28 February 2014

Keliling Benteng Fort Rotterdam Makassar

Langit mendung menyapa pagi di tepian Pantai Losari, setelah puas fotoin huruf huruf merah di Pantai Losari, saya berjalan ke arah kanan menyusuri jalan raya, yang kemudian saya sampai di sebuah benteng besar peninggalan jaman dulu bernama Benteng Fort Rotterdam.

Pengunjung yang masuk harus lapor dulu di pos, nulis di buku tamu dan diminta memberikan uang seikhlasnya. di Pintu Gerbang tertulis, benteng ini dibuka untuk umum tiap hari dari mulai pukul 07.30 - 18.00 WITA. Saat setelah dari pos, saya didekati seorang laki laki yang menawarkan jasa antar, ya semacam guide gitu lah, saya pun menolak dengan halus, hohoho, pengen jalan jalan sendiri sajja.

"Wow..." itu kata yang terucap saat melihat bangunan nya, hebat ya jaman penjajahan dulu udah ada bangunan semegah ini.

Sebenernya sih saya gak terlalu tertarik dengan wisata sejarah semacam Benteng atau Museum, tapi kali ini sih iseng iseng aja masuk, jalan jalan keliling, foto foto.

Museum La Galigo
Mungkin karena masih jam kerja ya, jadinya pagi ini sepi pengunjung, malah rame oleh semacam pegawai pegawai PNS (terlihat dari baju seragamnya), sepertinya sih DisBud ya, hmm gak tahu juga sih, males nanya.

Mau membahas tentang sejarah benteng ini tapi kok udah banyak banget di blog blog orang, dengan kalimat kalimat yang sama persis, hihihi ketahuan pada copas deh. Hohohoho

Di Area Benteng ini terdapat museum La Galigo, awalnya saya mau nyobain masuk, eh setelah lihat ada tulisan tiket masuk di pintu nya, saya perlahan lahan menjauh, lha kan tadi udah bayar di pintu masuk, masa sekarang bayar lagi. Baiklah, mari kita lanjutkan keliling lagi.

Terasa miris saat naik ke benteng bagian belakang, lha banyak anget coretan coretan nya, hadeh,, ada yang nulis nama sendiri, nama pacar, ada pula yang curhat....


Saat mau keluar komplek, saya dibuat kaget oleh tingkah anak anak SD yang tiba tiba ada di atas atap genteng salah satu bangunan, ucek ucek mata, eh ternyata bener mereka di atap, kirain fatamorgana. Setelah saya dekati, hohoho ternyata memang ada jalan ke atas ke atap nya, weleh, saya tertipu... Muahahaha gokil tuh anak anak





Share:

23 February 2014

Basah Basahan di Gili Asahan

Akhir pekan ini diisi Perjalanan mengarungi gili gili di sekitar Lombok, kali ini gii yang kita datangi adalah Gili Asahan, yang lokasinya ada di Batu Putih, Sekotong, Lombok Barat, dekat dengan Bangko Bangko. Lumayan jauh dari Kota Mataram, sekitar dua jam perjalanan, tapi sebenernya sih bisa kurang, kalau kita kemaren gak ketemu rombongan sepeda santai dan hujan.


Namanya juga gili, yang artinya Pulau Kecil, jadi untuk menuju kesana harus nyebrang, Nah untuk ke Gili Asahan kita nyebrangnya dari desa Batu Putih, untuk lokasi tepatnya, mending tanya warga di jalan, ramah ramah kok mereka. Seperti kita kemaren sebenernya kita gak tahu lokasi penyeberangannya, tapi berkat GPS (Gunakan Penduduk Sekitar) kita pun bisa sampai di penyeberangannya. Hohoho

Sebelum mulai nyebrang, hal yang paling penting dilakukan adalah negoisasi mengenai harga sewa perahu, karena harga yang mereka tawarkan hampir selalu pasti bisa ditawar lebih rendah. Disini biaya sewa perahu nya 150 ribu keliling Gili Asahan ke spot spot Snorkling (ini harga udah dalam bentuk hasil tawar menawar).

