27 January 2020

Pantai Pasir Panjang Kupang

Sore itu (21 Juli 2019), sebenernya kita enggak ada rencana mau sunset-an ke pantai, tapi cuma mau malem mingguan jalan jalan sambil beli beberapa jajan + cemilan di Transmart Kupang. Tapi pas perjalanan dari rumah ke Transmart, sekitar jam setengah lima sore, cuaca tuh lagi cerah banget, langit pun bersih, minim awan, dan matahari di arah barat sana tuh seakan memanggil manggil dan bilang "lihat aku pas terbenam dooonk, ya ya ya" gitu, haha.


Ya sudah, akhirnya kuarahkan kendaraan ke pantai terdekat, dimana pilihannya jatuh ke Pantai di sekitar Jalan Timor Raya, Kupang, tepatnya persis di samping Hotel Sotis.

Nah di sebelah Hotel Sotis ini ada sebidang tanah kosong yang kalau sore hari menjadi salah satu pilihan untuk menikmati sunset oleh warga kupang. Semoga aja ini tanah tetep kosong ya, enggak dibangun ruko, resto, hotel atau yang lain. 

Di bagian pintu masuknya dijaga oleh dua orang, dan ternyata ada tiket masuknya nih, dengan harga yang murah, yaitu 3 ribu saja untuk kendaraan roda 4. 

Tanah kosong disini lumayan luas sih, bisa muat puluhan mobil dan bahkan bus besar pun dijamin muat masuk sini.



Di dekat ujung kanan tanah kosong ini ada tulisan "PASIR PANJANG" dari kayu, yang mana kata tersebut adalah nama dari pantai ini.

Setelah memarkirkan kendaraan, aku enggak langsung ke pantainya, tapi justru merapat ke penjual salome, heuheuheu, memang salome ini selalu sukses bikin ngileeer. Aku beli 5 ribu aja, dibungkus plastik dengan dipakein saus kacang pedas plus kecap dikit, tanpa kuah karena aku lebih suka yang kering gini, lebih greget pedes bumbu kacang nya. Aku bawa salome ini ke tepi pantai, untuk dinikmati sambil duduk duduk di pasirnya.

By the way sore ini lumayan ramai, ada yang pacaran, ada yang duduk duduk sambil nge-gibah, ada yang foto foto buat konten instagram, ada pula yang makan salome sambil nge-gandeng anaknya, seperti aku ini.


Di Pantai Pasir Panjang ini pasirnya berwarna putih agak coklat, dan sore ini dalam kondisi yang surut banget, garis pantai ada jauh di depan sana, meninggalkan warna hijau dari tumbuhan semacam lumut yang tumbuh di atas batuan. Kondisi air laut yang surut ini dimanfaatkan beberapa pemilik perahu untuk memperbaiki bagian bawah kapalnya, terlihat mereka sedang memukul mukul bagian bawah, entah apa yang diperbaiki.

Sedangkan di arah kanan terdengar keras musik ajep ajep yang bisa dipastikan itu berasal dari Hotel Sotis atau Beer & Barrel yang merupakan restoran yang masih bagian dari hotel tersebut. Sekarang pantai di bagian belakang Beer & Barrel dipasangin/ditaruhin beberapa kursi kayu putih dan beanbag warna warni serta dihiasi lampu minyak yang bakal dinyalain pas udah gelap


Kita enggak lama disni, kira kira cuma setengah jam aja, setelah matahari bener bener terbenam dan hari mulai gelap, kita pun cabut dari pantai pasir panjang ini. Aku lihat sing orang orang yang lain masih pada betah di sini ya, heuheuheu, mungkin pada sampai malam kali ya.

Next time, kita bakal kesini lagi nih kayaknya, mau cobain pas pagi hari, sepertinya sih bakal adem, karena matahari dari arah sebaliknya yang harusnya sih ketutupan bangunan hotel sotis.

Buat kalian yang tertarik kesini juga, nih peta lokasi nya :


23 January 2020

Catat!! Inilah Kalender Event Lombok Sumbawa 2020

Disclaimer : Dengan Adanya Wabah Corona, Jadwal di bawah ini dipastikan akan berubah

Yaa meskipun kita ini udah setahun lebih udah enggak tinggal di Lombok, tapi Lombok tuh masih di hati banget, bisa dibilang Lombok tuh udah jadi rumah kedua kita. Banyak banget kenangan di pulau itu, sudah dilupakannya. Nah FYI kemarin tanggal 22 Januari 2020 ternyata ada peluncuran/launching "Calendar of Event Lombok Sumbawa 2020" lho, lokasinya di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta.


