26 July 2021

Melihat Koleksi Reptil dan Museum Desa di Desa Wisata Adiluhur, Kebumen

Berawal dari searching searching tentang wisata baru di Kebumen yaitu Gading Paradise, aku malah menemukan sebuah tempat wisata lain yang lebih menarik, yaitu Desa Wisata Adiluhur, dimana di dalamnya tuh terdapat Taman Reptil dan Spot Foto Foto yang mirip Svargabumi Magelang.

Lokasinya berada di Jalan Kaleng, Desa Adiluhur, Kec Adimulyo, Kab Kebumen. Tidak sulit untuk menjangkaunya, cukup berbekal google maps dan kendaraan pribadi, karena belum ada angkutan umum yang sampai sana. 


Untuk kendaraan, baik itu roda 2 maupun 4, bisa diparkir di halaman Masjid Al-Hikmah. Masjid ini persis berada di sebelah taman reptil dan di bagian depan jalan masuk ke desa wisata adilihur. Di taman reptil sendiri, ada seorang ibu ibu yang menjaga loket untuk pembayaran tiket masuk, harganya 10 ribu per orang untuk taman reptil dan 10 ribu per orang untuk desa wisata adiluhur, tapi kalau beli tiket terusan, cuma bayar 15 ribu saja per orang, kata ibunya sih lagi promo.

TAMAN REPTIL
FYI, taman reptil ini dimiliki dan dikelola oleh keluarga bapak ambar sutoyo, nah yang menjaga loket tadi infonya adalah istri beliau, dan hewan hewan dalam taman ini adalah koleksi pribadi. Namun meskipun namanya adalah Taman Reptil, hewan hewan yang ada disini bukan hanya reptil, ada juga ikan, burung, monyet, kelelawar, dan kucing.
 





 
Beberapa hewan bisa diajak untuk foto bersama, seperti kura kura besar, dan ular phyton kuning besar, namun harus dengan petugas, dan membayar seikhlasnya. 

DESA WISATA (MUSEUM DAN SPOT FOTO)
Setelah puas keliling taman reptil, kita lanjut masuk ke area desa wisatanya dengan berjalan kaki melewati jalan kampung beton, dimana kanan kirinya terdapat kebun warga yang ditanami berbagai macam tanaman buah dan sayur, seperti cabe, bunga telang, pisang, nangka, mangga dll. Kalau kita baca bannernya, disitu tertulis Kebun Bibit dan Area Demplot "P2L SAAALUR".

Tempat yang kita tuju berada di ujung jalan beton ini, disitu sudah terbangun sebuah Museum Desa di atas lahan sawah dengan jembatan jembatan kayu yang membentang di atas sawah juga, dimana di ujung ujungnya terdapat spot foto yang mirip dengan Svargabumi di Magelang.





Museum desa ini memiliki luas 200 ubin atau sekitar 2800 meter persegi. Bangunannya mengambil konsep limasan dan berdiri di tengah area. Pembangunan museum merupakan buah kerjasama dari pengelola Taman Reptil Adiluhur dengan desa. Sedangkan dana pembangunannya sebesar bersumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dispermades P3A) Kabupaten Kebumen. Di dalam museum ini dipajang benda benda peninggalan jaman dahulu seperti kendi, setrika, sendok, klintingan sapi dll.
 
 
***
 
Peta Lokasi Desa Wisata Adiluhur, Kebumen
 

19 July 2021

Nikmatnya Santap Siang di Warung Kebon Kalasan Cab. Bagelen


Berhubung hari ke-3 Lebaran kita udah bosen nih makan opor pake ketupat, kita coba untuk makan siang di luar. Dibandingkan kota kota tetangga, Purworejo memang kurang banyak pilihan tempat makan yang outdoor, luas dan ada tempat main buat anak anak. Nah untungnya ada tempat baru nih, lokasinya juga enggak terlalu jauh dari rumah, cuma sekitar 12 km. Langsung dah siang itu kita gass kesana.
 
