25 February 2016

Perkawinan Silang Kuliner Nusantara dengan Turki

Berhubung habis boyongan pindah rumah, dan belum beres, kitchen set belum jadi, kompor pun belum beli alhasil malam ini kita keluar rumah, berburu makanan...

Khusus untuk malam ini, segala jenis tempat makan di Lombok Epicentrum Mall kita coret dari daftar tempat nyari makan, karena kita lagi pengen nyari sesuatu yang baru, di tempat yang gak ramai,  dan tentu saja karena males dandan ala anak Mall, heuheuheu #sokgaul

Menyatukan dua pikiran menjadi satu lokasi tempat makan yang cocok untuk kita bertiga memang agak rumit ya, dari sekian banyak nama tempat makan di mataram yang aku ajukan, akhirnya terpilihlah rumah makan Turkia, yang punya tagline "Jagonya Nasi Goreng Rempah - Nuansa dan Citarasa Bintang 5 Harga Kaki Lima"

Turkia ini lokasinya ada di Jalan Airlangga No.25D Mataram, gak jauh dari persimpangan Jalan Pemuda - Airlangga. 


By the way ya, karena ini lagi musim duren, di pinggir jalan airlangga di sekitar Turkia tuh langganan tiap tahun jadi pasar dadakan durian, entah datang dari pelosok mana itu emak emak bapak bapak penjual durian, yang tak pernah sepi dari pemburu durian. Untungnya aku gak terlalu nge-fans ya ama durian, juga gak ngerasa terganggu dengan bau nya, tapi kali ini aku ngerasa terganggu karena mereka tuh menggelar dagangannya di depan Turkia persis, jadi pas mau parkir kendaraan agak susah... #sabar

Warna tosca-orange menjadi tema utama interior Turkia ini, bahkan di salah satu sudut, temboknya dicat garis garis selang seling Tosca dan Orange, yang bikin oke punya buat fotoan.

Terus apa aja tuh menunya? Ini nih daftar menu nya, monggo disimak, kalau belum puas, silakan dizoom :



Embel embel "Turki" rupanya membuat harga makanan nya di atas rata rata ya.. Lihat saja dari yang paling simple deh >> "Hot Tea" alias Teh Panas, harganya 6000 rupiah, heuheuheu. Apakah Teh nya impor dari turki? Belum terjawab

Seporsi Ayam Bakar Rempah adalah pilihan menuku malam ini. Lumayan unik sih karena ini merupakan perkawinan silang antara kuliner nusantara dengn turki. Ayam bakar dibumbui rempah dan sambal khas turki, tapi disajikan dengan lalapan khas indonesia seperti irisan kol, timun, dan kacang panjang. Rasa ayamnya enak, bumbunya pas dan sambalnya juga maknyus, cuma nasinya agak keras (pera).

Sedangkan si Bojo pesen nya Turkia Riz Chicken, yang merupakan Nasi Goreng dengan aroma dan rasa khas rempah plus potongan kurma, irisan daging ayam, sambal, acar, emping dan bawang goreng. Sama seperti menu yang aku pesen, bumbunya enak, pas, maknyuss tapi sayang Nasinya agak keras alias pera, heuheuheu....



Semoga ownernya Turkia baca postingan ini ya... biar diperbaiki kualitas Nasi nya :))

Buat kalian yang di Mataram dan yang kangen masakan ala ala timur tengah, monggo mampir ke Turkia ini, berhubung saat ini Restoran Al Hamra sudah tidak beroperasi lagi, enggak tahu ya kenapa, padahal enak lho makanan di Al Hamra... sayang sekali...
Share:

21 February 2016

Silaturahmi Kebudayaan Tahun Baru Imlek 2016 di Lombok

Meskipun Tahun Baru Imlek 2567 sudah berlalu (tanggal 8 feb 2016), namun puncak perayaan Imlek di Mataram, Lombok baru berlangsung hari ini, tanggal 20 Februari 2016. Dan ini adalah perayaan imlek pertama yang terbesar dan termegah di Nusa Tenggara, Khususnya di Kota Mataram.

