27 December 2021

Swasana by Temata : Resto Modern dan Estetik di Jalan Kaliurang Jogja


Sore itu sepulang dari Jalan Jalan ke Bhumi Merapi, kita mau langsung cuss balik ke Kebumen, namun seperti biasa, agar enggak ngantuk di perjalanan kita mampir nongkrong ngopi dulu. Nah kali ini kita menikmati kopi di tempat yang sejalur aja, yaitu masih di Jalan Kaliurang, tepatnya di Km 9, Ngaglik Sleman, Jogja. Nama tempatnya adalah "Swasana by Temata"
 
Sekitar pukul 16.15 WIB kita pun sampai di depan  resto ini. Dan ternyata parkirannya full, sudah tidak bisa menampung kendaraan lagi. Tapi untungnya ada beberapa petugas parkir yang membantu, dan menyuruh untuk masuk saja, oke aku pun mengarahkan kendaraan untuk masuk, meskipun dalam hati berkata bahwa "masa parkir sempit sempitan gini". Nah kemudian seseorang lelaki berbaju hitam mendekat dan menawarkan jasa valet parkir, aku langsung mengiyakan karena di bajunya tertempel Pin bertuliskan "valet" dan ada nama restoran ini.




Kita pun langsung masuk, sementara mobil dibawa pergi petugas, entah kemana. Dari depan, resto ini terlihat sangat "WAH", baik dari segi desain, material bangunan, dan seragam para pramusaji nya. Ada beberapa tempat yang bisa kita pilih, pertama di luar, kedua di dalam, ketiga di lantai 2 indoor, ketiga di lantai dua bagian balkon (outdoor), outdoor bagian belakang, dan semacam ruangan VIP gitu.

Awalnya kita mau duduk di lantai 2, tapi karena full, kita turun lagi ke lantai 1 dan ambil tempat duduk yang ada sofa nya, karena rencanaya mau leyeh leyeh ngaso setelah seharian nyetir dari Solo ke Jogja.








Tidak ada buku menu disini, namun ada barcode di meja yang bila kita scan menggunakan hp, akan mengarahkan kita ke sebuah website yang berisi daftar menu. Nah setelah tahu apa yang mau dipesan, tidak perlu teriak teriak untuk panggil pelayan/petugas, tinggal pencet aja tombol di bagian belakang barcode tadi. Setelah kupraktekkan dan kuhitung, jeda antara memencet tombol dan datangnya pelayan sekitar 15 detik, heuheuheu. Cepet gaesss.

Sementara menunggu datangnya pesanan, kita sedikit eksplore ke bagian belakang restoran yang ternyata luas banget dan estetik, ini nih foto foto nya.







Unik banget deh, ada semacam lorong dengan dinding batu bata bolong bolong di satu sisi nya, dan bawahnya beralas batu batuan kecil. Pepohonan masih dipertahankan di area ini, sehingga terlihat asri dan bisa mengurangi terik matahari pas siang hari, tapi cocoknya sih sore atau malam kalau mau duduk di spot ini, dan tentu saja pas enggak hujan, heuheuheu. 

Untuk fasilitas lainnya, tersedia musholla, meeting room, banyak colokan, free wifi, toilet dan hand sanitizer di setiap meja (di bagian indoor).





Ada beberapa biji kopi yang tersedia untuk kopi manual brew, dari yang disebutkan oleh pelayannya, aku pilih yang Blue Moon. Biji kopi ini berasal dari Bali, dan katanya kuat rasa asam nya. Cocok lah pake V60 dan tanpa gula, suka banget ama karakter kopi nya. Langsung bikin seger mata.

Untuk makanan beratnya aku enggak pesen khusus sih, aku nyemil nyemil aja pesenan personil lain, ada Roasted Chicken with Honey Lemon, Pizza Margarita dan mango smoothie. Sebenernya ada menu menu yang unik lho, yaitu menu "asian & middle east" seperti sambosa, harrira soup, arayes laham, lamb maswi, biryani rice dll, tapi karena takut enggak cocok di perut, kita pun enggak order . Heuheuheu.

Untuk pizza margarita nya sih enak tapi biasa lah ya, nah yang mantap tuh roasted chicken nya. Dagingnya empuk namun masih sedikit ada perlawanan, manis gurih, cocok banget dimakan ama mashed potato dan cocolan saus nya. Enak deh, kalian wajib coba kalau kesini, si krucil aja pada suka disuapin ayam ini.





Cukup lama sih kita makan dan nongkrong disni, dari terang sampe gelap, heuheuheu, habisnya nyaman banget, aku suka banget ama ambiance nya, suara musik yang distel tuh pelan, enggak keras keras, mantul lah pokok nya, worth it ama harganya yang di atas rata rata. 

