26 June 2015

Mampir Dulu ke Excelso Cafe

excelso cafe mataram lombok
Seperti biasa, awal bulan (mei 2015) dimulai dengan belanja bulanan. Namanya aja sih belanja bulanan, padahal gak sampai seminggu juga dah abis tuh barang/makanan yang diborong, heuheuheu. Tapi kali ini agak lain nih, biar lebih seru, sebelum belanja di Hypermart yang ada di Komplek Central Plaza Lombok, kita mampir ngopi ngopi dulu di Excelso Cafe

Excelso ini masih berada di area Komplek Central Plaza Lombok, dan berada di satu bangunan dengan Breadmaster dan Diva  Karaoke, yang punya sama tuh, dijamin tajir banget si empunya.

Kriteria penting lokasi buat nongkrong sudah terpenuhi, yaitu terpisahnya ruangan antara perokok dan yang bukan perokok, aku gak mau donk, makan ngopi sambil ngisep asap dari napas orang lain, heuheuheu, apalagi ini bawa baby :)



Setelah agak bingung memilih menu, akhirnya pilihanku jatuh pada Kopi Kalosi Toraja (34,5 k), dan Soup Ayam Jagung (43,6 k), sedangkan istriku order Brazilian Santos (36,3 K) dan Baked Chicken Potato (50 k).

Nah sembari nunggu orderan dateng, seperti biasa, kita foto foto dulu donk, kebetulan interior disini bagus buat fotoan :)

Gak perlu waktu lama untuk menunggu, satu per satu orderan datang, Huhuhuhu, gak sabar pengen icip icip.


Kurasa rasa kok kopi kalosi torajanya ini agak mirip mirip kopi nescafe hitam yang tanpa ampas itu, beneran deh mirip rasanya, dulu pas kuliah aku sering banget minum tuh nescafe.. heuheuheu. Lebih juara kopinya Maktal Coffee Bar deh -menurutku sih-

Untuk soup ayam jagungnya enak banget, hangat hangat gurih kental gitu, pas banget nih disantap pas kita lagi flu, dijamin langsung plong. Terus Baked Chicken Potato nya juga Juaraaa, isinya kentang tumbuk, daging ayam, telur ayam, potongan buncis, dan keju, disajikan saat masih panas, pas disendok tuh langsung mengepul asap dari dalam... Maknyuss, beda banget ama sajian sejenis ini yang dulu pernah kupesan di Kedai Kopi Etnic, Jl. Sriwijaya, Mataram, disono disajikan dingin gitu, jadi kelezatannya berkurang jauhh..

Perut Kenyang, Hati Riang, acara kita lanjutkan dengan shopping shopping hore di Hypermart, karena masih di komplek yang sama, kita tinggal jalan kaki aja.

Huhui, sebelum sampai di Hypermart kita dapaet suguhan langit jingga yang aduhai donk, sunset nya cantik sore ini, jarang jarang nih menikmati sunset diantara bangunan gini, biasanya kan di pantai ya :)



***
Peta/Lokasi Excelso Central Plaza Lombok




NB : kira kira bulan depan, akan buka gerai baru Hypermart dan Excelso
di Lombok Epicentrum Mall , Jalan Sriwijaya, Mataram:)

21 June 2015

Ngintip Endank Soekamti di Gili Sudak

Hari minggu ini adalah weekend pertama di bulan puasa 2015. Saya dan beberapa temen Lombok Backpacker berencana mau jalan jalan ke Gili Sudak, Sekotong. Bukan mau snorklingan sih, tapi mau ngintipin temen temen dari Endank Soekamti bikin album ke 7 mereka.

Heuheuheu, keren banget deh ide kreatif mereka, dengan membuat Outdoor Studio di Gili Sudak. Buat kalian yang belum tahu tentang Gili Sudak, silakan di search aja di web ini, udah beberapa kali saya posting tentang pulau kecil ini.

gili sudak
View Cantik di Gili Sudak

Gili Sudak dipilih mereka berkat rekomendasi dari mas Helmy PB (dulu di Jagostu) yang notabene orang lombok juga. Selain masih sepi, pulau ini juga masih bagus akses internetnya, karena mereka punya project bakal upload video keseharian mereka di Gili Sudak lewat youtube (https://www.youtube.com/user/soekamtiofficial) . Cek deh, hari ini (21 Juni 2015) sudah 4 video yang diupload.