Gili Asahan ini dikelilingi oleh taman bawah laut yang luar biasa, saat menuju spot snorkling saja kita terus disuguhi pemandangan bawah laut yang segeer, berkat air yang bening, arus tenang dan air yang tidak terlalu dalam. Harusnya sih kita pake snorkle, snorklingan pegangan perahu sambil perahunya jalan, biar gak ada yang kelewatan...

Spot yang pertama ini ada di tengah perairan, agak jauh dari pantai. Jadi perahu nya harus berhenti di tengah perairan, dan kita langsung nyemplung dari perahu. Bagusnya, siang ini gak ada arus, jadi perahunya gak perlu buang jangkar, dia (perahu) tetep ada di tempat sementara kita asyik snorklingan kesana kemari.

Di area ini luas banget taman bawah lautnya, terumbu di sini didominasi oleh hard coral, yang ukurannya lumayan besar besar, kurang berwarna warni sih, tapi cukup bagus, cukup memuaskan, Cuma ikannya saja yang sedikit, dan pemalu, belum dideketin udah pada kabur, jadi susah masuk frame kamera, gak seperti di Gili Kondo yang ikannya bersahabat, mau berpose. Agak ke arah pantai, terumbunya banyak yang rusak, sepertinya sih kena gelombang, karena soft coralnya masih ada, dia masih bisa bertahan karena meskipun lunak, fisiknya fleksibel, bisa menyesuaikan dengan arus.

Ini nih beberapa foto nya :





Puas Snorklingan di sini, kita pindah ke spot yang kedua. Karena lokasinya yang gak jauh dari pantai, perahu nya menepi, sehingga kita harus berenang dari tepian menuju ke tengah. Seperti biasa kalau snorkling dari tepian, pemandangannya adalah pasir putih dulu, baru disusul dengan taman terumbu. Di sini perairannya cenderung keruh karena dasarnya berupa pasir, apalagi kalau kita berenangnya sedikit lebih bertenaga, airnya langsung bercampur pasir... Hohohoho, jadi harus lebih tenang dalam mengayunkan tangan dan kaki. Di sini terasa sedikit nyeri nyeri di kulit, pertanda banyak ubur ubur transparan kecil di perairan ini, meskipun gak berbahaya, tapi cukup mengganggu juga sih, biasanya nanti berbekas merah merah kecil di kulit. 

Tripang warna PINK

Di lokasi ini lebih beragam biotanya, banyak bintang laut biru berceceran, ada beberapa teripang juga, uniknya teripang ini berwarna PINK bukan item, dan ikannya juga banyak warna warni, tapi tetep ya mereka pemalu, mungkin karena jarang bertemu manusia, saya yakin jarang banget orang snorkling di sini.

Putri Duyung Snorkling

Oia, betewe lokasi kita bertepi ini dekat dengan calon resort, saya sebut calon karena resortnya belum jadi, masih dibangun, info dari tukang perahu nya sih pemilik resort ini orang Italia, wow. Di sekitar sini juga banyak pohon srikaya yang lagi berbuah, terlihat subur banget di sini, tapi sayang buahnya masih kecil kecil, belum bisa kita nikmati. Kenapa tanah di sini subur? Hohoho karena banyak jejak jejak yang ditinggalkan oleh kambing dan sapi yang jalan jalan bebas di sini. Jadi harus hati hati kalau berjalan sekitar sini, bisa bisa kena ranjau mereka.




Nah karena saking asyiknya snorkling disini, kita jadi lupa waktu, ternyata udah sore aja, akhirnya kita pun langsung balik ke Pulau Lombok, padahal sebenernya masih ada spot yang belum kita selami. Dalam perjalanan menuju tempat penyeberangan tadi, kita mampir dulu di Pearl Beach Resort. Penginapan ini adalah salah satu penginapan milik warga asing yang ada di pulau ini, niatnya sih mau masuk, pura pura nanya harga kamar dan foto foto kamarnya, eh pas mau masuk area resort, sang manager yang notabene bule yang agak berumur udah buru buru nyamperin kita, yasudah obrolan mengenai harga terjadi di luar area resort, gagal dah masuk area uat foto foto unyu. Nah dari dia, kita tahu tarif resort ini sebesar 77 dolar per malam, dan harus menginap minimal 2 malam, wuih lumayan mahal yaaa. Di sini juga ada booth nya Dive Zone, cocok dah karena gili ini memang dikelilingi taman terumbu karang yang luas.



