30 January 2013

Basah Basahan di Water Blow, Nusa Dua

Rencana jalan jalan ke Bali yang udah beberapa waktu direncanakan akhirnya terlaksana juga di weekend ini, meskipun dengan menantang cuaca buruk.

Bermula dari blogwalking ke webnya mas Cumi Lebay,  saya menemukan lokasi di Bali yang cukup unik yaitu "Water Blow" yang berlokasi di kawasan Nusa Dua Bali, dulu pernah sih ke Nusa Dua, tapi belum sempat ke spot ini, jadinya penasaran deh.

Cuaca pagi ini lagi galau nih, ujan nya timbul tenggelam, kadang muncul kadang ilang dengan tiba tiba, tapi gak deres, cuma gerimis gerimis gitu. #ppfft... Alhasil dengan sedikit kebasahan, tibalah di kawasan Nusa Dua, Bali. 

Nah kalo yang baru pertama kali ke Nusa Dua pasti bingung setelah masuk pintu gerbangnya, karena jalan nya muter muter gitu. Tips nya gampang, cari aja petunjuk arah menuju ke Hotel Hyatt (nama "Water Blow" gak ada di petunjuk arah), nah water blow ini berlokasi di samping belakang Hotel Hyatt. Kalo masih bingung juga ya tanya aja ama satpam yang selalu ada di tiap gerbang resort resort yang ada di situ.

Jalan masuk ke Water Blow juga dijaga satpam dan diportal, kendaraan bisa diparkir sebelum portal, dan perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.

Sayang seribu sayang, baru mau masuk ke Water Blow nya (ada semacam pintu masuk bertuliskan "Water Blow"), hujan turun... Brrrr langsung balik badan dan menuju gazebo yang ada di deket situ, menungu hujan reda.

Sempet frustasi juga karena ujannya gak reda reda, sebenernya sih gak deres ya, gerimis gerimis gitu. Akhirnya kami pun nekat jalan ke lokasi water blow nya. Dengan menyusuri jalan setapak sepanjang sekitar 150 meter, sampailah kami di semacam jembatan yang kanan kirinya berupa batu karang runcing runcing gitu, semacam kulit durian raksasa (bayangin sendiri), nah di ujung jembatan itu ada cekungan, nah disitulah nantinya ombak akan muncul dengan besarnya (sebelumnya lihat lihat foto di internet). Bahkan ada yang sampai 10 meter lebih ombaknya, luar biasa, jadi nyadar kenapa dinamakan "Water Blow".

Cukup lama kami menunggu, ternyata pagi ini ombaknya lagi kecil nih, sayang sekali kami gak bisa menyaksikan tarian indah si ombak Water Blow. kami pun kembali, meninggalkan water blow ini dengan kebasahan, harapannya sih basah kena ombaknya Water Blow, tapi malah basah nya karena hujan #pffftt...

Share:

29 January 2013

Nongkrong Asyik di Mandalika Resort, Lombok


Sekitar setahun belakangan ini gaung nama "Mandalika Resort" semakin membahana seiring dengan diresmikan nya perubahan nama Pantai Kuta menjadi Pantai Mandalika oleh Presiden SBY beberapa waktu lalu, sepertinya sih bareng ama peresmian BIL deh, agak agak lupa, hmmm kayaknya sih iya. Ya tapi di masyarakat udah terlanjur melekat nama "Pantai Kuta", bukan niru niru nama pantai di Bali lho, pantai ini dinamakan Kuta karena terletak di Desa Kuta, Lombok Tengah.

Kabarnya sih Mandalika Resort akan dikembangkan oleh BTDC menjadi semacam Nusa Dua di Bali. Pas dulu denger itu, langsung membayangkannya "hmmm apakah mungkin ya?"
. Ya semoga cepat terwujud deh, dan saya juga berharap masyarakat sekitar siap menerima perubahan besar di lingkungan mereka.

