28 November 2022

Green Canyon Pangandaran : Bisa Body Rafting atau Wisata Perahu

Setelah semalam menginap di Pondok Rivana, Pantai Batukaras, hari ini jadwalnya kita untuk berwisata di area Green Canyon. Team touring (termasuk aku) yang sudah berangkat dahulu kemarin, akan bergabung dengan team Bus yang berangkat dini hari tadi. Ada dua pilihan wisata di Green Canyon, yaitu Body Rafting dan Wisata Perahu. Berhubung nanti sore harus langsung meluncur ke Kebumen lagi, aku pilih wisata perahu saja, biar gak terlalu capek.

Sekitar pukul 08.30 kita berkumpul di basecamp salah satu operator wisata di Green Canyon, namanya Xali Xali. Lokasinya ada di seberang sungai pintu masuk utama/tempat naik perahu wisata.

Untuk yang mengikuti Body Rafting, mereka langsung bersiap siap, memakai perlengkapan keamanan dan menuju lokasi start body rafting dengan menaiki mobil pick up. Estimasi waktu body rafting sampai ke basecamp lagi adalah sekitar 3 jam. Nah untuk yang ikut wisata perahu, panitia sudah menyiapkan lokasi wisata untuk menunggu waktu 3 jam itu, karena khan wisata perahu cuma sebentar, enggak sampe 1 jam. Daripada nunggu cuma duduk duduk bengong di basecamp, kita diarahkan jalan jalan ke Pantai Batukaras menggunakan Bus yang tadi dinaiki dari Kebumen.

Karena aku tidak ikut body rafting dan tidak tahu bagaimana cerita keseruannya, ini aku kasih aja foto foto nya, monggo dinikmati :





Lanjut ke cerita team Wisata Perahu. Setelah semuanya naik Bus, kita berangkat menuju Pantai Batukaras, sebenarnya tidak jauh jaraknya, namun karena jalannya yang tidak terlalu lebar untuk kendaraan seukuran Bus Besar, akhirnya terasa agak lama, bus berjalan pelan. Di loket masuk, kita berhenti dahulu membayar tiket masuk Bus yang harganya super Wow ya, heuheuheu, jadi disini itungannya tuh per Bus, mau kosong atau full, bus besar bayar 515 ribu rupiah untuk sekali masuk, itu pun belum termasuk biaya parkir di pantai. Okelah karena ini sudah dianggarkan, jadi ya gak masalah.


Sampai di parkiran Bus, ternyata sudah rame banget, alhamdulilah bus kita masih kebagian tempat parkir diantara bus bus rombongan wisata lain. Dari parkiran kita semua bebas mau kemana aja dan ngapain aja, yang jelas sekitar jam 11 siang harus kumpul lagi di Bus untuk persiapan balik ke Basecamp.

Pertama aku coba untuk jalan kaki menaiki tangga menuju salah satu bukitnya. Tidak terlalu tinggi bukit nya, tapi cukup menguras tenaga. Sampai di atas, kita bisa explore ke berbagai penjuru. Dari sini bisa melihat bagaimana ganasnya ombak yang menghajar dinding tebing. Sebenernya keren juga pemandangan dari sini, cuman sayangnya tidak terawat kondisinya. 


Dari spot pertama, aku langsung kembali turun dan coba ke pantainya, mencoba melihat lebih dekat pusat keramaiannya. Terlihat banyak wisatawan berkumpul di bawah rindangnya pepohonan sambil duduk2 di tiker/kain. Sedangkan yang lain, yang gak takut panasnya matahari, bermain main di air, ada yang berenang renang, main bola, main pasir dan ada juga yang main selancar/surfing, yang mana beberapa diantaranya adalah wisatawan mancanegara alias bule.




Sekitar jam 11 siang, semua peserta sudah berkumpul di dalam bus, dan kita pun balik ke basecamp untuk mengikuti wisata perahu Green Canyon.

Guide udah menunggu kita disana, setelah turun bus, kita langsung diarahkan untuk naik mobil Pick Up/bak terbuka, dan diantar ke gerbang utama wisata Green Canyon Cukang Taneuh. Peserta pun dibagi ke dalam beberapa tim yang masing2 tim terdiri dari 5 orang, dimana setiap tim akan menaiki perahu yang berbeda. Perahu perahu ini pun satu per satu mengarungi sungai, melawan arus menuju Spot utama Green Canyon, perjalanan menempuh waktu sekitar 15 menit lah, dengan pemandangan indah di kanan kiri. 