Acara perayaan imlek tahun 2016 ini diberi tema Silaturahmi Kebudayaan Tahun Baru Imlek, yang merupakan cermin kebersamaan dan kerukunan, antara etnis Tionghoa dengan masyarakat lokal setempat.



Dengan dipusatkan di sekitar perempatan Cakranegara, panggung megah berdiri di tengah perempatan itu, dan ratusan lampion menghiasi jalan Pejanggik dan Gede Ngurah, Cakranegara.

Event ini diawali dengan parade budaya sekitar pukul 14.00 WITA berupa bendera merah putih yang panjangnya ratusan meter dengan dibentangkan dan dibawa dalam iring iringan, barongsai dan liong, kesenian daerah seperti gendang beleq serta beberapa tari-tarian tradisional dari Suku Sasak (Lombok), Paguyuban Marga Tionghoa Sumbawa, Drum Band dari Korem, siswa siswi Aletheia Christian School Ampenan, dan ada pula Persatuan Islam Tionghoa NTB.









Selain itu, di saat itu juga ada festival kuliner yang diikuti puluhan pengusaha kuliner di sekitar Kota Mataram, yang lokasinya berjajar di jalan Pejanggik dan Gede Ngurah (sekitar Panggung Utama), yang berlangsung hingga malam hari.


Nah untuk di panggung utama baru dimulai sekitar pukul 20.00 WITA. Namun untuk bisa menikmati acara ini dengan nyaman, duduk di kursi yang disediakan, dapat konsumsi ya harus dapat undangan, heuheuheu. Kalau masyarakat umum yang gak punya undangan, masih bisa kok menikmati, namun dengan berdiri di luar pagar, dan pastinya desak desakan. Sayang sekali ya kita gak dapat undangan #cumabutirandebu heuheuheu

***

Semoga Tahun Depan Event ini digelar lagi ya..... Dan menjadi Event Tahunan di Mataram :)
Gong Xi Fa Cai....
Share:

17 February 2016

Rayuan Promo Starbucks Hingga Panggung Stand Up Comedy

Kali ini promo dari Starbucks lewat Line bener bener bikin aku jadi pengen ngeMoll sore sore deh, nongkrong asoy di setarbak sambil nungguin koh ernest manggung, heuheuheu, kebetulan banget malam ini (16022016) dia ada jadwal Stand Up Comedy di LEM (Lombok Epicentrum Mall)

Ternyata yang berpikiran gitu, enggak cuma aku gaes... tumben nih setarbak LEM penuh. Di sini kelihatan banget mana mana pengunjung musiman, penikmat setarbak kambuhan yang cuma datang pas ada promo/diskon, terlihat dari minuman yang mereka order. Haha, karena promo ini cuma berlaku untuk "Vanilla Cream Frappuccino", dengan menunjukkan kupon yang dikirimkan akun LINE setarbak. 


Pokoknya anak gaul setarbak yang sore ini lagi pegang gelas bening ukuran "tall (12 OZ)" berisi minuman berwarna putih dengan cream di atasnya, bisa dipastikan mereka itu PARA PEMBURU DISKONAN" Heuheuheuheu (termasuk akuuh). Apalagi yang gak pesen makanan lain..Huahuahua

***

Sekitar jam setengah 8 malam, sebagian besar penikmat setarbak merangsek ke arah panggung utama di atrium LEM. Dimana disitu nanti ada penampilan dari komika Ernest Prakasa, dalam rangkaian acara memperingati Tahun Baru Imlek.

Sebelum acara standup comedy dimulai, ada beberapa pertunjukan yang khas dengan Imlek, seperti penampilan Barongsai, Naga Nagaan dll, yang kostumnya serba merah merah.. Merah meriah


Di bagian depan panggung sudah ada puluhan kursi yang sepertinya khusus untuk undangan VIP, terlihat dari beberapa Satpam yang sibuk menjaga agar kursi kursi itu tidak dijamah atau bahkan diduduki oleh makhluk makhluk tak ber-Undangan seperti kita ini. Sayang sekali ya berbagifun.com gak dapat undangan, heuheuheu #siapagueee #butirandebu

***

Saat Saat yang ditunggu ABG ABG mataram akhirnya tiba, sesi Stand Up Comedy pun dimulai, dengan dibuka oleh penampilan salah satu personel dari komunitas "Stand Up Indo Lombok" yang punya tagline "Anak Madrasah", si Hibari Satria yang penampilannya lumayan bikin ngakak ratusan pasang mata di sini. Cuman sayang cuma bentar banget nget alias kentang "Kena Tanggung". Baru mau mulai panas, eh udah selesai aja.....

