26 April 2021

Bogowonto 77 Resto & Cafe : Tempat Nongkrong di Tepi Sungai Bogowonto

 
Di selatan Purworejo ada sebuah tempat makan dengan pemandangan yang kece abis, lokasinya persis di tepi Sungai Bogowonto yang juga merupakan perbatasan antara Kabupaten Kulonprogo Jogja dengan Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. 

Sesuai dengan lokasinya, tempat makan ini bernama Bogowonto 77 Resto & Cafe (Coffee), aku kasih tanda kurung karena ada perbedaan penulisan nama di lokasinya, ada yang tertulis Cafe, ada pula yang tertulis Coffee.
 


Enggak perlu susah susah untuk menemukan tempat ini, di google maps sudah ada titik nya yang akurat, namun sebagai ancer ancer, gang masuk ke cafe ini ada di sebelah barat jembatan congot. Jalan masuknya lumayan sempit, agak susah sih kalau naik mobil dan berpapasan dengan mobil lain dari arah berlawanan. 
 
Di sepanjang jalan masuk ini kita akan menemukan banyak pemancing yang nongkrong di tepian sungai, menunggu umpannya disambar ikan sembari bercengkerama dengan rekannya. Ada 1 bangunan yang lumayan besar dan mencolok karena warnanya didominasi warna oranye, yaitu gedung kantor Basarnas Kulonprogo, di depannya banyak bertengger kapal/perahu karet oranye dan beberapa mobil. Meskipun secara geografis ini masuk wilayah purworejo, tapi nama kantornya Basarnas Kulonprogo.
 
 
Cafe ini menempati sebuah bangunan semacam ruko 3 los, dengan 2 lantai. Di lantai pertama ada kasir, dan tempat duduk yang terbuat dari tong yang dimodifikasi, tempat duduk di lantai 1 ini sebenernya lebih cocok untuk nongkrong nongkrong santai, karena ukuran meja nya yang kecil dan pendek, jadi kalau mau makan dengan piring yang ada di meja, kita harus nunduk. 
 
Nah Kalau untuk makan rame rame dengan keluarga sih saranku pilih saja lantai 2 karena menggunakan meja kursi kayu yang lebih proper. Atau kalau mau sambil menikmati pemandangan sungai secara lebih dekat, bisa pilih tempat yang berada di seberang bangunan ini, terpisah dari bangunan utama. 




Saat melihat lihat buku menu, aku sempet tertarik dengan salah satu menunya, yaitu Ayam Bakar Taliwang yang notabene kuliner khas lombok, heuheuheu, ada donk makanan lombok dijual di Purworejo. Tapi berhubung lagi enggak lapar lapar banget, aku pun mengurungkannya, mungkin nanti suatu saat bakal balik lagi dan pesen menu ayam taliwang.

Dan akhirnya kuputuskan untuk pesen kopi plus cemilan aja, kebetulan ada paketan yang isinya kopi hitam dan pisang goreng, aku lupa nama paketannya apa, yang jelas pisang gorengnya enak banget, sedangkan untuk kopinya ya biasa aja sih, standar.




Emaknya anak anak pesen nasi goreng. Dari penampakannya aja udah enak banget nih, jenis nasi goreng favoritku, yaitu warnanya masih dominan putih gitu, dan nasinya pisah pisah. Setelah dicoba, hmmm beneran enak banget, jadi inget menu nasi goreng favorit di Nasi Goreng 69. 




Menu berikutnya adalah sate seafood, isinya 6 potong dalam satu tusukan, harganya 15 ribu per tusuk, dari segi rasa, lumayan enak, bisa sih ini buat lauk, tinggal tambah nasi putih. Nah si sulung nih tumben tumbennya pesen steak, heuheuheu, dia pilih sendiri pas buka buka buku menu, dan datangnya sebuah steak ayam yang berbalut tepung berselimut saus dan ditemani potongan buncis, wortel dan kentang goreng. Aku enggak sempet nyobain steaknya, karena udah habis duluan. Dan terakhir, yang enggak kelupaan yaitu geblek. Kuliner khas Purworejo dan Kulonprogo ini akhir akhir ini sering kupesan bila tersedia di buku menu. Disini harganya seporsi 7 ribu, isinya 7 butir atau 7 buletan.


