27 September 2017

Kopi Pagi di Pantai Batulayar


B : ``Ken, besok ke Pantai yok``
A : ``Iyaaaa``
B : ``Main Pasir Yaaa``
A : ``Iyaaaa``
B : ``Terus renang yaaa``
A : ``Iyaaaa``
B : ``Tapi makan dulu yaa``
A : ``Iyaaaa``
B : ``Makan pagi pakai apa?``
A : ``Nasi Yellow``
B : ``Okeeee``

Itu adalah sepenggal percakapan seorang bapak dan anak yang masih berusia 2,5 tahun di Malam Minggu, heuheuheu dimana yang jadi Bapak itu aku dan yang jadi anak itu si Baby K.

Si kecil ini memang lagi seneng seneng nya main pasir dan air, yaaa seperti anak kebanyakan di seumurannya lah, tapi lucunya tuh di awal awal sampai ke pantai, dia pasti merasa risih untuk nginjek pasir dengan kaki tanpa sendal, entah geli atau gimana ya, enggak tahu. Butuh waktu beberapa menit untuk membisakan kakinya menginjak kaki pantai. Hal ini selalu terjadi pas kita ke pantai, padahal sering loh yaaa. Tapi pas udah merasa nyaman, beuuh bisa betah berjam jam dah main pasir di pantai, enggak peduli panas. Malah bapaknya yang takut panas, takut makin item, heuheuheu


Karena kita pergi ke pantai nya pagi, kita memilih untuk sarapan di luar aja, enggak masak sarapan di rumah, sekalian aja beli terus dimakan di pantai. Nah berhubung si kecil ini lagi ketagihan Nasi Yellow alias Nasi Kuning , sebelum ke pantai kita mampir dulu ke warung nasi kuning di ampenan. Kebetulan sih lokasinya sejalur dengan jalur kita menuju pantai. Namanya  Nasi Kuning Legenda Ampenan yang lokasinya di Jalan Niaga 2 No 50 , deket ama Pasar ACC/Barata Ampenan. 

Dia suka banget ama nasi kuning dan abon nya, bisa abis satu porsi sendiri dia. Harganya cuma 20ribu/porsi dan bila mau ekstra dendeng sapi, tinggal nambah 5ribu aja. Kita beli 3 porsi, untuk dimakan di pantai.


Awalnya kita belum merencanakan untuk main pasir di pantai mana, pokoknya kita jalan aja ke arah utara, ke arah senggigi, nanti tinggal belokin aja kendaraan ke arah pantai yang lumayan sepi dengan ombak yang bersahabat dengan anak kecil.

Setelah melewati belokan makam batulayar, aku tergoda dengan suasana pagi pantai batulayar, jarang jarang bisa lihat pantai batulayar ini enggak ramai, heuheuheu. Coba saja kesini sore hari, beuhhh kayak pasar rame nya. Mungkin karena ini masih lumayan pagi ya, jadi belum ramai.

Ternyata untuk masuk ke pantai batulayar ini bayar 5 ribu gaes, heuheuheu, udah lama banget enggak kesini sih, jadi lupaaa. Harga itu untuk kita bertiga, dan enggak perlu bayar parkir kendaraan lagi.

Pantai Batulayar ini terletak di Dusun Duduk, Batulayar, Lombok Barat dengan garis pantai yang lumayan panjang dan berpasir hitam. Di sepanjang pantai ini berderet warung milik warga sekitar sini dengan bangunan yang terbuat dari kayu dan bambu, menjajakan makanan ringan, pop mie, kopi, jagung bakar dan kelapa muda, selain itu ada pula beberapa yang menjual ikan bakar.

Pantai ini menghadap ke arah barat dengan pepohonan yang rimbun di arah timur, sehingga saat pagi gini pantainya teduh dan adem, jadi nyaman buat berlama lama main pasir. Dengan memesan satu kopi dan membeli beberapa jajan, kita gelar tiker di depan salah satu warung di sini. Aku pilih di depan warung karena di sini sudah bersih, hasil disapu ama pemilik warung, heuheuheu.


