28 June 2021

Restoe Boemi Kreo Jogja : Makan dengan View Kali Progo

Berada di salah satu ujung Jembatan Kreo Jogja, Restoe Boemi Kreo menawarkan kuliner enak dengan pemandangan cantik Sungai Progo dan bentangan Jembatan Kreo. Aku pertama tahu tempat makan ini dari Vlog-nya mas Erix, vokalis band Endank Soekamti.
 

Kisah berdirinya tempat makan ini bermula ketika NextXction bekerja sama dengan mas Erix melalui program NextDestinXction. Sebuah program pemberdayaan masyarakat untuk membangun sebuah kawasan menjadi suatu destinasi wisata yang diharapkan dapat menjadi solusi ditengah sulitnya ekonomi saat pandemi, serta memberikan dampak kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar yang mampu menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar.


Melalui program pemberdayaan destinasi wisata, secara bergotong royong dengan masyarakat sekitar, program ini memfasilitasi warga untuk mendirikan tujuan wisata dengan view Sungai Progo. Destinasi wisata ini akan dikelola oleh masyarakat sekitar dan hasilnya untuk mereka juga.

Selain itu NextDestinXction ini juga mendapat dukungan dari Al Ghazali dan Dul Jaelani, keduanya berharap ada wisata pendukungnya juga, yaitu outbond menggunakan Jeep menyusuri Kali Progo dan Sendang Kreo. Berkat bantuan dan gotong royong masyarakat sekitar, dalam kurun waktu 3 hari tim NextDestinXction mewujudkan aspirasi Al dan Dul dengan membangun destinasi wisata yang siap untuk dikunjungi wisatawan.
 

Bagi yang membawa kendaraan pribadi, kendaraan bisa diparkir di tepi jalan raya, sudah ada beberapa petugas yang siap membantu. Dari tempat parkir ini kita lanjut menyeberang jalan dan naik mengikuti anak tangga yang disediakan, lokasinya memang berada lebih tinggi dari jalanan, sehingga viewnya cantik.
 



Banyak tempat duduk yang bisa dipilih, mau indoor atau outdoor silakan. Untuk makanannya disediakan secara prasmanan, jadi kita ambil sendiri apa yang mau kita makan, termasuk lauk dan sayurnya, sedangkan untuk minuman bisa kita pesan langsung di kasir, sekaligus bayar. Dan nanti pesanan akan diantar ke meja sesuai nomor.
 
Menu prasmanan yang disediakan adalah menu menu tradisional, seperti halnya mangut lele, brongkos, pecel, ikan wader dll. Seperti biasa kalau ada menu mangut lele, aku pasti ambil yang itu, heuheuheu, salah satu menu favoritku.
 

 
Di salah satu ujung tempat makan ini terdapat spot kopi, di stand ini kita bisa pesan menu kopi, yang langsung diracik disitu, jadi pengunjung bisa secara langsung melihat proses pembuatannya, dari biji kopi sampai menjadi satu gelas kopi. Selain itu juga ada menu tahu petis disini, yang langsung digoreng dan disajikan oleh istri dari Mas Erix.



Dari segi rasa sih enak ya, standar lah, sama seperti warung warung prasmanan yang lagi menjamur di Jogja dan sekitarnya. Tempat makan dengan tipe prasmanan ini memang lagi banyak banyaknya nih, ada saja yang baru, bedanya yaitu dari pemandangan yang disajikan, ada yang pemandangannya sawah, bukit, gunung atau sungai, kalau pemandangan pantai sepertinya belum pernah kulihat deh, heuheuheu, atau mungkin ada tapi aku belum tahu.

Saat awal awal kita datang kesini tuh cuacanya cerah banget, matahari bersinar dengan semangat. Tapi kemudian tiba tiba mendung datang, dan hujan mengguyur, semua pengunjung yang menempati lokasi outdoor pun berhamburan mencari tempat yang teduh, termasuk kita. Untungnya sih makanan kita udah habis dan memang mau pulang.


