27 March 2023

Cozy Coffee Kebumen : Cafe dengan Pemandangan Sungai Luk Ulo


Sebelumnya, aku udah pernah coba mau makan siang disini, eh ternyata tutup, aku nanya orang yang ada disitu, lah ternyata bukanya sore, mulai jam setengah 4 sore. Heuheuheu. Ya sudah akhirnya sekitar sebulan berikutnya aku datang lagi kesini sekitar jam setengah 5 sore. Alhamdulilah udah buka, dan udah ada beberapa pengunjung.

area depan yang ada mini stage

Cafe Cozy Coffeehouse yang mulai beroperasi sejak tanggal 3 Juli 2022 ini berlokasi di Jl. HM Sarbini, Pejagoan, Kebumen, tepat di sebelah barat Jembatan Tembana. Tempat parkirnya sangat terbatas, hanya ada sedikit di depan cafe, itu pun udah penuh ama motor, kalau untuk mobil bisa parkir di depan ruko di sebelah cafe ini. Tenang, ada petugas parkir yang mengarahkan.

area dalam

Ada beberapa area tempat duduk yang bisa dipilih, pertama di luar bagian depan, di sini ada banyak tempat duduk dan ada mini stage, sepertinya untuk live music. Yang kedua indoor, di area yang menyatu dengan kasir. Dan yang ketiga adalah di balkon, semi outdoor dengan view sungai dan jembatan tembana. 

Sebuah jembatan sepanjang 170 meter rancangan insinyur sipil muda GA Pet yang merupakan salah satu jembatan tertua di Kebumen. Jembatan bertanggal 1915 ini berdiri saat Karanganyar masih menjadi kabupaten tersendiri sebelum penghapusan tahun 1935 dan digabung dengan Kebumen tahun 1936. Saat itu Sungai Lukulo menjadi batas wilayah masing-masing kabupaten

area balkon dengan view sungai dan jembatan

Demi keamanan dan kenyamanan (karena bawa dua bocil) aku pilih yang indoor aja, apalagi ada sofa empuknya, hmmm mantap lah. Sesuai dengan namanya, di dalam cafe ini terasa nyaman banget, baik dari pencahayaan, musik dengan volume yang pelan, dan dominasi warna coklat kayu yang kalem. Selain sofa, ada pula meja kursi biasa dan yang unik ada semacam tribun mini gitu, entah itu bisa dipake duduk sampe atas atau sebenernya tempat menaruh hiasan namun belum dimanfaatkan.

Untuk pemesanan makanan dan minuman, kita langsung ke kasirnya, tapi untuk pembayarannya nanti saat mau pulang, tidak langsung saat itu juga.


Tidak perlu menunggu lama, orderan kita pun datang. Sengaja tidak pesan menu berat kali ini karena memang cuma mau nongkrong aja, jadi cuma order beberapa minuman dan snack platter. Untuk minumannya tidak diragukan lagi, semuanya enak. Untuk snacknya, sudah pasti anak anak suka, heuheheu, sampe nambah saus mayo nya. 


Di sebelah tempat kita duduk ini ada dinding dari susuna roaster yang bolong bolong gitu, estetik banget, suka deh ama dinding ini, selain fungsional, juga cakep buat background foto. Bila kita ngintip ke lubangnya, akan terlihat ada tangga ke ruangan bawah. Ini juga yang unik, tadi khan masuk ruangan cafe ini posisi di lantai 1, eh ternyata ada tangga ke bawah lagi, heuheuheu.


Jadi buat kalian yang lagi nyari tempat nongkrong sore di Kebumen, Cozy Coffee ini bisa jadi salah satu pilihannya. Recommended


***

Peta Lokasi Cozy Coffee Kebumen

20 March 2023

Dua Malam di Purwokerto : Menginap di Hotel Surya Yudha dan Meotel

Di postingan kali ini, aku mau sharing mengenai pengalaman menginapku 2 malam di daerah Purwokerto, Jawa Tengah. Biasanya sih kita kalau nginep lebih dari 1 malam di suatu kota, enggak pindah hotel, karena males packing-packing nya, tapi untuk sekarang ini aku mau nyoba sensasi pindah hotel. 
 

HOTEL SURYA YUDHA
Di malam pertama, kita menginap di Hotel Surya Yudha, lokasinya berada di Jl. Gerilya Barat No.30A, Gandasuli, Karangpucung, Kec. Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Nama Surya Yudha sendiri sudah tidak asing di telingaku karena di Banjarnegara ada tempat wisata bernama Surya Yudha Park serta banyak banget kantor BPR Surya Yudha disana.
 
Nah Hotel Surya Yudha ini tempat parkirnya berada di samping, ukurannya lumayan luas, bisa menampung puluhan mobil. Lobinya juga luas, ada beberapa sofa untuk duduk tamu, di arah kanan ada toilet, di arah kiri ada restoran yang juga untuk Breakfast tamu, serta ada lift di belakang resepsionis. Untuk Proses check in nya cepat, karena kita udah booking online via aplikasi. Jadi Cuma menyerahkan KTP untuk difotokopi, dan tanda tangan form. Oia pas check in ini tamu harus deposit uang sebesar 100 ribu rupiah, yang nanti akan dikembalikan saat check out. 
 




Kita dapat kamar di lantai 6, untuk naik bisa naik lift atau naik tangga. Untuk membuka pintu dan menyalakan listrik di kamar, kita dapat kartu akses. Dan kartu akses ini juga harus dipake saat naik lift, jadi kalau naik lift tapi gak bawa kartu ini, kita gak bisa pencet nomor lantai yang dipilih, kecuali nomor lantai untuk ke Lobi. 
 
Untuk kamar yang kita pesen ukurannya standar ya, cukup nyaman lah untuk 2 dewasa dan 2 anak kecil. Setelah masuk kamar, hal pertama yang aku cek adalah kamar mandi. Seperti biasa ada wastafel dengan kaca besar, ada amenities seperti sabun, shampo, cotton bud, disposal bag, sikat gigi dan odol, handuk besar 2 biji, toilet untuk buang air, tempat shower yang dibatasi dengan kaca, serta bisa air panas dan dingin.

Untuk di kamarnya ada fasilitas meja panjang dengan beberapa rak, kursi, tissue, TV dengan puluhan channel, gelas, kopi, teh, gula, teko listrik, botol air minum, untuk air minumnya kita bisa ambil di galon yang ada di lorong menggunakan botol tersebut, beberapa colokan listrik, jendela dengan view atap rumah orang, kasur besar (double bed), telepon, sandal hotel dan tempat sampah.




Kamar yang kita pesan ini sudah termasuk breakfast untuk 2 orang, kita dapat kuponnya saat check in. Nah untuk anak di bawah 5 tahun bisa ikutan free, tapi kalau anak di atas 5 tahun harus bayar setengah harga.

Tempat untuk sarapan tidak terlalu luas ya, dibandingkan dengan jumlah kamar yang lumayan banyak. Tapi untungnya persis di sebelah tempat sarapan ini ada aula/hall gitu dengan pintu penghubung, jadi kemarin kita tuh gak dapat tempat duduk, jadinya duduk di hall nya deh dengan meja bundar besar khas acara acara corporate gitu, lengkap dengan taplak putihnya.

Menu yang disajikan lumayan beragam dan lengkap, tapi enggak tahu ya ini menunya ganti ganti atau enggak setiap harinya, karena kita menginap disini cuma semalam, nah di sebelah tempat makan ini ada kolam renang. Jadi pas sarapan bisa deh sekalian renang renang hore, yaaaa tapi kalau enggak malu diliatin orang orang lain sih, heuheuheu. Overall dengan harga 300 ribuan, hotel ini worth it lah untuk tempat menginap di daerah Purwokerto. 


HOTEL MEOTEL by DAFAM
Di malam kedua kita pindah ke Hotel Meotel by Dafam. Hotel ini berlokasi di Jl. DR. Soeparno Selatan No.1, Arcawinangun, Kec. Purwokerto Tim., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tidak jauh dari GOR Satria Purwokerto. Kebetulan pas kita sampai parkiran hotel, kondisi cuaca sedang hujan. Setelah turun dari kendaraan, ada seorang satpam mendekat dengan membawa payung, meminjamkannya untuk kita. Mantaaaap





Lokasi parkirnya lumayan luas, cukup lah menampung puluhan kendaraan roda 4. Sama seperti dengan hotel sebelumnya, proses check in nya cepat, karena sudah booking di aplikasi online. Lobinya tidak terlalu luas tapi memanjang ke samping, dengan beberapa sofa berwarna merah yang nyaman. Saat pertama masuk lobinya, tamu disuguhkan interior yang full color, penuh warna warni dan gambar gambar yang menarik dan lucu, jadi langsung pengen foto foto deh, heuheuheu. 