Dalam acara tersebut, diumumkan bahwa Provinsi NTB meluncurkan 16 Calendar Event di tahun 2020 dengan tiga Calendar Event utama yang masuk Top 1.000 Event Nasional, yaitu Festival Pesona Bau Nyale, Pesona Khazanah Ramadhan, dan Festival Taliwang, dengan harapan perkembangan pariwisata NTB di tahun 2020 dapat menembus target kunjungan wisatawan sebesar 4,5 juta pengunjung.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama, juga menyampaikan rasa bahagianya bisa turut mengikuti Calendar of Event Lombok Sumbawa 2020. Menurutnya, NTB ini merupakan provinsi yang beruntung. Namun, beruntung saja tidak cukup. Kita harus bekerja keras. Hal tersebut untuk membuat destinasi super prioritas berhasil. Pengembangan pariwisata akan mencakup seluruh daerah di NTB, seperti Senggigi, Tiga Pulau Gili, Rinjani, Sumbawa, dan lain sebagainya. Mandalika punya opportunity sangat tinggi karena sirkuit MotoGP akan dan sedang dibangun. Rencananya sirkuit itu akan digunakan pada 2021.

NTB saat ini memposisikan diri sebagai the best destination in halal tourism. Meski begitu, NTB tetap ingin membuat turis nonmuslim juga senang, aman, dan nyaman berwisata di NTB, khususnya di Lombok dan Sumbawa. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi NTB, lama tinggal turis yang datang ke provinsi itu rata-rata hanya 3 atau 2 hari saja. Ke depan, pihaknya berharap lama kunjungan wisatawan bisa mencapai enam sampai tujuh hari.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Fauzal menyebut total event yang digelar sepanjang 2020 mencapai 48 event. Tapi, hanya 16 agenda yang masuk kategori utama dengan tiga di antaranya masuk dalam 100 Calender of Event 2020 berskala nasional. Meski berbeda-beda, seluruh event yang digelar di NTB Tahun 2020 ini mengusung satu tema, yakni Goes To MotoGP 2021

Apa saja event lain yang digelar? Berikut daftar lengkapnya: 
1. Lombok Sumbawa Great Sale 2020 (25 Januari--25 Februari 2020) 
2. Festival Pesona Bau Nyale 2020 (9--15 Februari 2020) 
3. Festival Pesona Gili Indah 2020 (1--15 Maret 2020) 
4. Festival Pesona Tambora 2020 (1--10 April 2020) 
5. L'Etape Indonesia (3--5 April 2020) 
6. Pesona Khazanah Ramadhan (29 April--18 Mei 2020) 
7. Tambora Challenge (29 April--18 Mei 2020) 
8. Rinjani 100 (26--28 Juni 2020) 
9. IronMan 70.3 Lombok Indonesia (1--4 Juli 2020) 
10. Bulan Pesona Lombok Sumbawa (18 Agustus--18 September 2020) 
11. Pesona Gumi Selaparang (Agustus 2020) 
12. Mataram Jazz Festival (Agustus 2020) 
13. Festival Pesona Moyo (13--26 September 2020) 
14. Festival Pesona Senggigi (September 2020) 15. Festival Taliwang (November 2020) 
16. Pemilihan Duta Wisata Puteri Indonesia (1--7 Desember 2020).


Nah itulah ke-16 event yang bakal digelar di Lombok Sumbawa selama tahun 2020 ini. Untuk tanggal pelaksanaannya kemungkinan sih bisa bergeser (berdasarkan pengalaman kalender event tahun tahun sebelumnya).

Buat kalian yang ada rencana liburan ke Lombok di tahun 2020 ini, monggo silakan disimak jadwal di atas, sesuaikan ama jadwal jalan jalan kalian :)


sumber informasi : https://www.liputan6.com dan http://rri.co.id

20 January 2020

Cerita Dibalik Pantai Batu Nona Kupang


Waktu beberapa bulan lalu ke Pantai Nunsui, aku melihat pantai cantik juga di sebelahnya, kulihat lihat di Google Maps sih namanya Pantai Batu Nona, hmmm nama yang unik, pasti ada ceritanya dah di balik penamaan pantai itu.

