Dengan kehidupan masa kecilku yang berada di Purworejo, Pantai Glagah ini menjadi salah satu pantai yang sering dikunjungi dulu, selain Pantai Congot yang berada persis di sebelahnya, kayaknya sih dulu orang Purworejo kalau jalan jalan ke Pantai ya kalau enggak ke Congot ya Glagah, seingatku ya dulu tuh belum kenal dengan yang namanya Pantai Jatimalang Purworejo, yang kini menjadi pantai favorit warga dengan daya tarik utamanya kuliner seafood.
Setelah puluhan tahun, akhirnya aku bisa menginjakkan kaki lagi ke Pantai Glagah, lebih lengkapnya Pantai Glagah Indah.
Beberapa ratus meter sebelum lokasi pantai ada gerbang masuk yang dijaga petugas, disitu para pengunjung ditarik tiket masuk, aku lupa bayar berapa ya, yang jelas cuma dewasa aja yang dihitung, anak anak enggak.
Ada beberapa kantong parkir kendaraan, aku pilih lokasi yang paling dekat dengan spot pemecah ombak, dimana di spot itu banyak beton beton berbentuk tetrapod. Di lokasi parkir, kita ditarik lagi tiket parkir, harganya 10ribu untuk mobil, dibayar di awal.
Jalan masuk menuju pantainya tuh semacam pasar gitu ya, aku pangling banget deh, dulu banget waktu aku kecil kayaknya enggak serame ini penjualnya, heuheuheu, jadi di sepanjang jalan tuh kanan kiri penuh lapak pedangang, ada yang menjual baju (kaos celana), topi, pernak pernik, makanan, serta minuman, nah dari sekian banyak barang/makanan yang dijual, aku tertarik pada salah satu pedagang gorengan yang menyajikan berbagai macam gorengan yang masih fresh, alias anget anget, karena baru aja turun dari penggorengan, heuheuheu, kita langsung mlipir buat beli. Kemudian kita mencari tempat duduk untuk makan gorengan sembari minum. Ngaso dulu gaes, panas bangettt
Mungkin karena disini hawanya panas banget, di sekitar sini ada beberapa kolam renang air tawar lho, banyak anak anak yang main air di situ, tapi aku enggak tertarik sih, kayak kurang nyaman gitu, terlalu ramai.
Niat awal untuk main pasir di pantainya, akhirnya kuurungkan, karena kondisi cuaca yang sangat terik. Kalau anak anak sih enggak peduli ya, pasti seneng aja main main, tapi kita sebagai orang tua pastinya khawatir kalau kena panas yang terlampau terik gini. Jadinya kita cuma duduk duduk di tempat teduh sambil makan gorengan, ngelihatin orang lewat, serta menikmati pemandangan pantai glagah, dimana sesekali kita bisa melihat pesawat yang take off dari Bandara YIA. FYI, Pantai Glagah ini lokasinya dekat banget dengan bandara baru Jogja.
Setelah gorengan habis, kita lanjut jalan kaki sampai ujung, disinilah terdapat banyak banget tetrapod, ada yang masih berwarna putih cerah, ada pula yang sudah menghitam dan tertutupi biota laut, di beberapa spot ada juga pemancing yang dengan sabar menunggu umpannya disambar ikan.
Di sekitar sini kita foto foto dahulu, huaaaa panasnyaaa, salah sih kita datang ke pantai glagah di siang bolong, harusnya pagi atau sore pas menjelang sunset , heuheuheu, dibuat foto foto pun hasilnya kurang oke, karena cahaya terlalu berlebihan
Setelah puas foto foto, kita pun lanjut jalan kembali ke parkiran, yaa meskipun si kecil sedikit merengek karena enggak jadi main pasir. Nah pas balik ke parkiran, kita beli gorengan lagi donk, di tempat yang sama dengan yang tadi kita beli, enak enak enak, sumpah deh gorengannya enak banget lho. Mungkin karena lagi laper ya :)
Selain pantainya yang indah, makanan yang dijual di sekitar pantai juga enak-enak..
ReplyDeleteGorengane menggoda, dulu kalau gowes ke mangrove sekalian dolan ke sini
ReplyDeleteBaru lihat foto-fotonya langsung kerasa terik banget.. Hehehe tadinya saya kira efek kamera, ternyata memang panas ya. Tapi pemandangannya bagus
ReplyDelete