28 July 2016

Menikmati Sisi Lain Pantai Jatimalang

bukan milik pribadi, photo diambil dari instagram @explorepurworejo , taken by Hidayat
Pantai Jatimalang adalah pantai kebanggan warga Purworejo, Jawa Tengah. Pantai ini banyak meninggalkan kenangan masa muda dulu, sering banget dulu jalan jalan ke pantai ini, selain pantai congot dan glagah. 

Pasir Hitam dan Ombak Besar adalah ciri khas pantai selatan di sepanjang kulonprogo, purworejo dan kebumen, tak terkecuali Pantai Jatimalang. Dulu sih aku anggap pantai ini pantai yang indah bangeeet nget nget, heuheuheu karena gak pernah jalan jalan ke pantai lain yang berpasir putih. Hingga akhirnya aku merantau ke Pulau Lombok yang notabene pulau seribu pantai. Pemikiran ku pun sedikit berubah, ternyata ada pantai yang jauh lebih indah dari pantai di kampung halaman ku, hahaha....

Meskipun begitu, aku enggak melupakan Pantai Jatimalang. Saat pulang kampung, aku pasti menyempatkan mampir ke Pantai ini, tapi bukan untuk menikmati pantai nya, melainkan mencari sisi lain dari pantai jatimalang ini yang belum aku jamah pada jaman muda dulu (aku udah tua)


Yang pertama adalah wisata kuliner nya.
Pantai Jatimalang ini meskipun ombaknya ganas, tapi warga sekitar sini banyak yang jadi nelayan lho, buktinya di sepanjang pantai banyak kapal nelayan yang parkir, dan ada pula bangunan tempat pelelangan ikan. Hal ini menimbulkan peluang usaha lain, yaitu warung seafood yang menyediakan berbagai menu dari hasil laut yang masih fresh, karena didatangkan langsung dari nelayan setempat.

Tapi pada masa muda dulu, seafood adalah salah satu menu yang mewah, karena harganya mahal, saat itu belum mampu lah untuk jalan jalan ke pantai sambil mampir nongkrong di warung seafood, heuheuheu. Padahal banyak lho warung seafood di sini. 

Nah dari sekian banyak warung seafood di sini, baru makanan di warung seafood yu pesek yang udah pernah aku icipin beberapa waktu yang lalu. Untuk kali ini , aku mau nyobain masakan seafood dari warung sebelah nya, yaitu Warung Seafood Yu Yem.

Warung Seafood Yu Yem ini berada di dalam kawasan wisata pantai jatimalang, jadi kalau mau makan di warung ini ya harus membayar tiket masuk, meskipun kita enggak akan ke pantai nya, heuheuheu. Tiketnya sih murah, 4 ribu aja per orang (harga khusus hari libur) plus bayar parkir 2 ribu per motor.

Aku sampai warung ini sekitar jam sebelas siang, sejam lebih awal dari jam makan siang, sehingga kondisi warung masih sepi, dan kita pun bisa bebas mau duduk dimana. Ada dua jenis tempat duduk yang bisa dipilih, yaitu lesehan atau duduk di kursi .

Menu apa aja yang disediakan di sini? Monggo disimak :




Cumi Goreng Kremes, Udang Saus Pedas, Kepiting Saus Asam Manis Pedas dan Oseng Kangkung Terasi adalah menu yang kita pesan. Dari segi rasa, enak enak standar lah ya, gak mengecewakan, cuman oseng kangkung nya aja yang agak keasinan, mungkin koki nya lagi ngebet kawin ya, heuheuheu. Untuk minuman nya aku order Soda Gembira biar hati makin riang gembira, sedangkan istri dan adik ku order kelapa muda, biar jiwa nya semakin muda #hoek. Kalau untuk minuman nya gak usah dibahas kali ya, karena dimana mana yang namanya kelapa muda dan soda gembira ya gitu gitu aja... 