Oke, overall tempat ini recommended lah untuk sekedar nongkrong atau makan berat bareng keluarga, tempat duduknya pun bisa pilih di tepi sungai ataupun di bangunan utama cafe, lantai 1 maupun lantai 2. Harganya pun juga bersahabat, enggak mahal.


***

Peta Lokasi Bogowonto 77 Resto & Cafe

19 April 2021

Warung Layar Sentuh 2.0 Magelang | Makan Enak di Tengah Sawah


Warung Layar Sentuh ternyata sudah melebarkan sayap, setelah buka di Jogja, akhirnya kini buka juga di Magelang dengan konsep yang sama, yaitu sebuah warung makan yang mengkombinasikan sisi tradisional dan modern baik itu dari menu, desain interior maupun dari view yang didapat.
 
Berlokasi di Jl. Kh. Irsyad, Mertoyudan, Magelang, warung ini benar benar di dikelilingi sawah, sementara untuk saat ini ya, enggak tahu beberapa tahun ke depan mungkin bakal banyak bangunan sekitar sini.




Tempat parkirnya luas banget, bisa menampung puluhan mobil, dan ada beberapa tukang parkir yang siap membantu pengunjung mengarahkan kendaraan baik saat masuk ataupun keluar area pakir.

Dari depan, tampak dinding warung ini didominasi oleh kaca dengan bingkai bingkai warna putih dan beratap joglo. Sebelum masuk, pengunjung akan di cek suhunya terlebih dahulu, dan jika mau cuci tangan, sudah disediakan di depan pintu masuk, lengkap dengan sabun cairnya. 




Pertama masuk warung ini, pengunjung akan disuguhi pemandangan mobil klasik yang dipajang di depan etalase makanan, sepertinya sih ini mobil masih bisa dioperasikan, melihat plat nomornya yang masih aktif.

Di sebelah kiri terdapat etalase makanan, yang berisi pilihan jenis sayur dan lauk, selayaknya di warteg gitu, nah nanti pengunjung tinggal tunjuk, kesannya seperti menyentuh etalase gitu untuk pilih makanan. Hal inilah yang mendasari penamaan warung menjadi "Layar Sentuh". Selain menu berat, di dekat kasir juga disajikan jajanan pasar seperti klepon, getuk dll. Enggak sampai di situ saja, warung ini juga menyediakan menu lain yang bisa dipilih dari buku menu, beserta pilihan minuman yang bisa dipesan.






Untuk tempat duduk, pengunjung bisa memilih di area indoor dekat mobil klasik, di samping, atau outdoor di luar, bahkan di ujung juga ada bangunan joglo lagi dengan dinding kaca yang bisa ditempati. Bangunan ini terpisah dari bangunan utama, dengan dibatasi kolam ikan.

Di bagian outdoor ada juga kolam renang anak, sama dengan Layar Sentuh Jogja, lengkap dengan beberapa bean bag di sekitarnya. Menurutku sih warung ini recommended banget buat segala usia sih, terutama yang punya anak kecil, mereka bisa kesana kemari dengan puas, maklum anak kecil khan pasti enggak bisa cuma diem duduk di kursi.






Satu hal yang agak mengganggu tuh musiknya yang keras banget, sampai susah banget buat ngobrol, heuheuheu. Menurutku sih lebih nyaman kalau tanpa musik ya, apalagi ini jam nya makan siang, lebih syahdu bila pengunjung menikmati makan sambil diiringi backsound dari suara angin, burung dan gemericik air kolam. Ini menurutku sih, yang jelas selera orang beda beda ya...


