Wuah ada konser dengan baju transparan? Heuheuheu, bukan bukan, Konser Tembus Pandang ini adalah konsernya musisi asli Jogja bernama Leliani Hermiasih alias Frau, dimana nama konsernya itu mengambil dari nama album barunya yang berjudul Tembus Pandang.
Album keempat ini sebenernya udah diluncurkan sekitar Bulan November 2017 lalu di Jogja, dan konsernya di Mataram Lombok ini adalah yang kedua, setelah Bulan Januari 2015 lalu dia menggelar mini konser di sebuah cafe di Jalan Adi Sucipto, Ampenan, Mataram.
Bertempat di Taman Budaya NTB, Jalan Majapahit Mataram, Lombok, Hari Sabtu 20 Jan 2018, Konser ini dimulai dari jam 19.30 WITA, dengan penampilan pembuka oleh Pipiet & The Maiqkane`s, musisi yang pernah kulihat penampilannya di panggung Senggigi Jazz Festival.
Jam 20.00 aku sudah berada di lokasi, namun belum beranjak masuk gedung pertunjukan, karena memang mau langsung liat penampilan mbak Lani aja, dan sejurus itu pula, temenku yang memang suka musik jenis ini belum sampai di Lokasi, masih Otewe bersama abang Gojek katanya.
Tiket konser ini sudah dijual jauh jauh hari, dan aku langsung membeli nya saat ticket box mulai dibuka, dengan memesan bangku yang paling depan. Heuheuheu, tapi sayang barisan paling depan tidak diperjualbelikan umum, mungkin untuk undangan ya, akhirnya cuma dapet yang baris nomor 2, VVVIP dengan harga Rp117.000/orang. Dengan harga itu, selain bisa menikmati pertunjukan musik, kita juga mendapat 1 CD Tembus Pandang dan Souvenir Konser berupa pot kecil berisi tanaman dengan kata2 tertentu yang beda beda di setiap pot nya.
Datang ke konser gini, pasti banyak ketemu kenalan yang jarang ketemu, meski sama sama di Kota Mataram, dimana kita ketemunya ya pas acara konser ginian ini, heuheuheu.
Sekitar jam 20.30 aku pun masuk, karena di tiket sudah tertera nomor bangku, selayaknya di tiket bioskop, jadi enggak perlu khawatir bangkunya ditempatin orang. By the way setelah sekian lama enggak masuk Taman Budaya, kaget juga aku, sekarang jadi keren gini, terlihat lebih luas dan lega, dengan kursi kursi merah yang masih terlihat baru, plus dingin banget, seperti di dalam Bioskop, heuheuheu.
Tirai merah besar terlihat menutupi seluruh panggung, sementara terlihat bayang bayang orang orang sedang menata alat musik dan segala pernak pernik unik di balik tirai itu dengan backsound pembawa acara yang cuma kedengeran suaranya aja tanpa kelihatan batang hidungnya, berbicara panjang lebar mengenai konser ini agar suasana tidak terkesan kosong.
Dan yang ditunggu tunggu pun tiba. Tirai merah besar itu pun perlahan terbuka, menyingkap isi di balik nya. Sesosok perempuan cantik berambut pendek (super pendek dan kriwil) sudah duduk di kursi sambil memainkan alat musik (organ) dan langsung membawakan single pertama dari Album Tembus Pandang ini, yaitu Sembunyi.
Entah berapa lagu yang ia nyanyikan di konser ini, enggak ngitung sih, tapi lumayan banyak, mulai dari album pertama sampai yang paling baru. Nah di sela sela antar lagu, dia berusaha untuk mengajak para penonton untuk berinteraksi dengan celetukan celetukan khas nya yang lucu, medok bahasa jawanya keluar, dan kadang kadang dia lupa kalau sedang di luar jawa, dia ngomong aja pakai bahasa jawa, kita yang orang jawa sih ketawa mendengarnya, heuheuheu.
Selain itu dia juga berbicara sedikit tentang album baru nya ini. Mini album ini merupakan kolaborasi yang dimulai pada 2015 lalu, antara dia dengan Restu Ratnaningtyas, seniman yang dikenal atas keindahannya melukis dengan cat air. Dia dan Restu pun memutuskan berkolaborasi, Restu merespons tiga lagu Frau, dan Frau merespons tiga gambar Restu. Proses kolaborasi alih media selalu membutuhkan 'lensa' yang selalu bersifat tembus pandang. Kolaborasi tersebut kemudian menghasilkan empat lagu yang disajikan dalam mini album ini.
Lagu-lagu dalam mini album ini pertama kali dipentaskan pada tanggal 3 April 2015, dalam konser rutin kolaborasi musk-senirupa bertajuk Lelagu di Kedai Kebun Forum.
Awalnya kukira enggak banyak yang nonton konser ini lho, maklum aja Frau khan bukan musisi major label yang terkenal, hanya orang orang tertentu aja yang tahu musik nya. Eh ternyata penuh. Heuheuheu, Yang kusuka dari konser2 gini adalah penonton nya tersaring/terfilter, No Penonton Alay yang berdiri paling depan sambil ngerekam pake talenan.
Oia, satu lagi, saat akan menyanyikan lagu berjudul Tukang Jagal, mbak Frau mengajak penonton untuk bernyanyi bersama, dengan sebelumnya dia mengajarkan dahulu nada dan lirik nya yang sederhana banget :
Tukang jagal tak berperasaanSeru banget, karena saking sederhanya nya, semua penonton langsung bisa ikut bernyanyi bersama menyanyikan lagu ini.
Tak bersesal, tak kenal tangisan
Pak Ar-Rochim yang berhati sabar
Suka Hattim juga Jodha Akbar
***
Frau idolakkkk :-)
ReplyDeleteSuka sama lagu-lagunya.
waaa fans berat Frau nih
DeleteNgerekam pake talenan..hahahahhaaha. Ngakak gue bacanya :). Ada gak punya lagu2nya mas broo ? Saya minta :)
ReplyDeletepunya yg album terakhir aja
Deletegegara gratisan beli tiket konser
heuheuheu
Salah satu konser ternyaman,terteduh, terbaik yang saya nonton di Kota Mataram. Btw, say lupa motret2 saking khusuk nya nonton. dan patuh sama intruksi MC untuk ga motret hahaha
ReplyDeleteini adalh konser pertama yg minim foto, cuman sejepret 2 jepret.
Deletegak enak ama yg di sebelah2, gak ada yg foto2 sama sekali
haha