Yang jelas, kalau kalian lagi pulang kampung ke Purworejo dan jalan jalan ke Pantai Jatimalang, wajib untuk icipin menu seafood nya. Kalian bisa pilih sendiri warung nya, ada banyaaak.... Kalau penasaran dengan menu yang aku pesan tadi, ya monggo langsung melucur ke Warung Seafood Yu Yem.

***

Setelah perut penuh terisi kepiting, udang, cumi plus air soda, liburan hari ini kita lanjut ke sisi barat pantai Jatimalang. Spot yang sudah kita incar adalah hutan cemara..

dalam perjalanan menuju hutan cemara, kulihat Ternyata di sisi barat jatimalang ada lapangan dengan bangunan yang terlihat bagus, "pangling" maklum sudah lama gak kesini. Hohoho lagi ada acara rupanya, semacam kuda lumping/kepang yang hanya ditonton segelintir orang... Setelah kulihat baliho nya, oalah ternyata lagi ada event "Pentas Seni Semarak Lebaran 2016" yang digagas oleh Diskoperindagpar Kab Purworejo. Baliho yang seadanya itu menyiratkan bahwa panitia kurang serius dalam menggelar event ini, padahal di area parkiran tadi penuh banget kendaraan lho, konsentrasi massa terpusat di pantai dan warung warung bukan di sini. Aku yakin banyak diantara wisatawan yang datang ke pantai jatimalang siang ini enggak tahu adanya event ini #emaneman. Di jaman maju yang serba digital gini harusnya panitia kerjasama ama penggiat Social Media setempat semacam @explorepurworejo ya buat promosi, heuheuheu #yasudahlah 

Hutan Cemara ini memanjang sekitar 1 km ke arah barat pantai. Cuaca yang sangat panas di tengah hari ini ternyata sukses dibuat adem oleh rimbun nya pohon cemara di sini. Beneran deh, enggak serasa lagi di pinggir pantai.

Eh bukan kita aja lho yang ngadem di area sini, entah itu duduk duduk, foto foto ataupun jalan jalan dari ujung ke ujung hutan cemara. Selain adem, area ini fotogenik lho buat foto foto, heuheuheu



Lokasi ini juga seharusnya bisa dikembangkan nih jadi taman cantik, dengan penyediaan fasilitas kursi kursi taman dan spot spot selfie biar makin kekinian... Tapi ah #yasudahlah

***

Peta Lokasi Pantai Jatimalang via Google Maps




.
Baca Juga
Share:

22 July 2016

MTQ Nasional ke 26 di Mataram Lombok

photo by http://www.ntbprov.go.id/

Di bulan Juli ini tepatnya tanggal 27 Juli, di Kota Mataram akan diadakan Event berskala nasional yaitu Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) yang dipusatkan di area Islamic Center, Jalan Udayana, Mataram, NTB dan akan berakhir pada tanggal 7 Agustus 2016

Nah selain acara utama yaitu perlombaan membaca Al Quran yang diikuti peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, dalam Event MTQ Nasional yang ke 26 ini banyak lho rangkaian acara dan venue venue yang wajib kita datangi, apa aja itu? Yuk ah kita simak :

1. VENUE
Selain venue utama di area Islamic Center Kota Mataram, pelaksanaan MTQ Nasional juga diadakan di Bencingah Kantor Bupati Lombok Barat, Ponpes Al Aziziyah Kapek Gunungsari, Kantor BKD dan Diklat NTB, MAN 2 Mataram, Gedung Graha Bhakti Praja, Taman Budaya Mataram, Gedung Sangkareang, Masjid Agung Praya Lombok Tengah serta Gedung Irigasi Dinas PU NTB

2. SEPEDA SANTAI
Agar lebih meluaskan informasi penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Nasional (MTQN) ke-26 di Mataram, diselenggarakn sepeda santai keliling kota Mataram, Minggu 24 Juli 2016. Sepeda santai ini diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB), INCCA (Indonesia Congress & Convention Association) NTB dan Plaza Bangunan.