Untuk sekarang ini (awal 2013) yang namanya Mandalika Resort ya cuma wilayah sekitar Hotel Novotel, terutama di jalan masuknya yang ada tulisan "mandalika resort" (lihat gambar di atas).

Aslinya lokasi ini bagus lho, di sepanjang jalan di hias dengan tugu tugu unik berwarna kuning dan jalan setapak berukir gambar tokek (khas Lombok) dengan dinaungi rimbun nya pepohonan. Jadi asyik duduk duduk di bawah pohon ini, sejuk. Tapi sayang nya di sepanjang jalan setapak ini banyak berceceran kotoran kerbau. Jadi harus pilih pilih tempat yang bener bener terbebas dari benda empuk berwarna hijau itu (baca : kotoran kerbau)



Kenapa bisa banyak kotoran kerbau di situ? Pertanyaan terjawab setelah beberapa waktu kita duduk duduk sambil makan siang di situ, tiba tiba dari arah timur datang segerombolan kerbau bersama pemiliknya, buseet banyak banget, besar besar item gitu. Untungya mereka gak lewat depan kita, Kalo lewat, trus tiba tiba keluar tuh ijo ijo nya, beuh... bisa gak napsu makan lagi kita nih...


Hihihi, coba lihat deh gambar di atas ini, ada Agus dan Angga lagi asyik menikmati nasi bungkusnya, ketahuan lagi kelaparan.....

Oia, meskipun saya sudah sering ke Mandalika Resort ini, tapi baru kali ini menyempatkan waktu untuk duduk duduk santai di lokasi ini, biasa nya sih cuma lewat aja.

Coba aja tempatnya bersih, bebas dari kotoran, asyik banget buat wisata keluarga, bawa tikar dan makanan sendiri. Makan bersama di teduhnya pepohonan itu, ahhhhh (cuma mimpi)



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

24 January 2013

Tradisi Perayaan Maulid di Pulau Lombok

Ngomongin masalah tradisi, pasti tradisi di satu tempat bisa beda dengan tempat lain. Contonya saja Tradisi merayakan Maulid di Pulau Lombok. Oia Maulid sendiri adalah Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di Pulau Lombok ini berkembang berbagai macam tradisi unik yang (mungkin) gak ada di daerah lain (luar Lombok). Apa sajakah itu? Yuk kita simak : 

1. Tradisi “ngurisan” atau cukur rambut bayi ~ Tradisi ini merupakan tradisi yang sudah lama dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dilakukan kepada bayi yang baru lahir atau berumur dibawah enam bulan, biasanya dilaksanakan di masjid atau musala pada hari-hari besar agama Islam, terutama saat peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid). Yang unik adalah Seluruh tokoh agama dan masyarakat yang diundang harus mencukur atau memegang kepala bayi tersebut. 

2.Tradisi Musik Gerantung ~ Di daerah Dasan Beleq, tradisi yang dilaksanakan sangat berbeda dengan perayaan maulid yang dilaksanakan oleh masyarakat Lombok pada umumnya. Dasan Beleq sendiri terletak di Desa Gumantar Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Yang unik adalah Maulid dilaksanakan dengan membunyikan gerantung atau alat musik tradisional selama 24 jam lebih tampa henti. Sebelum membunyikan gerantung, terlebih dahulu alat musik tradisional itu dibersihkan di lokoq teraga  sebuah sumur yang dianggap suci oleh masyarakat setempat. Prosesi maulid adat dilaksanakan sesuai dengan kalender lokal yang merupakan perhitungan dari leluhur. 

3. Tradisi Ruah Maulud ~ Ruah Mulud ini biasanya diaplikasikan dalam bentuk ngumpul bersama atau pesta kecil-kecilan dengan mengudang sanak kerabat dan tetangga-tetangga dekat. Bahkan untuk masyarakat yang terbilang mampu, selain mengundang kerabat dekat mereka juga mengundang fakir miskin dan anak yatim makan-makan di rumahnya. Yang khas di sini adalah jajanan nya, yang biasanya gak ada/sulit ditemukan pas hari hari biasa.