***

Peta Lokasi Restoe Boemi Kreo Jogja

21 June 2021

Joglo Prembun Angkringan - Rekomendasi Resto Unik Bernuansa Jawa di Kebumen


Aku tahu tempat ini gara gara postingan status WA Emak, heuheuheu, ternyata beliau habis jalan jalan bersama temen temennya ke Kebumen, lalu mampir makan di tempat satu ini. Namanya adalah Joglo Prembun The Angkringan, berlokasi di Jalan Raya Prembun, sebelah timur alun alun prembun, kebumen. Kalau kita lewat jalan ini, kemungkinan kita tidak akan ngeh akan adanya restoran ini, karena plang nya kecil, pokoknya patokannya adalah Koperasi Bhina Raharja, nah pintu masuk restoran ini persis di sebelahnya. Untuk tempat parkirnya, saat ini belum ada tempat khusus, kita harus parkir di tepi jalan raya.


Berhubung lagi pandemi, di pintu masuk ada penjaga yang cek suhu pengunjung, disitu juga ada tempat cuci tangan lengkap dengan sabun.

Sebelum sampai ke bangunan restonya, kita harus melewati semacam lorong dengan tanaman rambat di atas dan hiasan jendela jendela kayu di dinding sisi kanan, hiasan ini mengingatkanku akan sebuah beach club di bali bernama Potato Head.
 

Setelah melalui lorong yang estetik itu, barulah kita sampai  di area utama resto. Sempet agak tercengang sih, heuheuheu, lha dari depan cuma terlihat lorong masuk yang kecil, eh ternyata di dalam luas banget. 

Saat sampai di bagian tengah ini kita disambut oleh salah satu pegawai, ditanyakan mengenai berapa orang yg akan makan, dan mau duduk di sebelah mana. Banyak pilihan tempat duduk yang bisa dipilih, ada lesehan, angkringan, meja kursi di luar, atau meja kursi di dalam bangunan utama joglo. Sebenernya masih ada satu lagi sih, di lantai dua sisi barat joglo, namun saat kita datang, ruangan itu ditutup pintunya, jadi enggak bisa diakses.






Dari beberapa pilihan tempat duduk tersebut, kita pilih yang di dalam area joglo saja. Enggak sesuai dengan tema yang diusung, menu makanan yang disediakan disini ternyata banyak juga yang bukan menu Jawa atau Nusantara, sebut saja Pho Bo yang merupakan soup khas Vietnam, sup swekiaw, siomay goreng thailand, bento teriyaki dll.

Nah sambil menunggu pesanan datang, aku mengajak si kecil untuk main main di playground, foto foto dan jalan jalan keliling restoran. Playgroundnya memang kecil, cuman ada 3 permainan, namun cukup membuat anak anak girang, di sebelahnya dipajang dokar/delman, lengkap dengan kudanya. Sepertinya sih ini dokar/delman asli, cuman kudanya aja yang patung. Pengunjung bisa naik ke dokarnya untuk sekedar foto foto. Oia, selain itu di belakang joglo juga ada patung Sapi besar berwana putih.




Satu per satu pesanan kita pun datang. Setiap ada menu mendoan di daftar menu, kita pasti pesen menu itu, nah yang beda dari resto atau cafe yang lain, karena disini mengusung nama "Angkringan", menu mendoannya ada pilihan goreng dan bakar, dan tentu saja kita pesen dua duanya donk. Eh tapi setelah datang, ternyata tempe goreng biasa, bukan mendoan otentik yang biasanya berukuran tipis, lebar dan lemes. Untungnya enak rasanya, heuheuheu, apalagi yang bakar.

Cemilan berikutnya adalah Siomay Goreng Thailand. Entah apa yang membuat makanan ini ada kata Thailand-nya, tapi yang jelas kata itu cukup menarik, dan membuat penasaran, akhirnya kita pesen deh, pas dicoba rasanya enak sih, di dalamnya ada daging yang cukup banyak, menurutku sih mungkin karena sambal yang dipakai semacam sambal bangkok gitu, jadi dinamakan siomay thailand.