3. SIMAAN AL QURAN
Acara ini akan diikuti peserta sebanyak 1.000 hafiz di depan Pendopo Gubernur NTB pada tanggal 24 Juli 2016. Selain itu akan akan ada Muktamar Ikatan Persaudaraan Qori-Qoriah dan Hafiz-Hafizah ke-III pada tanggal 27-29 Juli yang diikuti sebanyak 200 orang peserta. Khusus Muktamar yang organisasinya di ketuai Prof Said Agil Husein Al Munawar itu akan banyak dibahas model-model dan pelaksanaan serta penjurian MTQ untuk tahun berikutnya

4. PAWAI KENDARAAN HIAS
Sebanyak 44 unit kendaraan hias dan pawai jalan kaki yang diikuti sekitar 2 ribuan orang mewakili 34 provinsi dan 10 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat akan meramaikan pawai dan malam taaruf sebagai rangkaian kegiatan Musabaqoh Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVI pada hari Jumat 29 Juli 2016 mulai pukul 14.00 WITA . Pawai ini dimulai dari depan lapangan Sangkareang, Kota Mataram dan berakhir di Taman Mayura, Cakranegara

5. LAMPION
Setidaknya ada 2 ribu lampion disiapkan Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk menyambut pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang dipasang di sepanjang jalan protokol di kota Mataram, mulai dari jalan Langko, jalan Airlangga, jalan Pejanggik hingga pendopo gubernur dan walikota. Kemudian, di jalan Udayana, tepatnya di lokasi venue utama penyelenggaraan MTQ Nasional, yakni Masjid Islamic Center (IC).

6. PAMERAN FOTO
Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan menggelar pameran foto bertema religi pada tanggal 28 Juli 2016 guna ikut menyemarakkan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-26 tingkat Nasional. Foto-foto yang akan ditampilkan itu merupakan hasil foto terbaik dari lomba foto semarak Takbiran 1437 Hijriah tingkat Kota Mataram dan foto-foto masjid terbaik di kota ini.

7. PAMERAN PERADABAN ISLAM
MTQ Nasional XXVI di Mataram juga akan dimeriahkan dengan Pameran Peradaban Islam (PPI). PPI menjadi acara baru di ajang MTQN dan dipersiapkan oleh Disbudpar bekerjasama dengan museum pusat dan daerah. PPI nantinya akan menampilkan dokumentasi tentang dinamika dan perkembangan peradaban Islam di NTB khususnya dan Islam di Nusantara pada umumnya. Di stand PPI akan ditampilkan berbagai materi dan koleksi yang mencerminkan perkembangan Islam yang tersimpan di berbagai museum. Selain itu, di stand PPI setiap hari juga akan berlangsung acara bedah buku dan seminar tentang dunia Islam.

8. NTB EXPO
MTQ Nasional XXVI juga akan disemarakkan dengan NTB Expo dan promosi produk unggulan daerah se-Indonesia, yang akan berlangsung dari tgl 30 Juli 6 Agustus di area Expo, sebelah utara venue utama Islamic Centre NTB

9. BAZAR KULINER HALAL FOOD
Sebanyak 40 unit stand FOOD COURT sudah disiapkan dan akan diisi oleh restoran, lesehan, katering dan UMKM binaan BUMN/Swasta, IWAPI, Dharma Wanita, dan lainnya. Selain itu tersedia pula kantin sehat dan halal untuk melayani panitia, kafilah, dan pengunjung di lantai 1 Gedung Pendidikan sebelah barat Islamic Center.

10. STREET FOOD
Pedagang kaki lima (PKL) juga mendapat ruang untuk memeriahkan MTQN XXVI di Mataram, sebanyak 30 PKL akan membuka lapak di jalan Mahoni, di samping kantor Imigrasi dan sekitarnya.

11. FESTIVAL HORTIKULTURA
Arena EXPO juga diramaikan dengan festival hortikultura yang menampilkan aneka pohon, buah-buahan, bunga, dan sayuran. Ada 20 stand perusahaan swasta dan pemerintah yang siap memeriahkan hortifest dengan menggelar berbagai produk dan teknologi tepat guna.