***

Untuk sampai ke Gili Sudak, kita menyeberang daerah Medang, bukan Tawun, melalui Pak Sahar, karena lebih murah dan lebih cepat, cukup 10 ribu rupiah saja bolak balik (harga special karena kita udah kenal baik), gak sampai 5 menit kok naik perahu, kita udah sampai di pulau kecil nan indah yang 30 hari ini bakal super berisik oleh tingkah laku gila personel dan kru Endank Soekamti.

Gili Sudak kelihatan di seberang

Sampai di lokasi, ternyata mereka lagi sibuk nih, ada yang sibuk "take drum", masak, main PS, edit edit sound, dan bersih bersih. Ya sudah kita cuma menyapa aja, dan langsung mlipir ke sisi pulau lain, nongki nongki cakep di pinggir pantai di bawah pohon dulu biar gak ngegangggu mereka.

by the way Gili Sudak nih lagi berbenah, resto satu satunya di sini sedang bikin bangunan baru di samping bangunan lama, lebih besar dan bagus, nantinya bakal pindah ke yang baru, trus di sebelahnya udah dibangun beberapa bungalow yang sekarang lagi disewa full 30 hari oleh Endank Soekamti. Tarif normalnya 350 ribuan per malam, tapi mereka dapet diskon gede nih gegara booking sebulan penuh. Di sisi lain pulau juga ada rumah apung yang bisa disewa juga (foto di bawah), cocok dah buat yang mau bulan madu mencari ketenangan.

rumah apung gili sudak



Barulah sehabis dzuhur kita balik lagi ke basecamp mereka, outdoor studio mereka. Karena kita udah janjian ama mas erik sebelumnya, kita diijinkan donk masuk ke studio mereka di salah satu bungalow di sini. Wohohoho, bener bener pindahan nih, drum set plus perlengkapan rekaman mereka lengkap di sini...

View nya Juaraaa yaaa.....

Selain bikin video keseharian mereka selama di gili sudak, mereka juga bikin video "Masak Bareng Dek Caca". Jadi mereka nge bawa Dek Caca ini buat masakin mereka selama 30 hari dan sekalian take video setiap hari pas Dek Caca masak, heheuheuheu, Seruuu.

dek caca endank soekamti
Bulu Babi hasil tangkapan Dek Caca, heuheuheu
Nah kali ini Dek Caca bakal masak Bulu Babi goreng tepung. Gak perlu beli ke pasar atau supermarket, bulu babi ini langsung ditangkap sendiri oleh dek caca di pantai di depan bungalow ini, tinggal nyemplung. Cara menangkapnya dengan menusuknya menggunakan besi, karena kalau ditangkap langsung pake tangan, bisa ketusuk ama bulu/duri nya.

Di sekitar Gili Sudak ini memang banyak banget bulu babi, jadi memang harus hati hati kalau mau snorklingan. Tapi untuk dimasak gak perlu banyak banyak, cukup dua saja.

Dek Caca lagi nyukur Bulu Babi
Setelah ditangkap, baru deh bulu bulunya dicukur biar pas ngambil isi di dalamnya lebih aman. Nyukurnya gampang banget, kaya nyukur rambut manusia, pake gunting aja, crut crut crut, sampai gundul, heuheuheu.

Baru deh setelah bulu babi nya siap, dapur di pinggir pantai pun disiapkan, dengan background laut biru dan sebiji motor Mio dari Sponsor, proses syuting dimulai, sumpah kocak banget proses syutingnya... Gak tahan pengen ketawa terus... Kalo kalian penasaran coba cek sendiri di Channel Youtube Dek Caca.

Behind the Scene "Masak Bareng Dek Caca"

Kegiatan ngintip hari ini diakhiri dengan foto foto bareng, heuheuheu.... Yuk ah capcuss, setelah foto foto kita langsung pamitan dan balik ke Pulau Lombok.

