Hampir setiap weekend aku lewat jalur utama Kebumen - Purworejo, nah di daerah Prembun di tepi jalan raya tersebut terdapat satu kedai kopi yang pengen banget aku datengin, namanya Kopi Kebon, tapi enggak jadi jadi. Terakhir kesana pas PPKM, udah sampai parkirannya, eh ternyata tutup, alhasil putar balik deh.
Nah baru di pertengahan November 2021 rencana ngopi disana akhirnya terwujud. Berjarak sekitar 20 kilometer dari Pusat Kota Kebumen, tempat ngopi ini bisa dijangkau baik menggunakan transportasi pribadi maupun transportasi umum seperti Bus. Dari depan/jalan raya, kedai kopi ini tidak terlalu mencolok, bahkan kalau lagi ngebut, enggak bakal "ngeh" kalau ini adalah sebuat tempat ngopi.
Berada di bawah rindangnya pohon peneduh jalan, bangunan kedai kopi ini nyempil di antara sawah dan kebon. Konstruksinya terbuat dari kayu dengan aksesoris/hiasan berupa barang barang bekas dari kayu juga, seperti perahu kayu, jendela dan pintu kayu dll, sangat etnik sekali lah pokoknya.
Parkiran khususnya tidak ada, hanya mengandalkan pinggiran jalan raya saja, namun ada tukang parkir yang membantu untuk menyeberangkan kendaraan. Di sini kehadiran tukang parkir memang sangat diperlukan untuk membantu menyeberang karena lokasinya di jalan utama antar kota, kendaraan yang lewat ngebut ngebut dan banyak kendaraan besar seperti bus dan truk.
Kedatangan kita disambut dengan ramah oleh seorang bapak bapak berpakaian tradisional, baju yang dikenakan sangat mendukung konsep etnik kedai kopi ini. Di bagian depan bangunan bagian atas terdapat tulisan Coffee Kebon's , entah maksudnya gimana aku enggak nanya ke beliau, tapi menurutku sih lebih nyaman pengucapan "Kopi Kebon".
Beliau bilang bahwa kalau mau duduk lesehan bisa di bagian depan sini, sedangkan kalau mau pakai meja kursi bisa di belakang. Tentu saja aku pilih yang belakang saja.
Di samping bangunan utama terdapat hiasan kapal kayu serta beberapa bangku tinggi seperti kursi bar gitu. Untuk menuju ke belakang kita harus menyusuri jalan setapak tanah kecil di sampingnya dengan pemandangan sawah di sisi kanan. Sayang sekali waktu kita kesini sedang musim kemarau dan sawahnya tidak ada padi nya, kalau pas lagi ijo ijonya, pasti keren nih pemandangannya.
Aku enggak nyangka, dari depan terlihat kecil tapi ternyata bangunan kedai kopi ini memanjang ke belakang. Area tempat makan utama dipenuhi meja kursi dan hiasan kayu, pokoknya serba kayu dah.
Untuk makanannya bisa pilih menu prasmanan atau bisa juga pilih di kertas menu. Untuk menu prasmanan bisa ambil sendiri, ada menu sayur lodeh jantung pisang, sayur genjer, sate jeroan, tahu tempe bacem, telur asin, tempe kacang ijo, nasi putih dan kerupuk. Nanti hitungannya per porsi plus lauknya apa, jadi yang dimaksud per porsi ini adalah nasi sayur. Ambil dikit atau banyak, pokoknya nasi sayur itu itungannya satu porsi, tinggal tambah lauk apa.
Sedangkan untuk yang tertera di kertas menu itu cemilan dan berbagai minuman, seperti halnya Pisang Goreng, Singkong Goreng, Mendoan, Kelapa Muda, Wedangan Rempah, Kopi Susu, Kopi Manual Brew, Kopi Birco, Kopi Tahlil dan Kopi Tarik.
Saat mbak mbak pelayannya datang, aku nanya mengenai kopi birco, dan beliau menjawab bahwa kopi birco adalah kopi susu dicampur air kelapa, dan karena penasaran, aku pun pesan yang itu. Dan setelah dicoba ternyata rasanya unik juga, ada sedikit rasa air kelapa, tapi dikit banget, rasa manis susunya lebih mendominasi, tapi enak sih diminum siang siang pas panas gini.
Di bagian belakang ruangan utama ini masih ada tempat lagi lho, konsepnya outdoor di kebon gitu. Jadi meja kursi ditata diantara pepohonan, dimana setiap kelompok meja kursi dinamakan dengan nama nama planet. Ada pula ayunan, dua buah berwarna putih dan sebuah kolam besar yang masih dalam pengerjaan, sedangkan di belakangnya lagi adalah kebun, yang bener bener kebun, kulihat ada beberapa pohon seperti pohon jeruk, mangga, sereh, talas dll. Dari spot ini kita juga bisa melihat kereta lewat di arah selatan, suaranya lumayan bisa memecah kesunyian siang ini.
***
Peta Lokasi Kopi Kebun, Kebumen
Wah penasaran dgn rasa Kopi Birco nya. Belum pernah soalnya nemu kopi susu dicampur air kelapa.
ReplyDeleteMenu2nya sangat menggoda. Tempatnya jg sangat etnic banget, sya suka tempat sprti ini.
Bentuk bangunan model lawasan, kalau di Jogja mirip Kopi Klotok, dll.
ReplyDeleteEnak mas dapat tempat beginian. Nyaman buat bersantai, gak begitu ramai pas datang