Yuk mari sukseskan MTQ Nasional ke 26 di Mataram, NTB
info lebih lanjut, silakan follow twitter @lombokkita

***

Berikut 10 Besar Juara / Pemenang MTQ Nasional ke 26 di Mataram, NTB

1. Provinsi Banten
2. DKI Jakarta
3. Kepulauan Riau
4. NTB
5. Jateng
6. Riau
7. Sumbar
8. Aceh
9. Papua Barat
10. Jabar
Share:

18 July 2016

Bernostalgia di Warung Kepik Sawah Jogja


Jalan Jalan keluarga di sekitaran Jogja hari ini kita akhiri dengan makan bersama. Seperti biasa, sehari sebelum nge-trip aku sudah searching2 dulu di instagram mengenai tempat makan yang unik di Jogja, nah berbekal hashtag #kulinerjogja aku nemu nih sebuah warung yang langsung bikin aku jatuh cinta, namanya WARUNG KEPIK SAWAH

Sesuai dengan namanya, warung ini memang dikelilingi dengan sawah, jauh dari pusat kota dan jauh dari tetangga. Tepatnya di Jalan Godean, KM.9 Gang Senuko, Sidoagung, Godean, Sleman, Jogja (lihat peta nya di bag bawah postingan). Gak sulit untuk menemukan warung ini, karena spot nya sudah ada di google maps, jadi tinggal search aja "warung kepik sawah", dan tataaaaa..... ketemu deh.


Di luar dugaan ku, ternyata parkirannya penuh mobil dan beberapa motor (sepertinya motor karyawan), heuheuheu. Untung saja masih ada tempat duduk. 

Di warung kepik sawah ini, ada tiga jenis tempat duduk yang bisa dipilih, yang pertama menggunakan kursi meja di dalam ruangan, yang kedua menggunakan kursi meja tapi di luar ruangan, dan yang ketiga lesehan (di bagian belakang). Berhubung si Babe perutnya agak chubby yang mengakibatkan susah duduk bersila lesehan, kita pilih tempat duduk menggunakan meja kursi yg ada di dalam ruangan.


Warung Kepik Sawah ini menganut konsep jawa klasik. Dari luar saja sudah kelihatan, bentuk bangunan nya berupa rumah jawa tradisional (jadi inget rumah eyang), dengan dikelilingi persawahan dan pepohonan (sejuuuuk). Interior nya juga semakin menambah nilai klasik nya, ada poster poster jadul, komik komik jadul dipigura, mainan jadul masa kecil, botol botol minuman jadul, kamera kamera jadul dll. Plus iringan musik folk seperti Payung Teduh dan kawan kawan yang bisa bikin hati makin adem....


Selain interiornya yang unik, menu menu yang ada di sini juga menggelitik, bakalan susah kalian temuin di mall mall besar seperti Gadon, Garang Asem, Lele Bakar Saus Kacang, Wader Balado, Sambal Klonyom, Steak Tempe, Carang Gesing, Wedang Uwuh, Soda Citroen, Coffee Cream Ndoro Behi, Sarsaparilla Ay Wha, dll


Botol botol jadul ini tertata rapi di setiap meja, bukan cuma pajangan lho tapi merupakan menu minuman yang tersedia di sini, yang masuk kategori "Old Time Lokal Soft Drink" dalam buku menu. Sebenarnya ada lima jenis, namun siang ini cuma tersedia dua, yaitu Ndoro Behi dan Sarsaparila. Sumpah deh, rasa dari Ndoro Behi tuh seperti membawa aku ke masa masa SD, dimana dulu suka beli es limun di warung sekolah. Rasanya sama persis cuman bedanya dulu botolnya gak seklasik ini. Sedangkan untuk sarsaparila, rasanya agak beda, ada sensasi semriwing nya gitu... Harganya 10 ribu/botol untuk Ndoro Behi dan 12 ribu/botol untuk Sarsaparila.