4. Tradisi di Desa Adat Bayan, Lombok Utara ~  Tradisi ini dipusatkan di Masjid Kuno Bayan Beleq yang diperkirakan dibangun pada abad 16 oleh para penyebar Islam. Ada banyak urutan kegiatan yang dilakukan selama dua hari berturut turut berdasarkan Lingsereat atau kalender adat Bayan. Yang unik adalah adanya "Praja Maulud", Praja Maulud ini mengambarkan proses terajdinya perkawinan langit dan bumi, Adam dan Hawa, yang disimbolkan dengan pasangan penganten. Prosesi ini dilakukan oleh pranata-pranata adat Bayan.

5. Tradisi di Dasan Agung, Mataram ~ Di Kelurahan Dasan Agung, ada delapan kampung yang merupakan penduduk asli Dasan Agung dan kedelapan kampung tersebut merayakan maulid secara bergantian sejak masuknya bulan Maulid hingga selesai. Ada berbagai macam kegiatan seperti pawai/arak arakan yang mengusung anak anak yang akan dikhitan dengan menggunakan kuda kudaan dan memakai pakaian adat.

6. Tradisi Migel ~ Tradisi Migel (tarian) dilaksanakan oleh masyarakat komunitas Gumantar pada setiap perayaan Maulid. Migel (tarian) biasanya digelar disekitar kompleks Mesjid Kuno Gumantar. Kegiatan tarian Migel ini dilakukan oleh segala lapisan masyarakat, baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Terutama yang lebih menonjol adalah dilakukan oleh para gadis.



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

22 January 2013

Di Bawah Bukit Merese Tanjung An Lombok

Pantai Tanjung An diapit oleh dua bukit yang menjorok ke laut di kanan dan kirinya, bukit di sebelah kiri berujung pada lokasi Batu Payung. Sedangkan bukit di sebelah kanan bernama Bukit Merese. Dari atas bukit ini terlihat lengkungan Pantai Tanjung An secara sempurna. (pernah menjadi lokasi syuting Film Sajadah Kabah).

Tapi sayang sekali kunjungan kali ini gak sampai naik ke atas Bukit Merese, jadinya ya cuma mandi mandi aja di bawah bukitnya.

Di sini udah terdapat semacam restoran dengan berugak-berugak di depan nya, dan ramai oleh wisatawan mancanegara. Sedangkan wisatawan lokal seperti saya ini cuma menempati ruang kosong di bawah pepohonan sekitar sini (gratisan).

Pasir putih dan air yang tidak berombak membuat lokasi ini ramai oleh wisatawan yang mandi mandi, baik itu lokal maupun mancanegara, semua menyatu, Namun sayangnya pantainya agak curam, berenang sedikit ke tengah aja udah dalem.

Di pantai ini terkadang dihampiri perahu perahu nelayan yang menawarkan jasa keliling Tanjung Aan atau menyeberang menuju Batu Payung. Saya rasa ini baru baru aja deh, dulu (setahun lalu) belum ada perahu perahu yang menghampiri wisatawan gini.

Di sebelah kanan sini ada bukit kecil yang bisa kita panjat (semacam Batu Kotak), dari atas bukit kecil ini bisa melihat riuh ramainya wisatawan yang sedang mandi.






jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok 
LOMBOK itu INDAH
Share:

20 January 2013

Gili Rengit, The Secret Island

Pagi Lombok...... Jumpa lagi ama weekend nih.. dan itu artinya saatnya Jalan Jalan.. *yey

Weekend kali ini saya udah janjian bertiga buat menyeberang ke Gili Gede yang terletak di wilayah Sekotong. Setelah semua perlengkapan siap (alat snorkling, duit, kamera, dan sarapan) kami pun segera meluncur menuju daerah Sekotong. 

Waktu menunjukkan pukul 09.00 WITA, cuaca Mataram cukup cerah, dan jalanan lumayan ramai, tapi tetep lancar. Saat sampai di daerah sekotong, cuaca mulai mendung, kemudian gerimis, dan hujan sederas derasnya...

