1 June 2018

Yuk ke Pohon Purba di Lombok Timur

Di Lombok Timur ada sebuah kawasan yang berdiri puluhan pohon raksasa yang bisa dibilang pohon purba karena sudah berusia sangat tua. Meskipun ini bukan lokasi wisata baru, sepertinya masih banyak yang belum tahu mengenai tempat ini. Sebenernya aku sih udah beberapa kali lewat sini pas perjalanan berangkat dan pulang dari Gili Kondo dkk. Tapi enggak pernah mampir untuk sekedar fotoan.

Nah beberapa waktu lalu pas kita mau ngunjungin keluarga di daerah Tanjung, Lombok Timur, kita menyempatkan buat ke hutan purba ini dah.


Tentang Pohon Purba (LIAN)
Lokasi pohon terletak di Dusun Permatan, Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, persis di tepi jalan utama menuju objek wisata Gili Kondo, Gili Bidara, Gili Kapal, Gili Petagan dll. Jadi misalkan kita dari Kota Mataram mau ke gili gili itu, pasti deh lewat hutan purba ini.

Ada beberapa info yang beredar mengenai asal usul pohon ini, namun menurut cerita dari salah satu pengelola area ini, pohon purba tersebut bisa berada (hanya) di kawasan ini karena memang ditanam oleh seorang warga belanda (bernama Lian) sekitar Tahun 1600-an.


Pepohonan raksasa ini berada di lahan seluas 4 hektar dan dimiliki 4 orang meskipun yang dikembangkan menjadi obyek wisata hanya sekitar 1,5 ha. Areal ini dahulu sempat dijadikan budidaya kapas pada tahun 1970-an. Tapi, Pada tahun 1982 areal ini dialihstatuskan untuk kegiatan tanaman perkebunan, lalu diserahkan kepemilikannya kepada perseorangan.


Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mencoba membelinya untuk dijadikan areal konservasi mengingat pohon itu sangat langka. Namun, sampai sekarang belum terwujud. Empat pemiliknya ingin menjadikan lokasi itu sebagai lokasi wisata. Saat ini setidaknya terdapat 40 pohon di areal itu. Jumlah pepohonan belum termasuk di pinggir jalan, baik yang tumbuh subur maupun yang tumbang akibat angin kencang dan ditebang, karena batangnya keropos dan lapuk. Namun hanya sekitar 19 pohon saja yang berada di area wisata umum, sisanya berada di area sekitarnya yang masih banyak semak semak.

Akar pohon purba ini mencapai sekitar 170 sentimeter. Lingkar batang bawahnya sebesar pelukan tiga hingga empat lengan orang dewasa, batangnya mirip batang pohon kapuk randu, berlekuk menyerupai gelampir leher sapi. Namun, batangnya licin sehingga pohon sulit dipanjat, lagian ngapain juga mau manjat pohon ini, heuheuheu


Untuk menuju ke tempat wisata ini, cukup mudah, yaa meskipun lumayan jauh dari Kota Mataram, kalau dengan kecepatan sedang sih, bisa sampai 2.5 jam perjalanan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat, dengan kondisi jalan yang mulus dan lebar. Bus besar pun bisa aja sampai sini.

Dahulu, pohon pohon di pinggir jalan ini enggak ada yang mengelola serius, kalau mau foto ya tinggal masuk dan foto, enggak ada yang menjaga, tapi sejak 2014 mulai dikembangkan jadi objek wisata umum. Saat ini (Mei 2018) pengunjung harus membayar 5rb/motor atau 10rb/mobil untuk bisa sekedar fotoan di sini dan bersantai di berugak berugak nya.


Ada satu warung di pojokan dekat pintu masuk, yang menyediakan beberapa makanan serta minuman seperti kopi dan es kelapa muda dengan harga yang terjangkau, sesekali juga ada penjual Cilok/Pentol keliling menggunakan motor yang mampir.

Pohon ini memiliki bagian bawah yang keren buat fotoan, berlekuk lekuk dan ada beberapa yang membentuk lubang/pintu. Namun sayangnya beberapa pohon menjadi korban keisengan pemuda yang corat coret nama mereka di pohon ini (vandalisme).


Oia ternyata tempat ini juga dijadikan tempat menangkap kelelawar oleh warga sekitar sini, saat kita datang, ada seorang bapak tua yang sedang memasang jaring perangkap di salah satu pojokan hutan ini, saat kutanya, beliau menjawab untuk menjerat kelelawar. Wew jangan jangan kelelawar bakar  besar yang dijual di Pasar Karang Jasi Cakra itu berasal dari Hutan ini nih. 

***

Rute Menuju Hutan Lian Purba di Lombok Timur


.

5 comments:

  1. Mas, itu lokasinya asyik buat nongkrong hahhahahha.
    Banyak juga pohonnya

    ReplyDelete
  2. Asli keren banget pohonnya.. Cuma sayang jauh dari Mataram ya..

    ReplyDelete
  3. Waw jauh juga ya Ir, tapi kalau punya anak kayaknya mereka bakal seneng dibawa ke sini karena pohon2 bgini udah langka banget kan

    ReplyDelete

Silakan Meninggalkan Jejak di Kolom Komentar