Tidak seperti lebaran pada umumnya, siang ini kondisi lalu lintas lumayan sepi, padahal biasanya kalau pas lebaran, purworejo pasti penuh dengan kendaraan plat luar daerah. Dari arah pusat kota purworejo, kita arahkan kendaraan ke arah selatan, melewati Jalan Jogja, Nah pas sampai di Pasar Krendetan, belok ke kanan (barat) menyeberang rel kereta api lalu belok kiri di persimpangan pertama. Memasuki gerbang Desa Bugel, kita melewati jalan desa yang terbuat dari beton. Nah tidak jauh dari situ akan ada baliho besar penunjuk arah masuk ke warung makan yang akan kita tuju ini.
 


Nama tempat makannya adalah Warung Kebon Kalasan, Cabang Bagelen. Ada keterangan "cabang" di belakangnya karena memang lebih dulu ada warung seperti ini (pusatnya) di daerah Kalasan, Jogja dengan nama yang sama, sedangkan Bagelen sendiri adalah nama kecamatan di daerah sini.
 
Syahdu sekali, jalan masuknya seperti jalan masuk ke pemukiman gitu, hingga kita tiba di sebuah kebon dengan beberapa pohon jati yang ditanam rapi, sekaligus sebagai peneduh bagi tempat parkir dan area warung di bawahnya.



Untuk memesan makanan, kita langsung menuju kasirnya. Lumayan lengkap menu yang disediakan. Rinciannya, ada di foto di atas ini. Untuk menu bubur campur, bisa langsung disiapkan di tempat dan dibawa langsung, sedangkan menu yang lain nanti akan di antar ke tempat duduk kita sesuai dengan nomor, sedangkan untuk pembayarannya nanti pas selesai makan.




Tempat duduk yang disediakan sudah lumayan banyak sih, cuman sebenarnya masih bisa ditambah lagi, mengingat masih banyak spot spot kosong, yang mungkin memang sengaja dibiarkan kosong. Alhamdulilah kita masih kebagian tempat duduk di salah satu gazebo, pas kita datang masih sepi, kira kira setengah jam setelah kita duduk, tiba tiba langsung rame dan penuh.




Sambil menunggu pesanan datang, aku sedikit explore ke arah dalam. Di tengah tengah terdapat semacam playground untuk anak, ada ayunan, perosotan, mainan egrang, sandal teklek, hammock dll. Masuk ke dalam lagi, ternyata ada spot lain lho, namanya Pesona Trukan Tambahrejo. Di depannya terdapat kolam renang, dan dua tempat makan lain, entah apa namanya, enggak kelihatan tulisannya, yang jelas berbeda dengan warung kebon kalasan.




Aku pesan menu Mercon Tetelan, karena pas banget di suasana lebaran gini "Mercon", heuheuheu. Dari namanya aja udah jelas pasti rasanya pedas meledak ledak di mulut. Lumayan murah harganya cuma 20 ribu, udah lengkap ama nasi, lalapan, dan 1 potong buah semangka. Tetelannya empuk, disajikan sudah tercampur dengan kuah yang super pedas, pas mantap jiwa dimakan dengan nasi hangat, cuman jangan banyak banyak nyendok kuah pedesnya


Untuk penyajian menu Mercon Tetelan, Paru Sambal Ijo, kentang goreng dan geblek menggunakan leyeh/cobek tanah liat, sedangkan untuk menu ayam goreng menggunakan nampan bambu. Penggunaan kedua material ini cukup unik sih, menunya sih biasa saja, tapi jadi terlihat lebih special. Tapi bukan hanya penampilannya saja yang oke, rasanya juga mantap, enak, ditambah harganya yang murah meriah. Recommended
 
 
***
 
Peta Lokasi Warung Kebon Kalasan, Purworejo
 

12 July 2021

Unclebrew Jogja : Nasi Goreng Tongkolnya Juara !!!


Di awal April 2021, setelah kita belanja di Superindo Godean Jogja, kita coba untuk mampir ke kedai kopi dahulu, melepas lelah setelah seharian jalan jalan, sekaligus mengusir rasa kantuk sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke arah Barat.
 