Bener bener syahdu dah pagi ini, minum kopi item sambil sarapan nasi kuning di pantai, sambil nemenin si kecil main pasir sambil nyuapin nasi kuning juga ke dia. Entah karena memang laper, karena enak atau karena sambil main main, makan nya lancar banget, banyak abissnya.

Eh by the way aku jadi inget kejadian 2 tahun lalu, saat si kecil masih berumur setengah tahun, persis di pantai ini juga, kita bertiga sarapan di pantai ini dengan nasi bungkus, eh pas lagi asyik asyiknya makan, si kecil pup, dan parahnya kita lupa enggak bawa perlengkapan bayi seperti popok, dan baju ganti, heuheuheu. Alhasil enggak jadi mainan pasir, kita langsung pulang sehabis makan. Cerita lengkapnya bisa dibaca DI SINI.


Setelah si kecil kenyang dan puas main pasir, kita akhirnya turun untuk main air basah basahan, enggak sampai berenang renang sih, cuma di pinggir pinggir aja tapi lumayan lama sih sampai dia terpuaskan, heuheuheu.

Saat matahari mulai meninggi, kita bersiap siap untuk balik ke Mataram. Di sekitar sini sebenernya ada tempat bilas umum. Tapi kita enggak memanfaatkan, kita langsung bilas si baby k pakai air mineral botolan besar yang beli di warung di belakang tempat kita duduk.


***

Peta Lokasi Pantai Batulayar, Lombok



.

22 September 2017

Senggigi Sunset Jazz 2017 : Ini Jadwal dan Pengisi Acaranya


Setelah sukses menggelar Jazz World Music Festival 2016 bulan Agustus Tahun 2016, tahun ini digelar lagi event musik jazz di Pantai Senggigi, dengan tajuk Senggigi Sunset Jazz 2017.

Event ini digelar selama dua hari, mulai hari ini 22 Sept 2017 sampai besok 23 Sept 2017 di pelataran pantai Kila Senggigi Beach Hotel dengan memadukan alam dan musik, bukan hanya musik jazz aja lho, tapi termasuk juga musik etnik.

Seperti halnya tahun lalu, panitia menyediakan dua panggung dalam perhelatan Senggigi Sunset Jazz 2017 ini, yaitu Rinjani Stage dan Tambora Stage. Dengan keindahan pantai Senggigi yang tata panggung yang apik, Senggigi Sunset Jazz 2017 bakal menjadi suguhan yang sempurna antara musik dan keindahan alam.

Untuk pengisi acaranya, terdiri dari musisi lokal Lombok, Musisi Nasional dan Musisi Internasional. Untuk lebih lengkapnya silakan simak rundown nya di bawah ini :






Buat kalian yang lagi liburan ke Lombok, atau memang tinggal di Lombok dan bingung di liburan kejepit ini mau kemana, langsung aja cuzz ke Senggigi buat nikmatin event seru ini bin gratiss ini, cuma bayar tiket masuk/parkir pantai senggigi.

Aku sih pasti dateng donk ya, heuheuheu. Mau lihat penampilan tante Yura Yunita , Tohpati dan Just One, si pemenang MLDJazz Wanted yang notabene berasal dari Lombok.

Sampai ketemu di TKP yaaaa...
Nanti postingan ini akan ku-update dengan foto foto acaranya. Tunggu update-an nya setelah event ini selesai :)

20 September 2017

Kampong Melayu : Tempat Makan Enak di Lombok

Weekend adalah harinya bermain dengan si kecil, maklum dari Senin - Jumat cuma ketemu di malem hari, lha gimana pas pagi mau berangkat kerja, si kecil masih tidur. Pas kita pulang, udah sore menjelang malam, plus capek pula. Jadinya dipuas puasin dah di hari Sabtu dan Minggu



Weekend kemarin sih kita seru seruan main pasir di Pantai Batulayar, Lombok Barat sebelah selatan daerah Senggigi. Nah weekend ini kita nyari tempat main yang adem aja dan enggak jauh dari rumah. Pilihannya sih ada dua, kalau enggak Timezone Epicentrum Mall ya Transtudio Mini.