Bagi kalian yang pengen tahu dimana lokasi Gili Asahan, nih lihat peta nya di bawah ini, Have a Nice Weekend 



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

19 February 2014

Touring Bareng Ahass Honda Mataram

Mendekati akhir pekan, dapet ajakan touring dari salah satu personel Lombok Backpacker (LB), yaitu mas Yus, tapi ini bukan acaranya LB melainkan acaranya temen temen mas Yus di Ahass Honda Mataram, wiii langsung saya daftar ikut. Nah berhubung syarat ikut harus pakai motor honda, jupiter ijo saya pun saya istirahatkan di rumah, saya pilih bonceng temen saya yang motornya honda :)

Hoho ternyata saya terlalu berekspektasi berlebihan, awalnya saya kira pesertanya anak anak komunitas/klub motor honda, yang biasanya motornya udah dimodif2 sesuai kebutuhan touring, semisal aja ada tambahan box di kanan kiri belakang, eh ternyata enggak, saat pagi ngumpul di salah satu dealer honda di Ampenan, ternyata pesertanya karyawan2 ahass yang semuanya masih muda muda, ya masih kaya anak kuliahan gitu, ada sekitar 9 motor yang sebagian besar pakai motor matic honda.

Bendungan Sengkukun

Tujuan pertama adalah Air Terjun Tiu Pupus, yang lokasinya di sebelah utara Tanjung, Lombok Utara. Udah pernah kesana sih dulu sekitar 3 tahun lalu, tapi pengen lagi, pengen nyari yang sejuk sejuk.

Sekarang Air Terjun Tiu Pupus ini lebih terawat dan tertata, udah ada semacam berugak permanen dan jembatan beton, beda banget ama dulu saat pertama kali kesana, masih alami banget.



Satu yang masih sama ama dulu yaitu pas jalan kaki menuju air terjunnya, kita harus melewati sebuah bendungan bernama Bendungan Sengkukun, dan di sungai nya itu banyak anak anak kecil mandi lompat lompat terjun ke sungai sambil telanjang, huahahaha persis dah kaya dulu, meskipun saya yakin anak anaknya beda ama anak anak yang dulu.

Personel Touring Weekend Kali ini (cuma sebagian)
Oia, yang namanya Air Terjun khan biasanya lokasinya jauh dari lokasi parkir kendaraan, dan dilanjut dengan trekking jalan kaki yang bikin kaki pegel pegel. Tapi untuk air terjun yang satu ini enggak cui, jalan kakinya cuma sebentar dan itu pun jalurnya datar gak naik turun seperti trekkingnya ke Air Terjun Benang Kelambu di Lombok Tengah :)

Tujuan yang kedua adalah Air Terjun Kerta Gangga yang lokasinya gak jauh dari Tiu Pupus ini.

Kalau dihitung hitung ini adalah kali ke 4 saya maen ke Air Terjun Gangga ini. Kalau ditanya bosen atau enggak ya saya jawab gak bosen karena setiap kesini pasti beda beda personelnya, jadi keseruannya beda.

Sayangnya saat kesini kemaren, jalur menuju Air Terjun Gangga 3 sedang tertutup timbunan longsor, jadinya kita gagal menuju kesana (untungnya saya dah pernah dulu), padahal udah pada capek jalan kaki sampai ke lokasi ini, akhirnya diputuskan untuk makan siang di sini, di dekat timbunan longsor...

Makan Bersama di tengah hutan

Setelah kenyang, kita Lanjut trekking ke Air Terjun Gangga 1 dan 2. Lama gak ke sini, eh ternyata sekarang lumayan rame pengunjung air terjun gangga ini, gak sepi seperti dulu.

Kondisi air terjun 1 dan 2 nya masih relatif sama dengan saat terakhir kesini, bedanya saat ini debitnya lebih besar karena sedang musim penghujan.