Nah pas iseng Tengok kanan kiri, ternyata aku termasuk lelaki yang duduk di barisan paling depan dengan dikelilingi bidadari bidadari Kota Mataram, Uoooooo #akuanakgaulmataram #berasatua


Masuknya Ernest ke Panggung disambut riuh suara para penggemarnya yang mayoritas abege unyu. Ya maklum lah si doi khan kece ganteng gitu, huhuhu, dari tampangnya sih gak cocok jadi komika, cocoknya jadi model. Karena selama ini para komika yang aku tonton di tipi (metro dan kompas) dan youtube tuh wajahnya kocak kocak, jarang yang putih dan ganteng, yaa 1 dibanding 10 ribu lah ya...

Malam ini om Ernest cukup berani dengan materi yang lumayan sensitif, ngomongin tentang Nikita Mirzani, Adipati Dolken, Ahok, sampai Soeharto (mantan presiden), pantesan aja pas sebelum mulai beliau pesen jangan direkam video, tapi foto aja. Heuheuheu. Selain itu, materinya menjurus ke hal yang jorok dan 19++ . Agak disayangkan sih, mengingat di sini banyak banget anak kecil, anak di bawah umur yang belum waktunya mendengar materi ini... 


***

Berharapnya sih mas Dodit yang dateng ke Lombok, pengen nonton langsung... Ayo Mas Dodit... Guncang Lombok..... Kutunggu dirimu dan biolamu...

Share:

14 February 2016

Bukan Tante Girang Tapi Pisang Girang

Cerita Perut kali ini tentang sebuah cafe mungil yang berhubungan dengan yang Girang Girang. Wuihh apaan tuh??

Kata "Girang" biasanya digabungkan dengan kata "Tante" menjadi "Tante Girang" yang diistilahkan untuk wanita dengan usia separuh baya yang doyan dengan pria yang lebih muda dari dirinya, heuheuheu tapi yang Girang kali ini enggak ada hubungannya dengan Tante Tante kok, tapi malah hubungannya ama Pisang, huwoooo Pisang Girang.

Yuph, pisang girang adalah sebuah nama cafe baru yang lokasinya ada di sebuah ruko di Jalan Arif Rahman Hakim, Karang Bedil, Mataram, Lombok, atau tepatnya di seberang Bakso Monggo Monggo.


Sesuai dengan namanya, cafe ini mempunyai menu utama berupa inovasi modern sajian dari Pisang. Biasanya khan sajian olahan pisang tuh adanya di penjual gorengan di pinggir2 jalan, yang cuma berupa pisang goreng biasa, nah di sini pisang itu disulap menjadi camilan yang oke punya, yang menarik, cantik, modern dan tentu saja menggugah selera.

Penggunaan kata girang ini mengingatkanku akan sebuah cafe di Surabaya, namanya Gorengan Girang atau biasa disebut GorGir yang menunya berupa pisang goreng dengan berbagai macam topping, seperti nutella, keju, green tea, coklat dll (lebih jelasnya silakan searching di Mbah Gugel)

Di Pisang Girang pun ternyata ada satu menu yang sama persis dengan yang ada di Gorengan Girang, namanya Pisang Gampangan (wow "gampangan", mungkin gampang ditelan yaa).

Menu ini dibagi menjadi 4 jenis :
1. 3 in one , harganya 8 ribu
2. 6 in one , harganya 15 ribu
3. 3 in one premium, harganya 12 ribu
4. 6 in one premium, harganya 20 ribu

Untuk menu 1 dan 2 bisa dikasih topping berupa Coklat, Strawberry, blueberry, greentea, keju, atau oreo. Sedangkan menu ke 3 dan 4 toppingnya Nutella, Coklat Keju, Keju Blueberry, Es Krim Vanilla, Es Krim Coklat, atau Es Krim Strawberry