Untuk urusan pemilihan tempat ngopi, aku serahkan sepenuhnya kepada emaknya anak anak, dan beliau pun memilih sebuah kedai kopi di arah utara jogja, enggak sejalur dengan jalan pulang, heuheuheu. Tapi enggak masalah, langsung kubuka aplikasi google maps, dan mempercayakan rute perjalanan yang dibuat oleh aplikasi tersebut.
 

Sebenernya enggak terlalu jauh sih, cuma 17 kilometer saja, namun karena kondisi jalan yang padat, rasanya tuh jadi lama benget. Nah tempat yang kita tuju ini adalah Unclebrew, sebuah kedai kopi yang menempati ruko di Jalan Palagan Tentara Pelajar No.92e, Ngaglik, Sleman, Jogja, yang konon merupakan brand kopi milik pasangan selebgram Muhamad Putra Setia dan Dwi Handayani Syah Putri alias Dwi Handa. 

Unclebrew Jogja ini adalah gerai yang ke 7, yang mulai beroperasi di akhir tahun 2020. Tempat Parkir di bagian depan cafe memang tidak terlalu luas, namun cukup untuk menampung beberapa kendaraan roda 4, roda dua dan sepeda, dimana parkir sepeda disediakan tempat khusus berupa batang besi yang melintang. 


Pelanggan bisa pilih tempat outdoor maupun indoor, untuk outdoornya ada dua opsi, yaitu di depan kedai, atau di belakang kedai. Untuk memesan makanan dan minuman, kita harus langsung menuju kasirnya, pesan langsung bayar, nah nanti setelah pesanan selesai dibuat, akan dipanggil dan kita harus mengambil sendiri di area sekitar kasir.

Meskipun tidak terlalu luas, cafe ini cukup nyaman sih, area indoor cocok buat yang pengen ngadem karena disini full AC. Nah karena kita bawa anak anak, kita pilih yang outdoor saja tapi yang di belakang. Selain tempat duduk, di area belakang ini juga terdapat wastafel, toilet dan Musholla.


Konon menu otentik dan andalan disini adalah Smoothcriminal untuk minuman dan Lekker Holland untuk cemilan. Namun karena lekkernya udah habis, jadinya kita enggak bisa nyobain menu andalan tersebut. Untuk smoothcriminalnya tetep kita pesen untuk membuktikan apakah benar minuman ini disebut menu andalannya, heuheuheu.

Pada dasarnya minuman tersebut adalah campuran dari espresso single, susu, gula aren, krim dan es batu. Kalau buat lidahku sih ya enak enak aja, enggak jauh beda ama minuman kopi susu gula aren pada umumnya. Yang bikin aku kepincut justru makanan beratnya, yaitu nasi goreng dalam mangkok kertas. Enak banget gaess, apalagi ada topping suwiran ikan tongkol, hmmmm juaraaaa. Kalian harus coba.
 


Yang aneh tuh harganya deh, kentang goreng seporsi 26 ribu, sedangkan satu mangkok nasi goreng ikan tongkol 25 ribu, heuheuheu. Ya mending pesen nasi goreng aja kalau gitu ya. Oia satu lagi, untuk tempat makanannya, meskipun kita makan di tempat (dine in) tempat makanannya tuh sama kaya tempat makan untuk take away, ya mungkin biar enggak perlu nyuci nyuci piring dan gelas ya. 
 
***
 
Peta Lokasi Unclebrew Jogja
 

5 July 2021

Kulineran Seafood di Warung Yu War Pantai Jatimalang


Meskipun Pantai Jatimalang sudah di branding ulang menjadi Pantai Dewa Ruci, tapi kita kita yang udah lama mengenal pantai ini, rasanya masih aneh aja untuk menyebut dengan nama baru nya, jadi untuk postingan ini, aku tetap menggunakan nama Pantai Jatimalang yaaa
 
Selain menawarkan pantai dengan pasir hitam dan ombaknya yang lumayan ganas, pantai jatimalang ini juga terkenal akan kuliner seafood nya, warung warung seafood berjajar di pantai jatimalang ini, selalu ramai di akhir pekan dan hari libur, dari pagi sampai sore.
 