Air Terjun Gangga 1

Air Terjun Gangga 2

Cukup lama kita ada di air terjun ini, gegara keasyikan foto foto, sehingga udah kesiangan, dan jadwal kunjungan ke Mata Air Kokang pun ditiadakan, takut kesorean karena masih jauh dari sini. Alhasil kita team LB pun berpisah dengan tim Ahass Honda, mereka lanjut menuju kebun rambutan milik salah satu dari mereka yang lokasinya gak jauh dari sini. Sedangkan kita team LB memilih untuk lanjut menuju Pantai Sira, nikmatin sore sambil foto foto.

Lompatan Pantai Sira

Awalnya cuma mau nyantai nyantai sore di pantai gegara kecapekan trekking, eh sampai pantai malah lompat lompat buat fotoan, haha alhasil makin capeklah kita ini... Tapi seruuu!! Penutup yang luar biasa untuk touring hari ini :)
 

jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

15 February 2014

Pia Legong Oleh Oleh Eksklusif dari Bali

Dari sekian banyak oleh oleh makanan khas Bali, saya rasa PIA LEGONG ini dah yang paling eksklusif, kenapa bisa saya bilang eksklusif? Karena untuk mendapatkannya perlu keberuntungan cui, pia ini dibuat langsung oleh pemiliknya setiap hari secara handmade (bukan mesin) dan freshly made everyday (tanpa stock). Karena itulah jumlah produksi pia nya sangat terbatas dalam satu hari. Jadi berdoa saja semoga ada stock saat mau menuju tokonya.

Nah ada satu cara agar kita gak kecewa habis stock saat sampai tokonya, yaitu dengan memesan pia sebelumnya lewat telepon, tapi ya harus jauh jauh hari sebelumnya sih.

Selain itu, pia legong ini cuma memiliki satu lokasi penjualan resmi, yaitu di Jl. By pass Ngurah Rai, Ruko Kuta Megah 12/L Kuta-Bali. Atau sebelum persimpangan ke bandara ngurah rai, kiri jalan (kalau dari arah Galeria Mall). Jadi kalau ada toko lain yang menjual pia ini,  wihh gak bisa dijamin keasliannya dah, mendingan langsung ke TKP nya.

Seperti yang sudah saya tulis tadi, perlu keberuntungan untuk mendapatkan pia ini, dan Alhamdulilah saya sangat sangat beruntung saat akhir bulan kemaren datang langsung ke tokonya, tanpa pesan terlebih dahulu, ternyata di toko Pia nya ready stock broo, saya langsung bisa tahu karena ada tulisan "ready stock" yang dicantolin di pintu tokonya, yuhuuu.
Saat saya bilang beli 4 box pia ke salah satu karyawannya, dia nanya "buat berapa orang?" Wihh bingung saya, lha mau beli pia dibungkus kok ditanya buat berapa orang.. Setelah saya tanyakan ke dia, baru saya paham, ternyata pembelian nya dibatasi dua box per orang cui, jadi karena saya cuma berdua ama istri, jadi ya cuma bisa beli 4 box maksimal.. Hohoho bener bener eksklusif dah ini makanan, segitunya yaaa,,,

Kalau dilihat dari harganya, makanan ini lumayan mahal cui, satu box harganya 80 ribu (jan 2014) isinya delapan pia, jadi satu pia harganya sepuluh ribu, hohoho bisa buat beli bakso tuh. Pia Legong ini punya tiga varian yaitu kacang hijau, keju dan coklat. Yang saya paling suka adalah rasa coklat, garing di luar tapi manis dan lembut di dalam, hhhmmmmm, dan saya nobatkan Pia ini jadi pia terenak yang pernah saya makan, hohoho.

Kalau kita order lewat telpon, kita bisa milih sendiri dalam satu box itu diisi rasa apa aja, tapi kalau kita datang langsung ya tergantung persediaan di hari itu sih, dapet satu box pia aja udah untung banget tuh, apalagi bisa dapet jenis rasa pia yang kita inginkan. Nah saat saya beli kemaren, kebetulan yang tersedia cuma rasa coklat dan keju, jadinya saya belum tahu gimana lezatnya pia legong kacang hijau.

Nah saat mau pulang, pas di parkiran saya sengaja ngobrol ngobrol dikit ama tukang parkirnya, si doi ramah banget jadi asyik diajak ngobrol, meskipun baru pertama kali ketemu. Dari dia lah saya tau bahwa ada pembatasan yang lebih kejem, yaitu 1 box/orang bagi orang yang sering beli pia secara langsung. Hohoho jadi diapalin gitu siapa aja yang sering beli....