Sumpah ini enak gaes... Pisang Girang sukses mengangkat derajat sebuah sajian pisang goreng menjadi lebih modern. Tapi perlu dicatet ya, karena ini kadar manis nya tingkat super (lihat aja foto di atas, heuheuheu) jangan makan ini pas lagi kenyang ya, dijamin cepet eneg :)

Meskipun namanya Pisang Girang, tapi cafe ini banyak menyediakan menu menu lain selain pisang, contohnya saja seperti penampakan di bawah ini :


Penampilannya cantik, warna warni dan bikin ngileeeer. Aku lupa namanya, yang jelas ini adalah separuh kelapa yang masih ada daging dan air nya, kemudian ditambah buah leci, Cherry, Nata de Coco, chips, es krim green tea dan taburan meises warna warni. Sebenernya ini enak banget lho, cuman sayang air kelapa nya merusak rasa, pas ku-mix antara air kelapa dan es krim green tea, rasanya jadi aneh. Menurutku sih sebaiknya ini tidak pakai air kelapa, tapi tetap dipertahankan daging kelapanya. Cuman air kelapa tadi diganti saja dengan es serut + susu , huhuhu pasti Maknyusss.


Nah ini ada satu menu yang enak nih, tapi sayang aku lupa namanya, pokoknya wujudnya tuh pisang yang dibalut coklat bertabur serpihan kacang. Huhuhuhu coklatnya lumer di mulut, yaaa semacam kita lagi makan es krim coklat gitu deh, tapi bedanya ini ada pisang di dalem. Wajib dicobaa....


Lokasi Cafe Pisang Girang via Google Street View 



PISANG GIRANG
Jalan Arif Rahman Hakim, Karang Bedil, Mataram
IG : @pisanggirang
open : 02.00 PM - 10.00 PM


***

Update, sejak Agustus 2016, Warung Pisang Girang sudah tidak ada dan berganti nama menjadi "Little Garden"
Share:

10 February 2016

Seminar Pesona Wisata Bahari 2016

di Awal bulan februari ini, Lombok disibukkan dengan perhelatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016. Berbagai acara digelar mulai tanggal 6 - 10 Februari 2016, dimana acara puncaknya diadakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah tanggal 9 Februari 2016 dengan dihadiri Presiden Joko Widodo.


Salah satu rangkaian acara HPN 2016 adalah Seminar Pesona Wisata Bahari yang diadakan di Selaparang Ballroom Hotel Lombok Raya tanggal 6 Februari 2016, yang merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Pariwisata dan Kompas. Nah kebetulan, aku mendapatkan kehormatan diundang dalam acara seminar ini. Tumben yah diundang diacara ginian, secara yang ngadain kemenpar pusat dan kompas, kalau yang ngadain dinas pariwisata lokal mah, kita gak pernah dilibatkan, kita cuma butiran debu, tak dianggap. Heuheuheu

Rangkaian Seminar dengan tema "Optimalisasi Wisata Bahari sebagai Keunggulan Pariwisata di Indonesia" ini dimulai pukul 9 pagi (sesuai rundown acara), dimana registrasi peserta dibuka mulai pukul 8 pagi, yang dilanjutkan dahulu dengan coffee break dengan sajian minuman kopi, teh dan beberapa makanan ringan.

Seperti biasa ya, kalau acara yang melibatkan "plat merah" pasti molor mulainya, gak sesuai jadwal. Udah beberapa kali mengalami.. Heuheuheu.. Sudah membudaya, sehingga para peserta juga biasa saja tidak ada yang protes.

Acara ini dibuka dengan penampilan Tari Kembang Male. Tarian ini diangkat dari tradisi Maulid Nabi di Pulau Sumbawa, menggambarkan keceriaan remaja putri, yang sumber gerakannya diambil dari gerak dasar tari Sumbawa. 


Satu hal yang membuat aku semangat untuk hadir di acara ini adalah adanya Menteri Pariwisata, Bapak Arief Yahya, yang menjadi salah satu pembicara di Seminar ini, hal ini tertulis dalam rundown acara. Tapi ternyata beliau tidak hadir gaes, yang hadir cuma bapak Indroyono Soesilo selaku Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata.

