Sebuah ketidaksengajaan, kunjungan wisata yang tidak terencana dengan melihat secara langsung ibu ibu sedang menenun kain di daerah Bayan, Lombok Utara. Kisah berawal ketika kami (ane dan teman ane) keluar dari komplek Masjid Kuno Bayan Beleq. Nah di depan gerbang, seberang jalan ane lihat ada sebuah rumah kecil dengan dua orang ibu sedang menenun kain. Rasa penasaran ane muncul, ane langsung mendekatinya.
Satu orang ibu sedang memintal benang, dan yang satunya sedang menenun kain. Ane langsung melancarkan pertanyaan bertubi tubi. Haha, kaya polisi sedang menginterogasi tersangka pemerkosaan. Usut punya usut, nama kainnya "Kain Poleng", itu untuk yang motifnya kotak kotak kecil, untuk motif kotak kotak besar namanya "Lodong Abang", sedangkan untuk motif garis garis ane lupa namanya. Harganya mulai dari Rp 50.000,00 untuk kain yang paling kecil sampai ratusan ribu, tergantung ukuran nya. Kenapa harganya mahal? Yuph karena proses pembuatannya dikerjakan secara manual menggunakan tangan dengan bantuan alat bukan mesin, dengan waktu kurang lebih dua minggu untuk menyelesaikan satu kain.
Satu orang ibu sedang memintal benang, dan yang satunya sedang menenun kain. Ane langsung melancarkan pertanyaan bertubi tubi. Haha, kaya polisi sedang menginterogasi tersangka pemerkosaan. Usut punya usut, nama kainnya "Kain Poleng", itu untuk yang motifnya kotak kotak kecil, untuk motif kotak kotak besar namanya "Lodong Abang", sedangkan untuk motif garis garis ane lupa namanya. Harganya mulai dari Rp 50.000,00 untuk kain yang paling kecil sampai ratusan ribu, tergantung ukuran nya. Kenapa harganya mahal? Yuph karena proses pembuatannya dikerjakan secara manual menggunakan tangan dengan bantuan alat bukan mesin, dengan waktu kurang lebih dua minggu untuk menyelesaikan satu kain.
No comments:
Post a Comment
Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar