25 June 2019

Memilih Spring Bed yang Berkualitas Harus Teliti, Inilah Tips-tipsnya

Selama bekerja seharian di kantor atau melakukan aktivitas lainnya, pasti kondisi tubuh tentunya membutuhkan waktu dan tempat untuk istirahat. Menikmati waktu tidur yang berkualitas menjadi hal yang penting dan dinantikan supaya badan dan tenaga menjadi kembali segar kembali demi menjalankan rutinitas kegiatan pada esok harinya. Oleh karena itu, berbaring ditempat tidur yang berkualitas menjadi keharusan untuk menjaga badan tetap sehat dan bugar. Yang menjadi salah satu faktor penting untuk menunjang tidur pada malam hari supaya nyenyak ialah harus menggunakan kualitas spring bed yang baik dan bagus pastinya.


Bagi Sebagian orang yang tidur asal-asalan pasti melewatkan faktor penting ini, yakni spring bed berkualitas, demi menjaga kualitas tidur yang baik bagi kesehatan. Nah, bagi anda yang sedang mencari spring bed untuk menikmati kenyamanan tidur pada malam hari, perlu untuk memperhatikan beberapa aspek penting. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa bermanfaat ketika anda akan memilih dan membeli spring bed yang berkualitas.

●    Pilih Spring Bed dari Merek Sudah Terkenal
Memang tak bisa dihindari bahwa sebuah merek yang terkenal biasanya akan memiliki kualitas produk yang bagus dan bisa diandalkan. Memilih Spring bed dari pilihan produsen brand merek nama-nama besar dipastikan akan memberikan produknya yang terbaik dan mengedepankan kualitas kenyamanan tidur para konsumennya. Namun, untuk harga jual spring bed Jakarta dari merek yang sudah terkenal biasanya harganya relatif lebih mahal. Akan tetapi tidak ada salahnya Jika Spring bed dipilih ini sebanding pula dengan kualitas tidur yang nantinya anda dapatkan.

●    Faktor Kenyamanan Adalah Nomor Satu
Walaupun spring bed yang akan anda beli itu dari merek terkenal dan terjamin kualitasnya. Ketika anda memilih spring bed di toko yang jual spring bed jakarta, sebaiknya perhatikan faktor kenyamanannya dari Spring Bed tersebut. Anda bisa dicoba-coba terlebih dahulu dan diduduki selama lima sampai sepuluh menit sampai anda merasa puas.

●    Berapa Ukuran Spring Bed yang dibutuhkan?
Sebelum membeli spring bed tentukan dulu berapakah ukuran spring bed yang dibutuhkan? Apakah sesuaikah dengan kondisi ruang rumah anda? Untuk itu ukurlah dengan teliti supaya tidak salah membeli.

●    Apa Saja Teknologi dari Spring Bednya?
Teknologi spring bed saat Sudah dibuat dengan sangat baik dan berkualitas demi menunjang kenyamanan tidur anda. Teknologi spring bed, di antaranya yaitu Memory Foam, Bamboo Fabric, Gel, Talalay Latex, Bio-Cotton, Pocket in Pocket Spring, dan lain-lainnya. Teknologi yang terdapat pada spring bed ini akan berpengaruh terhadap kualitas tidur anda terhadap kesehatan yang kaitannya dengan tulang belakang, bahu, dan leher. Maka dari itu cek dengan seksama apa teknologi spring bednya sebelum membeli spring bed di toko yang jual spring bed di Jakarta.

●    Belilah pada Toko yang Terpercaya
Tips terakhir yang merupakan hal yang paling penting jika ingin membeli spring bed yang berkualitas maka carilah dari Toko yang terpercaya. Di beberapa tempat jual spring bed Jakarta yang terpercaya, memiliki reputasi baik dan juga pelayanannya yang memadai maka dipastikan produk-produk yang ditawarkan adalah produk spring bed berkualitas.

Nah, Bagi anda yang sedang mencari Furniture yang jual Spring Bed jakarta kami merekomendasikan Oscar Furniture Store sebagai salah satu toko furniture dan perabotan rumah, yang menyediakan berbagai macam furniture dengan kualitas terbaik. Salah satu dari keunggulan Oscar Furniture Store ini merupakan tempat jual spring bed Jakarta yang menyediakan kemudahan untuk para konsumen dengan melakukan pembelian secara online.