Oia pas kita pakai jasa valet parkir tadi, kita dikasih kartu bernomor, dengan wujud seperi kartu ATM gitu, nomor ini harus disimpan baik baik dan diserahkan ke petugas lagi saat mau ambil mobil pas pulang. Enak ya kita enggak usah pusing pusing cari parkir, dan ambil mobil di parkiran. Tarifnya enggak tahu berapa ya, yang jelas aku kasih 10 ribu , petugasnya menerima dengan seyum ramahnya dan tidak memberikan kembalian. 

***

Lokasi Restoran Swasana by Temata Jogja

20 December 2021

Pantai Sawangan Indah Kebumen - Seru Buat Piknik


Di Kebumen, yang namanya Pantai Sawangan ada dua, yaitu yang berada di dekan Pantai Logending dan yang berada di sebelah timur Pantai Suwuk. Nah di weekend ini, kita berkesempatan untuk mengunjungi salah satunya, yaitu yang berada di dekat Pantai Suwuk.

Secara administratif, Pantai Sawangan ini terletak di wilayah Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen dan berjarak sekitar 35 km dari pusat Kota Kebumen. Untuk akses menuju ke Pantai Sawangan sudah bagus, aspal mulus, cuman setelah masuk ke gang menuju arah pantainya jalannya terbuat dari cor beton yang sempit, yang susah pastinya bila berpapasan sama sama kendaraan roda 4., salah satu harus mlipir ngalah. Kalau untuk kendaraan roda dua tidak ada masalah. 
 

Oia di jalan masuk ini ada banyak banget pohon kelapa yang bila dilihat secara seksama, pasti ada ember di antara buah kelapa di atas. Itu adalah tempat penampungan nira, yang oleh warga setempat diolah menjadi Gula Kelapa. 

Untuk parkiran lumayan luas, berada diantara jajaran pohon pohon kelapa. Untuk tiket masuknya yaitu 5 ribu per orang dewasa, anak anak gratis, harga ini sudah termasuk parkir kendaraan. Di salah satu sudut parkiran terdapat musholla yang di depannya terdapat tempat parkir dimana tempat parkir itu dikhususkan untuk para pemancing. 


Parkiran motor pemancing terlihat penuh, karena pagi ini ternyata ada acara memancing, enggak tahu acara apa, yang jelas banyak banget pemancing, baik itu yang udah beraksi di sepanjang pantai, maupun yang masih nongkrong di warung.  Mereka masing masing mengenakan seragam khusus.

Kita berjalan menuju salah satu gazebo yang kosong, lalu memesan makanan dan minuman di warung terdekat. Pagi itu kita memang rencana ke pantai untuk sarapan, dari rumah sengaja belum makan nasi, cuma minum air putih saja.






Di warung tersebut kulihat ada tulisan nama menu makanan yang belum pernah kulihat sebelumnya, yaitu Nasi Mogana, karena penasaran, kita pun beli nasi itu, lotek, mendoan, kelapa muda, kopi dan es coklat. Mengenai nasi mogana ini, namanya memang mirip dengan makanan yang udah kukenal, yaitu sego megono, dan ternyata isinya memang mirip sih, yaitu adanya parutan kelapa/serundeng ditambah dengan lauk (bisa ikan atau ayam) sedangkan bedanya kalau sego megono tuh seingatkau ada cincangan nangka muda nya. 


Sebenernya nasi mogananya ini enak lho, gurih gurih pedas, cuman nasinya udah dingin, seandainya disajikan dengan nasi hangat, niscaya jadi super maknyusss. Lumayan lama kita duduk duduk di gazebo ini, habis sarapan, anak anak main pasir dulu, dan aku sempet jalan mendekat ke garis pantai, melihat lebih dekat aktivitas para pemancing yang rela berjemur menunggu kailnya diembat ikan.

Setelah perut kenyang dan puas main pasir, kita pun beranjak dari gazebo ini dan berjalan ke sisi timur pantai. Disitu terlihat ada beberapa spot foto, jembatan bambu, dan teduhnya pantai dengan rimbunnya pohon cemara.

Di bawah jembatan pertama yang kita seberangi, ada beberapa anak yang main main air, disini yang pasti lebih aman main air karena enggak ada ombak, air di bawah jembatan ini seperti sungai namun terbendung pasir sehingga membentuk kolam. Entah ini airnya tawar atau asin, aku enggak nyicip, heuheuheu. 




Di aliran air yang terbendung ini juga kulihat ada beberapa yang memancing, namun berbeda dengan pemancing yang lagi ngadain event di pantai. Ini lebih ke keluarga yang lagi piknik gelar tiker, kemudian mengisi waktu dengan memancing santai. Kayaknya enak juga sih mancing ataupun sekedar piknik gelar tiker dan bawa makanan sendiri disini, suasananya tenang banget. Beda dengan spot yang pertama tadi, rame dan panas.