Nah berhubung udah terlalu sering ke Timezone, kali ini kita mau coba permainan di Transtudio Mini saja, yang lokasinya di Jalan Selaparang No 60, Cakranegara, Mataram. Enggak terlalu jauh sih dari Epicentrum Mall.



Setelah puas main main bola, balapan mobil, naik mobil mobilan, naik kereta, dll di Transtudio Mini, perut pun keroncongan. Kita langsung menuju lantai bawah, karena di lantai itu isinya sebagian besar gerai makanan. Buat yang mau tahu ada apa aja di lantai bawah, silakan meluncur ke Postingan Ini, sudah pernah kubahas dulu saat Grand Opening Transmart Mataram
Tempat makan yang kita pilih untuk ngisi perut kali ini adalah Kampong Melayu yang letaknya persis di dekat pintu belakang (pintu menuju parkiran sepeda motor). 



Usut punya usut, Kampong Melayu ini ternyata brand terbaru milik My Kopi O Group, dimana saat ini (Sept 2017) baru ada satu di Indonesia, ya di Transmart ini. Selain Kampong Melayu, brand yang tergabung dalam My Kopi O Group yaitu Qua-Li, Malay Village, My Kopi-O!, My Kopi-O! Indonesian Bistro, dan Dendeng-O!


Berdasarkan info yang kudapat, brand ini punya cita-cita untuk membawa Kuliner lokal dan bumbu dapur keseharian kedalam konsep yang lebih kekinian, dengan konsep yang humble dan dekat dengan anak muda, Kampong Melayu mencoba memberikan menu-menu yang bercitarasa unik dengan harga yang bersahabat, memorable, dan tanpa meninggalkan identitas kelokalannya. 

*** 

Nasi Timbel Daging Penyet Sambal Ijo (40.8k)
Ini adalah menu pilihanku. Isinya ada Nasi Putih yang terbungkus daun pisang dengan bawang goreng di atasnya, kerupuk, tahu goreng, tempe goreng, acar, dan tentu saja tokoh utamanya daging sapi berselimut sambal ijo. Menu ini cocok buat kamu kamu penyuka pedasssss, Mumtazzz. 


Nasi Uduk Kare Ayam (40.8k)
Ini adalah menu pilihan emaknya anak anak. Penyajiannya unik deh, menggunakan nampan bermotif jadul (anak 90an pasti tahu), dengan 3 mangkok alumunium yang masing masing berisi Nasi Uduk, Kare Ayam, dan yang terakhir Telur Rebus, Sambal, Acar serta Orek Kacang Tanah. Aku sempet nyicipin dikit sih, menurutku menu ini juga recommended, enggak kalah nikmat dibanding menu pertama tadi


Martabak Keju Sosis (32.8k)
Martabak ini enggak jauh beda dengan martabak kebanyakan, tapi yang bikin juara adalah topping nya yang terdiri dari potongan sosis dan keju serta cocolan nya berupa sambal yang otentik dari Kampong Melayu. Pas potongan martabaknya kita tarik, kejunya itu lho jadi memanjang, seakan enggak mau dipisahkan dengan potongan martabak lain. Enak enak enak...


Es Campur Durian (25.8k)
Ini nih menu dessert favorit. Satu porsi gini isinya ada Es Serut, Es Krim, potongan Roti Kering, Kolang Kaling, Jelly, Nata de Coco, Selasih, Saus Gula Merah, dan tentu saja Daging Durian Asli. Selain buah durian, ada juga pilihan Kacang Merah, Melon dan Mangga.