Kita dapat kamar di lantai 5 yang bisa dijangkau menggunakan lift ataupun naik tangga. Fasilitas yang kita dapat di dalam kamarnya tidak jauh beda dengan Hotel Surya Yudha, bedanya dinding di hotel ini lebih colorfull dan untuk air minumnya dapat 2 medium merek Cleo. Sedangkan view dari jendela kamar, kita dapat pemandangan area parkir.



Untuk tempat sarapannya, tidak luas juga, tapi untungnya pagi itu kondisi hotel sedang tidak ramai jadi tidak full, masih banyak tempat duduk kosong. Menunya lumayan beragam juga. Yang jelas pasti ada Nasi Putih, Nasi Goreng, Teh, Kopi, Buah, Bubur dan Sereal. 

Dengan harga yang relatif sama yaitu sekitar 300 ribuan, hotel ini juga rekomended kok untuk menginap di area Purwokerto, nyaman dan lokasinya strategis di tengah kota.







***

13 March 2023

Menikmati Suasana Syahdu di Sasak Sepaluh Resto Purworejo


Di Bulan Desember 2022 kemarin kita sempet hunting tempat kuliner baru, yang belum pernah kita datangi di sekitar Kabupaten Purworejo, waktu itu ada beberapa pilihan, dan setelah menimbang nimbang, akhirnya pilihan jatuh ke Sasak Sepaluh Resto.

Tempat makan ini secara resmi dibuka Bulan Agustus 2022 lalu, waktu itu acara pembukaannya dimeriahkan oleh kehadiran Gamelan Sekar Laras, tari tradisional, dan sejumlah lomba anak-anak khas Agustusan. Aku pengen dateng sih pas opening itu, tapi berhubung udah ada jadwal lain, akhirnya baru sekarang deh kesampean datang berkunjung.
 
Sebelum ke lokasi restonya, kita mampir dahulu ke Alun Alun Purworejo buat foto foto di beberapa patung yang belum lama ini dipasang, yaitu ada patung Gajah, Jerapah, Sapi, Kambing, Penari Dolalak dan Gatotkaca.
 

 
Kabarnya, beberapa patung binatang yang dipajang di sekitar Alun Alun Purworejo ini berkenaan dengan rencana Pemkab Purworejo yang akan membuat mini zoo atau kebun binatang berlokasi di dekat talang PDAM yakni di Jalan raya Purworejo-Magelang. Semoga saja benar yaaaa
 
Nah setelah puas foto foto di Alun Alun Purworejo, kita langsung cuss menuju Sasak Sepaluh yang berlokasi di Dusun Sepaluh, Desa Karangrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Akses jalan menuju kesana sudah aspal halus sampai ke titik Jembatan Pucung Baru, setelah itu, sekitar 1 kilometer masih jalan tanah berbatu dan sempit, hanya cukup untuk 1 mobil saja, alhamdulilah kemarin pas lewat sana tidak bertemu dengan kendaraan lain dari arah depan.


Berada di antara hijaunya persawahan warga dan di tepi sungai kecil (irigasi), tempat makan ini syahdu banget deh. Bahkan untuk mencapai restonya kita harus menyeberangi jembatan bambu yang melintang di atas sungai irigasi. Untuk lokasi parkir motor bisa di area resto dengan menyeberang jembatan bambu tersebut, tapi kalau untuk mobil, harus parkir di tepi jalan, belum ada lahan khusus untuk parkir mobil, dan tentu saja parkirnya gratis.




Berada di seberang sungai, untuk menuju ke warungnya, pengunjung harus menyeberangi jembatan bambu. Mungkin benda ini yang menjadi inspirasi penamaan warungnya. Berdasarkan info yang kubaca di wikipedia, kata "sasak" sendiri diartikan sebagai buluh bambu atau kayu yang dirakit menjadi satu, dalam hal ini adalah jembatan bambu, dan kata "sepaluh" merupakan nama daerah disini, sehingga jadilah nama "Sasak Sepaluh".

Cuaca mendung seperti sekarang ini memang cocok datang ke resto ini, karena enggak panas dan enggak becek berhubung resto ini bertema kebun, tempat makannya outdoor dan gazebo/saung, serta sebagian akses jalan di area warung masih tanah. Bisa dibayangkan kan kalau datang kesini pas lagi panas panasnya, atau pas lagi hujan deras.