Nah menurut banyak artikel yang kubaca, pantai ini memang menyimpan cerita legenda di balik penamaannya. Jadi konon pada jaman dahulu kala ada seorang gadis yang patah hati karena sang kekasih memutuskan hubungan percintaan mereka. Karena kecewa dan putus asa, gadis tersebut pergi ke sebuah tebing dekat pantai tersebut dengan ketinggian sekitar 15 meter lalu menjatuhkan dirinya.

Anehnya, jasad gadis tersebut pun berubah menjadi sebuah batu, dimana batu itu berbentuk seperti seorang gadis yang sedang berdiri dengan tinggai sekitar 2 meter. Lantaran kebiasaan warga Kupang memanggil setiap gadis dengan sebutan nona, maka batu itu kemudian dinamai dengan Batu Nona. Sayangnya, batu itu sudah tidak ada lagi karena terkikis  ombak saat musim barat datang. Nah agar cerita tersebut tetap hidup, dipasanglah patung perempuan di atas bukit batu tadi, yang berjumlah 3 buah namun saat aku kesana kemarin sih tinggal 2 aja, sedangkan yang 1 nya hanya menyisakan pondasinya saja, entah rubuh atau bagaimana kurang tahu. Dan di sekitar patung ini juga dibuatkan jalan setapak serta beberapa tempat duduk untuk bersantai.


Untuk menuju ke Pantai Batu Nona ini cukup mudah, bisa menggunakan kendaraan roda 4 maupun 2 dan bisa diparkir di tepi pantainya. Tidak ada tiket masuk ataupun biaya parkir, jadi gratis tis tis.

Di sebelah kanan bukit batu yang ada patung tadi itu, pantainya berada di bawah, jadi kalau mau ke pantainya harus jalan menuruni bebatuan, sedangkan di sebelah kiri bukit, pantainya landai dan di sekitar pantai banyak pohon lontar, ada juga ibu ibu yang menjual makanan dan minuman ringan diantara pepohonan lontar ini. Di sekitar sinilah aku parkir kendaraan. Namun harus hati hati ya, kadang ada babi milik warga sini yang lewat, haha. Makanya aku parkir kendaraan bener bener deket pasir, turun kendaraan langsung di pasir pantai, jadi enggak harus jalan kaki di area yang ada babi nya. Hihihi serem, tapi tenang babi itu cuma berkeliaran di tanah sekitar pohon pohon lontar, enggak sampai ke pantainya.

Sedangkan di antara Pantai Batu Nona dan Nunsui terdapat sebuat kolam renang air tawar, kalau sore dan weekend, kolam renang ini selalu ramai oleh anak anak. Kita sih cuma lewat depannya aja, enggak mampir ke kolam ini, kenapa? Hmm coba deh buka google, lalu ketik "Kolam Batu Nona Kupang", nanti disitu akan ketemu jawabannya kenapa kita enggak nyobain kolam renang ini.

Sebelum main pasir di pantainya, aku mencoba mendaki bukit batu tempat diletakkan patung patung berwujud gadis/perempuan/nona. Tersisa dua patung dari tiga patung yang masih kokoh berdiri, sedangkan yang satunya sudah lenyap, menyisakan pondasinya saja.

Arah Kanan

Arah Kiri

Dari atas sini pemandangan cukup bagus, saat kita menghadap laut dan menengok ke kiri, terlihat barisan pohon lontar yang seperti tertata rapi, sedangkan saat kita menengok ke arah kanan terlihat hamparan pasir putih yang cantik di bawah sana dan terlihat pula tanggul panjang Pantai Lasiana.

Dari segi kecantikan dan kebersihan pantai sih lebih oke yang sebelah kanan bukit ya, namun sayang sekali semisal kita duduk di kanan bukit, ada potensi terhalangnya pemandangan senja oleh bukit batu yang sedang aku naiki ini. Hingga akhirnya aku pilih pantai sebelah kiri bukit batu sebagai tempat untuk piknik sore kita.

Seperti biasanya, kita gelar kain di atas pasir, taruh jajanan dan minuman, duduk santai di kain alas, sambil menemani si kecil main pasir menggunakan mainan yang selalu kita bawa.