Nah itu adalah beberapa menu yang kita coba, sebenernya masih banyak menu makanan lain yang sepertinya maknyusss juga, tapi berhubung perutnya udah penuh, next time bakal kita cobain. Buat kalian yang penasaran dengan menu menu yang lebih lengkap, silakan kunjungi websitenya mykopiogroup.id  , atau bisa juga kepoin akun Instagramnya @kampongmelayuid

Oia, satu lagi, karena ini ada di bagian dalam Mall, tentunya bebas asap rokok donk. Tapi tenang aja, buat kalian yang enggak bisa lepas dari rokok setelah makan, Kampong Melayu ini menyediakan tempat makan khusus untuk para ahli hisap, di bagian samping yang muat sampai 14 orang. Dan untuk group, ruangan ini bisa dibooking lho...

Perut udah kenyang, males pulang.... Heuheuheu
akhirnya kita lanjut nonton di CGV yang pintu masuknya deket banget ama Kampong Melayu ini, mumpung ada film baru yang lagi heboh di Linimasa, yaitu IT. Kalian udah nonton??


NB : Sekarang Kampong Melayu pindah ke Lombok Epicentrum Mall, Jalan Sriwijaya, Mataram (lantai dasar/GF)

15 September 2017

Banteng Ngangak dan Janda Berenang


Sebulan penuh (18 Agustus - 16 September 2017) Lombok dan Sumbawa diramaikan dengan puluhan event yang terangkum dalam ``Bulan Pesona Lombok Sumbawa 2017``. Setelah malam kemarin diselenggarakan Fashion on The Street di depan Kantor Gubernur NTB, hari ini (15 September 2017) diselenggarakan event Festival Kuliner Lombok Sumbawa di area parkir Islamic Center (IC) Mataram.

Acara ini sebenernya dimulai dari pagi, tapi berhubung hari ini bukan hari libur, jadinya aku bisanya dateng sore sekitar pukul 16.00 WITA pas banget di panggung utama lagi ada perform Hadrah/Hadroh. 

Ada puluhan stand di parkiran IC ini yang masing masing stand diisi makanan khas lombok sumbawa. Masyarakat umum bisa menikmati ribuan porsi makanan secara gratis lho, dengan syarat mendapatkan kupon yang dibagi oleh tim Genpi Lombok Sumbawa. Nah berhubung antusiasme pengunjung yang luar biasa, dalam waktu yang enggak lama, pembagian kupon tahap sore langsung habis ludes

Aku sih pengen nyobain gula gending, eh tapi ternyata udah habiss, harus nunggu nanti malem kalau mau. Hmmmm akhirnya aku muter muter lagi buat nyari menu makanan yang susah bin jarang ditemui di kehidupan sehari hari. 

Dan nemulah aku dua menu makanan yang namanya unik menggelitik. Yang pertama ``Banteng Ngangak`` sedangkan yang kedua adalah ``Janda Berenang``. Heuheuheu

Banteng Ngangak
Sebelum aku ngambil menu Banteng Ngangak, aku nanya dulu donk mengenai sejarah penamaan Banteng Ngangak, nah menurut beliau (penjaga stand) kuliner khas lombok timur ini pedes banget, jadi pas makan sampai ngangak (mangap/mulut terbuka) gitu. Nah tapi asal mula kata ``banteng`` ini belum terpecahkan, beliau enggak tahu. Bahkan karena saking penasarannya, aku pun searching di google, tapi belum nemu juga asal muasal kata banteng, Buat kalian yang tahu, silakan tulis di komentar yaaaa. 

Menu banteng ngangak yang disediakan stand ini ternyata berwujud sayur kuah santan berisi terong dan cabai hijau. Cabai hijaunya ini bukan cabai hijau besar, melainkan potongan cabai hijau kecil yang biasanya buat pendamping gorengan itu lho, dan itu banyaaaaak banget.. pantesan aja pedes gila, sampai dibikin nangis plus ngangak ngangak. Pas banget disantap bareng nasi hangat.


Yang berikutnya adalah Janda Berenang. Untuk menu kedua ini aku kurang beruntung nih, karena ternyata ini salah satu menu favorit pengunjung, jadinya  udah ludes deh. Tapi karena aku penasaran, aku tanya aja deh ama penjaga stand nya mengenai sejarah penamaan Janda Berenang ini, eh tapi sayang sekali penjaga nya enggak tahu apa apa mengenai makanan yang dijajakan nya, heuheuheu.... Ya sudah, buat ngehilangin rasa penasaran, aku pun searching di google mengenai menu makanan unik ini. 