24 June 2019

Pantai Baliana : Pantai yang Super Cantik di Kupang


Pantai Pantai yang menghadap arah barat sekitar Bolok, Kupang memang sudah jadi incaran ku sejak beberapa waktu lalu, masing masing titik udah aku tandai di aplikasi Google Maps untuk aku datangin satu per satu.

Nah kali ini, pantai yang beruntung untuk aku datangi adalah Pantai Baliana. Pantai ini sendiri masuk wilayah Desa Kuanheum, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Jaraknya yang relatif dekat yaitu cuma sekitar 20 Km ini membuatku tidak harus berangkat pagi pagi untuk nge trip kesini, enggak seperti saat nge trip ke Pantai Kolbano dan Oetune, yang saat itu aku berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00 pagi.

Cara Menuju Pantai Baliana (Akses dan Rute)
Lokasi pantai ini patokannya gampang, pokoknya ambil arah ke PLTU Bolok, nah kalau takut nyasar, langsung aja ambil hape, buka google maps, cari pantai baliana, lalu buat rute, ikutin aja jalur yang disarankan ama google maps, dijamin bakal sampai.

Jalan Tanah Putih (bekas aspal) yang masih lumayan lebar

Untuk kondisi jalurnya, bisa dibilang 85% bagus, mulai dari aspal mulus, aspal sedikit bolong bolong sampai ke jalan tanah berbatu dan sempit. Sekitar 1.5 km sebelum pantai, jalan aspal abis, menyisakan jalan tanah berwarna putih (bekas aspal lama), namun masih bisa dibilang manusiawi lah, cukup lebar untuk dilewati 2 kendaraan roda 4. Namun sekitar 400 meter sebelum pantai, jalur berubah menjadi lebih menantang, sempit cuma cukup untuk lewat 1 mobil, tanah berbatu karang, menurun dan berkelak kelok. Harus ekstra hati hati sih, apalagi kalau pas hujan. 

Kalau saat lewat sini menggunakan mobil, bisa sih, ya semacam mobil avanza/xenia, APV, Expander, BRV insyaAllah bisa, tergantung drivernya sih, haha, yang jelas jalur ini muat lah dilewati mobil jenis tersebut. Ya berdoa saja, sepanjang 400 meter tersebut enggak ketemu kendaraan lain dari depan.

Jalan Tanah Berbatu, Sempit dan Menurun

Tempat Parkir dan Tiket Masuk Pantai Baliana
Enggak nyangka lho, di ujung jalur ini terdapat tempat parkir yang lumayan memadai, yaaa meskipun enggak luas, kira kira bisa lah menampung sampai 3 atau 4 mobil. Untuk tiket masuk atau biaya parkirnya saat ini enggak ada, atau bisa dibilang gratissss.




Ada dua bangunan di sekitar tempat parkir ini, yang pertama semacam gubug dan yang kedua semacam tower dari kayu setinggi kira kira 5 meter dimana ada tangga untuk naik ke lantai 2 nya dan ada lampu sorot besar yang menghadap ke laut. Kalau menurutku sih ini bangunan untuk penjagaan peternakan kerang mutiara di arah depan sana, bisa terlihat banyak sekali pelampung pelampung yang bisa dipastikan di bawahnya banyak kerang mutiara. Tenaga untuk menyalakan lampu sorot ini berasal dari genset yang diletakkan di dalam gubug tadi. 


Nah saat kita kesini, lantai 2 bangunan tower tersebut justru dimanfaatkan untuk berteduh/nongkrong para pengantar/driver dari wisatawan yang ke pantai ini, sedangkan di lantai 1 dan bangunan gubug bisa dimanfaatkan untuk tempat aman berganti pakaian.

Oia di sekitar tempat parkir ini ternyata terdapat tulisan tulisan yang ditempel di pohon menggunakan lempengan kayu, serta ada tempat duduk di bawah pohon yang terbuat dari batang kayu.


Aktivitas di Pantai Baliana
Pasir dari pantai baliana ini sendiri berada di bawah dengan dibatasi bebatuan karang keras, jadi dari parkiran ini kita harus menuruni bebatuan untuk bisa menyentuh pasirnya, tapi tenang aja enggak tinggi kok.