Hasil presentasi pak Indroyono lumayan menarik juga, beliau memaparkan grand design untuk mencapai target kedatangan Wisatawan Mancanegara sebanyak 12 juta selama tahun 2016. Dimana salah satunya adalah wisman yang berwisata ke Indonesia menggunakan Kapal Pesiar dan Yacht. Hal ini sangat berpotensi karena satu kapal pesiar bisa mengangkut wisman sebanyak 1500 orang. 

Nah untuk di Lombok, kendalanya adalah belum adanya Marina yang mampu untuk menerima kapal kapal pesiar besar. Kata beliau sudah ada rencana pembangunan Marina di area Pelabuhan Lembar, Lobar, tapi sampai 3 tahun gak terlaksana juga, berliau tergeleng geleng heran. Sehingga yang bisa mampir ke Lombok ya cuma kapal pesiar kecil dan yacht saja.

By the way, untuk Propinsi NTB sendiri ditarget wisatawan (dalam dan luar negeri) yang datang sebanyak 3 juta orang di tahun 2016 ini. Nah ada satu hal yang masih membuat saya bingung, "bagaimana sih cara menghitung wisatawan yang datang", sehingga bisa mendapatkan hasil yang riil dan valid. Kalau dihitung dari kedatangan di bandara dan pelabuhan, lha khan gak semuanya yang datang itu wisatawan. Sayang sekali gak sempet nanya di forum ini....


Oia ada satu hal lagi yang menarik yang kudapat dari Seminar ini, yaitu presentasi dari Seorang Budayawan, Bapak Taufik Rahzen mengenai Alfred Russel Wallace. 

Om Alfred ini adalah seorang peneliti yang mengidentifikasi pembagian fauna yang sekarang dikenal dengan istilah Garis Wallace. Garis tersebut membagi kepulauan Indonesia menjadi dua bagian yang berbeda: bagian barat di mana sebagian besar faunanya berasal dari Asia, dan bagian timur di mana faunanya mencerminkan Australasia. Dimana garis itu melewati selat antara Bali dan Lombok.

Aku ingat banget, materi ini tuh pernah diajarin pas aku sekolah dulu, tapi lupa pas SMP atau SMA ya. Eh sekarang dapat lagi materi ini, semacam dejavu gitu...

***

dari Seminar ini aku berharap sih Grand Design yang udah dirancang sedemikian rupa oleh Kemenpar bisa terwujud dan target wisatawan dapat tercapai. 

Tapi semua itu bakal sia sia kalau para pelaku wisata di daerah kurang bersinergi dan kreatif. Seperti halnya di Lombok ini, promosi pariwisata udah sangat gencar, bahkan sampai Lombok menyabet gelar Wisata Halal (predikat yang sebenernya aku juga masih bingung dengan "halal" nya) tapi gimana ya, keamanan belum terjamin, sering banget wisatawan kena begal terutama para bule di area Lombok Tengah Bagian Selatan, hal itu berulang dan berulang terus. Kemudian masalah kelistrikan, PLN belum mampu menyokong kebutuhan listrik sepulau, masih sering banget mati listrik. Dan masih banyak lagi masalah masalah dibalik Festival Festival ini itu, Pesona Pesoni ini itu.....

Ah sudahlah... #baper


Share:

7 February 2016

Berburu Kuliner di Kota Batu dan Malang

Dari perutku yang tembem ini, pasti orang bisa langsung tahu apa hobiku, heuheuheu "Makan", yaa gak salah sih memang salah satunya makan, tapi bukan makan sembarangan, melainkan makan sambil jalan jalan atau jalan sambil makan makan, seperti judul blog ini lho, atau biasa orang menyebutnya dengan istilah "Wisata Kuliner". 

Kali ini kita meluncur ke Kota Batu untuk memuaskan hasrat Wisata Kuliner... Nah kemana aja wiskul kita kali ini, yuk ah kita bahas di postingan ini :

1. RACEL RISOL
Aku tahu tempat ini dari instagram nih, gegara sebelum ke Batu, searching hashtag #kulinerbatu . Nah, sesuai namanya, cafe ini tentu menu utamanya Risoles donk ya, pas banget dah karena risoles adalah salah satu jajanan paling favorit.