Seperti halnya dengan Pantai Nunsui, Pantai Batu Nona ini bisa dibilang sepi dan tenang, tidak seperti Pantai Oesapa yang selalu ramai, karena disana memang banyak cafe dan tempat jualan makanan. Tapi justru inilah yang dicari oleh sebagian orang, yaitu pantai yang sepi, tenang, bagus namun tidak jauh dari Pusat Kota Kupang.

Sesaat setelah matahari terbenam, kita pun berkemas dan bergegas meninggalkan pantai batu nona ini. Buat kalian yang pengen menenangkan diri di pantai, Batu Nona ini bisa jadi salah satu pilihannya. Untuk lokasinya, sudah aku taruh petanya di bawah ini :



.


11 January 2020

Pasir Merica dan Pasir Halus di Pantai Oesina


Banyak yang menyebut juga pantai ini dengan nama Pantai Air Cina, nama tersebut dipakai karena dihubungkan dengan sejarah jaman dulu, namun karena di Gapura Pintu Masuk dan Tulisan di Pantainya menggunakan kata "Oesina" jadi di postingan ini, aku tulis dengan nama "Pantai Oesina" ya.

Nah Pantai Oesina ini lokasinya ada di Desa Lifuleo, Kupang Barat, bertetangga dengan Pantai Tablolong namun dengan jalan masuk yang berbeda. Kalau dihitung dari pusat kota Kupang, jaraknya sekitar 28 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu  kurang dari 1 jam menggunakan sepeda motor maupun mobil. Sebenernya bisa sih lebih cepet dari itu, namun karena kondisi jalan yang masih buruk di beberapa titik, jadinya laju kendaraan tidak bisa maksimal.

Untuk rute lengkap menuju Pantai Oesina, bisa dilihat di bawah ini


Pantai ini sudah kutandai sejak lama, kumasukkan dalam waiting list pantai pantai di kupang yang wajib dikunjungi, karena dari foto foto yang kulihat di google maps, pantai ini pasirnya putih, bagus, bersih dan relatif enggak ada ombak. Plus dari review review yang kubaca dari beberapa blog menyebutkan kalau pantai ini masih sepi jarang dikunjungi.

Nah Minggu sore sekitar pukul 15.00 Wita kita pun meluncur ke Pantai Oesina, alhamdulilah perjalanan kita lalui tanpa hambatan, ya cuman harus ekstra waspada sih karena banyak jalan yang berlubang. Keluar dari jalur utama Kupang - Tablolong, aspal mulus pun berubah menjadi jalan berbatu yang sepertinya sih dulu sudah aspal namun rusak dan tidak diperbaiki lagi. Di jalur ini, laju kendaraan bener bener pelan agar yang di dalam mobil enggak pusing tergoncang goncang. Tapi seperti dapat kejutan, beberapa ratus meter sebelum pantai tuh jalannya aspal mulus banget lho, haha. Langsung dah aku gassss.

Tiket/Karcis Masuk Pantai Oesina

Oia, FYI Sepanjang perjalanan ke pantai ini hanya sedikit kendaraan lho yang kita temui, baik itu yang searah maupun yang ke arah sebaliknya. Kita ngiranya sih pantai ini bener bener sepi ya.

Hal tersebut tiba tiba buyar setelah kita masuk pintu gerbang Pantai Oesina ini, dengan membayar 5 ribu rupiah, kita langsung disuguhkan puluhan mobil yang sudah terparkir di parkiran pantai oesina yang luas ini, bukan cuma mobil, motor pun banyak bangeeeet. Dan pedagang pun enggak ketinggalan meramaikan parkiran pantai oesina ini. Heuheuheuheu, ternyata ini bukan pantai yang sepi.

Alhamdulilah karena banyak pepohonan di parkiran ini, suasana pantai jadi lebih sejuk, mobil pun bisa diparkir dengan tenang tanpa takut kena terik matahari, cuman ya itu karena ini lagi musim kemarau, jadinya debu tuh beterbangan pas berhembus angin.




Dengan sedikit kekecewaan, aku pun keluar mobil sendiri, buat cek cek lokasi dan kondisi pantainya, karena dari parkiran ini enggak kelihatan pantainya, tertutup pasir yang menggunung. Seperti biasa pantai yang ramai gini pasti bakal banyak sampah bekas pembungkus makanan, padahal tempat sampah udah ada lho, tapi ya memang sudah penuh sih, sudah waktunya diambil sampahnya.