***

Peta Lokasi Warung Layar Sentuh 2.0 Magelang

12 April 2021

Main ke Taman Kota HM Sarbini Kebumen


Tidak jauh dari rumah, ada sebuah taman yang cukup oke dan aman untuk ngajak main anak anak, yaitu Taman Kota HM Sarbini atau Taman Lalu Lintas atau Taman Edukasi, heuheuheu entah yang paling bener yang mana, sebab di lokasi, ada beberapa penulisan nama yang berbeda beda.

Nah taman kota ini tepatnya berlokasi di pojokan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Indrakila. Mempunyai 2 pintu masuk yang saat ini (Februari 2021) hanya dioperasikan 1 pintu saja, yaitu pintu belakang yang persis di sebelah Gemintang Cafe.


SEJARAH
Penamaan taman ini bertujuan untuk menghormati Jasa Jenderal TNI (Anm.) HM. Sarbini yang lahir di Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal 29 Mei 1914 dan meninggal di Jakarta, 21 Agustus 1977 pada umur 63 tahun. Dalam masa perjuangan, terutama pada tanggal 20 Oktober 1945, beliau yang pada waktu itu berpangkat Letkol, memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat Resimen Kedu Tengah dan menyerang, serta mengepung tentara Sekutu dan NICA di desa Jambu, Ambarawa yang kemudian dikenal sebagai peristiwa palagan Ambarawa
 
Pembagunan Taman Kota Jenderal HM Sarbini menggunakan anggraan APBD Tahun 2011 sebesar Rp 2,5 milyar , diatas tanah seluas 7.860 m2, sedangkan peresmiannya dilakukan oleh Bupati Kebumen H Buyar Winarso,SE , hari Jumat pagi tanggal 25 Mei 2012 yang ditandai dengan pelepasan balon dan memencet sirine untuk membuka selubung Patung Jenderal HM Sarbini. 
 




Nah beberapa tahun kemudian, taman kota ini dibangun kembali dengan penambahan sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan diresmikan kira kira pada akhir tahun 2019.
 
Saat pandemi Corona, taman ini sudah beberapa kali buka tutup, sesuai dengan aturan dari pemerintah. Nah pada sore itu, tanggal 20 Februari 2021, kebetulan taman ini dibuka untuk umum, dan kebetulan kita sedang lewat depan situ, padahal sebenarnya kita enggak berencana buat main di taman ini lho. Ya sudah, akhirnya kita mampir sebentar.
 
Tempat parkir ada di pintu belakang, di seberang kantor Bappenda Kebumen atau persis di sebelah Gemintang Cafe. Tidak ada tiket masuk atau biaya parkir di taman kota ini, Mantaap.
 





Yang bikin aku tertarik adalah Taman Kota Jenderal HM Sarbini ini memadukan Ruang Terbuka Hijau dengan konsep edukasi dalam bentuk Taman Lintas. Dari Taman tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat, khususnya anak-anak dalam rangka meningkatkan kedisiplinan dan ketertiban berlalu lintas. Selain itu juga terdapat beberapa wahana permainan anak seperti perosotan, jungkat jungkit, ayunan dll.

Di bagian depan, yaitu di sisi jalan Ahmad Yani, ada Sebuah gapura yang seharusnya menyambut kedatangan pengunjung dengan tulisan dari logam diantara kedua tugunya yang berbunyi "Taman Kota Jend HM Sarbini" dengan siluet burung walet di sana, namun sayang sekali pintu depan ditutup. Kemudian di dekat pintu masuk depan juga terdapat tugu lawet/walet yang bentuknya mirip atau bahkan sama dengan tugu lawet yang ada di persimpangan dekat Pasar Tumenggungan Kebumen, namun dengan ukuran yang lebih kecil.
 