Racel Risol ini saat ini mempunyai dua kedai, di Kota Malang dan Batu. Tapi kali ini aku nyoba nya yang ada di Batu, tepatnya di Jalan Diponegoro 78, gak jauh dari Alun Alun Kota Batu. Tempatnya bagus nih, interiornya minimalis tapi oke dengan warna cat dinding yang kalem.

Menu makanan tersedia di kasir, yaa seperti proses pemesanan makanan di KFC gitu loh, kita harus order dulu ke kasir, lalu bayar, dan nanti makanan bakal dianter ke meja.

Menu yang kita order yaitu Risol Meat Lova, Green Tea Latte, dan Mie Ngamuk. 

Mie ngamuk adalah mie goreng dengan bumbu super pedas (semacam mie setan gitu, mie level levelan). Rasanya sih oke ya, didominasi rasa manis pedas, tapi ya itu jangan coba coba dah buat yang punya riwayat penyakit maag, bisa kumat entar. Green Tea Latte nya sih biasa saja ya, standar Cafe ya. Sedangkan untuk Risol Meat Lova, ternyata diluar dugaanku, harganya agak mahal yaa, malah lebih mahal dari risoles risoles ternama di Lombok. Disini harganya 7500/biji dengan rasa yang kurang worth it bila dibandingkan dengan harganya. Di Lombok risoles ginian bisa didapet mulai dari 4000/biji dengan rasa yang lebih Maknyuss :) 


2. STMJ BAKSO BAKAR SS
Sama seperti yang sebelumnya, tempat ini juga kutemuin di Instagram saat iseng iseng search #kulinermalang . Kedai Bakso Bakar ini ada dua, yang pertama ada di Jl. Kolonel Sugiono 191 Malang. (Sebelah SDN 1 Mergosono), dan yang kedua ada di Jl. Danau Bratan Raya G6J-12 Malang. (Depan Pasar Sawojajar).

Daripada bingung nentuin mau ke kedai yang mana, aku langsung aja meluncur ke kedai yang pertama, yaitu yang ada di daerah Mergosono. Kedai nya  mudah banget ditemuin, karena persis di pinggir jalan besar dengan ciri khas Papan Nama dengan Logo Sapi yang sedang membawa bakso bakar dan segelas susu.



Meskipun ini kedai bakso bakar, aku ordernya Bakso Kuah, hahaha. Lagi pengen yang seger seger nih, yang berkuah panas dan puedesss. Recommended dah bakso kuah nya ini, aku ngambil yang paket campur, harnganya 15 ribu/porsi. Puas Mantap....


3. KEDAI SI MBOK
Untuk yang satu ini aku gak menemukanya di IG nih, tapi secara gak sengaja pas lewat di depan Lippo Plaza Batu. Dari jalan kelihatan lucu banget interiornya, jadul jadul gitu. Tapi mungkin karena belum jodoh ya, kita gak sempet menyambangi kedai si mbok yang ada di Lippo Plaza Batu. Justru kita malah menyambangi kedai si mbok yang ada di Malang Town Square (MATOS), gegara kelaparan muter muter olahraga keliling Matos.

Sama persis seperti yang ada di Lippo Plaza Batu, Kedai Si Mbok yang ada di Matos juga mengusung tema jadul dan warna hijau coklat untuk interiornya.





Jujur, aku sih terkesan dengan tempat ini. Selain karena interiornya yang oke, pelayanannya juga bagus, kemudian dari segi rasa makanan juga memuaskan. Cuman memang harganya agak mahal :)


4. MALANG STRUDEL
Malang Strudel adalah oleh oleh baru khas Malang milik Teuku Wisnu. Aku bilang baru karena memang kedai pertamanya buka sekitar setahun yang lalu di Jalan Ardimulyo No.14 Singosari, Malang. Dan sekarang, setahun berlalu, sudah berdiri 5 kedai di sekitar Malang dan Batu. 

Kuliner ini sebenernya adalah semacam kue yang aslinya dari Austria, sebuah negeri di benua Eropa sono. Si om Wisnu, terinspirasi membuat bisnis strudel ini saat berkunjung ke eropa dan jatuh cinta pada kue ini, hingga akhirnya dibawa ke Indonesia dengan disesuaikan rasanya mengikuti selera lidah nusantara. 