Setelah berjalan sekitar 100 meter ke arah pantai, baru ketahuan kalau pantai oesia ini sebenernya cantik, pasirnya putih dan bersih, iya bersih, pantainya ini bersih, yang kotor cuma di sekitar parkiran aja. Enggak ada ombak karena memang lagi surut, tapi masih menyisakan kubangan air di bibir pantainya, yang jelas cocok dah buat piknik hore santai sore sore sambil si kecil mainan pasir.

Akupun kembali ke parkiran, menunggu suasana pantai lebih teduh lagi, karena waktu menunjukkan masih pukul 16.00 WITA dan masih terasa terik. Kasihan anak anak kalau main pasir sekarang, bisa item dia.

Penjual Salome

Untuk bekal menunggu di mobil kita beli jajanan dulu, yaitu kelapa muda dan salome, haha salome lagi salome lagi, yuph memang di segala penjuru kupang terutama di keramaian pasti ada aja yang jual salome, baik itu salome goreng ataupun yang rebus, dengan bumbu kacangnya yang khas, gurih gurih pedas manis.

Sekitar jam 5 sore kurang dikit, kita pun beranjak dari mobil dan siap siap menuju pantai, banyak nih barang yang kita bawa, ada kain buat alas duduk, ada tripod, kamera, mainan si kecil, air mineral dan sedikit cemilan yang udah kita bawa dari rumah.

Aku pilih duduk di area pasir yang bebas batu, kuratakan dulu pasirnya pakai kaki, lalu kugelar kain buat alas duduk.


Melihat kondisi pantai yang seperti ini, rasa kecewaku tadi berangsur angsur hilang, lha ternyata bagus jeee pantainya, bersih dan tenang pula ombaknya. Dan ada satu hal yang unik, pasir di sini terdiri dari dua jenis, yaitu pasir putih halus dan pasir merica. Yuph merica, aku sebut merica karena memang bentuknya besar besar seperti butiran merica, istilah ini juga dipakai untuk menyebut pasir di Pantai Mandalika, Lombok. Dulu kukira pasir merica tuh cuma ada di Lombok lho, eh ternyata di Kupang juga ada, heuheuheu






Mendekati pukul 6 sore, para pengunjung satu per satu meninggalkan pantai Oesina ini, tak terkecuali kita. Pantai yang tadinya rame, sekarang pun jadi sepi. Untungnya sih di kupang ini aman ya, jadi mau pulang pas udah gelap pun tetep ngerasa tenang, cuman ya itu karena jalannya masih banyak lubang, harus lebih hati hati, enggak ada lampu penerang jalan cui. Cuma mengandalkan lampu dari kendaraan.

Semoga pemerintah setempat lebih memperhatikan hal ini ya, sayang banget lho, pantai bagus tapi aksesnya belum bagus :)



6 January 2020

Mampir Sebentar ke Sinergi Coworking Space


Sehabis Jalan Jalan ke The Lost World Castle di Sleman, Jogja, kita nyempetin buat ngopi dan ngaso sebentar di Sinergi Coworking Space. Awalnya sih mau makan juga disini tapi eh ternyata enggak ada mennu berat yang cocok buat orang yang lagi capek kelaperan.

Kedai Kopi Sinergi ini berlokasi di Jalan Cenderawasih No.32b Demangan, Jogja, persis di sebelah bagian dalam Gerai Starcross Colombo. Aku inget beberapa tahun lalu pernah beli kaos di Starcross tapi enggak ngeh kalau di sebelahnya tuh ada kedai kopi yang kece gini. Haha


Kita sampai di kedai kopi ini sekitar pukul 17.50 WIB. Parkirannya kurang luas ya, maklum tempatnya mojok banget, berbagi parkir buat pengunjung Starcross pula, tapi untungnya masih ada 1 spot kosong yang lumayan ngepas buat 1 mobil, untungnya ada security/petugas parkir yang siap sedia membantu mengarahkan parkir.

Sampai di parkiran, kita enggak langsung masuk, tapi mengganti baju si kecil dahulu, maklum udah kotor oleh makanan dan keringat tentunya, sehabis main main di The Lost World Castle. Aku pun akhirnya juga ikutan ganti kaos, biar pede masuk cafe, haha, khan gak lucu, nongkrong tapi baju bau keringet dan matahari. Apalagi barista barista di Sinergi ini banyak ceweknya, heuheuheu (kelihatan dari parkiran)

Nah di depan tempat kita parkir ini ada huruf huruf besar menyala bertuliskan SINERGI, seperti di foto paling atas postingan ini.