Saat kondisi pantai sedang pasang maksimal, dijamin kita enggak bakal bisa ngapa ngapain di sini, palingan cuma bisa foto foto dari atas dan melihat saja dari sekitar bangunan tower, tapi alhamdulilah saat kita ke pantai ini kondisi pantai sedang lumayan surut, meskipun bukan surut maksimal, tapi justru kondisi ini yang paling ideal untuk foto foto, main pasir dan mandi mandi manja di pantai nya. Kalau saat surut maksimal garis pantai akan jauh ke tengah, kita enggak bisa mandi mandi, dan untuk foto pun kurang oke karena banyak rumput rumput laut bakal terlihat.



Pasirnya halus, berwarna putih sedikit agak merah/pink, bersih banget, ombaknya tenang bersahabat,  dan landai pula, jadi relatif aman dah buat anak kecil.

Aku sih enggak nyangka lho, ternyata rame juga pantai ini, ada sekelompok pemuda sekitar 10an orang, ada dua keluarga lengkap dengan anak anak kecil nya ditambah kita berempat. Ruameeee.

Kalau dari info yang kubaca di internet sih, di sini bisa lho buat spot snorkling, karena banyak bintang laut dan ikan ikan kecil, dengan catatan kondisi air laut sedang surut biasa , bukan surut maksimal, heuheuheu. 





Alhamdulilah enggak ada warung di sini, jadi kita harus sedia bekal dari rumah atau setidaknya beli makanan/minuman di perjalanan menuju ke pantai ini. Kenapa aku bilang Alhamdulilah? Karena berdasarkan pengalaman, pantai yang banyak warung nya biasanya kotor. 

Pesanku, jangan buang sampai di pantai ini, misalkan kita bawa makanan atau minuman, bawa lagi sampah nya pulang ya....


***

Peta Lokasi Pantai Baliana, Kupang, NTT

.

17 June 2019

Menginap di Omah Njonja Jogja dengan Suasana Pecinan

Mencari penginapan di Jogja pas libur lebaran memang susah susah gampang, apalagi ditambah dengan beberapa kriteria khusus yang aku bikin sendiri biar liburan kita makin nyaman.

Nah seperti apa kriteria hotel untuk menginapku semalam di Jogja kali ini? Ini dia :
  • Lokasi di sekitar Condongcatur. Aku menaruh kriteria ini di urutan pertama karena tujuan jalan jalan kita berada di sekitar Condongcatur (Sleman)
  • Punya Family room yang bisa menampung 3 Dewasa, 1 Anak dan 1 Bayi
  • Budget di bawah 700rb per malam yang sudah termasuk sarapan
  • Ada Kolam Renang nya, yang ini optional sih, tapi ya setidaknya misalkan kita lagi males keluar, bisa renang renang hore aja di hotel.
Beberapa aplikasi pemesanan hotel online aku cobain satu satu, baik itu yang lokal maupun yang dari luar negeri. Ada beberapa pilihan hotel yg punya family room, tapi cuma satu yang lokasinya di sekitar Condongcatur dan masih punya kamar kosong, yaitu Omah Njonja Bed & Brasserie.


Dengan berlokasi di Jalan Sawitsari M1, penginapan ini cukup unik deh , lihat aja nama nya, merupakan gabungan dari beberapa bahasa. Menurut cerita yang kubaca di internet, "Omah Njonja" sendiri berawal dari kisah hidup sang pemilik penginapan yang  merupakan warga keturunan Tionghoa yang lahir dan sejak kecil hidup di daerah pecinan kawasan Semarang. Kata "Omah" artinya Rumah dalam Bahasa Jawa, kata "Njonja" adalah sebuah ejaan lama yang berarti Nyonya, representasi dari sosok pemilik yang sering dipanggil Nyonya Lie

Penginapan ini adalah penggambaran kenangan hidup Nyonya Lie semenjak kecil hingga dewasa. Karena hidup di kawasan pecinan yang kental akan budaya Tiongkok, maka konsep dekorasi penginapan ini adalah kombinasi antara aliran oriental dan Jawa "jaman dulu" (Jadul) yang nampak di setiap sudut penginapan. 

Sedangkan kata "Bed" berasal dari Bahasa Inggris yang artinya tempa untuk tidur, yang terakhir kata "Brasserie" berasal dari bahasa Perancis yang artinya tempat makan.


Kita nyampai jogja di siang hari, namun enggak langsung check ini, tapi jalan jalan dulu dan makan makan, nah sekitar pukul 19.30 barulah kita meluncur ke hotel buat check in. Saat sampai di depan hotel, parkiran nya ternyata sempit dan udah penuh ama mobil + Motor, untungnya satpam hotel nya sigap, dia langsung keluar dari pos dan menghampiri kita, dan mengarahkan kita untuk parkir kendaraan di seberang hotel ini.

