28 November 2023

Rencana ke Borobudur Land Magelang Aja | Eh Malah Nginep di Jogja

Weekend kemarin ini adalah sebuah weekend yang lumayan membagongkan tapi juga seru. Kisahnya berawal ketika aku ngajakin istri dan anak anak buat jalan jalan ke Magelang di Hari Sabtu sepulang sekolah. Normalnya perjalanan Kebumen - Magelang menempuh waktu sekitar 2 jam lebih dikit tapi karena ada pekerjaan pengecoran jalan di daerah Butuh Purworejo, perjalanan kita tempuh lebih dari 2,5 jam.
 

Sampai Magelang sudah lewat jam makan siang, tujuan pertama kita tentu saja tempat untuk makan siang. Lokasinya sudah aku tentukan sebelumnya, yaitu Kanawa Coffee yang berlokasi di Kemaran, Jogonegoro, Kec. Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tempat parkirnya lumayan luas, halaman cafenya juga lumayan luas, banyak tempat duduk yang ditempatkan di luar cafe alias di halamannya dengan pohon pohon di antaranya membuat hawanya terasa syahdu meskipun siang terik.


Waktu itu sudah ada beberapa pengunjung yang menempati tempat duduk di luar. Kita langsung masuk ke cafenya untuk memesan makanan. Wah ternyata di dalam cafenya dingin banget AC nya, ya sudah akhirnya kita pilih duduk di dalam saja, meskipun lumayan terganggu dengan musik yang disetel terlalu keras. Jujur aku memang agak kurang nyaman dengan suasana cafe yang musiknya keras banget, sampai ngobrol aja susah.

 


Beberapa menu makanan dan minuman kita pesan, alhamdulilah pelayanan cepat, sehingga kita tidak perlu menunggu lama lama, maklum udah kelaparan. Aku pesen nasi ayam goreng sambal matah dan minumnya es americano dengan gula sedikit. Overall keduanya enak, mantap, maknyuss, mungkin karena lagi lapar juga ya, heuheuheu. Anak anak pesen gorengan platter dan mie goreng. Sedangkan emaknya pesen nasi ayam teriyaki.
 

Selepas semua kenyang, kita pun melanjutkan jalan jalan ke spot berikutnya, yaitu Borobudur Land. Sebuah tempat wisata yang belum terlalu lama beroperasi. Lokasinya tidak jauh dari tempat kita makan, persisnya berada di wilayah Dusun Gayu, Bojong, Wringinputih, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 


Tempat parkirnya lumayan luas, sudah banyak bus terparkir disana. Biaya parkirnya lumayan mahal ya, 1 mobil dikenakan 10 ribu rupiah. Untuk tiket masuknya ada dua pilihan, yang biasa 20 ribu per orang, sedangkan yang terusan harganya 60 ribu per orang. Bedanya, dengan tiket terusan kalian sudah tidak perlu lagi beli tiket wahana di dalam. Tapi dengan tiket biasa saja sudah cukup memuaskan, kita bisa keliling area wisata, foto foto, dan bisa ke kolam renangnya juga, gratis.



Sepertinya wahana taman dinosaurus lagi disukai banyak anak anak ya, banyak tempat wisata yang menampilkan sosok dinosaurus yang bisa bergerak kepala dan tangannya serta bisa bersuara. Di sebelahnya terdapat seluncuran pelangi atau bisa disebut rainbow slide, anak anak dan emaknya pengen banget naik itu, yaudah kita beli 3 tiket dengan harga satuannya 20 ribu. Sedangkan aku menunggu di titik finish buat mengabadikan momen lewat video. Perosotannya tidak panjang, dari atas sampai bawah cuman beberapa detik saja, tapi sepertinya seru sih.



Lanjut kita foto foto di area spot selfie yang berupa bangunan bangunan seperti di jepang dan korea, ada bunga bunga warna pink serta ada beberapa patung Budha. Di sebelahnya ada spot foto bareng ular dan iguana dengan membayar seikhlasnya. Di tengah tengah area ada wahana kereta api anak anak. Di ujung ada kolam renang anak anak, semacam waterpark mini yang bisa pengunjung nikmati tanpa harus membayar lagi. Terakhir anak anak coba sewa sepeda/skuter listrik. Harganya 20 ribu untuk 15 menit dengan rute muter muter borobudur land.