Ini adalah kali keduaku untuk bisa menikmati wisata perahu di Green Canyon, karena beberapa tahun lalu aku pernah mencobanya, bedanya dulu setelah mentok di titik terakhir yang mirip mulut Goa itu, kita lanjut jalan dan nyebur ke air, trekking dan berenang sampe ke spot pemandian putri dan loncat dari Batu Payung yang fenomenal itu. Tapi untuk kali ini, aku cuma naik perahu sampai titik terakhir saja, tidak turun, melainkan langsung kembali setelah foto foto sebentar.






Ternyata rencana awal yang tujuannya agar tim wisata perahu dan tim body rafting bisa bertemu di spot Mulut Goa gagal. Sampai kita turun lagi dari perahu, dan kembali ke basecamp, tim body rafting belum nongol. Bahkan kita sampai menunggu lebih dari satu jam di basecamp, heuheuheu. Tapi ada untungnya juga sih, aku jadi bisa tidur bentar.


Akhirnya, setelah semua tim berkumpul, berganti baju, kita pun foto foto dahulu sebelum kembali ke Kebumen. Baru kemudian tim pun terbagi menjadi dua lagi, yaitu yang naik bus dan yang touring naik motor.

Share:

21 November 2022

Semalam di Pondok Rivana | Menikmati Sunrise di Pantai Batukaras

 
Setelah makan malam di Resto Mina Family Pangandaran, kita semua bergerak menuju arah Pantai Batukaras, karena kita akan menginap semalam di sini, dan besok paginya wisata di Green Canyon. Hotel yang kita tempati ini bernama Pondok Rivana, lokasinya berada di tengah perkampungan sekitar pantai batukaras.


Kita sampai di penginapan sekitar pukul 20.10 WIB, berhubung sudah booking sebelumnya, kita semua bisa langsung masuk kamar, bersih bersih, dan ganti baju. Penginapan ini ada beberapa tipe, nah yang aku tempati ini berupa rumah dengan beberapa kamar, kamarku isinya 3 ranjang dengan 1 kamar mandi. 1 ranjang bisa ditempati 2 orang, jadi satu kamar ini maksimal bisa untuk 6 orang. Fasilitas di kamar hanya ada kipas angin, tapi alat itu enggak perlu sih, karena malam ini dingin. Ada 1 dapur yang lengkap dengan kompor dan tempat cuci piring di rumah ini. 




Meskipun udah berkendara ratusan kilometer dari Kebumen ke Pantai Batukaras hari ini, ternyata capeknya enggak kerasa ya, belum ngantuk juga, dan kita kita pun menghabiskan malam dengan nongkrong di depan kamar dan bagian tengah area penginapan dekat kolam renang. Ada yang bakar bakar jagung, ada yang ngemil kacang sambil ngopi, ada yang main kartu juga. Hingga tengah malam tiba, akhirnya satu per satu dari kita masuk ke kamar. 




Paginya, sekitar pukul 05.30 WIB beberapa dari kita motoran ke arah pantai, rencana sih mau hunting sunrise sambil explore pantai Batukaras. Pantai batukaras ini lumayan panjang garis pantainya. Dari pertigaan gang penginapan, kita ambil arah kiri dengan menyusuri jalan aspal di sepanjang pantai.

Banyak kapal nelayan terparkir di pantai, aktivitas warga belum terlihat, kondisinya sepi banget, hanya terdengar suara deburan ombak yang menggelegar, khas pantai selatan yang ombaknya besar. Sedangkan di sisi kiri berjajar penginapan/hotel/villa, ada yang terlihat biasa saja, ada pula yang terlihat mewah seperti sebuah resort, hal ini mengingatkanku dengan suasana di Gili Trawangan.



Kita berhenti di dua spot, pertama di sebuah dermaga kecil yang ujungnya hancur tersapu ombak pantai selatan. Disini kita foto foto sebentar, agak ngeri juga sih berdiri di atas dermaga ini. Waktu itu mentari belum menampakkan wujudnya, lalu kita lanjut lagi berkendara mengikuti jalan aspal yang makin lama makin rusak jalannya, berlubang dan membentuk genangan air. Nah pas matahari muncul dari balik cakrawala, kita pun mlipir berhenti lagi untuk foto foto


Sebenernya pantai ini bagus lho, garis pantainya panjang dengan barisan pohon kelapa, cuman sayangnya banyak banget sampah di tepian pantai.

Kemudian kita lanjut lagi menyusuri jalan yang tadi, di sebelah kiri mulai banyak sawah dan jarang rumah, sesekali kulihat reruntuhan bangunan yang mungkin bekas korban Tsunami beberapa tahun lalu ya.