Biasanya kita makan seafoodnya di warung Yu Pesek atau Yu Yem, nah kali ini kita mau nyobain warung lain, yang tentu saja lokasinya masih berdekatan. Namanya adalah Warung Seafood Yu War.  Dari gerbang masuk yang juga merupakan tempat pembayaran tiket tinggal lurus aja sampai mentok di sebuah patung yang berwujud sesosok penguasa laut bernama Dewa Ruci. FYI, dalam cerita pewayangan, Dewa Ruci adalah nama seorang dewa kerdil yang dijumpai oleh Bima atau Werkudara dalam sebuah perjalanan mencari air kehidupan. Nama Dewa Ruci juga merupakan lakon atau judul pertunjukan wayang tentang dewa tersebut, yang berisi ajaran moral dan filsafat hidup orang Jawa. Lakon wayang tersebut merupakan interpolasi bagi Mahabarata, sehingga tidak ditemukan dalam naskah asli Mahabharata dari India.


Nah dari spot patung ini, kita lanjut belok ke arah kiri, di jalan inilah kita akan melihat warung warung seafood yang berjajar dengan namanya masing masing, biasanya sih menggunakan awalan "Yu" yang dilanjutkan dengan nama pemilik. Kata "Yu" sendiri adalah singkatan dari Mbakyu yang artinya Kakak Perempuan dalam bahasa jawa.

Lokasi warung seafood yu war yaitu persis sebelum bangunan SPBUN Pantai Jatimalang. Parkir kendaraan bisa di halaman warung, atau bisa juga di seberang jalan di bawah pepohonan menghadap pantai. Siang itu kondisi warung tidak terlalu ramai, sudah ada beberapa grup/keluarga yang sedang asyik melahap hidangan seafood. 


Kemungkinan semua karyawan sedang sangat sibuk, 5 menit kita duduk, tidak ada yang nyamperin untuk menanyakan pesan makanan apa. Akhirnya inisiatif, aku langsung ke kasir minta buku menu dan kertas pesanan. Setelah semua pesanan ditulis di kertas, aku kembalikan lagi ke kasir. 

By the way lumayan lama juga menunggu makanan siap disajikan. Tapi alhamdulilah kita sabar sabar semua menunggu, heuheuheuheu, hingga akhirnya datang satu per satu. Dari beberapa menu yang kita pesan, paling mantap tuh kerang ijo nya, juaraaaaaa





Setelah puas menyantap semua hidangan, kita cabut dari warung seafood ini, dan pindah ke arah barat, tepatnya di sebelah barat Patung Dewa Ruci, nah di lokasi itu ada beberapa Gazebo yang bisa kita tempati secara gratis. Spot ini cocok banget buat nongkrong sore, hawanya udah enggak panas, syahdu, angin sepoi sepoi, dan terdengar sayup sayup suara ombak. 




Area Gazebo ini memang tidak persis di tepi pantai, untuk menuju pantainya, kita harus berjalan kaki sedikit melewati pohon pohon cemara dan warung warung. Nah di area pantainya juga ada banyak gazebo, namun kecil kecil, berjajar sepanjang pantai, hanya cukup untuk 2 orang, pas banget buat spot pacaran, heuheuheu.

Aku cuma sebentar banget ngajak anak anak ngelihat pantainya, palingan cuma lima menit aja, foto foto terus balik lagi ke area gazebo besar tadi. Nah di sini kita duduk duduk bersantai, menikmati sore, ngemil ngemil jajan sambil menemani si kecil mainan pasir.


Di spot ini kita bisa agak tenang membiarkan anak anak main pasir karena enggak ada ombak, tahu sendiri lah ombak pantai selatan tuh sebesar apa, kalau main pasir di pantainya, kita harus selalu waspada, heuheuheu. Nah untuk urusan bilas bilas, di deket sini ada bangunan hijau yang merupakan tempat MCK, ya meskipun terlihat agak kurang terawat, alhamdulilah ada air tawarnya. Mantaap