Ternyata di seberang hotel ini ada tempat parkir yang luas banget lho, yaa meskipun bukan milik hotel, tapi pak satpam nya meyakinkan kita bahwa parkiran ini aman, bahkan mobil operasional hotel pun diparkir di sini juga. Sehabis mengatur posisi parkir mobil, beliau (pak satpam) pun membantu kita untuk membawakan koper ke bagian check in.

Karena sudah booking dan bayar sebelumnya lewat aplikasi online, proses check in berjalan cepat, cuman kita harus naruh deposit sejumlah 200 ribu yang akan dikembalikan saat check out nanti. Lalu kita pun diantar ke kamar, yang ternyata kita dapat kamar nomor 1 yang persis di belakang tempat check in.


Penataan interior di hotel ini bener bener totalitas deh, bisa dibilang setiap sudut dari hotel ini bisa dijadikan spot foto foto, huaaaa bisa penuh nih memori kamera. Tapi karena ini sudah malam dan pencahayaan remang remang, aku cuma foto foto ala kadarnya saja, untuk foto foto maksimalnya besok pagi aja sehabis breakfast.

Ukuran kamarnya tidak terlalu luas ya, hmmm mungkin karena ada 2 bed sih ya, 1 bed besar dan 1 bed kecil. Hal pertama yang aku lakukan setelah masuk kamar hotel adalah, nge cek kamar mandi nya, heuheuheu. 

Kamar mandinya cukup memadai ya, pake shower dengan air panas dan dingin dan diberi sekat kaca antara tempat shower dan tempat Buang Air, biar gak becek cui. Sayangnya handuk dan pasta gigi serta sikat gigi cuma disediain 2 nih, padahal khan kita pesen buat 3 orang. Selain itu standar lah, ada cermin, tempat sampah, cantolan baju, sabun dan sampo, shower cap, gelas, tissue, dan colokan listrik di sebelah wastafel.



Untuk di kamar tidurnya ada TV Kabel, free wifi (bisa di semua area hotel), mini bar, cermin, tempat sampah, menu makanan, telepon, AC, gantungan baju, laci, beberapa colokan, sandal hotel, minus kulkas dan lemari (sangat disayangkan). Tapi untungnya kekedapan kamarnya bisa dibilang bagus lho, meski deket tempat check in, suara tamu yang datang pergi dan suara kendaraan dari jalan enggak kedengaran dari dalam kamar, jadi bisa bobo dengan tenang dan nyaman.



Keesokan harinya, kita menuju restonya yang berada di lantai dua. Huaaaa ternyata desain restonya enggak kalah unik ya. Ada lukisan 3D nya lho, seorang chef yang lagi masak menggunakan kompor kayu bakar. Menu yang disajikan untuk sarapan enggak terlalu banyak pilihannya sih, cuma ada nasi, beberapa sayur dan lauk, bubur ayam, sereal dan roti, kopi dan teh, air dingin, buah potong dan kerupuk. Kalau dari segi rasa, yaaa standar menu hotel lah ya.









Sehabis sarapan, kita pun bersih bersih dan beres beres packing, karena pagi ini harus check out dan melanjutkan jalan jalan keliling Jogja lagi. Tapi sebelum check out, kita menyempatkan untuk foto foto dulu di semua sudut hotel cantik ini. 

~Jogja, 10-11 Juni 2019~

***

Peta Lokasi Omah Njonja Bed & Brasserie


.



10 June 2019

Nyari Salome di Jembatan Petuk Kupang


Di bagian belakang komplek rumah, ada sebuah jembatan yang bisa dibilang belum lama dibuka untuk umum, namanya Jembatan Petuk. Sering aku lewat jembatan ini, baik itu pas mau ke bandara, dari bandara ataupun memang sengaja jalan jalan kesini.

(Foto: www.skyscrapercity.com)

Menurut informasi yang kubaca dari internet, Jembatan Petuk ini telah selesai dikerjakan sekitar bulan oktober tahun 2017 lalu, dan kini menjadi salah satu ikon objek wisata masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya. Jembatan yang dibabgun diatas ketinggian lembah yang menghubungkan perbukitan di kecamatan Maulafa, Kota Kupang dengan ditopang oleh lima pilar besi beton berukuran besar setinggi 25 hingga 35 meter kini telah menjadi tempat indah baru bagi warga kota kupang.