Seru seru seru..... pengen balik kesini lagi weekend depan deh....



***

Ini nih Video Masak Bareng Dek Caca, edisi Bulu Babi Goreng Tepung :

 

***
Nah dari proses perekaman album di Gili Sudak ini, pada tanggal 16 Februari 2016, Endank Soekamti akan meluncurkan Album bertitle "Soekamti Day" yang bertempat di Taman Budaya, Jogjakarta, dengan Single Pertama "Sampai Jumpa"

Album Endank Soekamti "Soekamti Day" ini saat ini (akhir Jan 2016) sudah bisa diorder di web http://belialbumfisik.com . Aku sih udah order, nunggu dikirim :)

17 June 2015

Laut Biru Bar and Restaurant : Tempat Makan Oke di Pantai Selong Belanak

Laut Biru adalah nama cafe yang pertama kali muncul di Pantai Selong Belanak, aku masih inget banget sekitar bulan januari 2011 pernah menyusuri Pantai Selong Belanak dan menemukan cafe ini, ini nih fotonya :

Januari 2011 ~ Masih Seperti ini
Waktu itu masih menggunakan nama "cafe", dan baru ada beberapa bangunan dari kayu, dengan hiasan bendera umbul umbul di depannya, bahkan Sempiak Villas pun belum ada, masih proses akan dibangun.

Nah hari ini (13062015) aku balik lagi ke Laut Biru dengan kondisi yang sangat sangat berbeda jauh, sekarang sudah cantik aduhai. Pintu Masuknya dijaga satpam, dan menjadi satu dengan Sempiak Villas, cuma pas ada percabangan jalan, untuk menuju Villa nya bisa ambil jalur ke atas, sedangkan ke Laut Biru langsung lurus aja.

Juni 2015 ~ Lebih Modern yaaa
Nama pun sudah sedikit berubah menjadi Laut Biru Bar and Restaurant (bukan cafe lagi). Tapi sebenernya sih udah lama berubah nama, cuman aku baru bisa kesini lagi 4 tahun kemudian setelah kunjungan pertama dulu.

LOKASI
Laut Biru ini mengambil lokasi yang sangat bagus, berada persis di pinggir pantai selong belanak, Lombok Tengah. Namun dengan rimbunnya pepohonan di sini, hawa panas pantai berubah menjadi sejuk, apalagi ditambah dengan semilir angin pantai.



Interior bagian indoor nya cantik banget deh, serba putih gitu, mulai dari dinding, meja kursi sampai hiasan hiasan di dinding juga putih, kecuali lantainya. Sedangkan bagian outdoor nya disediaan beberapa meja kursi di bawah rimbunnya pepohonan, jadi tetep teduh, gak kepanasan meski di luar ruangan.

laut biru bar restaurant

MENU dan HARGA
Menu yang disajikan lumayan banyak, mulai dari starter, main course sampai desert. Minumannya juga lengkap, mulai dari air putih sampai yang beralkohol pun ada di sini, ya biasalah standar nya cafe/bar di sekitaran trawangan/senggigi.

Untuk menu starter alias menu pembuka ada Samosas (38k), lumpia (44k), House Salad (25k). Untuk Main Course, range harga nya mulai dari 42k - 89k, lengkap ada menu barat semacam Club Sandwich, Spaghetti, Indian Curry, juga menu lokal seperti Sate, Soto, Rendang, Nasi Goreng dan Ayam Pelalah (khas Sasak).

Indian Curry

Club Sandwich
Menu Desert nya juga seru nih, beberapa pernah lihat di acara Masterchef Australia/USA, seperti Creeme Brulee, Tropical Pavlova, Cheesecake dan Homemade Ice Cream. Range harganya mulai dari 22k - 45k.