Nomer Telpon Resmi Pia Legong :
1. Phone :+62 361 78 98 777
2. Cell Phone :+62 361 78 98 777
Share:

12 February 2014

Menikmati Kedamaian di Amatoa Resort Sulawesi

Berbekal tiket promo Airasia, akhir bulan lalu saya terbang menuju Makassar dari Denpasar Bali. Tujuan utama saya adalah Amatoa Resort yang ada di Tanjung Bira, Sulawesi Selatan.

Untuk dapat menikmati keindahan dan kenyamanan Amatoa Resort, sekitar sebulan sebelumnya saya sudah searching searching mengenai resort itu, dan alhamdulilah saya dapat kontak pengelola nya, dari beliau saya booking kamar dan mobil penjemputan di Bandara.

Tahu gak sih, jarak antara Bandara di Makassar dan Amatoa itu seberapa jauh?? Jauh banget ternyata cui, kita naik mobil jemputan aja baru sampai lokasi setelah sekitar 5 jam, fiuhh... Bener bener terpencil dah ini resort.. Dan sepanjang perjalanan saya tidur, jadi bangun bangun udah sampai aja, hoho tinggal ngerasain pegelnya aja plus sekalian pantat panas tepos.

Sampai resort, kita berdua (saya dan istri) langsung diantar menuju kamar yang udah ditentukan, yaitu kamar nomor tiga, tempatnya persis di depan kolam renang, jadi kalau kita bangun tidur, buka kamar, view nya langsung kolam renang dan laut, Ajiiibbb...!!! Selain itu kita juga disambut dengan Welcome Drink berupa Jus Nanas, hmm nyummi :)



Amatoa Resort ini hanya punya tujuh kamar dengan jenis yang beda beda, saya agak kurang tahu ya bedanya apa aja, yang jelas kemaren itu cuma satu kamar yang terisi, yaitu ya kamar saya ini, kamar nomer tiga.. Jadi serasa ini Resort pribadi, Pantai pribadi juga kolam pribadi, huwaaaaa mau guling guling di lantai, mau lompat lompat di kolam renang, mau teriak teriak, gak ada yang ngerasa keganggu dah... Tapi ya masa saya mau gituan sih, kaya orang gila donk, hohoho

Seperti apa kamar kita? Nih fotonya :

Ranjang Cinta

Kamar Mandi :)
Apa aja yang ada di dalam kamar? Nih saya tuliskan :
1. Ranjang Besar plus Kelambu, buat tiga orang masih cukup nyaman ini ranjang
2. Empat kursi dan dua meja
3. Galon dan Dispenser
4. Kulkas kecil
5. Lemari Besar
6. Kotak Brankas
7. Kamar Mandi (foto ada di atas)

Banyak spot spot cantik buat fotoan di Amatoa Resort ini, yang hobi narsis dijamin terpuaskan deh. Yang paling sip buat fotoan ya di kolamnya, sebaiknya sih pas pagi hari menjelang siang, kolam dan laut di bawahnya terlihat lebih tosca... wiii seksi warnanya. Atau bisa juga di tangga yang menuju ke lautnya, sebenernya bagus disini, tapi sayangnya pas kemaren, ombaknya lagi besar, maklum lah akhir bulan januari, apalagi deket ama Imlek, pantesan aja ya ini resort sepi, cuman kita berdua aja....Serasa Resort Pribadi





Satu lagi yang saya suka dari resort ini, menu sarapan nya ada Nasi Gorengnya cui, jarang jarang penginapan di lokasi wisata yang nyediain menu nasi, apalagi di Lombok, wiii kebanyakan pancake, telur ama roti.. Dan ini rasa nasi gorengnya lumayan enak :

Nungguin Makan di Teras

Menu Sarapan nya :)

Berhubung Amatoa Resort ini menghadap ke Barat, saat sore hari kita bisa berendam di kolam atau duduk duduk santai di pinggir kolam sambil nikmatin Sunset, Aaaaaa Indahnya dunia... tapi kalau pas lagi beruntung yaaa, sayang sekali kita kemaren lagi kurang beruntung, meski langit di atas Amatoa cerah ceria, tapi di ufuk barat sono mendung cui, jadi sunsetnya kurang greng deh

