10 January 2022

Gilingan Pari Gombong : Cafe Sekaligus Mini Zoo di Kebumen


Waktu itu sebenernya kita lagi lewat jalan yos sudarso gombong, habis ada keperluan di Gombong, nah secara enggak sengaja kita melihat sebuah cafe yang unik, bangunannya tinggi dan ada lampu lampunya gitu, kebetulan waktu itu udah terlalu sore, jadinya kita enggak mampir, baru  keesokan harinya kita cuss ke cafe itu.

Mesin Penggilingan Padi

Nama cafe ini adalah Gilingan Pari Kafe. Lokasi tepatnya di tepi jalan yos sudarso, sebelah timur hotel grafika gombong. Bernama gilingan pari karena bangunan ini sebenernya adalah tempat penggilingan padi yang sudah lama tidak beroperasi, kira kita tahun 90'an. Kisah tutupnya penggilingan padi ini ada dua versi, kedua versi ini aku dengar sendiri ceritanya dari 2 karyawan cafe yang berbeda. Versi yang pertama, tutup karena kalah saing ama tukang giling padi keliling yang menggunakan mobil pick up, sedangkan versi kedua dikarenakan insiden kerusuhan sekitar tahun 98 (tahu sendiri lah ya tentang apa). 
 

Entah mana yang benar, aku enggak tahu, atau mungkin bisa jadi kombinasi keduanya. Yang jelas sekarang udah menjadi sebuah cafe yang hits dengan masih mempertahankan ciri tempat penggilingan padi, yaitu mesin asli nya masih ada dan dipertahankan di bagian depan cafe dekat kasir.
 
Infonya, pemilik dari Gilingan Pari Kafe ini adalah orang dari Makassar, hal ini menjawab rasa penasaranku saat melihat buku menu, dimana disitu terdapat satu menu yang jarang banget aku lihat di Kebumen, yaitu "Coto Makassar".
 





Lumayan banyak pilihan menu yang bisa dipesan, sampai bingung aku, heuheuheu. Karena bingung, akhirnya aku pesan kopi item V60 ama donat kentang aja. Anak anak kupesenin snack platter dan emaknya pesen Coto Makassar. Overall menu menu yang kita pesen enak enak, donat kentang nya juga enak, tekstur roti nya beda ama donat pada umumnya. Untuk coto nya, menurutku terlalu kecil mangkok nya, heuheuheu, ukurannya seperti mangkok soto Kudus, dan isian dagingnya sedikit, tapi dari segi rasa, uenak, untuk karbo nya bisa pilih ketupat atau nasi.



Oia, untuk tempat duduknya, lumayan banyak, dari luar sih terlihat kecil tapi tinggi gitu bangunannya, tapi pas masuk, ternyata luas banget lho, sampe ke belakang, dan masih ada spot kosong yang dalam proses pembangunan, jadi menurut info salah satu pegawai, cafe ini sebenernya belum 100% jadi. Di bagian tengah masih dibangun semacam tempat duduk berlantai 2 gitu, sekarang sih baru terlihat tiang tiang nya saja.

Satu lagi yang menjadi ciri khas dari cafe ini adalah binatang reptilnya, di sebelah belakang mesin penggilingan padi (masih di ruangan utama) terdapat sekitar 3 kotak kaca semacam aquarium gitu, yang isinya iguana dan kadal. Nah mereka ini sekali waktu diajak jalan keliling cafe oleh pegawai, mendekati para pengunjung dan mengajak untuk berinteraksi dengan binatang tersebut. Kalau ada yang berkenan, bisa pegang, bahkan menggendongnya, atau sekedar foto foto juga bisa. Plus menjelaskan detail tentang binatang itu.


Untuk lebih puasnya, pengunjung bisa ikut trip keliling penangkaran hewan di belakang cafe ini, dengan membeli tiketnya di kasir cafe. Sementara ini harga tiketnya untuk anak di bawah 3 tahun 15 ribu aja, sedangkan untuk anak di atas 3 tahun dan dewasa 25 ribu per orang. Nanti semua peserta akan memakai topi dan dikawal oleh seorang guide yang akan membawa kita keliling penangkaran dan menjelaskan nama serta detail dari binatang binatang di penangkaran.

Dengan menempati lahan sekitar 2 hektar, penangkaran ini memiliki koleksi binatang yang lumayan banyak dan terlihat sehat serta terurus dengan baik. Binatang pertama yang kita lihat adalah Babi, ada beberapa jenis babi, namun yang unik adalah micro pig, alias babi mini, jadi ukuran babi ini kecil, tidak bisa besar. Infonya ini bukan spesies khusus dari babi, tapi adalah hasil dari rekayasa genetik.




Lanjut ada beberapa jenis musang dan binturong. Binatang ini mengingatkanku akan mini zoo di Jembangan, heuheuheu. Kemudian lanjut ke kura kura, berbagai macam iguana dan kadal. Nah untuk kadal ini ada yang bisa kita ajak interaksi seperti yang jenis "Bearded Dragon", berwarna merah oren dengan kepala mirip naga tapi jinak banget.

Ada pula burung merak dan ibis, sedangkan di paling belakang ada ular ular, baik yang ukurannya kecil sampai yang jumbo seperti ulan sanca atau piton, ada yang normal ada pula yang albino, sama seperti yang pernah kulihat di Taman Reptil Desa Adimulyo Kebumen.

Kemudian ada juga aligator kura kura, bentuknya kura kura tapi ini ganas banget, harus hati hati, jangan sampai jari kalian tergigit, bisa langsung putus. Lalu ada kadal pasir yang suka ngumpet di dalam pasir dan yang terakhir kulihat adalah tupai.








Huah, puas banget kita kali ini, sehabis kenyang makan makan, lanjut jalan jalan keliling kebun binatang mini, anak anak pun suka banget, mereka sangat antusias, ya meskipun kita harus selalu waspada, karena anak anak belum bisa menjaga jarak dengan kandang binatang, pengennya pegang kandang aja. Heuheuheu. Saran dariku sih kalian kalau mau kesini sore hari aja, jadi enggak panas.


***

Lokasi Gilingan Pari Kafe dan Penangkaran Hewan Gombong

2 comments:

  1. Menarik konsep kedai kopi ini, adanya binatang reptil bisa jadi daya tarik untuk anak-anak kecil yang ingin bermain. Jadi ada hal yang bisa dilakukan

    ReplyDelete
  2. Tempatnya unik dan konsepnya etnic gitu ya. Kece mas broo !

    Binatangnya jg kebanyakan reptil ya.

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar