Hari Sabtu Siang, sepulang anak anak sekolah aku ngajakin mereka buat jalan jalan tipis ke kota sebelah yaitu Cilacap. Enggak ada tujuan khusus mau wisata ke suatu tempat khusus sih, pokoknya cuma numpang makan siang, nongkrong nongkrong lalu balik Kebumen.
Perjalanan dari Kebumen ke Cilacap sedikit terhambat karena sedang ada proyek cor jalan, ada dua titik yang kita temui yaitu di daerah Karanganyar Kebumen dan Adipala Cilacap, selain itu alhamdulilah lancar.
Saat memasuki wilayah Kota Cilacap, kondisi jalan langsung berubah, jadi lebar banget lho, luar biasa. Jujur sih aku memang baru kali ini sampai pusat kotanya, biasanya cuma sampai kecamatan kecamatan pinggirannya.
Sekitar pukul 13.30 WIB kita mampir ke McD, yang beralamat di Jl. S. Parman No.58, Cilacap, Sidanegara, Kec. Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Aku sengaja pilih tempat ini karena anak anak pasti suka, ada menu anak anak yang ada hadiahnya (menu Happy Meal) juga ada playground mininya, sekalian buat ngadem, Cilacap lagi panas banget lurr.
Berada persis di depan Gerai Mie Gacoan, McD Cilacap ini hanya terdiri dari 1 lantai saja, biasanya yang kutemui sih McD ada dua lantai ya. Tapi luas kok, baik itu parkirannya maupun bagian dalamnya. Kondisi siang itu rame banget, hampir full, tapi alhamdulilah masih dapat tempat duduk.
Setelah perut kenyang dan puas main main disini, aku ajak mereka buat wisata ke sebuah benteng yang lokasinya tidak jauh dari McD, yaitu Benteng Pendem. Enggak berekspektasi tinggi sih buat tempat ini, tapi semoga anak anak dan emaknya suka ya.
Dengan mengikuti jalur yang dibuat oleh aplikasi Google Maps, kita melewati TPR Pantai Teluk Penyu, karena memang Benteng Pendem ini berlokasi di area wisata pantai tersebut. Tarifnya 7.500 per orang saja. Sekilas terlihat pantai teluk penyu ini pasirnya hitam, dan ombaknya lumayan besar ya. Sepanjang pesisir pantai dipenuhi oleh warung warung seafood.
Sekitar pukul 15.24 WIB kita sampai di parkiran Benteng Pendem. Parkirannya luas banget, tapi hanya sedikit mobil yang terparkir dan ada beberapa penjual di tepian parkir. Untuk masuk ke area benteng Pendem, pengunjung harus membeli tiket seharga 7.500 per orang.
Memasuki bagian dalam benteng, suasana terasa adem dan sejuk, karena memang disini banyak pepohonan rindang. Masuk lebih kedalam kita bisa melihat parit yang mengelilingi benteng, lumayan lebar paritnya, dan kayaknya sih dalam ya. Di tepi parit juga terlihat semacam halte untuk naik kapal kapalan, tapi tidak terlihat kapal kapalannya sih.
Kita berjalan ke arah kanan, berlawanan arah dengan jarum jam. Di sisi kanan luar bangunan terlihat kilang pertamina berwarna putih yang ukurannya besar banget. Di sepanjang jalur setapak ini ada beberapa tempat duduk, ayunan, dan patung dinosaurus.
Terlihat pula ada pintu masuk menuju Menjangan Park, namun terlihat sudah dipenuhi rumput, tidak terawat, kayaknya sih sudah terbengkalai, sedangkan menjangannya sendiri dibiarkan bebas berkeliaran di area benteng pendem ini, bukan di dalam Menjangan Park nya. Terlihat ada papan informasi yang menunjukkan bahwa menjangan/rusa yang ada di benteng ini adalah Rusa Sambar, spesies terbesar di antara rusa asli Indonesia seperti Timor, Bawean, dan Kijang.
Ada banyak ruangan di dalam benteng ini, seperti Ruang Barak, Ruang Amunisi, Ruang Senjata, Ruang Akomodasi dll. Sebenernya pengen masukin satu satu, tapi pas coba mau masuk, kok rasanya kurang nyaman ya, lembab dan aromanya kurang sedap, jadi kita cuma lihat lihat aja dari luar. Di beberapa spot juga terlihat ada sumur yang bila kita lihat ke dalam, disitu ada air yang bercampur dengan sampah, sangat disayangkan.
Di bagian tengah terdapat semacam tanah lapang dengan rumput hijau yang cantik, di sekelilingnya terdapat tempat bermain anak seperti ayunan dan perosotan, tapi kondisinya memprihatinkan, ada juga toilet dan warung yang menjual minuman dan makanan ringan.
Saat menuju pintu keluarnya, kita menyeberang sebuah jembatan yang melintang di atas parit. Disitu ada 3 pemuda yang menawarkan atraksi lompat lompat di parit, tapi kita harus melemparkan uangnya dulu ke parit, baru nanti mereka rebutan di air. Heuheuheu seru banget dah, kita lemparkan beberapa lembar uang untuk mereka perebutkan. Hal ini pernah aku rasakan saat menyeberang kapal Ferry Jawa - Bali dulu, banyak anak anak yang melompat ke laut dan meminta penumpang untuk melemparkan uang. Entah sekarang masih ada atau tidak.
Kira kira satu jam berkeliling benteng, kita pun sampai juga di pintu keluarnya. Ternyata seru juga berkeliling benteng peninggalan Belanda yang kurang terawat ini, anak anak pun terlihat sangat antusias, meskipun harus berjalan kaki.
Sebelum balik Kebumen, aku ajak mereka buat nongkrong sore dulu di Alun Alun Cilacap. Lokasinya tidak jauh dari Benteng Pendem. Untuk parkiran mobil tidak ada area khusus, jadi harus parkir di tepi jalan raya, tapi tenang ada petugas parkir yang mengarahkan.
Alun Alun Cilacap ini tidak terlalu luas, dan terbagi dua, bagian timur dan barat yang dipisahkan oleh jalan aspal yang merupakan akses masuk menuju Pendopo Kantor Bupati Cilacap.
Saat kita tiba, alun alun ini sudah dipenuhi oleh para pedagang makanan dan tempat bermain anak anak, seperti wahana memancing ikan plastik, mandi bola, mewarnai gambar di styrofoam, main pasir kinetik dll masih banyak lagi. Setelah berjalan memutar alun alun, akhirnya kita putuskan untuk duduk di tikar milik pedagang pempek, aku pesen pembek, anak anak bermain memancing ikan plastik dan pasir kinetik, sedangkan emaknya jajan mendoan.
Mantap lah alun alun cilacap ini, cocok banget buat ajak anak anak nongkrong sore, apalagi pas cuaca cerah gini. Anak anak puas bermain, orang tuanya kenyang makan jajanan, heuheuheu
Kayaknya benteng ini memang kudu dirawat lagi, semoga dinas terkait bisa membuat kita makin senang dengan benteng dan mereka tahu cara membuat orang datang berkunjung
ReplyDelete