Hujan Deras. Berteduh? No... Kita tetep lanjut donk, dengan mengamankan barang barang elektronik terlebih dahulu. Karena hujan, jarak pandang terbatas, jalan basah licin, sehingga perlu waktu dua jam untuk sampai di lokasi penyeberangannya. 

Untuk bisa menyeberang ke Gili Gede, kita menyeberangnya di Pantai Tembowong, daerah Pelangan. Sekotong, Lombok Barat, atau tepatnya di sebelah Pom Bensin Pelangan yang bentuknya mirip kapal laut (sangat mudah dikenali). Saat di tempat penyeberangan ini alhamdulilah hujan sudah reda, tinggal gerimis sedikit dan mendung. Tapi alhamdulilahnya meskipun cuaca buruk, perairan di sini tak berombak sama sekali, tenang kaya di danau gitu.

Oia mungkin ada pembaca yang bingung, kok judulnya Gili Rengit? Padahal kita mau ke Gili Gede... Tenang, lanjutin baca dulu ya, ada ceritanya....

Nah di tempat itu kami langsung ditanyai ama nelayan menggunakan bahasa sasak. yang inti dari artinya adalah "mau nyebrang?" . Kami pun langsung mengutarakan keinginan kita mau nyebrang ke Gili Gede, ternyata murah cuma lima ribu sekali jalan/orang. Tapi kemudian kita tanya, kalo sampai ke pantai yang bagus buat snorkling berapa. Dan mereka menjelaskan, yang bagus itu di Gili Rengit, "ting tong", kita pun berubah pikiran dan berubah arah untuk menuju ke Gili Rengit saja, tapi eh tapi nyebrang nya 300 ribu.

Eee buset, mahal banget. Akhirnya proses tawar menawar alot pun terjadi. Dengan sedikit tega dan sadis, akhirnya kita deal dengan harga 150 ribu PP, lumayan dapet harga setengahnya. Dan kita pun berangkat, cap cuss...

Betewe, Gili Rengit ini terletak di balik Gili Gede, lebih jelasnya lihat peta di bawah ini:


Ket Gambar:
1. Tempat Penyeberangan
2. Gili Gede
3. Gili Rengit
4. Gili Layar
5. Gili Asahan
6. Pantai Elak-Elak


Tidak terlalu lama nyebrang, sekitar 30 menit saja kita sampai di Gili Rengit, Yihaa Welcome to Gili Rengit, The Secret Island......


Pulau seluas 22 Ha ini dipenuhi dengan pepohonan, sehingga terasa sejuk disini. Di bagian depan sudah terdapat dermaga yang cukup bagus. Di sebelah dalam terdapat semacam bangunan yang lengkap dengan fasilitas seperti Restoran, Toilet, Ruang Ganti, Bar, dan Panggung Hiburan, Genset dengan sistem jaringan listriknya, dan jaringan air tawar menggunakan pipa pipa, bahkan di gudang ada satu mobil Pick Up putih. 

Buseeet di pulau terpencil kaya gini terdapat fasilitas yang lengkap gini....

Tapi eh tapi, semua itu mangkrak gak dipakai, tak berpenghuni alias kosong melompong, tapi masih ada bekas bekas tanda kehidupan. Sangat disayangkan ya... 

Kebetulan ada orang lewat, saya pun langsung tanya tanya. Dari bapak itu saya dapat info bahwa tempat ini hanya dipakai di saat saat tertentu, seperti Tahun Baru 2013 kemaren ramai sekali di sini. Jadi pulau dan bangunan ini udah jadi milik pribadi orang Bali, kalau pemiliknya ke sini pasti pakai kapal besar dan bawa ratusan tamu, penuh dah ini pulau. Dan bapak itu tadi adalah utusan dari pemilik pulau ini untuk menjaga pulau kecil ini dan isi isinya. Ini foto foto nya:

Dermaga
Restoran
Tempat Bilas
Bar
Toilet dan Ruang Ganti
Panggung Hiburan
Setelah persiapan selesai, kita pun snorkling. Yihaaa..