Dan ternyata menu Janda Berenang ini adalah salah satu menu khas Sumbawa, yang termasuk jenis kue yang terbuat dari Tepung Maizena dan Kacang Hijau dengan bahan pewarna tambahan warna pink (merah muda) dan dibungkus dengan daun pisang. 



Aku belum nemu jawaban pasti sih mengenai penamaan janda berenang ini , tapi berdasarkan penelusuran dari Om Gugel, aku mendapatkan informasi bahwa Janda Berenang ini ada cerita asal usulnya. Jadi pada jaman dahulu kala ada seorang janda yang sedang membuat kue ini, nah pas lagi seru serunya bikin kue, si janda itu pergi (berenang artinya pergi dlm bahasa setempat) dari rumah dan tak kembali, heuheuheu. Tapi ada juga yang bilang kalau berenang itu artinya berhenti, jadi kue ini berarti Berhenti Menjanda.... Sungguh sebuah cerita yang sungguh aneeeh... Entah yang bener yang mana. Silakan tulis di komentar ya misal kalian tahu sejarah asli nya :)

https://www.nilatanzil.com/a-trip-to-sumbawa-besar/
Selain nemu makanan unik bin langka, di event Festival Kuliner ini aku bertemu dengan banyak temen baru. Enggak baru baru banget sih, sudah sering bertegur sapa di Group WA, tp belum pernah kopi darat (kopdar). Nah salah satunya adalah si empunya blog http://diditpharm.blogspot.co.id . Seorang pria bertubuh besar yang hobi jalan jalan dan sedang menjalani hubungan LDR dengan pasangannya, heuheuheu...


Saat kita lagi asyik menikmati banteng ngangak, di panggung utama lagi ada demo masak dari Chef Sisca Soewitomo. Buat kalian yang kelahiran 80an pasti tahu lah siapa beliau ini. Karena dulu sering muncul tipi di acara memasak Indosiar (kalau enggak salah ya, lupa lupa inget). Beliau hari ini memasak beberapa menu khas lombok sumbawa yang salah satunya adalah bebalung. Aku enggak ngikutin sih, karena asyik nikmatin menu Banteng, heuheuheu.

***

11 September 2017

Model Jam Tangan Pria dan Wanita yang Sedang Tren Saat Ini


Jam tangan merupakan salah satu item fashion yang keren dan tak pernah membosankan. Sama seperti aneka jenis pakaian, item fashion yang satu ini juga mengalami perubahan tren. Penampilan yang menarik dan bergaya akan semakin sempurna dengan pemilihan jam tangan yang tepat.

Jangan sampai kita kelihatan ketinggalan zaman hanya karena keliru memilih model jam tangan. Beberapa model jam tangan pria dan wanita yang sedang tren berikut ini dapat menjadi referensi yang tepat bagi kita:

Jam Tangan Bergaya Etnik untuk Wanita
Kaum wanita sedang senang mengenakan jam tangan bergaya etnik. Tampilan etnik tersebut tampak pada bagian tali jam tangan, bisa berupa bahan batik atau variasi tali lilit yang menonjolkan kesan tradisional. Jam tangan bergaya etnik akan membuat penampilan kita kelihatan lebih edgy sekaligus unik, berbeda dari penampilan orang lain.

Jam Tangan Berbahan Kanvas
Banyak pria dan wanita yang gemar memakai jam tangan dengan tali berbahan kanvas. Karena tali kanvas dianggap nyaman, menyerap keringat, dan tidak mudah menimbulkan iritasi. Kini varian model dan warna jam tangan berbahan kanvas juga semakin beraneka ragam. Kita leluasa memilih yang sesuai dengan selera. Menggunakan jam tangan kanvas bergaya casual akan melengkapi penampilan santai kita.
Jam Tangan Berbahan Resin Juga Diminati
Untuk kebutuhan aktivitas fisik, jam tangan berbahan resin masih diminati oleh pria dan wanita. Sebab jam tangan ini terkesan ringan, nyaman digunakan, dan waterproof. Jam tangan resin khusus untuk aktivitas air biasanya memiliki kemampuan water resistant yang mengagumkan. Pilihan warnanya juga sangat variatif dan terkesan ceria. Mengenakan jam tangan sewaktu berolahraga akan membuat kita kelihatan semakin menarik.