Sesuai dengan namanya "Coworking Space" , kedai kopi ini menawarkan tempat yang luas dan nyaman di bagian luar cafe, lengkap dengan meja, kursi, dan tentunya colokan yang banyaaaaak. Untuk menambah kesan asri dan adem, pemilik pun menaruh beberapa pohon asli di sekitar sini. Nah di sebelah area ini ada beberapa ruangan private tuh, yang khusus disewakan baik itu untuk acara, seminar atau meeting kantor.

Sedangkan untuk kita kita yang bawa 2 balita, tentunya gak cocok donk nongkrong di luar ini, jadi kita ambil tempat duduk yang di dalam aja, selain adem, juga lebih nyaman karena ada sofanya, dan tentu saja bebas asap rokok.


Menu menu yang disajikan oleh Sinergi bisa kita lihat di dinding belakang bar. Disitu jelas terlihat kalau menu disini mayoritas minuman, seperti berbagai jenis kopi kopian, teh, coklat, mojito dan mineral water, dimana mineral waternya bukan Aqua atau sebangsanya, tapi merek Equil yang harganya di atas 20 ribu per botol, heuheuheu, sedangkan untuk makanannya hanya ada pasta, sandwich, fish and chips, serta beberapa snack ringan.


Kita pesen tiga jenis minuman, yaitu red velvet, green tea dan tentu saja kopi manual brew yang diproses dengan metode V60. Aku enggak menanyakan tentang biji kopi yang dipakai, lagi males nanya nih, udah kecapekan, heuheuheu, pengennya cepet cepet ngopi aja biar seger lagi.

Untuk cemilan, kita pesen Potato Wedges dan Chicken Wings.



Untuk chicken wings nya ternyata bukan cuma sayap ayam aja yang disajikan, beberapa ada paha nya juga, tapi no problem sih, enak kok, saus mayonya juga enak, pas buat cocolan ayam goreng ini. Potato wedgesnya juga enak, pas juga kalao dicocol ke saus mayo yang tadi itu.

Enggak lama sih kita di Sinergi ini, setelah ngopi, cukup istirahat, cuci cuci muka dan ke toilet kita pun lanjut perjalanan ke tempat berikutnya.

By the way, menurutku tempat ini nyaman kok buat nongkrong, tapi bagian indoornya ini lumayan sempit, karena sinergi memang fokus ke konsep coworking space, jadi lebih luas outdoornya, baik itu yang lantai 1 maupun yang lantai 2. Aku sih belum sempet naik ke lantai 2 nya, next time mungkin kalau pas ke jogja, mampir sini lagi.

***

Peta Lokasi Sinergi Coworking Space Jogja

1 January 2020

Semalam di Hotel Sotis Kupang - Dapat Coklat dari Santa


Gak terasa udah dua kali merasakan libur Natal di Kota Kupang nih. Tahun lalu sih enggak kemana mana, alias di rumah aja karena ada baby yang baru lahir. Nah tahun ini si kecil udah bisa jalan udah bisa diajak liburan, yaaa meskipun enggak jauh jauh, cuma di dalam kota aja.

Tapi meskipun cuma staycation di dalam kota, liburan kali ini cukup menyenangkan sih, dengan mengambil kamar 1 malam di Hotel Sotis Kupang, kita puas leyeh leyeh di hotel, main air di kolam renang, sarapan enak di BnB Resto dan menikmati suasana malam pantai pasir panjang.

Aku udah jauh jauh hari memesan kamar di hotel ini melalui aplikasi online, pas banget dulu tuh ada promo diskon, jadi kita dapat harga murah untuk jenis kamar yang bagus.

LOKASI
Hotel Sotis ini berlokasi di Jalan Timor Raya Km.3 No 90 Pasir Panjang, Kota Kupang, persis di pantai pasir panjang nya, jadi ada akses langsung dari hotel ke pantai.


CHECK IN
Berdasarkan info dari aplikasi pemesanan hotel, diketahui bahwa waktu check in tuh mulai jam 2 siang dan check out jam 12 siang, sama lah ama kebanyakan hotel hotel lain. 

