24 April 2023

Tandem Resto : Tempat Makan Bergaya Bali di Bener Purworejo

 

Pembangunan Bendungan Bener di Purworejo memang meninggalkan banyak cerita, baik itu bahagia, sedih, maupun haru. Salah satu yang menarik perhatianku adalah adanya uang ganti rugi (UGR) bagi para warga Desa Wadas Purworejo yang tanahnya terkena dampak, dimana jumlah uang yang diterima itu fantastis, sampai milyaran rupiah.

Dari sekian banyak warga tersebut, seseorang yang bernama Fahrurozi Asabi memanfaatkan UGR untuk membuka restoran dengan nama Tandem Resto. Restoran bergaya Bali ini lokasinya di sebelah Jembatan Kuning, Desa Kaliurip, Kecamatan Bener, Purworejo. Persis di tepi Sungai Kodil yang merupakan hulu Sungai Bogowonto.


Bila dibandingkan dengan resto lain di Purworejo, tempat kuliner yang satu ini memang beda, karena memanfaatkan pemandangan alam yang indah, yaitu kombinasi Sungai dan Sawah, tempat nongkrong asik ini pun dibangun dengan nuansa Bali. Menu yang disajikan juga ke-Bali-Bali-an. mampu membawa siapa saja yang singgah langsung teringat akan keindahan pulau Dewata. Tandem Resto kini sudah ramai dikunjungi, menjadi semacam destinasi wisata baru di Kecamatan Bener.
 
Aku datang bersama keluarga di Hari Minggu siang, pas banget di waktu makan siang. Tempat parkirnya lumayan luas, ada beberapa kantong sampai ke seberang jalan. Dari parkiran saja kita sudah bisa menikmati pemandangan yang aduhai, sawah sawah terhampar luas, pohon pohon kelapa, suara gemericik air sungai, serta barisan bukit di sisi timur. 




Di depan, di dekat tempat parkir ada kasir, tempat pengambilan buku menu dan musholla. Untuk area tempat makan ada tiga jenis, yang pertama ada gazebo (lesehan), yang kedua ada area indoor (sepertinya bisa buat meeting/acara kantor), dan yang terakhir outdoor di area paling ujung dengan beratap daun daun pohon dan ditemani pemandangan indah sungai kodil. 
 
Tentu saja kita pilih area yang terakhir ya, berhubung ada anak anak dan cuacanya cerah. Meskipun terik, area di taman tandem ini sejuk kok, karena pepohonannya sangat rindang.


Menu yang disajikan memang ada beberapa yang bergaya bali seperti ayam/bebek betutu, sate lilit dan nasi campur bali. Kita coba pesan Nasi Campur Bali, sekalian mau tes rasa, apakah memang rasanya juga bali banget. Sembari menunggu pesanan datang, anak anak bisa main di mini playground ataupun turun ke sungai untuk sekedar main air tipis tipis. Tapi harus hati hati ya, anak anak jangan sampai dilepas sendiri main di sungai, karena arusnya lumayan besar di tengah. 
 



 
Pramusajinya sangat sigap, kita enggak perlu menunggu lama sampai pesanan kita diantar semua. Mereka juga sangat ramah dan rapi menggunakan seragam serta udeng (ikat kepala khas bali) berwarna kuning. Ya meskipun ada satu minuman kita yang lupa dibuatkan, tapi setelah konfirmasi ke salah satu pramusaji, orderan kita yang terlupa langsung diantarkan.





Kali ini aku akan fokus ke nasi campur Balinya saja ya karena dulu sering banget makan. Dalam seporsi nasi campur bali ini ada nasi, dua sate lilit, telur rebus (setengah), plecing kangkung, dan ayam suwir. Menurutku sate lilitnya terlalu manis, karena sepertinya menggunakan bumbu bakaran kecap, kurasakan sama dengan bumbunya ayam bakar yang kita pesan juga, padahal aslinya gurih sedikit pedas. Sedangkan untuk plecing kangkungnya menggunakan sambal terasi yang rasanya manis pedas, padahal aslinya menggunakan sambal plecing yang citarasanya pedas asam segar. 