Oia di sini gak ada tempat penyewaan snorkling, jadi harus bawa alat sendiri ya.. Gak perlu jauh jauh berenang ke tengah, di sekitar dermaga ini aja terumbu karangnya udah bagus banget, dan ikan nya banyak, dari yang kecil sampai besar, yang mencolok yaitu ikan cucut besar panjang, gerakannya cepat dan suka lompat lompat ke udara layaknya ikan lumba lumba. Dari keragaman Terumbu karang nya, di sini lengkap, dari yang keras sampai yang lunak berwarna warni melambai lambai. Tidak ada bulu babi dan ubur ubur serta arus, sehingga snorkling di sini aman dan tenang bro..

Berpindah ke sebelah kiri Dermaga, terumbu karang nya di sini juga bagus tapi tak sebagus di tempat pertama tadi. Ikannya juga gak terlalu banyak. Tapi tetep recommended kok.

Pindah lagi ke sebelah kanan tempat snorkling yang pertama tadi, waaaa di sini nih lokasi Snorkling yang paling Juara... Aduh gimana ya, susah menjelaskannya. Aaaa Indah Bangeeet. Dari sekian Gili yang saya kunjungi, Gili Rengit dah yang paling bagus buat Snorkling. Kriteria nya :
1. Banyaknya Spot buat snorkling
2. Banyaknya Terumbu dan Ikannya (dalam hal jumlah dan jenis)
3. Jarak dari daratan (deket, gak perlu berenang jauh ke tengah)
4. No Arus (air laut tenang, padahal cuaca buruk)
5. Jarak Pandang bagus (gak keruh)
6. Aman, gak ketemu bulu babi dan ubur ubur

Puas Snorkling, kita pun jalan jalan keliling Pulau. Pulau ini dikelilingi pasir putih berbentuk merica (seperti di pantai mandalika dan tanjung aan). Tapi jika dilihat secara seksama, pasirnya agak berwarna pink lho, setelah didekati memang ada butiran butiran pasir berwarna agak merah. Ombak di sini memang relatif gak ada, kecuali di sisi barat karena berbatasan langsung dengan lautan lepas, dan di sana berbatasan dengan bukit/tak berpasir. Lihat foto ini untuk lebih jelasnya :

 
Ket. Gambar :
  1. Garis Warna Kuning : Lokasi dengan ombak (bukan tempat snorkling)
  2. Garis Warna Merah : Lokasi Berpasir putih, bagus buat Snorkling (no Arus)
  3. Garis Warna Hijau : Lokasi Berpasir Putih + Pink, lautnya penuh rumput dan terumbu karang mati (bukan tempat snorkling)
Ini foto foto di sekeliling Gili Rengit :









Gimana? Masih menolak dengan keindahan Gili Rengit?

(bersambung dengan foto foto underwaternya....)



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok 
LOMBOK itu INDAH
Share:

17 January 2013

Batu Kotak Tanjung Aan Lombok Tengah

Entah siapa yang memberi nama "Batu Kotak", yang jelas tempat ini lebih terkenal dengan nama Pantai Tanjung Aan, dan memang di lokasi tidak ada tulisan Pantai Batu Kotak, adanya tulisan Pantai Tanjung Aan.

Batu besar di Tanjung An ini memang sepertinya sudah menjadi icon bagi Tanjung An itu sendiri, sehingga seperti ada pameo, "belum ke tanjung an kalo belum naik batu ini".

Dari atas Batu Kotak ini pemandangan nya sangat sangat indah. kanan kiri terhampar pasir putih dengan air laut nya yang bergradasi, sangat sangat memanjakan mata. Akan sangat indah bila datang nya pas musim penghujan tapi cuaca pas lagi cerah, sehingga batu itu hijau ditumbuhi rumbut, cantik untuk lokasi foto foto, karena kalo pas musim kemarau, rumput itu akan meranggas dan batu kotak nya pun berwarna coklat kurang seger rasanya.