Aneka Smartwatch Canggih
Smartwatch canggih sudah mulai meraih perhatian para pencinta jam tangan sejak beberapa tahun terakhir. Kini bukan hanya smartwatch format digital saja yang bisa jadi andalan kita. Banyak pula produsen smartwatch yang menampilkan smartwatch bergaya klasik yang istimewa. Penggunaan smartwatch pun jadi tak mencolok. Semua kemudahan akses komunikasi ada di pergelangan tangan bila kita gemar menggunakan smartwatch.

Jam Tangan Kulit Tak Pernah Sepi Peminat
Siapa bilang jam tangan kulit membuat penggunanya kelihatan ketinggalan zaman. Faktanya, jam tangan ini justru senantiasa mengikuti tren dan perkembangan zaman. Banyak orang menyukai jam tangan klasik karena terkesan berkelas dan elegan. Jam tangan klasik memang cocok digunakan untuk aktivitas formal. Penampilan kita jadi semakin sempurna dan meyakinkan ketika berhadapan dengan klien bisnis atau menyelesaikan pekerjaan penting lainnya.

Aneka Jam Tangan Stainless Steel Berbagai Merek
Kalau ingin bebas memilih jam tangan beraneka model dan ukuran, kita bisa mengandalkan jam tangan berbahan stainless steel. Penggunaan jam tangan stainless steel cocok untuk aktivitas formal maupun semi formal. Jam tangan pria dan wanita yang terbuat dari stainless steel berkualitas juga tak mudah rusak atau berkarat.

Sekarang tak perlu bingung lagi bila ingin mencari aneka jam tangan berkualitas. Kita bisa memesannya secara online di MatahariMall.com. Karena toko online besutan Lippo Group ini peduli terhadap penampilan para pelanggannya. Dengan mengakses website MatahariMall, kita bebas memilih ragam jam tangan sesuai kebutuhan dan selera. Tak harus merogoh kocek dalam-dalam sebab varian jam tangan di MatahariMall dibanderol dengan harga istimewa.

Siap berburu jam tangan bermutu yang sedang tren? Yuk sesuaikan jam tangan yang sedang tren dengan selera pribadi kita. Agar nanti kita tetap percaya diri ketika mengenakannya.

10 September 2017

Bali Agung Show : Teater Epik Legenda Raja Sri Jaya Pangus

Sepasang patung yang disebut Barong Landung bisa kamu jumpai di beberapa Pura di Bali. Patung laki-laki adalah perwujudan Raja Sri Jaya Pangus, yang wanita adalah permaisurinya Kang Cing Wie. FYI dibalik kedua patung itu tersimpan kisah cinta antara mereka dengan seorang Dewi lho.

Legenda mereka bertiga ini ditampilkan dalam pertunjukan Bali Agung Show. Sebuah pertunjukan panggung yang spektakuler berstandar internasional. Pertunjukan ini begitu terkenal sehingga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun berkenan menontonnya. 

https://kevinabali.wordpress.com

Kisah Raja Sri Jaya Pangus
Dahulu di Bali ada seorang Raja bernama Sri Jaya Pangus. Kerajaannya yang makmur sering dikunjungi oleh para pedagang dari Cina.

Suatu hari Kang Cing Wie, putri salah satu pedagang Cina, tiba di Bali. Singkat cerita Raja Sri Jaya Pangus bertemu dengannya dan jatuh cinta. Cinta sang Raja bersambut, kemudian mereka menikah.