Kalau males bawa tiker, bisa juga duduk di bangku yang disediakan, ada pula ayunan yang masih berfungsi dengan baik. 

Dari spot teduh ini, ada jembatan bambu menyeberangi sungai, kemudian ada lagi jembatan bambu warna warni menuju sebuah daratan yang dikelilingi air, jadi semacam pulau kecil gitu. Di spot ini terdapat beberapa tempat duduk, menara bambu yang mirip menara eiffel, dan perahu bebek bebekan tapi di daratnya, bukan di air. Menurutku sih dulu spot ini merupakan area bermain perahu bebek, cuma udah enggak beroperasi lagi. 




Oke, berhubung udah makin siang dan makin panas. Kita pun cabut dari Pantai Sawangan Indah, aku masih penasaran dengan spot teduh setelah jembatan pertama tadi. Next time kayaknya aku bakal kesini lagi, piknik hore bawa tikar, kompor kecil trus masak masak disini, pasti seru banget...

***

Vlog di Pantai Sawangan Indah, Kebumen

13 December 2021

Iseng Motoran ke Bendung Pesucen Kebumen


Waktu PPKM darurat Bulan Juli kemarin, jalan jalan utama untuk masuk Kota Kebumen ditutup tutup donk, tujuannya adalah untuk mengurangi mobilitas masyarakat yang keluar masuk area kota. Nah karena udah lumayan bosen juga di rumah sekitar 2 mingguan, akhirnya aku iseng iseng aja ngajakin anakku yang besar buat motoran keliling kampung, tanpa harus melewati penyekatan. 

Jalan yang kita lalui adalah Jalan Joko Sangkrip ke arah timur, melewat Desa Kembaran, Candimulyo dan Desa Sumberadi. Kondisi sekitar jalan yang kita lalui tidak jauh berbeda dengan biasanya, warung-warung masih pada buka, orang orang juga pada enggak pakai masker saat di sekitar rumah, tapi kalau yang sedang berkendara baik itu bersepeda, motoran ataupun mobilan kulihat pada tertib pakai masker. 


Spot pertama yang kita kunjungi adalah Bendungan Pesucen, yang membendung Sungai Kedungbener dan mengalirkan sebagian debit airnya ke 1 saluran irigasi menuju area persawahan di sebelah selatan bendungan ini. Secara administratif bendungan ini berada di perbatasan Desa Sumberadi dan Desa Wonosari Kebumen. 

Setelah memarkirkan kendaraan di dekat bendungan, aku coba explore bendungan ini. Tidak besar ukurannya, karena memang sungai ini pada dasarnya adalah saluran irigasi pecahan dari Bendungan Pejengkolan di bagian hulu.

Berdasarkan patok yang berada di dekat bendungan, diketahui bahwa bangunan bendungan ini berada di bawah pengawasan BBWS Serayu Opak, BBWS sendiri adalah singkatan dari Balai Besar Wilayah Sungai.







Setelah explore bendungan sampai menyeberangi jembatannya, kita pindah spot ke sebuah taman kecil yang tidak jauh dari bendungan ini, yaitu sebuah taman bunga bernama Taman Pleret Indah. Ada banyak jenis bunga ditanam di sini, tidak hanya itu, juga ada tanaman cabe, sereh dan kaktus. Nah di sebelah taman ini ada sebuah tangga turun menuju sungai. Kita pun coba turun ke sungainya melewati jembatan ini.

Dasar sungainya berwarna putih, seperti sebuah endapan tapi keras gitu, dan banyak lubang dasar sungai ini, kirain ada banyak ikan yang terjebak di lubang lubang ini, eh ternyata enggak ada, yang banyak malah sampah, heuheuheu. Alirannya sangat kecil, karena dibendung dan dialirkan ke saluran irigasi.


Tidak jauh dari Bendungan ada sepetak tanah yang ditumbuhi bunga bunga yang terawat rapi, tidak ada papan nama di taman kecil tersebut, tapi berdasarkan aplikasi google maps, diketahui bahwa taman ini bernama Taman Pleret Indah. Tidak hanya bunga yang ditanam, ada pula cabai, sereh dan talas. Nah di samping taman kecil ini terdapat tangga turun ke bawah, yaitu menuju ke dasar sungai.

Dengan menuruni anak tangga yang jumlahnya sedikit namun curam ini, kita pun sampai juga di dasar sungai berwarna putih yang tadi kulihat dari atas jembatan. Dari spot ini kita juga bisa melihat sudut bendungan dengan lebih sempurna dan cantik. Namun sayangnya banyak sampah yang nyangkut di bawah sini, yang kesemuanya adalah sampai rumah tangga, seperti plastik pembungkus makanan dan minuman serta popok anak anak.




***

Peta Lokasi Bendungan Pesucen, Kebumen