Hingga akhirnya kita sampai ke sebuah jembatan besi yang terlihat masih baru nih, lumayan lebar, mobil bisa lewat. Setelah kulihat di google maps, jembatan ini bisa jadi jalur alternatif ke Pantai batukaras agar tidak memutar sampai ke Green Canyon, tapi untuk Bus Besar sih kayaknya belum bisa lewat sini. Dan ternyata di ujung jembatan itu terdapat Bandara Nusawiru, heuheuheu. Mantap. Tapi kita tidak sampai berkendara kesana, cuman sampai jembatan ini, foto foto lagi putar balik, kembali ke penginapan




Pemandangan dari atas jembatan ini lumayan bagus di pagi hari, terlihat jembatan ini membentang di atas sungai yang di arah atas/hulu merupakan sungai utama yang menjadi objek wisata Green Canyon, ada pula beberapa petak tambak dan sawah. Kalau malam, infonya di jembatan ini banyak warga setempat yang memancing.

Sesampainya di penginapan lagi, beberapa karyawan hotel sedang mempersiapkan menu sarapan. Meja panjang ditaruh di depan kolam renang, satu persatu menu makanan pun disajikan di atas meja. Dan setelah semua siap, kita pun lanjut menyantap menu sarapan dengan sistem prasmanan. Mantap menu utamanya Nasi Liwet, enak gaesss




Setelah sarapan, aku segera menuju kamar mandi untuk mandi, mumpung kamar mandinya kosong. Kemudian lanjut beres beres, packing karena sesuai rencana, setelah ini kita ada wisata ke green canyon, sebagian ikut Body Rafting, dan sebagian lagi ikut Wisata Perahu saja. Berhubung nanti sore masih harus melanjutkan perjalanan naik motor ke Kebumen, aku pun pilih yang wisata perahu saja biar gak kecapekan.



Selepas semua siap,  kita pun berkumpul di tengah area penginapan yang tadi pagi dipakai untuk sarapan. Motor motor kita bariskan, dan kita foto foto dahulu. Baru kemudian lanjut motoran ke Green Canyon.

Nah untuk cerita keseruan wisata di Green Canyon, akan aku tulis di postingan berikutnya....


***

Peta Lokasi Pondok Rivana, Pantai Batukaras, Pangandaran

Share:

14 November 2022

Touring Motor dari Kebumen ke Pantai Pangandaran Jawa Barat

Demi lancarnya acara touring yang aku ikuti, aku pun memilih untuk cuti 1 hari di Hari Jumat, awal September 2022. Sesuai rencana, kita akan berangkat touring dari Kebumen menuju Pantai Pangandaran pada pukul 13.00 WIB sehabis Jumatan.


Titik start atau tempat ngumpulnya adalah di area Stadion Candradimuka, Kebumen. Berhubung aku suka foto foto dan bikin video, aku pun ditunjuk untuk menjadi videografer dalam acara touring kali ini. Jadi nanti di beberapa spot, aku harus mendahului rombongan, untuk berhenti di spot yang sudah ditentukan. Disitulah nanti aku bertugas memvideokan para peserta touring yang melintas.

Kegiatan diawali dengan arahan dari ketua panitia, dilanjut doa, dan langsung cuss ke arah pangandaran. Touring ini diikuti oleh 20 motor dengan berbagai tipe dan merek serta 3 mobil, mantap lah, pasti seruuu


Pas ngelihat motor motor peserta lain, aku jadi ngerasa minder nih, CC nya besar besar semua lho, heuheuheu. Pastinya bisa tertinggal nih.

Rute yang kita tempuh yaitu dari Stadion, ke arah barat melewati Alun Alun Kebumen, lalu lanjut mengikuti jalan ke arah Gombong. Nah pas sampai pertigaan jalan menuju Pantai Ayah , kita belok kiri, disini jalan tidak terlalu lebar dan di beberapa spot banyak lubang. 

Spot pemberhentian pertama untuk ambil scene video adalah di Jembatan Pantai Jetis, yang merupakan batas wilayah antara Kebumen dan Cilacap. Di sekitar jembatan ini kalau sore ini biasanya banyak pemancing, sedangkan di bawahnya banyak perahu nelayan. Para wisatawan bisa menyewa kapal itu untuk keliling menyusuri sungai atau bisa juga ke sebuah pulau yang berada ditengah2 sungai ini, lokasinya tidak jauh, masih terlihat jelas dari jembatan ini, namanya Pulau Momongan, konon di pulau kecil itu ada warung seafood nya juga lho.


Dari sini kita lanjut ke arah barat, kondisi jalan relatif lurus, tapi tidak terlalu mulus. Motorku ini shockbreaker nya keras banget, jadi kurang nyaman ngebut lewat jalan ini, beda banget ama rekan rekan yang pakai motor Xmax, langsung dilibas aja. Di jalan inilah aku mulai tertinggal oleh rekan rekan yang naik motor ber CC besar, tapi aku sih tenang aja karena ada dua motor yang jadi tim sweeper, di paling belakang.