Tropical Pavlova

Creeme Brulee
Untuk minuman nya ada berbagai macam sajian teh, kopi dan Coklat (20-35k), Moctails (55k), Fresh Juice (35k), Soft Drink (10k-39k), Milkshake (42k), Wine (75k-90k/glass, or 385k-575k/bottle), beer (25k-49k), Cocktails (95k), Spirit and Mixers (65k - 80k). Silakan dipilih pilih sesuai selera dan kantong, heuheuheu.



FASILITAS
Sinyal di sekitar Pantai Selong Belanak memang agak kurang ya, Three hilang, Telkomsel hanya Edge, dan XL timbul tenggelam. Untungnya di Laut Biru ini ada free wifi, meskipun speed nya gak dewa. Toiletnya bersih, disediakan sabun pencuci tangan juga beberapa handuk kering bersih, cuma sayangnya aku gak menemukan keran air (adanya cuma keran di wastafel), baik di luar maupun di dalam toilet, padahal mau bersihin kaki yang kotor kena pasir, ya gak mungkin kan kaki kuangkat ke wastafel.

Buat yang gak bawa uang cash, jangan khawatir, disini menyediakan mesin EDC kok. Nah yang agak aneh tuh di area sini dilarang berbikini lho, ada peringatannya :

tapi gak ada larangan buat naked.. heuheuheu, berarti boleh donk

to the BEACH
Posisi Laut Biru ini memang juara deh, bener bener persis di depan pantai, jadi para tamu bisa langsung turun ke pantai nya, baik itu mau mandi atau cuma foto fotoan.



Pantai Selong Belanak sekarang memang sudah bersolek, ke arah timur dari Laut Biru ini terlihat banyak warung warung dengan payung warna warni di depannya, bahkan ada penyewaan papan surfing juga lho. Keren deh, lama gak ke Selong Belanak kaget juga aku.

Pantai Selong Belanak ini berada di sebuah teluk, dengan kontur yang landai dan luas, cocok buat main air bagi anak anak, di bagian tengah ombak besar, tapi pas sampai di tepian, ombaknya alus banget, sehalus pasir pantainya, lembuut.

pas perjalanan balik Mataram, wajib fotoan disini :)

14 June 2015

Eh Malah Pup di Pantai

Setelah sekian lama bikin planning ngajakin baby jalan jalan ke pantai, akhirnya pagi ini terealisasikan juga, meski masih dengan terkantuk kantuk, hehuheu, maklum kalau hari libur biasanya bangun pas acara My Trip My Adventure mulai.

Awalnya belum tahu sih tujuan pastinya ke pantai mana, pokoknya nanti kalau lihat pantai yang lagi gak rame dan gak terlalu jauh, itu dah yang jadi tujuan piknik kita hari ini.

Perbekalan kita penuhi di sepanjang perjalanan, mulai dari beli nasi bungkus di Ampenan buat sarapan (buat dimakan di pantai), sampai beli air minum dan snack di minimarket.

Beruntung pagi ini cuaca bersahabat, meski pagi tadi sempat gerimis, sekarang cuacanya cerah, tapi karena masih pagi jadi belum panas, masih sejuuk...
pantai duduk batulayar lombok
baby K

Sampai di daerah Batulayar (sebelum Senggigi) kubelokkan kendaraan, masuk ke area Pantai Duduk (berada di dusun Duduk, Batulayar), kupilih tempat ini karena terlihat sepi, tenang, banyak pohon dan gak terlalu jauh. Cukup bayar 3 ribu aja untuk kita bertiga, sudah termasuk parkir juga.

Sampai di pantainya, kain alas disiapkan, makanan minuman disajikan, dan si baby terlelap tidur di pangkuan... Kebiasaan deh, kalau diajak jalan pasti bobo. Ya sudah akhirnya kutidurin di aja di kain pakai bantal. Tapi ada untungnya juga sih dia bobo, kita bisa sarapan dulu, heuheuheu. 

Yaa meskipun sarapan kita cuma Nasi Bungkus Ampenan yang harganya delapan ribu, tapi rasanya cuuk, Uenaaak, nasinya masih anget, ayam gorengnya juga, kayaknya baru digoreng nih, trus kuah kuningnya gurih, gak tahu nih kuah apa, kuning gitu, tapi bukan opor sih. Yang Jelas rasanya Maknyusss.