Tahun-tahun berlalu namun Raja dan Permaisuri belum mendapatkan keturunan. Akhirnya Raja Sri Jaya Pangus melakukan perjalanan untuk mencari jalan keluar dari masalahnya.

Suatu hari Raja sampai ke kaki Gunung Batur. Ia berniat untuk berdoa dan bertapa di puncak gunung. Namun niat itu diurungkannya ketika Dewi Danu, Dewi danau Batur, mendatanginya. 

Raja terpesona oleh kecantikan Dewi Danu dan memintanya untuk menjadi istrinya. Dewi Danu bersedia dengan syarat anak mereka nantinya akan menjadi Raja di Bali menggantikan Raja Sri Jaya Pangus.

Sang Raja setuju, mereka lalu menikah dan hidup bersama. Tak lama mereka pun dikaruniai anak laki-laki. Permaisuri Kang Cing Wie yang frustasi menunggu, menyusul suaminya ke gunung Batur. Alangkah kecewanya ia mengetahui suaminya telah menikah lagi dan mempunyai anak. Permaisuri yang hatinya terluka lalu memimpin pasukan menyerang Dewi Danu.

Perang pun berkecamuk. Saat permaisuri Kang Cing Wie hendak dibunuh Dewi Danu, Raja Sri Jaya Pangus mencegahnya. Dewi Danu tidak pernah tahu kalau suaminya sebelumnya telah menikah. Dia terkejut mengetahui suaminya masih mencintai istri pertamanya.

Dewi Danu mengutuk Raja dan permaisuri menjadi patung. Pangeran Maya Denawa, anak Raja Sri Jaya Pangus dan Dewi Danu kemudian menjadi Raja Bali menggantikan ayahnya.

Bali Agung Show
Bali Agung Show merupakan kolaborasi antara seniman lokal dan Australia. Pertunjukannya memadukan tarian, tata suara, tata cahaya, dan musik yang berkualitas didukung dengan teknologi tinggi.

Di atas panggung berukuran 60x40 meter tampil 180 seniman, 40 wayang, penabuh gamelan, dan puluhan hewan seperti harimau, gajah, dan elang.

Bali Agung Show ditampilan di gedung Bali Theatre. Gedung yang berbentuk mirip gua ini letaknya di kompleks kebun binatang Bali Safari & Marine Park, Gianyar. Hanya sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Untuk lebih mudahnya, kamu bisa menyewa mobil di OMOcars yang terdapat di bandara, perjalananmu di Bali akan lebih murah dan leluasa.

Bali Agung Show tampil setiap hari kecuali Senin, pukul 14.30 sampai 15.30. Bali Theatre mampu menampung 1200 penonton.  Tempat duduknya didesain sedemikian rupa sehingga penonton merasa seolah menonton pertunjukan 3 dimensi.

Meski tampaknya waktu pertunjukannya singkat, cuma 1 jam, namun meninggalkan kesan luar biasa bagi penonton. 

Buat kalian yang tertarik, buruan meluncur ke Bali Theatre yang ada di komplek Bali Safari & Marine Park, enggak perlu bingung nyari lokasinya, karena di bawah ini aku sertakan peta nya.

***

Peta Lokasi Bali Theatre




.

3 September 2017

Goler Goler Santai di Pantai Sira, Lombok

Setelah hari kemarin trekking ringan ke Bukit Tangkok di Sembalun Lombok Timur, hari ini aku ngajakin mereka (kerabat dari Jawa yang lagi liburan ke Lombok) untuk bersantai goler goler saja di pantai. Nah untuk mencapai tujuan itu, aku harus mencari pantai yang tenang, bersih, dan teduh.


Enggak perlu mikir ribet ribet, pilihan langsung aku jatuhkan pada Pantai Sira di Lombok Utara. Pantai ini adalah salah satu pantai favoritku saat mengajak si Baby K untuk main main pasir pantai.