Kalau dari segi rasa sih sebenarnya enak kok, sepertinya memang sudah disesuaikan dengan lidah orang jawa ya, jadi dibuat lebih ke citarasa manis. Kalau aku sendiri sih pesennya Mie Kuah Jawa, entah kenapa ya ada kata jawa di belakang menu makanannya, heuheuheu. Rasanya enak, kuahnya gurih gurih manis dan segar, sedikit pedas karena ada potongan cabe rawitnya. Mantap lah




Jadi buat kalian yang lagi nyari nyari tempat makan di Purworejo dengan pemandangan yang indah dan ada tempat bermainnya buat anak anak, Tandem Resto ini bisa jadi salah satu pilihannya.
***

Peta Lokasi Tandem Resto, Purworejo

17 April 2023

Pemandangan Indah di Kebun Teh Tambi Sikatok


Kebun Teh Tambi adalah salah satu destinasi wisata di Wonosobo Jawa Tengah dengan panorama alam hijau yang tentunya memesona. Wisata ini menjadi obyek kekinian yang banyak digemari kaum muda karena banyak terdapat spot foto, terutama jembatan bambu yang melintang di atas kebun teh.

Kebun teh yang berada di dataran tinggi ini membuat udara dan pemandangan yang di tawarkan sungguh menakjubkan dan menyejukkan. Sudah lumayan lama aku pengen banget jalan jalan ke Kebun Teh Tambi ini, tapi dahulu bingung karena pas aku cari di Google, kebun teh ini luas banget dan banyak varian namanya, seperti Kebun Teh Tambi Kejajar, Patean, Sikatok, Bedakah dll. 



Setelah baca baca review dan nonton cuplikan video di  youtube, akhirnya aku pilih yang Sikatok. Kebun Teh ini terletak di Dusun Sikatok, Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Akses kesana sudah jalan aspal halus, dan mudah untuk dilewati kendaraan roda empat.

Lokasi parkirnya cukup terbatas, hanya bisa menampung enggak sampai 10 mobil, tapi kalau untuk motor lumayan luas. Biaya parkir mobil sebesar 5 ribu rupiah per mobil.


Dari tempat parkir, kita punya dua pilihan untuk masuk kebun teh yang mana, jadi disini ada dua kebun teh sikatok yang dipisahkan oleh jalan raya, dan masing masing mempunyai loket pembelian tiket. Aku pun pilih yang paling dekat dengan tempat parkir saja, harga tiketnya 10 ribu rupiah per orang dewasa, sedangkan anak anak gratis.

Wisata Kebun Teh yang dikembangkan dan dikelola masyarakat setempat bekerja sama dengan PT Perkebunan Tambi ini beneran indah deh, apalagi sekarang cuacanya lagi cerah, sejauh mata memandang, terlihat ijo ijo yang menyegarkan mata. 

Kebun Teh Tambi Sikatok ini buka mulai dari pukul 07.30 hingga 17.00 setiap hari biasa atau weekdays. Sedangkan pada Weekend dibuka mulai dari jam 07.00 hingga 17.00. Kemarin saat aku kesini, kebanyakan pengunjung adalah para kaum anak muda yang sedang hunting foto atau mengeksplor keindahan Kebun Teh tersebut baik itu dengan teman temannya, ataupun berdua dengan pasangan. Aku jadi ngerasa paling tua nih, karena bawa 2 anak kecil, heuheuheu




Kebun Teh Tambi ini memiliki luas sekitar 830 hektar dengan pemandangan pegunungan hijau disekitarnya. Letaknya berada di ketinggian antara 800-2000 meter diatas permukaan laut.

Perkebunan teh tersebut sudah ada sejak tahun 1865 saat Indonesia sedang dijajah Belanda. Dahulu hanya sebuah kebun teh yang dijadikan sebagai sumber ekonomi masyarakat, namun kini sudah dijadikan pula sebagai kawasan wisata.

Spot paling menarik tentu saja di jembatan bambunya, pengunjung bisa menikmati pemandangan kebun teh dengan lebih leluasa dan tentu saja bisa foto foto dengan hasil yang lebih cantik.