Kita sampai hotel sekitar jam setengah tiga sore, lokasi parkirnya berada di basement dengan kapasitas yang tidak luas, tapi untungnya masih ada beberapa spot kosong untuk parkir kendaraan. 


Nah dari basement ini kita harus menggunakan lift untuk menuju lobi hotel, oia dari lift ini pula bisa langsung menuju lantai 1 sampai 5. Lobi Hotel Sotis terlihat lumayan luas dengan sofa sofa besar di bagian tengah nya. 

Kondisi lobi siang ini sangat sepi, cuma ada kita aja, sehingga proses check in nya jadi sangat cepat, cuma menyebutkan nama pemesan, menyerahkan KTP untuk di foto copy dan tanda tangan form dengan mengisi nomor telpon dan alamat email, dan langsung dikasih kunci kamar berbentuk kartu ditambah penjelasan fasilitas wifi yang diterima. Akan tetapi tidak dijelaskan mengenai fasilitas sarapan dan kolam renang, jadi aku harus bertanya terlebih dahulu mengenai jam sarapan, lokasi sarapan (yang ternyata sarapan nya di BnB Resto, lokasinya di gedung sebelah dengan akses langsung dari hotel ini), dan lokasi kolam renang.



Nah sebelum masuk kamar, kita pun menyempatkan untuk foto foto di lobi ini, nah pas foto foto ini ada seorang pegawai hotel yang super ramah membawakan kita Welcome Drink berupa jus jeruk, yang kemudian mengantarkan kita sampai ke depan kamar.

KAMAR
Untuk jenis kamar "Premier Double Room", kesan pertama yang gue lihat sih oke banget ya, apalagi dengan adanya balkon dengan view Pantai Pasir Panjang dan Kolam Renang di arah bawah.



Untuk fasilitas di dalam kamarnya ada free wifi, tv satelit, AC yang dingin banget, rak, cermin panjang, gantungan baju (tanpa lemari) , kulkas, safety box, meja kursi, sofa, 2 pasang sandal, teh kopi gula dan alat pemanas air, 2 botol air mineral serta 1 ranjang besar. Kemudian di dalam kamar mandinya terdapar shower dengan air panas dan dingin, wastafel tanpa cermin, perlengkapan mandi seperti handuk, sabun, shampo, odol, sikat gigi, sisir, shower cap, hand body lotion, dan toilet duduk. Oia antara rungan shower dan wastafel/toilet disekat dengan kaca, jadi tidak membuat becek.

Nah ada satu hal yang mungkin bisa bikin kurang sreg bagi beberapa tamu , yaitu antara kamar tidur dan kamar mandi terdapat kaca bening, jadi dari kamar kita bisa melihat aktivitas di dalam kamar mandi. Yaaa meskipun ada tirainya tapi ternyata tirainya itu transparan, masih terlihat siluet gerakan gerakan orang mandi, hahha. Kalau kita sih nyaman nyaman aja ya, gak ada masalah.




Kalau buat yang ahli hisap, bisa memanfaatkan balkon untuk merokok, di balkon terdapat 2 kursi dan 1 meja, enak sih buat nongkrong sore sambil menikmati sunset ataupun nongkrong malam sambil ngopi sembari menikmati suara angin dan ombak.

Kemudian untuk menjadi catatan juga, di kamar ini banyak semut, ninggalin jajan terbuka sebentar saja udah dihinggapi semut. Kemudian kalau malem jangan membuka pintu balkon lama lama ya, karena akan masuk binatang malam seperti ngengat yang cukup mengganggu, kalau nyamuk sih enggak ada. 

Pemandangan dari Balkon kamar (Lantai 4)

Oia satu lagi, kalau mau pakai alat pemanas air untuk membuat kopi/teh jangan langsung rebus airnya ya, karena pengalaman kemarin pas buka alat itu, aku liat ada 1 binatang kecil gitu, susah dikeluarinnya karena tanganku enggak cukup, akhirnya kumasukin air dari keran, kurebus sampai mendidih, lalu kubilas, baru dah rebus air pake air mineral botolan.