Sumpah ini enak banget, nyesel aku gak beli banyak banyak nih. Jadi buat kalian yang udah bosen dengan oleh oleh khas Malang yang serba Keripik Buah atau Sari Apel, cobain deh oleh oleh yang satu ini, dijamin ketagihan.
Share:

2 February 2016

Tergila Gila Manisnya Gula Gila

GULA GILA. Lucu ya namanya....

Gula Gila ini adalah sebuah cafe yang baru buka akhir Desember 2015, yaa lumayan baru lah ya. Lokasinya oke banget, ada persis di seberang Hotel Sheraton Senggigi, atau persis di samping pintu masuk ke Kebun Villas & Resort Senggigi, dan masih satu lokasi, karena memang pemilik Gula Gila dan Kebun itu sama. Seorang om om dari negeri Jiran, Singapura.

Aku nemu cafe baru ini dari Instagram, dan setelah pandangan pertama dari foto, aku langsung terpikat, terpukau dan penasaran. Hingga akhirnya sore ini (31 jan 2016) aku meluncur ke Gula Gila bareng travelmate sekaligus model foto setiaku (istri dan anak)


Terlihat dari luar, bangunan cafe ini punya kesan minimalis dengan dinding didominasi kaca bening dan tulisan besar GULA GILA di bagian depan, sehingga sangat menarik perhatian para pengguna Jalur Utama Senggigi. Eye catching gitu deh...

Saat kita dateng, cafe masih kosong... Ini adalah kesempatan oke buat foto foto. Gak akan kusia siakan, heuheuheu





Dan bener saja, baru beberapa menit foto foto, eh satu persatu tamu berdatangan... Dan uniknya semua membawa anak balita, heuheuehu. Yang intinya pengunjung hari ini kebanyakan pasangan muda bersama anaknya (termasuk kita)

Menu yang disediakan di Gula Gila ini serba manis, ada berbagai macam jenis teh, kopi, dan kudapan pastry yang bikin ngileeer. 



Menu yang Kita order adalah Long Black Americano, Choco Nutella, Red Velvet, Cupcake Strawberry dan tentu saja air mineral, buat menetralisir rasa manis, biar gak terlalu manis, karena kita sudah manis :)


Gaes... enak gaes... 
Kopinya diolah langsung dari biji kopi, jadi masih fresh, bukan kopi instan ya... Di tenggorokan tuh langsung plong, enggak meninggalkan pahit. Terus Choco Nutella nya juga maknyuss, kombinasi antara manis dan gurih dengan aroma kacang dari nutella nya pas banget, enggak bikin eneg.

Yang unik tuh cupcake nya, pas dibelah pakai sendok, eh di dalamnya ada sebutir buah cherry, huhuhu.... Seperti nemu harta karun dalam sebongkah coklat. Red Velvetnya juga gak kalah wuenak.. Anakku aja seneng banget lho... Dia tuh yang ngabisin, aku cuma kebagian dikit...

Nah disaat lagi asyik asyiknya makan, tiba tiba dateng sepasang lelaki dan perempuan dengan membawa anjing besar berbaju merah. Sang perempuan masuk ke dalam cafe dan order makan untuk dibungkus, sedangkan yang lelaki nunggu diluar sambil menjaga anjingnya yang bernama "Nada". Aku tahu namanya, gegara si perempuan manggil si anjing dengan panggilan itu.


Usut punya usut, ternyata mereka adalah si empunya Kebun Villas dan Gula Gila, Heuheuehu, gak nyangka... Lha kirain pengunjung juga, gimana enggak, mereka gak berlagak seperti bos yang lagi ngecek kerjaan anak buahnya sambil suruh suruh, justru malah order makanan di kasir, terus dibungkus dan dibawa pergi. 

Aku tuh tahunya justru pas mau pulang, pas bayar di kasir dan iseng iseng nanya ke kasir mengenai si empunya nih cafe. Heuheuheu... Tahu gitu tadi khan bisa fotoan bareng ama anjingnya.

***

Ini nih Lokasi/Peta Gula Gila, Senggigi, Lombok (via Wikimapia)


Share:

My Youtube Channel

Blog Archive