Rencana awal, setelah dari Borobudur Land tuh kita langsung pulang, tapi ternyata mumpung di magelang, istri pengen ke Fore buat nyobain kopinya. Infonya sih di Magelang udah ada gerai Fore, padahal waktu itu belum ada, maksudnya belum buka, masih coming soon. Heuheuheu...

Ya sudah daripada kecewa, kutawarkan aja buat cobain Fore yang di Jogja. Langsung kita cuss ke Jogja. Ada beberapa pilihan gerai Fore di Jogja, dan yang kita pilih adalah yang di daerah Seturan. Lokasinya menyatu dengan Superindo Seturan.

Waktu itu jalanan lumayan macet, maklum malam minggu. Kita sampai Fore Seturan udah gelap. Parkirannya lumayan luas dan penuh, untungnya masih dapat spot parkir. Lumayan lengkap juga pilihan kopi dan pastrynya. Yang paling unik tuh ada menu anak anaknya lho, dan kalau kita pesen itu, dapat hadiah sticker lucu.



Karena ada saudara yang tinggal di Jogja, kita pun ajak dia untuk gabung ngopi, dan setengah jam kemudian dia datang. Waktu sudah semakin malam, aku jadi kepikiran untuk stay di Jogja aja dan balik Kebumen besok. Istri pun mengiyakan untuk stay di Jogja semalam, heuheuheu. Untungnya di mobil selalu ada 1 tas yang isinya baju ganti anak anak. Aman lah, aku pun ada 1 kaos cadangan di mobil. Sedangkan emaknya anak anak pinjem baju ganti punya Saudara yang baru aja gabung ini.

Aku langsung buka buka aplikasi pemesanan hotel online, setelah lumayan lama pilah pilih hotel, akhirnya nemu juga yang lokasinya dekat kota dan harganya masih oke. Nama hotelnya adalah Aveon Express yang berlokasi di daerah Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Uniknya hotel ini ada di dalam komplek perumahan lho. Saat menuju ke hotel, kita sempat nyasar karena rute yang dibuatkan oleh aplikasi google maps tidak dilewatkan gerbang utama perumahan, melainkan lewat pintu masuk samping yang ternyata diportal. Akhirnya kita harus puter balik dan nyari sendiri rute untuk ke pintu utama komplek perumahannya.



Bangunan hotelnya tidak besar, lokasi parkiran ada di depan dan di samping hotel. Berhubung aku udah booking dan bayar via aplikasi online, proses check in pun sangat cepat, cuma foto kopi KTP dan tanda tangan formulir. Kita dapat kamar di lantai 2. 
 
Ukuran kamar kita standar, di dalam ada kasur besar dengan fasilitas yang sama dengan hotel hotel lain yang setipe. Overall bersih, nyaman dan tenang. Malam ini kita istirahat dahulu, jalan jalannya dilanjut besok lagi
 
***
 

22 November 2023

Wisata ke Sanggaluri Park Purbalingga


Purbalingga memang menyimpan banyak tempat wisata yang cocok buat anak anak, beberapa udah pernah aku kunjungi seperti Owabong dan Purbasari, nah kali ini ada satu lagi yang lumayan oke buat mengisi akhir pekan bersama anak anak, namanya adalah Sanggaluri Park.

Tempat ini merupakan destinasi wisata edukasi dan juga rekreasi seluas 3.5 Hektar yang berisi berbagai wahana yang menarik dan mengedukasi. Berdasarkan sejarah, Sanggaluri Park Purbalingga adalah hasil pengembangan dari Taman Reptil Purbalingga yang sebelumnya hanya menampilkan aneka reptil hidup dari dalam dan luar negeri.

Lokasi Sanggaluri Park Purbalingga sendiri terletak di Jalan Raya Taman Reptile, Dusun II, Kutasari, Purbalingga. Akses menuju lokasi sangat mudah, hanya butuh waktu tempuh 10 menit saja bila dari pusat kota.