Awalnya disini sepi, tapi lama lama jadi rame banget. Eits tapi bukan rame karena wisatawan, tapi rame ama ayam ayam, heuheuheu, mereka minta jatah makan ke kita, tau aja nih kita lagi makan, lha padahal kita lagi makan temen mereka lho, sesama ayam, tapi udah jadi ayam goreng.... Coba kalau mereka tahu kita lagi makan Ayam Goreng, mungkin kita dipatok :p

Gegara ribut suara ayam, eh si Baby K bangun deh, tapi untungnya gak nangis dia. Dari raut muka nya sih dia lagi menikmati semilir angin pantai, bosen mungkin dia ya tiap hari di kamar mulu, tiduran lihat keatas, lihat plafon doank...

Lagi seru serunya main ama si baby K, tiba tiba dia gelisah gitu, kakinya gerak gerak kaya lagi ngayuh sepeda gitu, terus kentut donk dengan disertai suara seperti ada cairan yang mengikuti kentut, weladalah ternyata dia PUP donk, heuheuheu, banyak banget pula, agak cair pula, tembus pula ke belakang dan samping, huaaaaa,,, kotor dah kain nya, kakiku, dan sedikit bajunya.

Bingung dah ya kita, secara ya kita gak persiapan popok ganti, bimbang antara beli popok di Alfamart Senggigi atau pulang... 

Setelah kita mengadakan rapat terbatas, akhirnya diputuskan untuk langsung pulang saja dengan kondisi popok berselimut pup, hihihi, jorok dah ya kita ini. Bener bener kurang persiapan nih kita, ya harap maklum lah ya.. masih Ortu Pemula.

Padahal belum juga kita foto foto seru seruan... 
Heuheuheu, pengalaman dah, buat jalan jalan kita selanjutnya... Pokoknya harus siap siap popok ganti dan tissue basah... *Catet yaaa...*

Ngantuuuk........................

11 June 2015

Dari Rohans Ngacir ke Taco Coffee Shop

Malam Kamis ini (10062015), aku dan istri rencananya mau ngopi ngopi hore nih di sekitaran Mataram. Setelah pilah pilih coffee shop di Mataram yang belum pernah dicoba, pilihan pun jatuh pada Rohans, House of Coffee yang ada di Jalan Panjitilar Negara No. 87B Mataram. 

Sampai di sana, ternyata sudah ada sekitar 5 pengunjung yang masih menunggu orderan, kelihatan mejanya masih bersih. Sementara itu kita mengambil tempat duduk di dekat pintu dimana meja kursi nya tuh terbuat dari pangkal batang pohon besar yang diukir ukir membentuk meja kursi. 

Lima menit berlalu, tiga pelayan masih sibuk mempersiapkan menu pesanan untuk tamu yang sebelumnya, dengan tidak memperhatikan kita. Aku tahu sih mereka lagi sibuk, ya setidaknya memberikan buku menu lah ya, mau balik lagi nyiapin orderan ya monggo, tapi ya enggak dicuekin gini donk. 

Akhirnya kita pancing dengan ngobrol lebih keras, ya mungkin mereka gak melihat keberadaan kita, maklum lah ya, lampu nya remang remang gini, malah agak terlalu redup sih menurutku. Eh ternyata tetep gak ada perubahan, masih sibuk mereka donk.

Setelah 10 menit lebih berlalu, kesabaran kita pun habis. Akhirnya kita memutuskan untuk capcuss keluar, cabut dan pindah tempat lain. Nah pas jalan keluar ini, berharap sih dipanggil gitu... Haha ternyata enggak cui... ya sudahlah, mungkin memang target mereka cukup 5 pengunjung sehari, jadi tamu ke 6 dan 7 dicuekin ya.

Maaf ya Rohans, kita kabur. Kita cuma berpesan, next time jangan diulangi ya, nanti sepi lho warung nya :)

***

dan Perjalanan berburu tempat nongkrong pun berlanjut. Hingga akhirnya kita menemukan tempat penggantinya yaitu Taco & Coffee Shop, yang lokasinya ada di Jalan Sriwijaya, depan Klinik Sahabat Risa/sebelah barat Niaga Supermarket.