Kita langsung menuju salah satu saung yang kosong, melihat ukurannya saung ini bisa ditempati sampai 10 orang. Tak berapa lama ada seorang pramusaji yang datang membawa buku menu dan kertas. Kita langsung pilih pilih menu dan menuliskannya di kertas, lalu menyerahkannya kembali. Untuk menu makanan yang disediakan lumayan banyak ya, mulai dari menu yang berat seperti Rica Rica Entok dan Nasi Goreng sampai ke menu cemilan seperti geblek dan pisang goreng dengan rentang harga mulai 7 ribu sampai 23 ribu saja per porsi

Sedangkan untuk minumannya ada berbagai macam es, seperti es kuwut, es dawet, es kelapa muda dan ada pula minuman panas seperti kopi dan teh dengan rentang harga mulai dari 4 ribu sampai yang paling mahal cuma 12 ribu saja. Termasuk murah murah yaaa


Sego Kluban Peyek Rese

Rica Rica Entok

Untuk rica rica entoknya, pedes baaanget lur, dan rempahnya lumayan kuat, paling cocok dimakan bareng nasi jadi agak berkurang level pedas dan rempahnya, sedangkan untuk dagingnya, ada beberapa yang masih alot. 

Geblek yang disajikan di warung ini ternyata agak berbeda dengan geblek pada umumnya, bentuknya bukan angka 8 dan ada campuran kelapanya, sehingga terasa lebih gurih. Sedangkan untuk menu yang paling kusuka adalah sego kluban peyek rese, kombinasi rasa manis dari kluban dan rasa gurih dari peyeknya itu pas banget. Enak deh, recommended.



Syahdu banget rasanya disini, kita bisa menikmati pemandangan indah sawah sawah yang hijau, barisan bukit menoreh di arah timur, burung burung beterbangan dan suara gemericik air. Halaman yang luas juga bisa jadi tempat anak anak berlarian, selain itu ada juga dua ayunan sederhana.


***

Peta Lokasi Sasak Sepaluh, Purworejo

6 March 2023

Keliling Gamplong Studio Alam Jogja | Tempat Syuting Film-Film Terkenal


Studio Gamplong di Moyudan, Sleman, Jogja ini sebenernya sudah agak lama, dari dulu aku pengen banget mampir sini, namun baru di pertengahan 2022 akhirnya kesampean. Menurut info yang aku baca, Gamplong Studio Alam ini setelah dipakai syuting untuk film yang pertama yaitu Sultan Agung, kemudian dihibahkan kepada pemerintah daerah setempat (tahun 2017). 

Segala pernak-pernik barang yang ada di set film tersebut dikelola dan akhirnya jadi tempat wisata yang bisa dikunjungi wisatawan. Itulah sebabnya saat ini Gamplong Studio bisa diakses bebas oleh para pengunjung. Sudah ada beberapa film yang beberapa adegannya mengambil lokasi di Gamplong Studio ini, yaitu
  • Bumi Manusia
  • Sultan Agung: The Untold Love Story
  • Habibie & Ainun 3
  • Gatotkaca
  • Abracadabra
  • Doremi & U
  • 2 Ulama
  • dan lain lain termasuk beberapa video klip dan iklan
Datang kesana pas weekend ternyata rame juga ya, bukan hanya kendaraan pribadi, tapi bus bus besar pun ada beberapa terparkir di tempat parkir, untungnya sih lumayan luas tempat parkirnya. Untuk tiket parkirnya 5 ribu rupiah saja per mobil.


Untuk masuk ke area studio, secara resminya tidak ada tiket masuk, cuma ada kotak yang bisa kita isi seikhlasnya, sedangkan untuk beberapa spot syuting harus membeli tiket masuk agar bisa masuk ke dalam rumahnya. Saat itu sih ada 3 spot yang berbayar yaitu Rumah Annelies, Rumah Habibie Ainun, dan Rumah Antique. Oia kalau mau naik kereta juga harus beli tiket dahulu di depan.

Spot pertama yang kita datangi adalah Rumah Annelies. Rumah ini adalah set yang dipakai untuk syuting Film Bumi Manusia. Berbentuk layaknya rumah beneran 2 lantai dengan bahan kayu, rumah ini sangat cantik baik dari luar maupun sampai dalam, sangat detail, mulai dari furniturenya sampai hiasan hiasan di dindingnya







Dari sini kita lanjut jalan kaki lebih ke dalam dengan menyeberangi semacam sungai buatan yang sebenernya bukan sungai (karena buntu), kita sebut saja kolam ya, heuheuheu karena disini banyak ikan. Nah di spot ini dijual pakan ikan juga lho tapi tidak ada yang menjaga, harganya 2 ribu dan ada kotak uangnya, jadi kalau mau beli ya tinggal ambil dan masukkan uang di kotak tersebut, seperti layaknya warung kejujuran.