Jam buka Sanggaluri Park Purbalingga ini dimulai sekitar jam 08.00 sampai dengan jam 16.00 WIB. Saat akhir pekan tiba, tempat ini akan lebih ramai oleh pengunjung. Demikian juga saat musim liburan.


Harga tiket masuk Sanggaluri Park Purbalingga bervariasi tergantung hari kunjungan. Sebab, harga tiket untuk kunjungan di hari libur dan hari biasa berbeda. Tiket Masuk – Weekdays     Rp18.000,00 per orang sedangkan Tiket Masuk – Weekends dan Hari Libur Nasional     Rp23.000,00 per orang.

Tempat parkirnya sangat luas, bisa menampung beberapa bus besar. Di sekitar tempat parkir banyak yang berjualan makanan dan minuman. Jadi kalau kalian pas sampai sini lapar, bisa tuh jajan jajan dulu sebelum jalan keliling taman.
 

Spot pertama yang kita nikmati adalah Rumah Boneka. Lokasinya ada di dekat pintu masuk yang sebenernya kalau sesuai jalur, spot ini dikunjungi pas mau keluar, tapi berhubung kita udah tertarik ama nama dan tampilan dari depannya, akhirnya kita datangi duluan. Ternyata di dalamnya terdapat banyak sekali aneka macam action figure, robot dan boneka, ada yang baru ada pula yang jadul abiss.
 
Kemudian kita lanjut jalan ke arah dalam mengikuti petunjuk arah, terlihat ada beberapa mainan anak yang belum siap beroperasi, heuheuheu karena kita datangnya kepagian. Untungnya sih jadinya kita gak harus keluarin uang lagi untuk menikmati mainan itu, karena untuk mainan mainan ini berbayar lagi.
 
Ada satu spot yang cukup menarik meskipun terlihat kurang terawat, yaitu Zona Iptek. Ada beberapa percobaan yang bisa kita coba, seperti kursi dengan banyak paku, cermin cekung dan cembung, pipa nada, bandul magnet, dan masih banyak lagi.
 



Kemudian kita lanjut ke spot berikutnya, yaitu Museum Wayang dan Artefak. Di dalam museum wayang ini kita bisa melihat dan mempelajari aneka jenis wayang yang merupakan salah satu kekayaan dan warisan leluhur budaya Indonesia. Museum Wayang Purbalingga diresmikan oleh salah satu Bupati Purbalingga yaitu Drs. H. Triyono Budi Sasongko, M. Si. pada hari Minggu tanggal 27 Desember 2009.

Berbagai jenis koleksi wayang tersimpan dan ditata dengan apik dilengkapi dengan keterangan / penjelasannya diantaranya Wayang Suket, Wayang Pancasila, Wayang Sadat, Wayang Golek Menak, Wayang Kulit Kuno, Wayang Kulit Purwa, Wayang Golek Purwa, Wayang Golek Tegal, Wayang Krucil juga terdapat koleksi topeng kayu.

Selain itu, di ruangan ini dipamerkan juga aneka jenis fosil, logam, batuan dan perunggu. Fosil yang ada disini adalah Fosil binatang purba yang pernah ditemukan di Purbalingga. Diantaranya adalah Fosil Gigi Gajah yang ditemukan di Kedung Bunder, Sungai Klawing, Mrebet.




Di dekat Museum Wayang terdapat areal terbuka yang lumayan luas, kita bisa melihat ada replika ka'bah di tengah tengah lapangan, ada patung unta, pohon kurma, pohon durian, dan kolam ikan. Sebelum melanjutkan perjalanan, kita istirahat sebentar di sebuah warung kecil yang menjual kopi dan pop mie, aku pesen kopi dan anakku pesen pop mie serta makanan ringan. Di sebelah warung ini ada kolam renang yang ternyata gratis lho, sudah termasuk tiket di depan, jd tidak perlu bayar lagi, lumayan ada beberapa orang yang lagi berenang di sini.