Taco & Coffee Shop ini mengusung tema semi Outdoor, dibangun persis di depan pintu Vony Ros Central Mode dengan atap dan tanpa dinding, sehingga pengunjung yang lagi makan akan terlihat langsung dari pinggir jalan. Sepertinya sih pemiliknya sama, lha semua orderan diproses di dalam Vony Ros :) By the way meski memakai nama Coffee Shop, tapi tidak terlihat ini sebagai kedai kopi, heuheuheu.

Peta/Lokasi Taco & Coffee Shop Mataram


Berbeda dengan tempat sebelumnya yang super cuek. di sini service nya bagus, pas kita duduk pelayannya langsung ngasih buku menu donk.

Dari sekian banyak menu yang ditawarkan, kita pesen Quesadilla (Ayam dan Beef), French Fries, Cranberry Lime dan Cappucino.

Quesadilla (22.5 K)
Makan Quesadilla dan ala Taco Tacoan gini jadi inget Gili Trawangan deh, disana banyak cafe cafe yang nyediain menu ginian dengan harga dua kali lipat disini :)

Quesadilla nya disajikan dengan salad dan tiga jenis saus cocolan (saus sambal, tomat dan cream), rasanya sih enak ya, daging di dalamnya juga yahuud, baik itu yang ayam maupun yang beef, cuma saus yang ada di dalam nya terlalu kuat rasa asam nya. Cranberry Lime nya pun gitu, asem banget, sampe nyengir nyengir aku. Sepertinya komposisi lime nya terlalu banyak.

Cranberry Lime dan Cappucino
Untuk Cappucino nya cantik deh penampilannya, tapi setelah diicip, foam di atasnya tuh terlalu dominan rasanya, mengalahkan rasa kopi nya, heuheuheu, dan akhirnya aku pakai sedotan buat minum tuh cappucino, biar foam yang ada di atas gak ikut keminum :) . Sedangkan French Friesnya sih wajar wajar saja rasanya, seperti kebanyakan kentang goreng di kedai kedai kopi.

taco coffee shop

Oia ada satu hal yang baru kusadari pas mau pulang, ternyata di samping kasir nya tuh berdiri tiang listrik dengan sebuah kotak besar berisi instalasi listrik (lihat foto di atas), ya semacam gardu listrik gitu deh (orang sini menyebutnya gardu listrik). Weleh lha kok serem ya, untung tadi gak duduk di samping kasir. Takut meleduk ah...


6 June 2015

Nostalgia ke Candi Borobudur

By the way kalau dihitung hitung udah sering sekali ya aku ke Borobudur, tapi itu udah lama sekali, semenjak beranjak dewasa malah gak pernah kesana lagi. Satu hal yang gak pernah kulupa tentang Borobudur tuh ya momen ketika kita kita kita dari ECC (effort central course) yang notabene tempat kursus Bahasa Inggris sedang melakukan praktek percakapan bahasa inggris langsung ke bule bule yang lagi wisata ke Borobudur.

"Hello Sir/Mister/Miss..." , "Whats your name?" , "Where do you come from?", "Nice to meet you" bla bla bla....

Haha, percakapan standar banget ya, tapi ya itulah yang bikin terkesan dan gak terlupakan.. Ahh sayangnya jaman dulu belum punya kamera, yang udah punya kamera hanya orang orang tertentu saja, dan itupun masih kamera pake roll film, yang biasa kita dulu sebut dengan "Tustel"

***

Puluhan tahun berlalu, Candi Borobudur tak banyak berubah. Sepertinya hanya satu yang berubah secara signifikan yaitu tiket masuknya. Seingatku dulu tuh kita harus ngantre di loket buat dapet tiket berupa kertas gitu, trus disobek pas masuk ke pintu gerbang, tapi pas terakhir ke Borobudur (sekitar beberapa bulan lalu), ternyata udah berubah cui, udah makin modern gitu, sekarang pakenya kartu yang tinggal dimasukin ke lobang nya di pintu masuk biar portal nya terbuka #heuheuheu. Kayaknya sistem ini udah lama ya, terlihat dari kartunya yang udah terlihat polos, tulisannya di kartunya ilang semua.


