yang akhir tahun kemarin terlihat gersang, kini pun berubah menjadi ijo dimana mana, seger dipandang mata.

Sisa hujan semalam masih sungguh terasa di pagi ini, kita yang sudah berencana untuk jalan jalan di akhir pekan tidak patah semangat meski mendung menggelayut. Persiapan dimulai dari semalam, packing packing baju dan celana ganti buat anak anak, satu persatu kumasukin ke dalam tas kecil.

Tujuan kita kali ini adalah sebuah bendungan yang terletak di Desa Raknamo, Kabupaten Kupang, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat Kota Kupang. Lokasi tepatnya ada di peta di bawah ini


Kendaraan kuarahkan menyusuri Jalan Timor Raya, mengikuti rute yang dibuatkan oleh aplikasi Google Maps dengan kecepatan "sedang" karena kondisi jalan yang masih basah karena gerimis, padahal kondisi lalu lintas tergolong sepi yang seharusnya bisa kupacu lebih kencang.

Masuk wilayah Naibonat, ada sebuah pertigaan besar dengan petunjuk arah ke kanan adalah jalan menuju bendungan raknamo sedangkan ke kiri/lurus adalah jalan menuju Soe/Atambua. Dari pertigaan ini jalan justru menjadi lebih lebar nih dan tentunya lebih sepi dengan pemandangan hijau di kanan kiri, rumah penduduk pun kulihat jarang jarang, jauh jauh jaraknya antara 1 rumah dengan rumah yang lain. Di jalanan ini justru kendaraan aku pelankan, kubuka jendela sembari kunikmati angin segar bau aroma tanah sehabis ujan.

Jalan Beton menuju Bendungan Raknamo

Beberapa ratus meter sebelum lokasi, jalanan berubah yang semula jalan aspal menjadi jalan beton dengan pemandangan kanan kiri bukit bukit hijau.

Setelah masuk pintu gerbang Bendungan Raknamo, aku langsung mengarahkan kendaraan ke tempat parkir yang disediakan. Pas di gerbang tadi enggak ada yang menjaga, tapi ada beberapa penjaga yang sedang duduk duduk di dekat tempat parkir, tidak ada tiket masuk disini ataupun biaya parkir, gratiss tiss.

Parkiran Kendaraan

Dari parkiran ini kita harus berjalan kaki sekitar 200 meter menuju bendungan, di sini sudah disediakan Lopo (gazebo/berugak) dengan tempat duduk untuk beristirahat  dan berteduh dari panasnya matahari kupang.

Dari Lopo ini kita bisa melihat bendungan dengan airnya yang banyak di bawah, bangunan kantor bendungan di arah atas dan taman vertikal dengan dinding cantik di bawahnya. Sedangkan tulisan besar Bendungan Raknamo ada nun jauh di sana di seberang bendungan. Pengen sih foto di sana, tapi males panas panasan, heuheuheu.






Bagian dalam Lopo

Di sekitar Lopo ini terdapat rumput hijau yang terawat, banyak tempat sampah dan dikelilingi patung orang yang masing masing mempunyai gaya yang berbeda.

FYI, bendungan raknamo ini mulai dibangun pada bulan Desember 2014 dengan biaya 760 Miliar Rupiah  yang ditargetkan selesai pada Januari 2019 namun ternyata bisa lebih cepat penyelesaiannya sekitar 11 bulan, dan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada bulan Januari 2018 yang diiringi dengan pengisian air pertama yang akan mengairi wilayah seluas 1.250 hektare.


Bendungan ini memang sudah menjadi salah satu tujuan wisata di kupang, karena memang pemandangannya indah, terawat, tidak terlalu jauh dari pusat kota dan aksesnya yang mudah dan mulus. Saat kita kesini sih ada beberapa kelompok keluarga juga yang wisata kesini, silih berganti namun cuma sebenta sebentar saja karena mungkin terlalu panas ya, lha siang hari sih, mungkin pas nya tuh pagi atau sore hari. Aku lihat belum ada warung di sekitar bendungan ini dan aku sarankan sih untuk membawa bekal sendiri ya, terutama minum agar tidak dehidrasi, tapi ingat ya jangan buang sampah sembarangan karena di sekitar Lopo terdapat beberapa tempat sampah.

di ujung jalan ini terdapat tulisan besar BENDUNGAN RAKNAMO




2 March 2020

Ngopi Toraja di Dica Coffee & Patisserie


Jujur saja, selama kurang lebih setahun di Kupang, bisa dibilang kita jarang nongkrong nih, enggak seperti pas di Lombok, heuheuheu. Selain karena ada baby yang masih kecil, juga karena di Kupang belum terlalu banyak pilihan nongkrong yang nyaman untuk nongkrong bareng si krucil.

Hingga akhirnya rasa kangen buat ke cafe sekedar nongkrong, ngopi dan membunuh waktu pun datang jua. Di hari Sabtu sore, aku pun mengajak pasukan lengkap untuk JJS alias jalan jalan sore nyari tempat tongkrongan.