Untuk menu beratnya, aku pesen Bebek Goreng Sambal Joglo Prembun. Lumayan lama menu ini keluar, bahkan saat semua pesenan sudah keluar dan hampir habis, menu ini baru keluar, itu pun setelah kita tanyakan ke kasir, infonya sih sedang diproses, dan minta maaf prosesnya lama karena ada masalah di Gas. Dari segi rasa dan tekstur, bebek ini enak, aku suka karena tidak terlalu empuk, masih sedikit melawan, cuman sambal nya kurang pedes gaes.

Emaknya anak anak pesen sapi lada hitam dan salad sayur. Buat yang suka daging pedes, boleh lah pesen sapi lada hitam, pedes banget, heuheuheu, cocok dimakan ama nasi anget, mantaap. Untuk saladnya ya standar enak lah, cuma kurang banyak porsinya.




Overall tempat ini sangat cocok buat makan rame rame bareng keluarga, teman atau sahabat. Tempatnya luas, pilihan tempat duduk dan makanannya banyak. Cuman tempat parkirnya aja yang kurang proper, harus di tepi jalan raya yang sangat ramai. Jadi buat kalian yang lagi di kebumen, dan bingung mau makan makan dimana, bisa meluncur ke resto ini


***
 
Peta Lokasi Restoran Joglo Prembun, Kebumen

14 June 2021

Piknik Seru di Asram Edupark Jogja

 
Tempat makan yang luas dan terbuka di sekitaran Jogja tuh makin kesini makin banyak aja pilihannya ya, salah satunya adalah Desa Albasta yang berada di area Asram Edupark. Tempat makan yang mulai beroperasi bulan Agustus 2020 lalu ini berlokasi di daerah Jomblang, Mlati, Sleman, tidak jauh dari Sleman City Hall. 
 
Karena lokasinya yang berada di area komplek pemukiman,  jalan masuk kesini lumayan sempit ya, enggak nyangka dah bakal nemuin tempat piknik yang luas dan lapang.



Tempat parkir kendaraan tidak terlalu luas, namun lumayan lah masih cukup menampung kendaraan pengunjung, baik itu yang beroda 4 maupun 2. 

Karena tujuan utama kita kesini untuk makan, maka dari parkiran kita langsung cuss ke Desa Albasta. Untuk memesan makanan utama, kita langsung ke spot pemesanan, tinggal pilih menunya, nanti akan dicatat oleh petugas. Sedangkan untuk pesan minum, langsung di kasir, sekaligus bayar menu makanan utamanya. Nah setelah bayar, baru kita menuju tempat dimana kita akan makan dengan membawa nomor meja. Kita bisa pilih tempat makan indoor di belakang tempat pemesanan makanan ini atau outdoor di kebon di dekat parkiran. Untungnya sih pagi ini lumayan sepi ya, jadi tidak perlu antre pas pesan makanan dan pas bayar.






Di area outdoor ini telah tersedia meja meja dengan tikar di sekelilingnya, dan ada juga yang menggunakan bean bag, jadi semacam piknik di kebon gitu dah, suasananya sangat teduh karena banyak pohon, serta terdapat bentangan kain kain estetik di atas.

Tidak lama, satu persatu makanan dan minuman yang kita pesan pun datang. Satu menu yang bikin aku tertarik di awal adalah Chai Masala. Hal ini dikarenakan aku tuh sering banget nonton konten streetfood india gitu, yang mana hampir setiap kuliner india menggunakan campuran masala, heuheuheu. Setelah nyobain dan ngulik isi dari segelas minuman ini, ternyata ini teh susu rempah, di dalamnya terdapat isian serutan kayu (entah kayu apa), jahe, kapulaga, dll. Huaaa enggak seperti ekspektasiku. tapi, Ya sudahlah, udah enggak penasaran lagi.