Sebenernya aku udah tahu, hari ini adalah hari yang kurang bagus buat jalan jalan ke Borobudur. Kenapa? Karena ini adalah hari hari nya liburan sekolah, dan Borobudur jadi tujuan utama wisata anak anak sekolah (TK/SD) di wilayah Pulau Jawa sehingga bisa dipastikan di sono bakal penuh tumplek blek oleh manusia. Huaaa

dan ternyata beneran cui, ruamenya minta ampuun. dan ramenya tuh udah kelihatan dari sebelum kita sampai lokasi borobudur, terlihat dari banyaknya kendaraan2 pribadi yang mengarah ke candi ini. Tapi ya demi nganterin adek ku yang cantik ini, jalanan panas + macet puluhan kilometer aku jabanin... *kakak yang baik*


PAYUNG... Yuph, coba deh lihat foto di atas ini, siang itu pelataran Borobudur dipenuhi lautan payung. Payung itu mereka dapet dari menyewa di pintu masuk tadi, weleh weleh rejeki melimpah nih buat emak2/bapak2 yang nyewain payung. Kita sih tadi juga ditawarin payung, tapi kita tolak karena kalau pake payung, sia sia donk Sunblok yang udah kita lulurin di tubuh, heuheuheu *padahal lagi pelit


Barisan Para Mantan? Huahaha... fansnya The Rain atau Endank Soekamti pasti tahu nih, penggalan lirik lagu "Terlatih Patah Hati" ternyata bisa juga jadi tulisan di kaos yee.

Foto di atas ini kudapatkan pas lagi ngadem di balik bayangan candi, cuaca super panas siang ini bisa menggolongkan para pengunjung menjadi dua jenis, yang pertama takut sinar matahari, yang kedua berani melawan sinar matahari. Meskipun aku ini gak takut kulit item gegara matahari (lha gimana mau takut, di lombok kerjaannya ke pantai mulu), tapi rasa panasnya tuh beda deh antara di pantai dan di sini, di pantai tuh kena air trus kena angin laut juga, jadi kerasanya semilir semilir gitu, nah di sini tak ada angin, tak ada air *meleleh


Kebiasaan lama, foto foto candid tiba tiba muncul, heuheuheu. Dengan kamera digital Canon yang bisa super zoom, jarak puluhan meter, bisa terasa puluhan centi saja, ini nih selalu bikin gatel buat fotoin orang secara diem diem (candid). Seru aja sih bisa dapetin momen momen lucu mereka, pas lagi pose lah, pas lagi senyum, lagi bengong, atau pas lagi neduh di bawah pohon tapi tetep sambil payungan.... (pojok kanan bawah, foto diatas) Apa cobak maksudnya?? *ngakak

Yaa meskipun di kawasan candi Borobudur ini banyak yang bisa dicobain, seperti naik kuda, naik gajah, naik kereta keretaan, masuk museum atau nyari keringet dengan naik ke puncak candi, kita berdua cuma duduk berteduh di balik bayangan candi sambil foto fotoin orang, haha kurang kerjaan banget yaa.. Tapi untungnya adekku ini tetep aja seneng,,, Dia mah orangnya gitu, diajak jalan jalan kemana aja pasti seneng.. Apalagi ama kakaknya, lha jarang ketemu, setahun paling cuma tiga kali, *kasihan banget yaa, semacam LDR-an gitu*

***

Bosen kepanasan, akhirnya kita pilih buat cabut dari Kawasan Candi Borobudur ini. Nah sambil jalan ke parkiran tuh aku sambil mikir, habis ini kemana ya.... masih bingung, lha masih siang, kalau pulang ya nanggung. Akhirnya sekonyong konyong aku dapat ilham buat nongkrong nongkrong hore aja di Mall terbesar di Magelang (Artos, Armada Town Square), aku sebut terbesar karena ya saat ini memang baru ada satu #heuheuehu.