Sembari memberi makan ikan, disini pengunjung juga bisa menikmati pemandangan hilir mudik kereta wisata yang bolak balik membawa penumpang, siang itu selalu penuh lho. Kita memang sengaja enggak membeli tiket kereta itu karena kurang tertarik.

Di deket sini ada toilet, jadi kalau pengunjung kebelet pipis tidak perlu khawatir nyari tempat pipis, apalagi punya pikiran untuk pipis di kolam ikan, heuheuheu

Lanjut lagi masuk lebih dalam, vibesnya serasa lagi ada di tengah kota jaman dulu, lengkap dengan rel trem di tengahnya. Selain set syuting film, beberapa spot bangunan lama juga dimanfaatkan menjadi warung yang menjual berbagai makanan, minuman dan jajanan jadul.






Spot berbayar kedua yang kita kunjungi adalah Rumah tempat syutingnya film Habibie Ainun 3. Di dalam rumah bertingkat dua ini disimpan beberapa pernak pernik barang yang dipakai syuting. Di lantai bawah terdapat bar lengkap dengan hiasan botol minum kaca, telepon jadul, dan pajangan lainnya. Dengan memiliki 2 lantai, Rumah Ainun banyak sekali dikelilingi pajangan dinding di setiap lantainya. Pajangan tersebut berisi mulai dari kisah Habibie dan Ainun, foto masa kecilnya, keluarganya, cucunya, hingga profil dari sutradara Film tersebut yaitu Hanung Bramantyo.

Di lantai dua ada ruangan kerja yang dibuat semirip mungkin dengan set aslinya. Seperti dilengkapi dengan mesin ketik yang jadul, meja yang terbuat dari kayu dan ada pula alat alat kedokteran.





Keluar dari rumah Habibie Ainun, kita lanjut ke spot berikutnya yang berbayar, yaitu rumah antique atau Galeri Antik yang terdiri dari dua bangunan yang terhubung jembatan di lantai 2. Setelah pintu masuk, kita disuguhi berbagai barang rongsok yang sebenernya estetik untuk foto foto, area ini outdoor, sebelum masuk ke salah satu gedung nya.

Pada lantai bawah di gedung pertama, tedapat sebuah lorong dengan hiasan jam dinding yang sudah tua serta sebuah almari yang berisi buku-buku yang tebal. Lorong tersebut akan membawa pengunjung ke sebuah ruangan yang ditata dengan menarik hingga menyerupai sebuah ruang kerja keluarga Cina di masa lampau.



Kemudian pada lantai atas bangunan tersebut, merupakan sebuah ruangan yang memiliki lantai dari kayu dengan banyak jendela yang terdapat pada dindingnya. Ruangan tersebut tampak klasik dengan dominasi warna coklat, ditambah barang-barang antik seperti mesin jahit lawas dan alat audio lawas yang menjadi hiasan. Setelah dari lantai atas bangunan pertama, pengunjung kemudian diarahkan untuk pindah ke bangunan kedua melalui sebuah jembatan penghubung.




Setelah sampai di bangunan kedua, pengunjung akan langsung diarahkan untuk masuk ke area basementlewat tangga. Pada bagian ini merupakan tempat atau ruangan untuk menyimpan properti syuting film Gatotkaca.

Dalam ruangan yang cukup luas ini, tedapat banyak barang yang ditata sedemikian rupa hingga terlihat seperti ruang kerja, layar monitor, set olahraga Billiard, ruang tamu, penyimpanan botol anggur dan juga rak-rak yang menyimpan barang-barang kuno. Selain itu, dalam ruangan ini juga terdapat set syuting penjara.



Setelah keluar dari galeri antik, kita lanjut keliling di bagian luar. Hingga kita menemukan sebuah warung dan berhenti disana untuk beli minum serta jajanan. Kita pun duduk menikmati jajanan di depan bioskop merapi, heuheuheu



Setelah cukup istirahat dan ngemil jajanan, kita lanjut menuju tempat parkir dengan melewati spot terakhir , yaitu kampung kumuh yang set nya berada di bantaran kali