Jembatan Petuk yang membentang sepanjang 337 meter diatas lembah ini, pembangunannya sudah direncanakan sejak tahun 80an namun baru resmi dikerjakan ditahun 2015 dengan menggunakan anggaran tahun jamak sebesar Rp. 235 miliar.

Jembatan yang memiliki pemandangan indah ini merupakan bagian dari jalur lingkar luar kupang yang menghubungkan pelabuhan tenau dengan Bandara El Tari Kupang, serta jalur menuju daerah Timor Tengah Selatan.

Yang lebih keren lagi, jembatan petuk diklaim sebagai yang pertama di Indonesia menggunakan teknologi gelagar beton prestressed (pra tekan), aku sih kurang paham ya apa itu beton pra tekan, sudah searching di google pun, belum paham maksudnya, hahahah, mungkin kalian yang berge;ut di bidang konstruksi tahu, silakan komentar di bawah.


Sore hari adalah saat dimana jembatan ini menjadi ramai, yang didominasi oleh anak anak muda, baik itu yang nongkrong, pacaran, lari lari, olahraga, foto foto ataupun yang cuma nyari Salome, yaitu semacam cilok dengan bumbu kacang yang penjualnya terlihat seperti gambar di atas ini.

Satu yang kurang dari jembatan petuk ini adalah lampu penerangannya yang gak menyala saat malam hari, padahal ada lho itu, berjajar jajar di sepanjang jembatan. Coba deh lewat sini pas malam hari, gelaaaap banget, satu satunya cahaya ya dari cahaya lampu kendaraan yang lewat. Ya semoga ke depannya, lampu ini bisa berfungsi dengan baik ya, takutnya jembatan yang gelap ini disalahgunakan oleh orang orang yang gak bertanggung jawab.

***

Peta Lokasi Jembatan Petuk, Kupang

.

5 June 2019

5 Kafe di Kemang yang Nyaman Buat Kerja


Ada yang harus kunjungan kerja ke daerah Jakarta? Jakarta punya kafe nyaman yang bisa dikunjungi untuk nongkrong sekaligus kerja, lho. Kemang, merupakan salah satu kawasan elite di Jakarta yang memiliki segudang tempat asyik untuk makan dan beraktivitas. Selain itu, ada juga POP! Kemang  yang nyaman untuk para pengunjung yang harus singgah beberapa hari di Jakarta.

Simak kafe di dekat POP! Kemang yang nyaman untuk nongkrong sambil kerja:

●    Sunset Limited
Kafe ini tidak terlalu luas dan terletak agak jauh dari keramaian sehingga nyaman dijadikan tempat untuk mengerjakan tugas ataupun pekerjaan kantor. Lokasinya tak jauh dari POP! Kemang. Untuk harganya, Sunset Limited terbilang cukup terjangkau yaitu sekitar Rp 120 ribu per 2 orang. Kafe ini juga difasilitasi dengan Wi-Fi yang memadai dan menyediakan pernak-pernik lucu untuk dijual. Sunset Limited berada di Jalan Kemang Timur No. 69 E.

●    Lemondiscofish
Kafe yang terletak di Jalan Kemang Selatan I No. 8 ini memiliki tempat yang mungil dan agak terpencil. Menu utama di kafe ini yaitu gelato yang cocok dijadikan tempat singgah setelah makan berat. Selain itu, Lemondiscofish juga menyediakan cake, kopi, dan quiche yang bisa dipesan untuk menemani menyelesaikan pekerjaan. Kafe ini bertema retro yang memiliki desain kursi yang santai sehingga nyaman. Sayangnya, Lemondiscofish tidak menyediakan Wi-Fi. Tapi tenang, kalau bermalam di POP! Kemang dijamin pekerjaan beres karena terdapat jaringan Wi-Fi yang stabil bagi pengunjungnya.

●    Say Something Coffee
Tak jauh dari POP! Kemang, Say Something Coffee terletak di Como Park, Jalan Kemang Timur Raya No. 998 yang menyajikan privasi cukup untuk bekerja. Selain difasilitasi dengan jaringan Wi-Fi, hampir pada setiap meja yang ada di kafe ini juga tersedia stop kontak untuk memenuhi kebutuhan listrik pada gadget pengunjungnya. Di sini juga tersedia air lemon gratis yang dapat diambil dengan cangkir yang tersedia.