Buat yang laper atau kehausan setelah keliling kebun teh, tenang aja di sekitar parkiran ada warung yang menjual makanan dan minuman, ada pula beberapa pedagang yang menggunakan motor yang mangkal di tepi jalan, seperti sosis bakar, cilok maupun es krim.

Nah setelah puas berkeliling kebun teh, saat perjalanan pulang aku mampir ke kedai teh untuk beli teh. Tapi kedai teh ini bukan menjual teh yang siap minum ya, tapi berbagai teh tubruk hasil dari kebun teh tambi ini dengan berbagai varian




***

Peta Lokasi Kebun Teh Tambi Sikatok

10 April 2023

Melihat Peralatan Tempur di Museum Soesilo Soedarman Kroya


Aku bisa sampai ke Museum ini sebenernya karena untuk mengisi waktu luang. Jadi ceritanya waktu itu istriku tuh pengen nonton film di Bioskop, nah bioskopnya tuh letaknya di daerah Kroya Cilacap, karena aku enggak pengen nonton, dan anak anak juga enggak bisa nonton (rate filmnya 13+) yaudah setelah nganter ke Bioskop, kita lanjut jalan jalan aja ke tempat wisata yang lokasinya enggak terlalu jauh dari Bioskop.

Pilihan jatuh kepada Museum Soesilo Soedarman. Aku tertarik ama museum ini karena kulihat fotonya di Google Maps tuh banyak pesawat dan peninggalan perang, wah ini anak anakku pasti suka nih, heuheuheu.




Sampai di lokasi, ternyata museum ini tidak punya parkiran khusus untuk kendaraan, jadi mobil kita parkir di depan museum, di tepi jalan, disinipun tidak ada tukang parkirnya. Tapi aman sih.
 
FYI, Museum Soesilo Soedarman ini adalah bangunan bersejarah berbentuk museum yang menyimpan peninggalan-peninggalan Jendral TNI (Purn) Soesilo Soedarman semasa mengabdikan diri, baik sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat maupun saat bertugas di berbagai kementrian semasa pemerintahan Soeharto. Untuk lokasinya, Museum ini terletak di Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Untuk masuk ke museum, cukup membayar biaya 5 ribu rupiah aja, sangat terjangkau. Selain menjual tiket, loket ini juga menyediakan berbagai merek minuman dingin yang tertata rapi di dalam kulkas. Saat itu aku membeli minumannya, satu botol air mineral dan satu botol lagi minuman rasa rasa, untuk harganya sama kok ama harga di warung.



Museum ini tidaklah luas, dari tempat pembelian tiket saja kita langsung bisa melihat koleksi pesawat dan kendaraan perang lain yang terpajang rapi di halaman depan museum. Anak anak sangat antusias untuk mengeksplore satu per satu, apalagi yang besar, karena udah bisa baca, jadi dia baca baca keterangan yang ada di setiap kendaraan tersebut, terkadang dia menanyakan kepadaku mengenai istilah istilah yang belum dia ketahui.

Di beberapa sudut halaman Museum, terpajang kenang-kenangan dari Batalyon Kavaleri I TNI-AD berupa kendaraan panser Amphibi buatan Rusia tahun 1958 dan pesawat Patroli Maritim NOMAD N-22 TNI-AL dengan nomor P-806, yang merupakan Pesawat Panglima Kowilhan-I. Keberadaan kendaraan tempur ini cukup menceritakan kiprah Soesilo selama kurun tahun 1956 hingga 1960, di mana saat itu dia yang masih berpangkat Mayor, merintis berdirinya Korps Kavaleri Indonesia sekaligus menjabat sebagai Komandan Batalyon ini.


Bangunan museum menempati Pendopo Wisma Mbah Ageng yang dibangun pada tahun 1899 oleh Eyang Dipakarsa, penatus (pemangku pemerintah desa) pertama Desa Gentasari yang dikenal pula sebagai Eyang Mendali dan merupakan kakek buyut dari Soesilo Soedarman. Semasa kecil, di sinilah Soesilo Soedarman menghabiskan waktunya dengan menimba ilmu agama di bawah bimbingan sang kakek. Konsep arsitektur Wisma Mbah Ageng, sangat memperlihatkan bangunan jawa khas Banyumas dengan atapnya yang menjulang tinggi berbentuk piramida dan ditopang dengan belasan tiang kayu jati.