 
Untuk makanannya, aku tertarik dengan Sate Sapi Manis Jomblang. By the way sepertinya aku belum pernah deh makan sate sapi, kalau sate ayam, kambing, kelinci, kuda sih pernah. Penampilannya yang menggunakan tusukan dari jeruji ban sepeda, mengingatkanku akan kuliner sate klatak. Namun Setelah dicoba ternyata berbeda, kalau klatak tuh cenderung asih gurih ya, nah kalau yang ini, sesuai namanya cenderung manis gurih. Wajib lah kalian coba kalau kesini.


Dengan area yang sangat luas, tentu saja di Asram Edupark ini tidak hanya terdapat tempat makan. Setelah kenyang makan kita lanjut ke playgroundnya. Pintu masuknya unik deh, dari bambu bambu  gitu, di bawahnya terdapat petugas penjaga. Untuk masuk kesini cukup bayar 10 ribu rupiah saja. Kita bisa sewa sepeda kecil untuk anak anak keliling track di dalam sini. Kalau mau bawa sepeda kecil sendiri sih boleh kok, kayak kita ini, jadi enggak perlu bayar sewa lagi.



Selain track sepeda, di spot ini juga terdapat beberapa permainan, seperti ring basket, trampolin, perosota, ayunan, dan mini wall climbing.

Kemarin kita hanya menikmati area playground dan tempat makannya, padahal sebenernya disini masih banyak fasilitas yang tersedia lho. Di belakang, dekat tempat parkir ada cottage atau semacam bangunan penginapan yang bisa disewa. Untuk harganya, enggak tahu berapa, kita enggak nanyain. Di dekat sini juga ada musholla dan toilet.


Nah untuk yang mau menginap tapi mau suasana yang berbeda, bisa ambil paket glampingnya. Buat yang belum tahu, glamping ini adalah glamour camping atau main kemah kemahan tapi tanpa persiapan yang ribet, full fasilitas seperti hotel, kita tinggal dateng aja tanpa perlu bawa tenda dan peralatan masak.

Outbound juga merupakan salah satu kegiatan yang tersedia di area Asram Edupark ini. Flying fox, wall climbing, badui bridge, high rope, sky walk merupakan sedikit dari banyaknya aktivitas outbound yang tersedia untuk anak-anak hingga dewasa. Harga yang ditawarkan untuk kegiatan ini adalah mulai dari Rp45.000 per-orangnya. Mantap khan? Next time wajib balik kesini lagi dah

Selain Jogja, masih banyak destinasi liburan terbaik di Indonesia. Seperti tempat wisata di Sleman, Jakarta, Bandung, Bali, dan berbagai kota lainnya. Yuk Liburan di Indonesia!
 
 
 
***
 
Peta Lokasi Asram Edupark, Jogja
 

7 June 2021

Satu Cangkir : Cafe Baru di Kebumen Dengan Menu Signature yang Mantap

Akhirnya muncul lagi kedai kopi baru yang tempatnya tidak jauh dari rumah, namanya adalah Satu Cangkir. Beberapa waktu lalu sih sempet lihat bangunan cafe ini masih dalam proses pengerjaan, eh pas lewat lagi ternyata sudah jadi. 
 

Sore itu aku masih ingat pas hari libur lahirnya Pancasila, 1 Juni, kita berempat cuss ke cafe baru ini, Lokasinya sangat strategis, yaitu di Jalan Ahmad Yani, tidak jauh dari persimpangan Tugu Lawet dan Hotel Grand Kolopaking (dulu Hotel Meotel). Untuk parkir kendaraan bisa di tepi jalan raya.

Dari luar cafe baru ini terlihat mencolok dengan warna hijau tosca nya, terdapat logo dan tulisan satu cangkir di bagian depan cafe ini, yang akan terlihat oleh pengguna jalan bila sedang melewati jalan di seberangnya (arah timur), kalau kita ke arah barat, tidak akan terlalu ngeh dengan keberadaan tempat ini

 
Di bagian teras cafe ada beberapa tempat duduk dan meja yang bisa dipakai, namun sore itu sudah penuh oleh muda mudi ahli hisap. Masuk ke bagian dalam kita langsung dihadapkan dengan area kasir dan sekaligus area barista beraksi. Aku meminta buku menu dan melangkah ke lantai 2 saja, karena di lantai 1 bagian dalam terlalu berisik dengan suara musik yang diputar, padahal area ini cukup fotogenik untuk foto foto.
 