Orderan Garang Asem ku gagal karena lagi kosong untuk hari ini, dan sebagai ganti nya aku order Gadon. Tapi sebelum aku order gadon, aku nanya dulu ke pelayan nya, apaan tuh gadon, biar gak salah pesen aja sih *main aman*. Berdasarkan penjelasan beliau, gadon itu enggak jauh beda dengan garang asem. Bumbu nya menggunakan sereh, blimbing wuluh, dan santan serta dibungkus daun pisang dengan sedikit kuah dan cabe merah utuh. Bedanya untuk gadon ini menggunakan daging sapi giling yang dibentuk seperti bakso seukuran telur ayam.

Heuheuheu aku gak salah pilih gaes, gadon nya enaaak, seger.... apalagi dimakan menggunakan nasi anget, hmmmm maknyuss abisss, worth it lah untuk makanan dengan harga 25 ribu ini.


Meskipun tampilannya biasa ya, aku nobatkan pisang goreng ini sebagai pisang goreng terenak yang pernah kumakan. Secara ya aku khan sering banget tuh beli pisang goreng di tukang2 gorengan pinggir jalan. Seporsi pisang goreng seharga 6 ribu 5 ratus ini berisi dua biji pisang goreng besar, kayaknya sih dari pisang kepok deh. Baru menggigit tepung nya saja sudah kerasa enak banget lho, tepung nya lembut dan manis, kayaknya kalau digoreng tepung nya saja tanpa pisang, aku juga doyan nih. Enak enak enaaaak....



Menu menu lain yang kita pesen adalah Ayam Rempah khas Kepik Sawah (18rb), Lele Goreng Krispi 14rb), Nila Bakar (17rb), Jamur Krispi (13rb) dan Tumis Kangkung (12rb). Semuanya enak enak, sesuai lah ya dengan harga nya. Apalagi jamur krispi nya, lebih enak dan lebih fresh dari Resto Jejamuran, heuheuheu, di sini disajikan dalam kondisi panas, baru digoreng, sedangkan pengalamanku order jamur crispy beberapa waktu lalu di Jejamuran udah dalam kondisi dingin dan kurang renyah.


Nah buat kalian yang lagi berburu kuliner di Kota Jogja, gak ada salahnya untuk mampir ke Kepik Sawah ini.....

***


WARUNG KEPIK SAWAH
Jalan Godean Km.9 Sidoagung, Godean, Sleman, Jogja
Berdiri sejak tahun 2013
Buka mulai jam 09.00-21.00 (weekend sampai 22.00)
Kapasitas : 100 orang lebih
Web : www.kepiksawah.com
twitter dan Instagram : @kepiksawah


Peta Lokasi Warung Kepik Sawah via Google Maps



.
Share:

12 July 2016

Jembatan Api Api di Hutan Mangrove Kulonprogo


Hai gaes, libur lebaran pada kemana aja nih? Pasti seru dong ya liburannya...
Nah di liburan kali ini, kita jalan jalan ke area Hutan Mangrove yang baru empat bulan dikembangkan oleh warga setempat. 

Hutan Mangrove ini lokasinya ada di daerah Jangkaran, Kulonprogo, Jogja yang sangat dekat dengan perbatasan Kabupaten Purworejo. Pintu masuk menuju Kawasan Wisata Hutan Mangrove ini ada di Jalan Daendels, kira kira 300 meter sebelah barat jembatan Congot (kiri jalan), ada kok papan petunjuk arahnya di depan jalan masuk.


Hutan Mangrove ini memanjang mulai dari muara sungai bogowonto ke arah barat. Menurut info dari penjaga loket, orang yang pertama kali menanam mangrove di sini adalah orang dari Aceh, yang biasa dipanggil warga setempat dengan panggilan "Cut". Beliau menanam mangrove di sini awalnya untuk penelitian S2 nya di UGM, hal tersebut sudah lama sekali, hingga sekarang berkembang menjadi hutan mangrove yang sangat berguna untuk mencegah abrasi dan sekarang malah berkembang lagi menjadi objek wisata.



Pengembangan hutan mangrove ini dilakukan swadaya oleh warga setempat, yang terbagi menjadi beberapa kelompok (pokdarwis). Saat ini, di area hutan mangrove tersebut setidaknya ada empat spot objek wisata, yaitu Pantai Pasir Kadilangu, Jembatan Api Api, Maju Lestari dan Wanatirta Pasir Mendit, yang kemungkinan akan berkembang lagi dalam beberapa waktu ke depan.