Setelah istirahat sebentar, kita lanjut ke spot  berikutnya yaitu Museum Uang. Saat masuk ke ruangan  museum, kita akan disuguhi berbagai koleksi uang, mulai dari yang kuno hingga zaman sekarang. Bahkan, museum ini juga menyimpan alat tukar pembayaran atau uang yang digunakan pada zaman Kerajaan Majapahit hingga Hindia Belanda.

Museum Uang ini juga memiliki berbagai jenis uang yang pernah diedarkan di Indonesia. Seperti uang koin kuno, uang kertas yang tersimpan rapi sesuai urutan pengeluarannya. Museum Uang Purbalingga tidak hanya menyimpan uang dari Indonesia, tetapi juga koleksi uang kertas dan koin dari sekitar 183 negara. Selain itu, museum ini juga menyimpan uang dari negara Yugoslavia, sebelum pecah menjadi beberapa negara pada tahun 2003 silam.

Selain itu, museum ini juga memiliki beberapa koleksi perangko. Koleksi perangko yang ada tidak hanya dari Indonesia saja, melainkan beberapa perangko yang juga pernah digunakan di berbagai negara. Bahkan ada juga sebuah telepon klasik yang digunakan pada zaman dahulu, serta ada pula beberapa koleksi vintage lain yang sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan.





Di sebelahnya terdapat bangunan Rumah Prestasi yang berisi kumpulan penghargaan, piala, dan sertifikat yang diraih Kabupaten Purbalingga. Masih di rumah prestasi ini, namun di ruangan yang berbeda, terdapat banyak pigura besar di dinding yang berisi berbagai jenis serangga yang diawetkan dan ditata dengan cantik, seperti kumbang dan kupu kupu.




Terakhir, sebelum melewati pintu keluar kita menjelajahi taman reptile, disini ada banyak kandang berdinding kaca yang berisi bermacam jenis reptil seperti ular, iguana, kura kura, kadal dll. 




***

Peta Lokasi Sanggaluri Park, Purbalingga


13 November 2023

Menikmati Koleksi Unik di Purworejo Art Center Lanjut Makan di Joglo Pinarak

 
Bertepatan dengan momen ulang tahunnya yang ke 64, Bupati Purworejo RH Agus Bastian SE MM meresmikan Art Center Purworejo yang terletak di kompleks pendopo kabupaten, pada hari Jum’at 4 Agustus 2023. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti. Pada kesempatan itu, Bupati juga menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Dr dr Haryadi Suparto DoR MSc APU karena telah menghibahkan koleksi barang antik berupa alat-alat kesehatan dari orangtuanya, untuk menjadi salah satu koleksi di Art Center.

Dalam rangka mewujudkan Purworejo Berdaya Saing 2025, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor unggulan dan menjadi lokomotif perekonomian daerah.  Dalam koridor Proyek Strategis Nasional seperti Bandara YIA, Kawasan Otorita Borobudur dan Bendungan Bener, posisi Purworejo sebagai hub atau penghubung antar daerah bagi kawasan destinasi super prioritas. Hal tersebut menjadi keuntungan yang perlu dikembangkan sebagai modal dalam membangun Purworejo ke depan.

Keberadaan Art Center diharapkan dapat melengkapi kawasan perkotaan dengan konsep mengangkat memori kolektif masyarakat untuk mengenang masa lalu. Dengan konsep itu, maka event-event yang akan digelar di Art Center diproyeksikan memiliki tema-tema yang mengangkat memori kolektif masyarakat. Selain itu Art Center ini juga merupakan center point Kabupaten Purworejo yang memiliki tiga fungsi yaitu fungsi edukasi, konservasi dan terakhir sebagai showroom bagi seluruh pelaku seni di Kabupaten Purworejo.

Setidaknya ada sekitar 1.000 hingga 2.000-an koleksi barang-barang seni yang dipamerkan dalam Purworejo Art Center. Barang-barang itu sebagian adalah koleksi milik Pemkab Purworejo. Sebagian lainnya merupakan barang hibah dan koleksi dari pelaku seni dari sejumlah komunitas di Kabupaten Purworejo. 