Pas banget kondisi cuaca sehabis hujan, dingin dingin empuk, kita pun meluncur ke arah TDM, rencananya sih mau nongkrong di kedai kopi yang dulu pernah mau kita datengin tapi gagal karena tutup. Satu hal lagi yang membuat kita memutuskan nongkrong di sini karena di kedai ini ada yang jualan Sate Rembiga khas Lombok donk. Bayangkan, ada sate rembiga di Kupang, heuheuheu, kita yang udah pernah tinggal lama di lombok jadi kangen donk ama kuliner juara yang satu ini. Kalian yang pernah makan sate rembiga pasti tahu gimana lezatnya kuliner yang satu ini.




Tempat yang kita tuju namanya Dica Coffee & Patisserie, lokasi tepatnya di Jalan Bundaran PU depan Kimia Farma TDM (Tuak Daun Merah). Alhamdulilah, sampai disana ternyata kedai kopinya buka. Awalnya sempet ragu sih karena dari luar kelihatan cafenya gelap, tapi ada tulisan "Open" di pintu nya, ya sudah kita masuk aja.

Setelah masuk, huaaaaa ternyata kosong melompong, cuma ada 1 pegawai yang tugasnya merangkap jadi barista, chef dan kasir, heuheuheu. Sendirian donk, enggak ada yang bantuin. Yaa tapi cuman kita juga sih tamunya, pasti bisa lah mengatasi semua kerjaan.


Kondisi penerangan saat kita masuk memang minim, yang dinyalakan hanya bagian depan yang dekat kasir (dekat pintu masuk) sedangkan di bagian tengah dan dalam masih gelap, baru setelah kita datang, lampu dinyalakan, dan baru terlihat jelas bagian dalam nya.

Desain bagian dalam kedai kopi ini bisa dibilang unik, jadi 1 los ruko ini terbagi menjadi 1 bagian, yang depan jadi area kasir, tengah jadi area tempat duduk dan belakang jadi area dapur dan toilet. Nah yang bikin unik adalah bagian tengahnya yang dibuat dua lantai gitu, jadi  sepertinya sih dikeruk dulu sehingga dari area kasir ada tangga turun ke tempat duduk di bawah dan ada tangga pula yang naik ke tempat duduk di atas. Kemudian dari area tengah ada tangga naik ke area belakang (dapur dan toilet).


Bagi pengunjung yang pengen ngopi sambil menikmati suasana jalanan dan udara seger bisa pilih tempat duduk di luar, disitu bisa menampung sekitar 15 orang.

Menu menu yang disajikan di Dica ini bisa kita lihat di papan tulis warna hitam di bagian atas kasir plus dengan harganya, ada sih buku/kertas menu, tapi lebih update yang ada di papan tersebut. Karena kondisi lagi sepi, kita langsung pesen di kasir, untuk pembayarannya nanti setelah selesai makan. Oia karena nama cafe nya ada kata "patisserie" kukira tempat ini menjual macam macam pastry juga, eh ternyata enggak.


Kita pilih tempat duduk di bawah, di sini ada 6 meja dan 16 tempat duduk, ada yang kursi biasa ada pula yang model sofa. Enak nih sepi gini bawa anak kecil, bebas dia mau kemana mana, mau teriak teriak, enggak ngerasa ngeganggu pengunjung lain, lha gak ada yang lain, heuheuheu, apalagi model nya semacam cekungan ke bawah gini, jadi si kecil enggak bisa jauh jauh, paling muter muter di sekitar sini aja.

Berhubung yang jaga cafe cuma 1 orang, menu makanan pesenan kita keluarnya pun satu per satu, tapi enggak masalah sih, malah bisa dibilang cepet. Nah menu yang kita pesen itu apa aja? Ini dia foto foto nya :





Enggak ada pilihan makanan berat di cafe ini, jadi kalau kalian memang laper banget, mending nyari makan di tempat lain, baru ngopi dan nongkrong nya disini.

Awalnya kita enggak ber-ekspektasi lebih untuk rasa makanan disini, karena cuma pengen nongkrong sore di tempat yang belum pernah kita datengin, eh tapi ternyata rasa makanan dan minumannya uenak lho. Aku pesen kopi item, sayangnya enggak ada banyak pilihan biji kopi, cuma ada 1 yaitu toraja, yasudah aku pesen yang itu aja dengan diproses V60. Seperti yang sudah sudah, After taste kopi toraja tuh akan menyelubungi langit-langit mulut di akhir minum kopi, halus dan lembut. Lebih mantap bila tanpa gula.

Kalau istri, seperti biasa dia pesen menu latte-latte an, yang di permukaan nya pasti dibuat pola, aku sih enggak sempet nyobain itu minuman, tapi menurut dia sih enak kopi nya.

Untuk cemilan, aku pesen menu menu aman yang bisa juga dimakan si duo krucil. Ada kentang goreng dan pisang goreng nugget. Enak gaes, abis ludes itu dua cemilan, kalah dah kentang goreng kfc dan pisang nugget sang pisang, heuheuheu.




Bisa dibilang cukup lama sih kita nongkrong disini, si kecil enggak bosen karena bisa bebas kesana kemari. Nah buat kalian yang pengen nongkrong disini juga, ini nih peta lokasi nya :