Nah dari hasil perburuanku di Instagram, diketahuilah bahwa Jembatan Api Api lah yang paling hits saat ini, foto fotonya mulai banyak menyebar, kalian bisa cek di instagram dengan hashtag/tagar #jembatanapiapi . By the way, kata "Api Api" ini sendiri diambil dari nama salah satu jenis mangrove yang tumbuh di area hutan mangrove ini, sama sekali tidak berhubungan dengan api ya....

Tiket masuk ke Jembatan Api Api sebesar 4 ribu/orang dan parkir 2 ribu/motor, 5 ribu/mobil. Kalau mau masuk ke objek wisata lain seperti Pantai Pasir Kadilangu dll, harus bayar tiket lagi, karena beda pengelola nya.


Dari tiket box, kita akan melewati jalan kecil diantara tambak tambak udang, saking kecilnya kita harus memiringkan badan saat ada orang yang berjalan dari arah yang berlawanan.  Sebenarnya jalur ini adalah dikhususkan untuk jalan masuk saja, tapi ya yang namanya manusia biasa, tempatnya lupa dan salah, ada aja yang keluar lewat jalur ini, padahal sudah dibuatkan jalur khusus untuk keluar.

Untuk berjalan kesana kemari menjelajah area hutan mangrove, sudah disediakan fasilitas berupa jembatan dari bambu yang di beberapa tempat dibuatkan pula spot spot untuk narsis/selfie yang sekarang ini memang lagi digandrungi anak anak muda yang ngeHits di berbagai media sosial. Namun ada satu spot yang paling hits dan keren disini yaitu di jembatan utama yang ada tulisan nya #jembatanapiapi .



Buat yang bawa uang lebih, aku sarankan untuk naik perahu keliling area hutan mangrove. Startnya di samping jembatan utama. Murah kok cuma 5 ribu/orang, dan berangkatnya gak nunggu perahu penuh. Seperti yang aku alami pagi tadi, aku datang saat suasana masih tidak terlalu ramai (jam 9 pagi) , jadi karena tidak ada penumpang lain, satu perahu cuma diisi oleh 4 orang aja (aku, istri, anak, adik) plus satu tukang perahu. Ya rasanya kaya lagi nyewa perahu gitu....


Dari perahu ini kita bisa melihat pemandangan hutan mangrove dari ujung ke ujung. Sebenernya saat dalam perahu tuh aku mau interogasi tukang perahu nya, nanya nanya tentang wisata ini, eh ternyata beliau sama sekali enggak tahu apa apa, heuheuheuehu, pengelola kapal ini berbeda dengan pengelola jembatan api api dan bahkan beliau bukan berasal dari daerah sini #yasudahlah

Dari area hutan mangrove ini ada akses menuju pantai selatan yang terkenal dengan ombak ganasnya. Kita tinggal lanjut jalan kaki aja kesana, dengan sekali lagi melewati tambak tambak udang.

Di pantainya ternyata juga dibuatkan fasilitas yang fotogenik, yaitu ayunan, heuheuheu. Tapi ini ayunan yakin bukan buat ayunan beneran, cuman buat fotoan aja, lha pondasinya aja gak ada, cuma kayu yang ditancap ke pasir. Kalau aku naik kesitu trus ngayun ngayun heboh, yakin ayunan itu bakal roboh, heuheuheu


***

Peta / Lokasi Hutan Mangrove Kulonprogo



.


Share:

5 July 2016

Seruput Kopi Lintong di Coffee Toffee

Lebaran menjelang, teman teman sudah pada mudik ke kampung nya masing masing, dan aku donk masih nongkrong sana sini di Lombok, heuheuheu. Kebetulan banget nih aku lagi ada deadline buat nyelesein video klip band kantor, yang artinya malam ini aku harus begadang, huhuhu.