Sedangkan dari segi kenyamanan tidur, kamar hotel sotis ini nyaman lah. Aku bisa tidur dengan tenang, dan bangun pagi dalam kondisi yang segar, cuman untuk kekedapan suara, kamar ini agak kurang, masih kedengeran suara TV dari tetangga sebelah, juga suara dari panggung/live show di BnB Resto yang masih jelas terdengar. Jadi sebaiknya kalau mau menginap nyaman di sini, lihat juga jadwal show di Resto BnB, karena kadang disana digelar live DJ sampai tengah malam, jangan sampai bebarengan lah waktunya gitu, kecuali kalau kalian memang mau menikmati musiknya, heuheuheuheu.

SARAPAN
Untuk sarapan, kita dapat free, karena memang aku pesen kamar yang sekalian breakfast, males cui keluar pagi pagi buat nyari sarapan, jadi mending sarapan di hotel aja.

Sarapan bisa kita nikmati dari jam 6 sampai jam 10 pagi di BnB Resto, lokasinya ada di bangunan sebelah, namun ada akses langsung dari arah belakang lobi hotel. Sebelum memasuki tempat sarapan, ada petugas yang menanyakan nomor kamar yang kita tempati.




Sebenernya sih aku udah beberapa kali makan di restoran ini, bahkan untuk acara outing kantor aja beberapa bulan lalu, lokasinya di sini juga. Nah menu yang disediakan untuk sarapan lumayan lengkap ya, mulai dari buah buah potong, roti dan kue kue basah, bubur, sereal, nasi putih, nasi goreng dengan banyak pilihan lauk dan sayur, ada stand telur yang dimasak langsung, serta jus, susu, teh dan kopi. 

Nah karena pagi ini pas banget tanggal 25 desember, yang notabene adalah hari natal, tiba tiba ada sesosok pria berkostum santa lengkap dengan karung yang berisi hadiah, dan kedua krucil kita dikasih beberapa coklat donk, heuheuheu, seru banget sih, surprise gitu.


Dari segi rasa, menu sarapan pagi ini enak, aku habis lumayan banyak sih, tapi belum sempet nyobain bubur nya, karena perut udah keburu penuh.

KOLAM RENANG
Kolam Renang Hotel Sotis Kupang terletak di bagian belakang Lobi, aku suka penempatan lokasi kolam renang ini yang terpisah dari tempat sarapan, karena ada banyak hotel yang menempatkan kolam renang persis di sebelah ataupun di depan tempat sarapan, jadinya kita yang mau renang atau cuma berendam main air tuh rasanya kurang nyaman gegara dilihatin orang orang yang lagi sarapan.





Tidak perlu membawa handuk dari kamar, karena disediakan handuk khusus untuk dipakai di area kolam renang yang motifnya berbeda dengan handuk kamar, tinggal bilang aja ke petugas yang menjaga kolam.

Kolam renang Hotel Sotis ini tidaklah luas, hanya berbentuk kotak memanjang , tapi bagusnya ada area khusus anak anak yang tinggi airnya enggak sampai 50 cm, jadinya si kecil bisa main main air tanpa takut tenggelam, tapi tetep selalu dalam pengawasan. Nah di sekeliling kolam renang ini ada meja kursi untuk menaruh barang, serta bisa juga dipakan untuk leyeh leyeh duduk santai. Dari kolam renang ini kita bisa juga sembari menikmati pemandangan pantai pasir panjang lho, dari sudut tertentu, kolam renang ini terlihat seperti "Infinity Pool".

Selain bisa renang renang di kolam renang hotel, tamu yang menginap di Sotis juga bisa memanfaatkan kolam renang di BnB Resto, yang letaknya di depan tempat sarapan, sudah termasuk fasilitas juga.


***

By the way, ternyata libur natal tuh hotel hotel di Kupang malah sepi ya, aku kirain bakal rame. Heuheuheu, dan pas iseng iseng kucek harga hotel di aplikasi online yang sama, ternyata harga kamar di malam ini justru lebih murah lagi. 

Nah di hari kedua setelah sarapan, kita khan renang renang dulu tuh, aku inget banget kunci kamar yang berbentuk kartu itu aku taruh di saku celana, di kolam renang aku langsung nyebur, lupa buat ngeluarin itu kartu, pas selesai renang dan mau masuk kamar baru sadar eh ternyata kunci kamar udah lenyap dari saku celana. Kemungkinan sih jatuh di kolam renang , kucoba cari cari di sekitar kolam enggak ketemu. Akhirnya aku lapor ke resepsionis, dan aku dikasih kunci baru dengan membayar 100 ribu pada saat check out