Dindingnya dihiasi dengan ambalan berisi vas bunga, ada sepeda dicantol, foto foto berfigura dan kamera jadul, sedangkan di bawahnya terdapat rak/lemari yang tak kalah jadulnya





Saat sampai di lantai 2, sudah ada 3 orang perempuan yang sedang asyik bercengkerama sambil foto foto, melihat makanan dan minuman yang sudah terlihat habis semua, sepertinya mereka sudah agak lama disini dan akan segera pergi, dan benar saja, tidak lama sejak kita duduk, mereka pun cabut. Dan lantai 2 ini serasa milik kita sendiri. Heuheuheu

Ada 4 meja dan beberapa kursi di lantai 2 ini, meskipun tidak terlalu luas, tempat ini kurasa cocok untuk nongkrong sore. Satu spot yang kita pilih adalah yang di ujung, karena menggunakan meja kayu dengan sofa hitam yang besar. Sedangkan meja meja yang lain menggunakan kursi kayu.
 


Di lantai dua tidak ada petugas/pegawai yang berjaga, jadi saat mau memanggil pegawai untuk memesan makanan, kita harus pencet bel yang tombolnya ada di tembok dekat tangga. Tapi untungnya saat kita mau pencet bel, eh ada mbak mbak ngeberesin meja sebelah, ya udah kita langsung ke mbak nya aja. Tidak butuh waktu lama menunggu, pesanan pun tiba dalam 3 kali pengantaran. 



Biasanya kalau ke kedai kopi, aku pasti pesennya kopi hitam, entah itu yang tubruk, atau yand disaring, tapi kali ini lain daripada yang lain, aku tergoda untuk mencoba menu signature-nya yaitu Kokulu. Berdasar info dari buku menu, kata Kokulu dalam bahasa turki artinya wewangian. Nah minuman Kokulu ini bahan dasarnya adalah kopi yang diracik dengan rempah dan susu, memiliki citarasa yang unik, harum, dan menyenangkan. Saat dicoba, memang rasa kopinya masih kuat, namun sangat pas berpadu dengan susu dan kayu manis. Recommended abiss, gak salah pilih dah.

Ada satu lagi menu signaturnya, yaitu Sweet 'n Sour Pink. Nah minuman ini adalah sebuah mocktail dari buah strawberry dan susu fermentasi , sehingga menghasilkan sensasi manis asam menyegarkan. Kombinasi antara susu dan strawberry klop banget. Ini juga recommended untuk yang enggak suka menu kopi kopian.


Untuk cemilan, aku rekomendasikan pisang colony. Menu ini pada dasarnya adalah pisang goreng tepung, namun pisangnya udah dipotong potong, jadi satu potongan pas untuk satu suapan, kemudian di atasnya ditaburi gula merah. Uenak banget apalagi buat kalian yang suka manis manis. Untuk cemilan yang asin asin gurih, aku pilih potato wedges. By the way aku sebenernya memang lebih suka potato wedges sih daripada french fries, karena lebih lembut teksturnya, apalagi kalau sausnya mantap kayak di sini, makin mantap lah.
 
Oia, satu lagi menu yang kita pesen yaitu sphagetti bolognese. Pastanya enak, kematangannya pas, saus bolognesenya juaraaa, anakku aja sampai habis, cuman untuk rotinya agak gosong dan keras, susah digigit.

Overall, aku suka tempat ini, cocok buat nongkrong sore bersama teman atau keluarga, menunya enak, tempatnya juga nyaman, meski kurang luas. Recommended lah pokoknya

***

Peta Lokasi Cafe Satu Cangkir Kebumen