Berikut ini ada beberapa foto yang saya ambil dari atas Batu Kotak ini:

1. Sebelah Kiri Batu Kotak :


 2. Sebelah Kanan Batu Kotak:



3. Penjual Kain dan Gelang:



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

15 January 2013

Sate Ampet Kuliner Khas Lombok

Sate artinya ya sate alias makanan dari daging yang ditusuk tusuk kemudian dibakar.
Ampet artinya Kipas dalam bahasa Sasak.

Jadi Sate Ampet sendiri artinya adalah Sate yang dikipas kipas (arti dari saya sendiri...xixixi). Tapi dimana mana yang namanya sate ya pasti dikipas kipas ya, gak ada yang ditiup tiup.. #abaikan

Entahlah yang jelas saya mendapat istilah sate ampet ya baru kemaren ini, dikasih tahu orang lokal lombok. Dulu sih tahunya cuma Sate Bulayak, Sate Rembiga, Sate Tanjung dan Sate Pusut, by the way semuanya cara bikin nya di kipas kipas :p

Bakar Sate
Nah kata temen saya ini, yang namanya Sate Ampet ya sate yang dijual keliling gitu. Kebetulan sore ini pas banget saya lagi nongkrong di salah satu warung kopi di Jalan Langko, Mataram. Ada inaq inaq (ibu dlm bahasa sasak) yang jalan mendekat memanggul baskom besar dan menjinjing kotak semacam alat pembakar sate kecil. Langsung dah saya panggil inaq itu, pas banget lagi laper. Dan saya pun pesan satu porsi.

Setelah ibu menurunkan barang barang bawaan nya dan menatanya, baru kelihatan dah sate sate nya yang siap dibakar, ada beberapa pilihan daging ayam, daging sapi, daging ikan atau jeroan. Saya pilih campur kecuali jeroan nya plus lontongnya. Inaq itu lalu membakarnya.

Tak butuh waktu lama untuk membakarnya, sate itu pun matang. Kemudian ditata di piring, ditambah potongan lontong dan diguyur kuah berwarna oranye. Beuh bener bener menggiurkan dah.

Seporsi Sate Ampet
Setelah siap dihidangkan, sayapun langsung melahapnya tanpa basa basi. Nyum nyum nyum, tiba tiba piring sudah bersih, potongan sate dan lontong sudah berpindah ke perut. Hmmm nikmat, gurih dan pedas.

Tiba saat nya membayar. Ternyata harganya 10 ribu rupiah per porsi.....



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

14 January 2013

Air Terjun Gangga, Tiga Spot dalam Satu Lokasi

Bulan Januari ini kayaknya cuaca Lombok sedang tidak bersahabat deh, ombak pun jadi besar, sampai sampai penyeberangan ke Gili Trawangan lewat Bangsal ditutup.

Tapi hal itu gak menyurutkan kita kita untuk menjelajah Lombok, karena di Lombok bukan cuma ada pantai, banyak yang lain, salah satunya Air Terjun.

Nah tujuan weekend kali ini adalah Air Terjun Gangga yang berada di Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara. Meskipun saya udah dua kali ke sana tapi tiba tiba saja saya jadi kangen tempat itu, kangen segarnya udara pegunungan di sana, sekali kali ke gunung lah, masa ke pantai terus...

Rute menuju Air Terjun Gangga tidaklah sulit, dari Mataram berjarak sekitar 65 KM dengan rute Mataram - Senggigi (bisa juga lewat Pusuk) - Pemenang - Tanjung - Gangga. Nah bila sudah sampai di daerah Gangga, arahkan pandangan ke kanan jalan, dan cari petunjuk arah seperti gambar di bawah ini, bila udah ketemu, belok lah ke kanan :


Di petunjuk itu tertulis 7 Km lagi, yihaa gak terlalu jauh. Dari sini awalnya jalurnya berangsur angsur naik turun, dan semakin lama udara terasa semakin sejuk dan dingin, apalagi pas musim ujan gini, sinar matahari gak ada.