1 June 2015

Maktal Coffee Bar : Lokasi Seru Buat Ngopi

Meskipun aku ini bukan pecinta kopi, bukan maniak kopi, tapi aku suka banget nongkrong nongkrong hore di kedai kedai kopi gitu, coz standar cafe ala ala Kedai Kopi tuh nyaman banget, dan pasti dipisah antara ruangan yang bebas rokok dan ruangan merokok, jadi nyantai nyantai aja kalau ngajakin si baby, gak takut lagi bakal terpapar asap rokok.

Masa kejayaan Kedai Kopi di Kota Mataram dimulai pada akhir 2013/awal 2014 lalu, sejak saat itu kedai kopi mulai menjamur di seputaran Kota Mataram, dan salah satu yang paling bersinar saat ini adalah Maktal Coffee Bar yang beralamat di Jalan Maktal No. 3, Cakranegara, Mataram, atau tepatnya di belakang Rumah Sakit Risa, Cakranegara (Mataram Mall ke Timur).

Maktal Coffee Bar (MCB) ini ada di bagian depan dan menyatu dengan Hotel Maktal, pemiliknya pun sama. Seinget aku sih, dulu ruangan MCB ini adalah tempat untuk SPA, sedangkan kedai kopi nya ada di bagian dalam, di belakang ruangan yang sekarang ini, dan dulu masih memakai nama Kedai Kupi Maktal dengan tagline nya Kopi Aseli Indonesia. Aku inget banget nih, karena dulu udah pernah ke kedai kupi ini dua kali, dan masih sepi :)

Berbeda banget dengan yang sekarang, konsepnya kini bener bener Coffee Bar, jadi para pengunjung bisa langsung melihat cara pembuatan minuman yang mereka pesan, mau foto fotoin juga boleh, adal jangan sambil colek colek... Heuheuheu

Kalau lagi nongkrong disini bareng temen temen, kita duduknya di Smoking Room, ada di sebelah, tapi karena kali ini aku bawa si baby, kita duduknya di Non Smoking Room, biar lebih aman dan nyaman.


di atas ini adalah menu andalan dari MCB, tapi berhubung kita lagi pengen yang ringan ringan, halaman di buku menu itu langsung kubalik, kucari cari yang lain, dan setelah beberapa saat bingung mau pesen yang mana, akhirnya pilihan jatuh pada Creamy Nutty Latte, sedangkan istri pesen Vietnamesse Coffee alias Kopi Susu, tapi bukan kopi susu biasa ya...

Nah buat kalian yang kurang suka kopi kopi an, tenang saja, MCB ini juga menyediakan berbagai macam sajian non-Coffee dan Snack, seperti Jus Buah, Teh, Coklat Panas, Risoles, Lumpia, Club Sandwich, Siomay, Beef Burger dll.


Untuk rasa dari kopi nya, gak perlu diragukan lagi, juara.... 2 menu yang kita pesan ini Recommended Banget, titik..

Wohoo Snacknya juga gak kalah nyummi, Lumpia nya gurih, pas banget ama saus nya. Club Sandwich nya juga nyummi lho, dengan porsi segitu, perut langsung terasa kenyang, gak perlu makan nasi lagi.


Berhubung bangunan MCB ini menyatu dengan Hotel Maktal, kemaren ada beberapa tamu hotel yang lagi nongkrong di sini juga, kelihatan sih dari pakaian yang dipakai dan gerak geriknya yang bolak balik keluar masuk MCB lewat pintu dalam yang langsung terhubung dengan hotel.

Selain kopi nya yang enak, pelayanannya juga bagus, pas mau masuk, dibukakan pintu, dipersilakan duduk, di kasih buku menu dengan penuh senyum ramah. Nah satu yang kurang dari MCB nih, tempatnya kurang luas, beneran deh, kemaren pas kesana, makin malem makin rame, misalkan lebih luas lagi, mungkin bisa terasa lebih lega ya duduk duduk nya.


 Peta/Lokasi Maktal Coffee Bar