Alhamdulilah rekan rekan yang di depan berhenti semua, menunggu kita yang paling belakang. Aku lupa sih titik berhentinya itu dimana, yang jelas posisinya sebelum Waduk Kubangkangkung. Karena saat mereka berhenti, aku dengan 1 motor temenku yang juga tim videografer, berangkat dulu untuk berhenti di dua spot di depan, nah aku kebagian berhenti persis di depan pintu masuk Wisata Waduk Kubangkangkung, yang masuk ke wilayah Kawunganten, Kab Cilacap.


Jalur menuju waduk kubangkangkung ini lumayan berkelak kelok. Jalannya sih aspal lumayan lebar, tapi di beberapa titik ada tambalan aspal yang membentuk gundukan gitu. Pas lewat aku gak liat gundukan itu, dan tiba tiba pantatku terbang, wusssss, wkwkwkw, untungnya gak jatuh ya. 

Nah selepas waduk ini, kita berhenti istirahat, isi bensin dan sholat ashar di SPBU 44.532.18 Sidasari Kubangkangkung. Lengkap juga SPBU ini, selain tempat mengisi bensin, di belakang ternyata ada minimarket, tempat parkir, masjid dan toilet. Kira kira setengah jam kita berhenti disini, kemudian lanjut lagi perjalanan ke arah Barat. 


Ada rute lumayan lurus lagi yang kita lewati, dan mulus banget, cocok buat motor motor besar yang pengen menggeber motor nya, spot ini adalah Jalan Gandrungmanis - Sidaurip. 

Spot selanjutnya untuk ambil scene video adalah di area hutan daerah Kalipucang, tepatnya di tikungan Saung Buleud. Jalan yang membelah hutan ini memang berkelak kelok, tapi mulus banget, cocok banget buat rider yang suka cornering, heuheuheu. 


Kira kira pukul 17.29 akhirnya kita sampai juga di pintu gerbang pantai pangandaran, disini para pengunjung akan ditarik tiket masuk oleh petugas, untuk motor tarifnya 20 ribu/motor baik itu sendiri ataupun boncengan. Sedangkan untuk kendaraan penumpang roda 4, kalau gak salah 95 ribu/mobil. Sedangkan untuk Bus Besar 515 ribu rupiah, enggak melihat jumlah penumpang bus, mau kosong ataupun penuh, harganya ya segitu. Mantap, heuheuheu

By the way, ternyata tiket masuk 20ribu per motor itu belum termasuk biaya parkir. Nah pas kita parkir di dekat taman "Pangandaran Sunset", dikenakan biaya parkir lagi. Makin Mantap...





Lumayan sebentar kita di taman ini, karena udah maghrib dan gelap, cakrawala pun mendung, rencana untuk menikmati senja cantik di pantai pangandaran pun gagal. Oia ada kejadian menggelitik di sini , pas aku lewat tuh ada seorang ibu ibu pedagang kopi menawarkan kopi dengan logat sunda nya, aku pun menolak halus dengan menjawab dengan kata "mboten" sambil tersenyum dan berlalu pergi. Kira kira 10 langkah berjalan aku baru sadar, lah ini kan udah bukan di jawa lagi ya, aku malah jawab nya dengan bahasa jawa krama, heuheuheu, semoga ibu tadi tahu artinya ya.


Tujuan berikutnya adalah sebuah tempat makan bernama Mina Family. Lokasinya di Jalan Pamugaran, arah barat Pantai Pangandaran. Di sepanjang jalan pamugaran ini berdiri banyak rumah makan yang menu utamanya adalah olahan seafood, dan Mina Family adalah salah satunya.

Resto ini ternyata luas banget lho, bisa pilih tempat duduk lesehan maupun yang meja kursi, bisa pilih outdoor beratap langit, bisa pilih di dalam saung/gazebo ataupun di dalam bangunan utama. Berhubung kita udah pesen sebelumnya, kita sudah disiapkan tempat di bangunan utama, dengan menu prasmanan yang sudah terhidang, tinggal ambil sendiri.





Dari segi rasa, masakan yang disajikan Mina Family bisa dibilang enak kok, tempatnya juga nyaman, bersih dan luas, alhamdulilah malam itu tidak berisik suara musik, jadi kita bisa makan dengan diiringi suara debur ombak pantai selatan. Recommended lah tempat ini, kalau dari segi harga, aku enggak tahu ya, karena udah diurus panitia, heuheuheu.

Setelah pada kenyang semua, kita pun lanjut ke penginapan. Nah untuk cerita ini, aku akan lanjutkan di postingan berikutnya ya, pokoknya makin seru lah.

***
Share:

My Youtube Channel

Blog Archive