Selain dilayani dengan ramah di POP! Kemang, pengunjung juga diistimewakan di kafe ini.

●    The Reading Room
Tak kalah dengan nuansa nyaman di POP! Kemang, kafe ini memiliki konsep yang menarik, yaitu penggabungan antara kafe dan perpustakaan. Interior di The Reading Room dihiasi dengan rak buku yang memudahkan kita bekerja karena ada sedikit privasi antara pengunjung. Mereka menyediakan Wi-Fi dengan pilihan makanan dan minuman yang tergolong terjangkau. Lebih asyik lagi, buku yang terdapat pada rak dapat dinikmati untuk keperluan riset ataupun lainnya. Kafe unik ini berada di Jalan Kemang Timur Raya No. 57 A.

●    Tanamera Coffee
Banyak yang mengenal Tanamera sebagai salah satu pengrajin kopi Indonesia masa kini. Saat ini, Tanamera juga membuka cabang di Kemang. Tak hanya kopi, kafe ini juga menyediakan beragam makanan ringan maupun berat. Lokasinya terbilang cukup nyaman dengan pencahayaan yang tidak terlalu terang sehingga terasa nyaman. Untuk menyelesaikan tugas, kafe ini menyediakan Wi-Fi dan stop kontak yang terdapat hampir di setiap kursinya. Sayangnya, area parkir di sini tidak terlalu luas.

Tapi letaknya cukup dekat dari POP! Kemang sehingga tidak perlu membawa kendaraan jika memang bermalam di sana. Kalau pun mau menggunakan kendaraan, pengunjung bisa menggunakan kendaraan umum dari POP! Kemang.

Di mana pun tempat bekerjanya, pastikan penginapannya tetap strategis dan memiliki fasilitas yang cukup. Pastikan POP! Kemang menjadi tempat singgah nyaman untuk kunjungan bekerja. Selain strategis, POP! Hotels  Kemang Jakarta Selatan ini juga memiliki fasilitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pengunjung.  Cek ketersediaan kamar di POP! Kemang agar kunjungan kerja terasa nyaman. Untuk reservasi POP! Kemang bisa dilakukan dari smartphone, ya!

3 June 2019

Liburan dengan Aura Mistis Gunung Fatuleu

Dari info yang kubaca baca di Internet, kata "Fatuleu" berasal dari Bahasa Dawan. Fatu artinya batu dan Leu artinya Keramat, Sakral atau Mistis. Jadi Dalam Bahasa Indonesia, kata Fatuleu bisa diartikan Batu Keramat atau Batu Sakral atau Batu Mistis.

Karena menyimpan aura magis,gunung ini sempat didatangi pelawak Tukul Arwana untuk syuting program Misteri di Trans 7 lho. Tempat ini juga dijadikan sebagian warga sebagai tempat meminta kekuatan magis. Nah dari cerita mistis inilah yang membuatku tertarik untuk datang liburan ke tempat ini.


Berbekal rute yang ditunjukkan oleh aplikasi Google Maps, aku pun meluncur ke Gunung Fatuleu bersama keluarga menggunakan mobil di akhir pekan, sekitar pukul 10 pagi dari rumah. Gunung yang berupa batu hitam menjulang yang memiliki ketinggian sekitar 875 meter di atas permukaan laut ini terletak di Desa Nunsaen, Kec Fatuleu Tengah, Kab Kupang. Berjarak sekitar 60km dari pusat Kota Kupang dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 2 jam dengan kecepatan kendaraan normal.

Saat aku menggali informasi di Internet, jalur menuju gunung ini sudah mulus aspal sampai lokasi parkiran, tapi saat aku mengikuti jalur yang dibuatin oleh google, lha kok jalan rusak gini. Awalnya sih mulus ya di sepanjang jalan Timor Raya sampai Jalan Oesao - Bokong, tapi kondisi jalan mulai bergelombang saat keluar dari jalan utama ini. Kondisi aspal semakin menyempit, naik, menanjak dan rusak parah, di beberapa titik hanya berupa bebatuan, huhuhuhu, untung nya ini mobil enggak rewel nih.

Perasaan sih enggak enak ya, karena gak sesuai dengan yang udah aku baca di beberapa blog. Tapi aku tetap lanjut terus, satu hal yang bikin aku semangat lanjut adalah karena peandangan di sepanjang jalan rusak ini bagus bangeeeeet. Dikit dikit berhenti dan foto foto, heuheuheu. Dijamin ini bisa gak sampe sampe nih, gak tahan rasanya untuk enggak berhenti.