Saat Saat Menunggu Senja
Saat Saat Menunggu Senja
Senja pun Datang, tapi mendung

Dua hari Satu Malam adalah cukup bagi kita untuk menenangkan diri di pojokan Pulau Sulawesi bernama Amatoa Resort ini, tapi Kalau ditanya puas atau enggak, saya jawab "Kurang Puasss", kenapa? Karena cuaca lagi buruk sehingga gak bisa nyebur ke pantainya, dan gak dapat sunrise (karena menghadap barat)... Hohoho

Kalau kalian mau tau info mengenai Amatoa Resort, terutama harga nya, silakan hubungi ke Nomor Telepon +628 234 881 9119 / +628 533 354 8369 atau bisa juga kirim email ke papatrus@hotmail.com

Selamat Berlibur... :)
Share:

9 February 2014

Mendaki Menara 99 Islamic Center Mataram

Jumat, 7 Februari 2014
Bangunan Islamic Center yang berada di Jalan Udayana, Dasan Agung Mataram masih dalam proses pengerjaan, yang mungkin entah kapan akan selesai 100%, tapi menara menaranya udah menarik hati untuk segera masuk kesana, mencicipi sedikit kemegahan Islamic Center itu.

Beberapa hari yang lalu ada orang (entah siapa) yang mengunggah foto view dari atas salah satu menara di Islamic Center itu.. Menara tersebut diberi nama "Menara 99" . Wiii bagus banget cui, dari situlah saya jadi penasaran nih, pengen naik juga. Dan akhirnya jumat sore ini saya bareng temen saya si Agus, menyempatkan diri buat mampir kesana setelah pulang kerja.

Untuk bisa naek ke Menara 99 itu, kita tinggal minta ijin ke penjaga/pekerja nya aja, kemaren sih katanya bayar 25 ribu, eh ternyata pas kita nyobain, gratis kok. Ada dua cara untuk bisa naek, yaitu pake lift dan tangga. Menurut salah satu pekerjanya, Lift nya bisa digunakan untuk umum mulai senin besok (10-02-2014) , sehingga kita pilih opsi kedua yaitu naek tangga. Menurut perhitungan saya sendiri, ada 6 lantai di menara ini :

Lantai Dasar/Lantai 1, disini awal mula dari tangga menuju ke atas. Di bagian tengah ada pintu lift dan di samping kanan kiri ada ruangan semacam loket.


Lantai 2. Dari lantai ini, terlihat ketinggian kubah utama masih lebih tinggi



Lantai 3. Dalam perjalanan menuju lantai 3 ini, dinding dihiasai oleh kaca kaca warna warni semacam yang dipasang di Bangunan Bangunan di Luar Negeri. Di Lantai ini pagarnya unik deh, menyilang nyilang sehingga bolong bolong di tengahnya. Dari titik ini, ketinggian kita sama dengan ketinggian kubah utama, tapi masih lebih rendah dari empat menara di sekelilingnya. Terlihat beberapa pekerja masih memasang penutup kubah utama yang gak lama lagi akan selesai, serem ngelihatnya.




Lantai 4. Saat sampai lantai ini, hari udah mulai agak gelap, lampu lampu di menara udah mulai nyala. Di titik ini, kita sama dengan tingginya ke empat menara di sekeliling kubah utama, berarti sudah lebih tinggi dari kubah utama. Dan kota Mataram pun sudah semakin kelihatan secara lebih luas.


Lantai 5. Lift gak bisa mencapai titik ini, kalau naek lift, harus lanjut dengan tangga. Wohooo sekarang kita berada lebih tinggi dari kubah dan ke empat menara nya. Yeey, tapi harus hati hati juga nih, angin di sini berhembus lumayan kenceng, sedangkan pagarnya cuma batangan besi, agak berbahaya juga sih ini.


Lantai 6/puncak, Saya gak bisa untuk mencapai lantai ini, karena tangga udah abis, sedangkan untuk naik ke sana harus dilanjutkan dengan tangga besi yang menempel di dinding, serem ahh... Gak lanjot



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

My Youtube Channel

Blog Archive