Ikuti saja jalur aspal nya, nanti kalao sudah ketemu ama papan petunjuk arah seperti di bawah ini, belok kanan yaa :


Nah dari sini jalan aspalnya abis, berganti tanah dan batu disemen. Lewat jalur ini Rasanya seperti membelah hutan, sangat sangat rimbun, bahkan sinar matahari susah menembus sampai tanah.

Tak berapa lama nanti sampai di sebuah kampung, dari sini akan menjumpai beberapa persimpangan, susah menjelaskannya.... hihihi, kalau bingung tanya aja ama penduduk setempat, ramah ramah kok, dari kampung itu kita akan melewati persawahan hijau membentang luaaasss dengan background bukit berkabut.

Bila sudah melewati persawahan, maka kita akan sampai di Lokasi Parkir Air Terjun Gangga, parkirlah kendaraan di sini, dijamin aman karena dijawa warga. Tarif terbaru (12012013) lima ribu rupiah per orang (termasuk parkir motor)

Dari sini kita akan soft trekking menuju Air Terjun Gangga 1. Lho kok ada angka satu nya? Yuph karena di sini ada tiga air terjun lho, keren kaaan?? Meskipun ini udah ke tiga kalinya saya menginjakkan kaki di Air Terjun ini, tapi cuma dua air terjun saja yang selama ini saya datangin.

Nah Dalam perjalanan soft trekking ini di sebelah kanan saya menemui banyak pohon berbuah seperti Coklat/Kakao, Matoa, Rambutan, Pisang, Kopi, Vanili, dll. Sedangkan di sebelah kiri adalah saluran air kecil. Tak berapa lama kita sampai di sebuah tempat dimana disitu terdapat beberapa bangunan, ada berugak dan toilet yang baru dibangun, ada bangunan lama yang sudah usang dan ada papan selamat datang. Sedangkan di sebelah kanan membentang persawahan luas.

Selanjutnya trek berubah menjadi tanjakan curam, berupa jalan setapak dari semen berundak undak membentuk anak tangga. Tak membutuhkan waktu lama, setelah menaiki beberapa anak tangga, sampailah kita di Air Terjun Gangga 1. Lokasi nya berada di luar (outdoor) gitu. Di bagian bawahnya udah dibuatkan bendungan, sehingga bisa berfungsi sebagai kolam mandi mandi. Dari bendungan ini kita bisa melihat ke bawah, pemandangan sawah menghijau nya sungguh cantik.

Air Terjun Gangga 1
Menyeberangi Bendungan nya
Untuk menuju Air Terjun Gangga yang kedua, kita harus berjalan menyeberangi bendungan ini (lihat gambar di atas), melewati batu batu besar, melewati jembatan besi, dan sampailah kita di Air Terjun Gangga 2. Lokasinya ada di semacam celah tebing tinggi gitu, Karena aliran nya di bendung, jadi kita bisa mandi mandi di kolam ini, tapi hati hati ya karena dalamnya 2,5 meter (musim penghujan). Kalo gak bisa berenang mendingan jangan nyebur deh.


Air Terjun Gangga 2
Kebetulan pas sampai sini, ternyata kolam nya sedang ramai oleh beberapa wisatawan mancanegara dan dua warga lokal (kayaknya sih guide nya) yang sedang mandi mandi di kolam itu. Karena tempatnya sempit dan gak mau mengganggu mereka, akhirnya kita duduk duduk dulu, foto foto sembari menunggu mereka selesai mandi, karena kita juga mau mandi donk.  Tak berapa lama, akhirnya mereka selesai juga, dan giliran kita untuk mandi mandi di kolam itu, yihaaa... Lompat, dan byurrr............ Segeeer.... Biasanya kita jalan jalan di pantai, kepanasan,kali ini jalan jalan ke pegunungan, eh kedinginan....