Waktu kita kesana di Bulan September 2023, tiketnya masih gratis, cuma mengisi buku tamu aja. Enggak tahu nanti kedepannya ya, mungkin akan berbayar. Untuk tempat parkirnya lumayan luas di dalam. Kalau misalkanpun penuh, bisa parkir di utara Alun Alun Purworejo, ada sedikit space parkir juga disitu, tinggal lanjut jalan kaki sebentar.



Dari loket tiket yang tiketnya gratis (heuheuheu) kita disarankan untuk mengikuti garis hijau di lantai. di sebelah loket Ada kolam ikan dengan patung merlion seperti di Singapura, entah maknanya apa ya, enggak ada keterangannya. Sepertinya sih buat spot foto aja. Sebelum masuk bangunan yang pertama, di lorong kita disuguhkan foto foto bangunan di Purworejo jaman dulu, lengkap dengan keterangan nama bangunan dan sekarang berubah menjadi apa.



Awalnya enggak berekspektasi tinggi sih tentang isi dari museum ini, tapi ternyata menarik juga lho, dimulai dengan koleksi sepeda dan sepeda motor jadul, busana penari tradisional Purworejo (Dolalak), miniatur jajanan khas purworejo, benda benda alat rumah tangga jadul, permainan anak jadul dan masih banyak lagi.



Anak anak aja sangat antusias melihat lihat satu per satu. Banyak juga barang barang yang asing buat mereka, karena di jaman sekarang udah gak ada.

Masuk ke bangunan berikutnya ada sebuah ruangan yang didesain seperti ruang kelas sekolah, lengkap dengan meja bangku, papan tulis dan manekin, sedangkan di sebelahnya ada sebuah ruangan yang khusus menyimpan koleksi alat alat kesehatan milik dr Haryadi Suparto.
 


 
Ada sebuah ruangan yang cukup horror disini, yaitu sebuah ruangan di seberang ruangan alat alat kesehatan. Aku bilang horror karena isinya ada peti mati yang lengkap dengan kerangka manusia asli, beberapa hewan yang diawetkan, kayu tileng, pepandang waskita, aneka macam barang dari dukun, barang korban santet, barang penangkal santet, jailangkung, hasil sunat masal, alat alat khitan jadul, dll






Bangunan berikutnya yang bisa dikunjungi adalah Museum Tosan Aji, tapi sayangnya sedang tutup lurr, enggak tahu kenapa tutup, enggak ada infonya. Ya sudah setelah puas menikmati koleksi koleksi unik di Art Center kita pun lanjut makan siang.
 
Tempat makan yang kita tuju siang ini adalah Joglo Pinarak yang berlokasi di Jl. Tambak, Rw. II, Tambakrejo, Kec. Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, jaraknya kira kira 3 kilometer dari Alun Alun Purworejo.


Dengan dikelilingi hamparan sawah dan pemandangan bukit menoreh di sisi timur, sebenarnya tempat makan ini punya posisi yang sempurna, namun sayangnya ini lagi musim kemarau, jadi sejauh mata memandang, view yang terlihat coklat coklat gersang, heuheuheu. Coba kalau pas musim penghujan ya, pasti seger banget, full ijo ijo.

Tempat parkir di depan lumayan luas, pilihan tempat duduknya bisa di dalam joglo ataupun di teras teras sekeliling joglo. Tidak ada AC disini karena angin sudah sepoi sepoi, sejuk di dalamnya. Untuk pilihan makanannya, monggo disimak di daftar menu di bawah ini :



Memang tidak banyak menu yang ditawarkan, tapi beberapa menu yang kita pesen semuanya enak lho. Selain itu di dekat kasir juga tersedia beberapa mainan yang bisa kita pinjam untuk dimainkan di area resto ini. Fasilitas penunjang lain, ada musholla dan toilet di sisi barat joglo, serta ada ayunan di belakang.




Kalau kalian kesini coba deh makanan yang aku pesen, yaitu pecel. Mantep tenan lurr, ada nasi, sayur yang diguyur bumbu pecel yahuttt, plus ada toping telur ceplok dan peyek. Recommended