Setelah berjuang menakhlukan jalur ekstrim sejauh 9 km tanpa ketemu kendaraan lain ini akhirnya kita tembus juga ke jalur utama, jalur aspal mulus. Rasanya lega banget saat bertemu kendaraan lain, heuheuheu. Nah dengan mulusnya kondisi jalan ini, aku pun bisa memacu kendaraan lebih kencang dari sebelum nya yang cuma maksimal gigi 2. 





Saat puncak gunung fatuleu mulai terlihat, kita pun langsung berhenti sejenak untuk ambil foto, lalu lanjut lagi, lalu berhenti lagi, lalu lanjut lagi dan berhenti lagi, hahaha entah udah berapa kali kita berhenti untuk sekedar mengambil foto, hingga akhirnya kita sampai di pintu gerbang wisata gunung fatuleu. Karena saking banyaknya kita berhenti dan salah jalur karena mengikuti arahan google, waktu tempuh yang seharusnya kurang dari dua jam, kita tempuh dalam waktu 3 jam. Tapi kita gak menyesal sih, karena dapet pemandangan bagus sepanjang perjalanan tadi.


Tiket masuknya murah lho, cuma 2000 per orang, di dalam sini terdapat tempat parkir untuk kendaraan roda 2 dan roda 4 yang enggak terlalu luas. Selain tempat parkir, terdapat pula fasilitas toilet umum, beberapa tempat duduk, lopo/gazebo yang disewakan seharga 25 ribu, warung yang menjual makanan ringan, minuman, buah buahan dan pop mie panas. 

Oia gunung batu vertikal itu bisa dipanjat sampai puncak lho, sudah dibangun tangga dan pegangan tangan sampai beberapa puluh meter keatas, yang bisa dilanjutkan dengan cara memanjat langsung di antara bebatuan itu. Buat kalian yang penasaran seperti apa kondisi saat memanjat, cari aja di youtube, banyak yang upload video nya. Nah karena kita ini lagi piknik hore bareng keluarga, jadinya enggak sampai manjat donk ya, haha.



Gunung Fatuleu ini bisa berperan ganda lho. Selain menjadi obyek wisata berdaya tarik tinggi, juga merupakan penanda bagi petani di sekitarnya. Jika masih berpemandangan cerah, pertanda hujan musim masih jauh. Sebaliknya kalau kabut mulai mampir dan bertengger di puncak atau sekitar dinding gunung, itu isyarat hujan musim segera tiba. Isyarat tersebut dibutuhkan para petani untuk mengatur waktu tanam ladangnya secara tepat.


Setelah foto foto sebentar, kita lanjut mengeluarkan bekal makanan yang kita bawa dari rumah dan memakan nya bareng bareng di bagian belakang mobil, tentunya dengan view gunung fatuleu.

Saat asyik makan, ada seorang ibu ibu yang menawarkan kelapa muda, wohooo kebetulan nih, kita lagi pengen yang seger seger, akhirnya kita pesen 2 kelapa muda dan 1 kopi hitam panas, buat jaga stamina biar gak ngantuk pas perjalanan pulang nanti.


Setelah puas nongkrong di sini, dan kondisi parkiran yang semakin rame, kita pun beberes dan segera cabut dari sini, guna melanjutkan perjalanan kita ke tempat lain. Nah buat kalian yang mau kesini dari arah kota kupang, jangan mengandalkan rute yang dibuatin oleh google maps ya, haha biar enggak nyasar seperti kita, tapi kalau memang pengen merasakan suasana seru lewat jalur ekstrem sih ya gpp, ikutin aja. 

Nah kalau mau lewat jalan yang mulus mulus aja, keluar jalur dari jalur utama Oesao - Bokong nya itu di pertigaan besar setelah Pasar Lili, inget ya, patokannya Pasar Lili. Pokoknya setelah pasar lili ini akan ada pertigaan besar, nah belok kiri dah di pertigaan ini, ikutin aja jalur aspal mulus ini, nanti bakal sampai di Gunung Fatuleu. Oia saat kita kemarin lewat jalur mulus ini, ada 2 titik bekas longsoran yang membuat kenyamanan perjalanan sedikit terganggu.



***

Peta Lokasi Gunung Fatuleu, Kupang , NTT

,