Pantai Sira ini lokasinya ada di sebelah utara Pelabuhan Bangsal, sebuah pelabuhan tempat para wisatawan naik kapal guna menyeberang ke Gili Trawanga, Meno dan Air. Untuk bisa sampai Pantai Sira dari Kota Mataram, ada dua jalur yang bisa kita lewati, yaitu Jalur Senggigi dan Jalur Pusuk. Jalur Senggigi bisa dipilih bila kita punya waktu selow dan pengen menikmati keindahan pantai barat lombok, karena jalur ini menyusuri pantai barat, sedangkan Jalur Pusuk bisa dipilih bila kita pengen waktu yang lebih cepat, karena jalur ini memotong dengan mendaki bukit dengan puncaknya pusuk pass yang disitu banyak terdapat monyet di sepanjang jalan raya.

Kali ini aku memilih Jalur Pusuk untuk berangkat dan Jalur Senggigi untuk pulang nya.

sumber : http://www.sirebeachgolfclub.com
Bila kalian lihat peta di bagian bawah postingan ini, bisa dilihat bahwa pantai sira ini memiliki garis pantai yang panjang membentuk semacam tanjung (daratan yang menjorok ke lautan), nah dalam tanjung itu saat ini banyak resort resort mewah yang harga per kamar per malam nya cukup menguras kantong, sebut saja Hotel Tugu, Anema Resort, The Beach Villa & Joglo House, Villa Sapi, The Anandita, The Legian Lombok, Villa Sepoi Sepoi, dan Sira Beach House sedangkan di bagian tengah tanjung ini terdapat lapangan golf yang lumayan luas, namanya Lombok Golf Kosaido Country Club.



Ingin mencoba suasana baru, kali ini kita coba untuk masuk ke bibir pantai yang belum pernah kita datangi. Kita mencari celah/jalan masuk kecil menuju salah satu pantai yang lokasinya berada di antara resort2 yang aku sebut di atas. Percobaan pertama kita nyasar ke The Anandita, jalan yang kita lalui ternyata jalur khusus untuk masuk menuju The Anandita, heuheuheu, hingga akhirnya kita puter balik. Eh tapi berhubung jalur sempit ini lumayan lucu, kita foto foto dulu di sini.


Nah saat foto foto ini kita menemukan satu jalur sempit menuju pantai yang cuma cukup dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Dengan menitipkan mobil di warung terdekat, kita jalan kaki menyusuri jalur sempit tersebut hingga sampai ke pantai nya.

Wohoooo, ternyata percobaan kedua ini enggak salah arah, mata kita langsung dimanjakan oleh pemandangan pantai berpasir putih yang bersih dan berombak tenang, serta teduh bin sejuk karena banyak pohon di sekitar sini. Baik itu pohon asam maupun pohon kelapa.



Spot ini tepatnya berada di antara Villa Sapi dan The Anandita. Dengan adanya beberapa perahu nelayan disini sepertinya bisa nih para wisatawan menyewa perahu untuk menyeberang ke Tiga Gili, heuheuheu. 

Pantai Sira ini bisa dibilang titik terdekat Pulau Lombok dari Gili Air yang hanya dipisahkan oleh sebuah selat dengan arus yang lumayan santai. Sehingga penampakan pantai sira ini enggak jauh beda ama gili terdekat.

Sesampainya di sini, aku langsung duduk di bawah pohon asem yang rimbun, goler goler santai, ngemil, sambil nemenin Baby K mainan pasir, sedangkan personel lain mulai beraksi foto foto



Bener bener serasa pantai pribadi deh, enggak ada pengunjung lain selain kita, padahal ini hari libur lho, cuman ada sesekali nelayan yang naik turun kapal dan sepasang bule yang lagi berjalan menyusuri garis pantai, kemungkinan sih mereka itu tamu dari salah satu resort sekitar sini.


Karena saking syahdunya angin berhembus, aku sempet tertidur beberapa menit, heuheuheu. Bangun bangun, yang lain masih pada asyik edit edit foto buat diupload di Instagram.

Menjelang sore hari, kita cabut dari pantai Sira dan cuss pulang menuju Kota Mataram.


***

Peta Lokasi Pantai Sira, Lombok Utara
via Google Maps


.