Biar mata kuat melek, aku harus konsumsi doping nih alias kopi, tapi bukan kopi sachetan ya, karena itu gak ngefek, mau minum segalon pun juga bakal tetep ngantuk. Ya sudah akhirnya kita (aku dan istri) berdua keluar malam, sekitar jam 9-an ke salah satu kedai kopi di Mataram. Namanya Coffee Toffee. Eh by the way, kali ini kita cuma pergi berdua, si kecil kita tinggal di rumah ama tantenya, mumpung lagi ada baby sitter, heuheuheu




Coffee Toffee ini beralamat di Jalan Palapa 1 No.16B Cakranegara, Mataram, persis di sebelah timur Mataram Mall. Coffee toffee ini bukan kedai baru sih, udah lumayan lama kok, sekitar awal tahun 2014 mulai buka dan masih rame sampai sekarang, tetap bertahan di antara gempuran kedai kedai kopi baru. 

***

Untuk mencapai lokasi di malam malam menjelang lebaran ini memang agak susah ya, kawasan cakranegara jadi macet cet, seperti tahun tahun sebelumnya, kawasan perniagaan cakra menjadi tujuan utama para pemburu baju dan sepatu baru. Tapi kalau dilihat lihat enggak semacet tahun lalu sih, karena tahun ini kepadatan sudah terpecah ke Jalan Sriwijaya, yaitu di Lombok Epicentrum Mall dan Pusat Perbelanjaan baru Giant Extra di Jalan Terusan Monjok - Rembiga, Mataram

Kopi memang gak bisa lepas dari rokok ya, kedai coffee toffee yang smoking room penuh gaes, sedangkan yang di dalam sepi, cuman ada sepasang cewek cewek yang lagi seru curhat. Ditambah aku dan istri yang ambil ruangan dalam saja *kita anti rokok gaes, tapi bukan anti kopi*

Dari sekian banyak menu yang disajikan, aku cuma tertarik ke daftar jenis kopi yang disediakan. Ada 4 jenis kopi yang bisa dipilih, yaitu Toraja Kalosi, Java Mocha, Sumatera Lintong, Sumatera Gayo dan bali Batukaru.

Kali ini aku mau nyobain yang Sumatera Lintong, sekalian mau ngebandingin citarasanya dengan kopi medan mandheling yang sempat aku coba beberapa waktu lalu di Kedai Kopikita

secangkir Sumatera Lintong

Gak perlu waktu lama, secangkir Sumatera Lintong tersaji dengan gula pasir terpisah. Kalau aku sih lebih suka minum kopi tanpa gula ya, dari situ lidah kita bisa lebih jelas ngerasaain beda nya antara jenis kopi yang satu dengan yang lain.

Kopi Lintong adalah kopi asli Sumatera Utara yang berasal dari Lintong Nihuta, Kab Humbang Hasundutan Tapanuli Utara, yang merupakan sebuah brand-merek dagang yang dijual ke pasar domestik da mancanegara. Di dunia Internasional, kopi lintong dikenal dengan nama Sumatra Blue Lintong, Sumatra Lintong Mandheling, Blue Batakm Sumatra Bean Coffee dll. Harga di pasaran untuk kopi lintong yang belum diroasting bervariasi antara 50 ribu sampai 70 ribu.

Setelah diicip icip, kopi lintong ini punya citarasa kopi yang kuat dan aroma yang seimbang, tingkat keasamannya medium, dengan sedikit rasa coklat. Enak enak enak....



Nah istri saya order minuman yang lebih ringan, yaitu Iced Mocha Blast (26k), dan cemilan Mozarella Cheese Ball (29,5k)

Iced Mocha Blast nya seger banget, cocoknya diminum pas siang hari. Sedangkan untuk Mozarella Cheese Ball, awalnya kukira dalemnya tuh full keju, ternyata ada campuran daging nya, semacam bakso daging, tapi lumayan lah ya...

***

Akhirnya dengan kekuatan doping Sumatra Lintong, aku pulang penuh semangat, dan siap begadang buat nyelesein edit video, heuheuheu
Share:

My Youtube Channel

Blog Archive