Masuk lebih dalam, di bagian tengah taman terdapat patung sesosok orang, bertopi dan berseragam militer lengkap dengan tanda kepangkatan, bertulis "Jend Purn H.M. Sarbini" dan kutipan kata-kata Bung Karno "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya", sedangkan Di bawahnya tertulis "Penggagas: Edi Boedianto (Eksponen 45)". Di sisinya juga terdapat informasi peresmian taman ini oleh bupati kebumen tahun 2012.
 
Fasilitas di taman ini sebenernya lengkap lho, ada hotspot area, area refleksi kaki, taman lalu lintas, sarana usaha (kios), gazebo, tempat duduk, tempat sampah, toilet, musholla dan playground buat anak anak. Jadi tempat ini emang cocok banget dah buat ngajakin jalan jalan anak anak, apalagi suasananya enggak rame


***

Peta Lokasi Taman Kota HM Sarbini Kebumen

5 April 2021

Ripah Coffee and Eatery : Mampir Ngopi Sambil Selonjorin Kaki


Bukan urusan mudah untuk mencari tempat ngopi di jogja, bukan karena jarang, tapi justru karena saking banyaknya kedai kopi, aku jadi bingung, heuheuheu. Di setiap sudut kota bisa dibilang pasti ada kedai kopi, baik itu yang udah lama maupun yang baru baru.

Nah berhubung saat itu kita sedang berada di Jogja bagian utara, pilihan kedai kopi dipersempit, pokoknya yang sekitar sini sini aja, pilihan yang ada di tengah kota atau bahkan di selatan kota dicoret. Dari beberapa kandidat, akhirnya terpilihlah Ripah Coffee and Eatery yang berlokasi di Jalan Umbul Permai No 100, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Jogja. Aku langsung tertarik gara gara lihat logonya yang sekilas mirip logo Masterchef
 

 
Berada di antara sawah sawah, cafe ini terlihat mencolok mata saat sampai di parkirannya, desain arsitekturnya depannya itu lho, catchy banget, kotak kotak bolong bolong warna merah dengan logo warna emas di bagian tengah dan background putih.

Di pintu masuk sudah disediakan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun cair, dan di dekat situ ada satu petugas keamanan lengkap dengan senjatanya yang selalu dia pegang, bukan senapan bukan pentungan, tapi alat pengukut suhu tubuh alias termometer.



 
Untuk pemesanan makanan, kita harus langsung pesan di kasirnya, menu makanan tersedia disitu dan langsung bayar disitu, nanti makanan akan diantar sesuai nomor meja kita. Pilihan menu di Ripah Coffee lumayan bervariasi terutama untuk makanan berat seperti pasta dan menu dengan base nasi. Untuk harga makanan dan minuman di Ripah Coffee juga sangat terjangkau, mulai dari 18ribu sampai 80ribu

Ada beberapa pilihan tempat duduk, ada meja kursi kayu, ada pula sofa, ada yang indoor ada pula yang outdoor, dan ada pula ruangan yang disewakan untuk meeting.




Sebenernya tempat ini oke banget dieksplore setiap sudutnya untuk foto foto, coba deh liat akun IG nya, fotonya kece kece, tapi berhubung udah kecapekan seharian keliling jogja dan nanti malam harus melanjutkan perjalanan 2 jam lebih ke arah barat, aku disini memaksimalkan waktu buat leyeh leyeh aja, ngopi, makan sambil selonjoran biat fit 100% lagi






Mie goreng yang kupesen enak banget gaess, entah beneran enak atau gara gara lagi laper ya, heuheuheu. Tapi pas aku coba cicipin makanan yang lain satu per satu, emang enak enak kok. Sip lah, bukan cuma tempatnya yang kece, makanannya juga enak. Oia disini juga banyak colokan, jadi kalian enggak perlu khawatir gadget kalian kehabisan daya, tinggal colok aja, tapi tentunya harus bawa charger sendiri donk ya.

***

Peta Lokasi Ripah Coffee and Eatery Jogja