Berbagai macam koleksi berciri khas militer masa perjuangan, tertata lengkap di setiap lemari pajang dalam museum tersebut. Koleksi senjata api yang menemani tugas-tugas Soesilo Soedarman sebagai abdi negara seperti pistol semi otomatik FN-45, P-1 dan TT terawat dengan baik. Di sudut lainnya, senapan yang digunakan dalam perang dunia II seperti M-1, SP-1, Senapan Serbu M-16 A-1, SS-1 V-1, HK-33, AK-47, AK-56, Senapan mesin RPD, Pelontar Granat, Pistol Mitraliur, Peluncur Granat Roket RPG-7 dan senapan tabur (Shotgun) juga tersimpan di Museum ini



Uniknya, di museum ini juga dipajang berbagai macam benda benda yang berhubungan dengan Kantor Pos, karena selama 52 tahun ia mengabdikan hidupnya untuk NKRI, selain menjadi pasukan gerilya , beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi RI lho.
 
Semenjak tahun 2013, museum selain berfungsi sebagai sarana edukasi juga harus memiliki daya tarik hiburan. Itulah kenapa di belakang Museum Soesilo Soedarman dibangun kolam renang, perpustakaan, kereta putar, ayunan, dan pendopo gamelan. Agar pengunjung baik anak-anak sampai dewasa berminat mengunjungi Museum Soesilo Soedarman. Tapi waktu itu kita enggak sempet untuk main main di area belakang, cuma explore museumnya saja. Mungkin di lain waktu bisa cobain area bermain di belakangnya.

***

Peta Lokasi Museum Soesilo Soedarman Cilacap

3 April 2023

Tengah Malam di Jogja : Hampir Gak Dapat Hotel

Kali ini aku mau cerita tentang pengalamanku semalam menginap di Jogja. Waktu itu adalah saat malam Natal yaitu tanggal 24 Desember 2022, aku memang berencana untuk jalan jalan 2 hari satu malam di sekitar jogja, hotel pun sudah kupesan seminggu sebelumnya lewat aplikasi pemesanan hotel online dan sudah terbayar lunas.

Aku sampai hotel sudah cukup malam, yaitu sekitar pukul 22.20 WIB, hotel ini beralamat  di Jl. Tentara Pelajar No.44, Bumijo, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat itu kondisi sedang gerimis, lokasi parkir sangat terbatas dan sudah penuh, untungnya ada petugas keamanan yang sigap membantu parkir valet. Setelah menurunkan beberapa tas, kita berempat pun langsung masuk ke hotelnya dan menuju meja petugas untuk check in. Seperti biasa aku menyebutkan nama lengkapku yang kupakai saat booking. 

Biasanya sih setelah menyebut nama tinggal isi form, serahin ktp untuk difotocopy dan dapet kunci kamarnya. Tapi kali ini tidak donk, saat dicek di aplikasinya hotel, kamar pesenanku enggak ada donk. Infonya sih orderan enggak masuk. Ya sudah, aku tunjukkan aja email dari aplikasi pemesanan hotel online. Setelah melihatnya, petugas lalu menelepon atasannya (mungkin managernya atau apa aku enggak tahu), sedangkan aku dipersilakan untuk duduk menunggu sebentar.

Sekitar 5 menit menunggu, aku pun dipanggil. Petugas tersebut menginformasikan bahwa terjadi masalah pada sistem pemesanan. Orderannya ternyata masuk, dan beliau memberikan dua opsi solusi, yang pertama uang bakal dikembalikan atau yang kedua kita bakal dioper ke hotel lain yang kelasnya sama. Berhubung sekarang udah larut malam, dan anak anak pun sudah ngantuk kecapekan, aku pun pilih opsi kedua, dan kita pun diarahkan untuk pindah ke hotel Atrium Premiere yang berlokasi di Jl. Laksda Adisucipto No.157, Demangan Baru, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tanpa perlu membayar lagi. Pesen dari beliau, nanti aku tinggal menyebutkan saja nama lengkap.