Airnya tidak jernih, mungkin di hulu habis hujan, sehingga airnya deras dan airnya bercampur dengan tanah dari atas, tapi hal ini gak mengurangi kesegaran airnya.. teteup aja, segeeer, dingin.... Oia, tapi tetep ati ati ya, dalemnya lebih dari dua meter lho...

Setelah puas, kita pun ganti pakaian dan kembali ke parkiran, maksudanya sih mau pulang. Tapi kita duduk duduk dulu di berugak, minum sembari istirahat. Nah saat itu ada seorang bapak bapak yang dateng, eh dia nanya apakah udah turun ke air terjun ke tiga, yang di dalem semacam goa. Saya jawab sih belum. Dan akhirnya bapak itu dengan baik hati memberi tahu jalur menuju kesana. Dan dengan semangat kita pun mengurungkan niat untuk pulang, dan memutuskan untuk menemukan goa itu.

Sungai
Jalur awalnya sama, namun setelah sampai di beberapa bangunan (toilet, beruak dan bangunan usang), kita belok ke kanan (kalau ke air terjun 1 dan 2 kita lurus naik tangga), menuju sungai di bawah. Jalan menurun menuju sungai ini sangat kecil dan licin karena masih dari tanah, hanya beberapa bagian saja yang udah diperkeras.

Akhirnya sampai juga di sungai nya. Airnya tidak banyak, malah terlihat seperti sungai saat surut. Di sini kita mengarah ke hulu, alias berlawanan dengan arah arus sungai. Tak berapa lama menyusuri sungai, kita bertemu dengan semacam bendungan yang sudah tidak berfungsi/rusak. Di sini kita gak bisa lagi berjalan di sungainya, melainkan harus memanjat bebatuan di sisi kiri sungai dan melewati bendungan nya. Untungnya uda dibuatin jalan dari semen oleh bapak tadi yang nunjukin jalan, sehingga memudahkan melewati batu besar ini.
Setelah melewati bendungan kecil ini, kita bisa melihat sebuah celah sempit lagi, seperti di air terjun yang kedua, namun ini lebih tinggi tebingnya. Dan di sela selanya terlihat curahan air dari atas.

Karena airnya deras banget dari atas, dan demi keamanan akhirnya kita meninggalkan barang barang termasuk alat alat elektronik untuk bisa masuk ke celah sempit itu, tapi karena gak mau melewatkan mengabadikan foto dari celah itu, saya pun memasukkan kamera ke dalam tas kresek, kemudian masukkan ke dalam saku, aman deh

Untuk bisa masuk ke sana, kita harus memanjat celah itu, tapi tenang, udah dibuatkan tangga dari kayu, kita tingggal memanjat. Tappi agak susah juga karena saat naik ke kayu ini kita gak bisa lihat ke atas, kenapa? Karena air dari atas deras banget langsung mengenai kepala kita. Dengan sedikit nekat, akhirnya kita sampai juga di dalam celah itu. Di sini buntu, tidak ada jalan lagi. Kita berlindung di bawah batu guna menghindari air yang terjun dari atas, deras banget airnya. Dari sini kita bisa melihat dua air terjun di arah kanan dan kiri. Subhanallah luar biasa indahnya. Saya pun mengeluarkan kamera yang sudah saya masukkan tas kresek tadi, dengan hati hati saya pun mengabadikan air terjun ini, namun karena curahan air dari berbagai arah, saya tidak cukup leluasa untuk mem-foto nya.

Kayu untuk memanjat ke celah Goa
Di Dalam Celah Goa Tadi
Sedikit Narsis di Goa
Tidak lama kita di dalam sini, karena airnya sangat deras, takutnya bertambah deras, siapa tahu di bagian hulu sana hujaan. Kita pun kembali ke parkiran dengan melewati jalur yang sama saat berangkat tadi.



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

My Youtube Channel

Blog Archive