Woke, aku pun langsung keluar, dan bilang ke satpam untuk mengambilkan lagi mobilnya yang udah diparkir valet, dan lanjut ke hotel Atrium yang ternyata lokasinya tidak jauh dari Ambarrukmo Plaza. 



Sampai di depan hotel atrium, ternyata parkirannya juga sudah penuh, kondisi masih gerimis, tapi untungnya ada petugas yang siap membantu parkir valet, dan mobilku pun dibawa ke tempat lain untuk parkir. Saat di lobi, aku pun menyebutkan nama bookinganku, dan langsung mendapat kunci kamar. Cuss kita pun langsung menuju kamar, badan udah lengket, keringetan dan udah kecapekan.

Enggak seperti biasanya yang room tour dulu sebelum bersih bersih, kali ini enggak sempet review kamar, aku langsung masuk kamar mandi dan mandi, heuheuheuheu. Fasilitas di kamar mandi sih standar seperti hotel yang lain, lengkap ada peralatan mandi seperti odol, sikat gigi, sabun, sampo, wastafel, serta shower dengan air panas dan dingin.
 
Setelah mandi air anget dari shower, aku pun lekas untuk istirahat, biar besok tetap fit, karena kita bakal jalan jalan lagi....
 
***
 


Keesokan paginya, setelah kita udah mandi semua, lanjut sarapan dulu sebelum check out. Tempat sarapannya ada di bawah, satu lantai dengan lobi hotel. Saat sampai di restonya, kita dicek dulu dari kamar nomor berapa, karena ada 1 anak yang di atas 5 tahun, dikenakan tambahan biaya sarapan, tp cuma setengah harga aja, dan langsung dibayar disitu.
 
Restonya tidak terlalu luas, menu makanan yang disediakan buffet dengan pilihan yang tidak banyak, tapi cukup sih buat sarapan. Tempatnya nyaman dan rasa makanannya lumayan oke kok, enak enak.




***
 
Siangnya, setelah check out dari hotel, kita jalan jalan ke Pakuwon Mall Jogja, sebuah mall lama di Jogja yang berganti nama, dulunya sih mall ini bernama Hartono Mall. Selain berganti nama, interiornya juga berubah, gerai gerainya juga banyak yang baru.



Kali ini kita mau menyalurkan energi anak anak yang berlebih di Playgroundnya yang bernama Kidzoona. Lokasinya ada di lantai atas, tapi lupa lantai berapa ya... Heuheuheu. Btw kita udah beberapa kali main di Kidzoona ini, terlihat masih sama seperti dulu ya, tidak ada mainan baru, dan beberapa mainan udah mulai kusam, ada juga yang rusak rusak dikit. Sepertinya harus ada pembaruan nih, biar makin oke.




Kita ambil paket yang 1 jam aja, harga pas weekend tentunya lebih mahal daripada saat weekday. Selain tiket masuk, yang harus dipersiapkan adalah kaos kaki. Jadi baik itu anak anak maupun pendampingnya, jika mau masuk area bermain, harus memakai kaos kaki. Nah gimana kalau lupa bawa? Tenang bisa langsung beli di kasirnya, harganya 10 ribu per pasang. 

Setiap pengunjung akan mendapatkan kunci loker, jadi Untuk sepatu, kita bisa masukkan dulu ke dalam loker, Insya Allah aman.
 
Beberapa menit sebelum 1 jam berlalu, nama anak anak yang akan habis waktunya dipanggil, dan bila melebihi waktu yang ditentukan, akan dikenakan denda. Waktu itu sebenernya anak anak masih pengen main, ternyata 1 jam masih kurang ya, heuheuheu. Tapi berhubung jadwal padat, kita bujuk bujuk si kecil untuk mau keluar.
 
Nah Sebelum keluar mall, kita pun mampir makan dahulu, anak anak udah kelaperan. Untuk tempatnya kita pilih yang aman aman aja, yaitu Solaria. Kebetulan juga kita udah lama banget enggak makan di Solaria, kangen ama nasi gorengnya.


Setelah perut kenyang, kita pun lanjut jalan jalan lagi ke tempat berikutnya....