30 May 2022

Lawang Sewu Semarang : Kukira Seram, Ternyata Seru !!!


Dulu saat jalan jalan ke Semarang, aku enggak sempet masuk ke Lawang Sewu, padahal udah sampai di Tugu Muda nya lho, namun karena udah terlalu malam, Lawang Sewunya udah tutup. Nah saat kemaren ke Semarang (Januari 2022) aku masukkan objek wisata ini jadi salah satu tujuan jalan jalan kita.

Informasi yang pertama aku cari adalah mengenai lokasi parkir, di review google maps banyak yang mengeluhkan tentang tidak adanya lokasi parkir di lawang sewu, jadi harus parkir di gang sebelah (sekitar jalan inspeksi), namun ternyata itu review lama, setelah kucari review2 terbaru, Wisata Lawang Sewu ini sudah mempunyai area parkir khusus yang luas banget, persis di sebelah nya, masuknya lewat Jalan Simpang. Lokasi parkirnya ini strategis banget, berada diantara Lawang Sewu, Hotel Pop dan DP Mall.


Tidak ada petugas parkir di sini, baik itu di pintu masuk maupun pintu keluar, serba otomatis, untuk pembayaran tiketnya harus menggunakan e-money, seperti kartu tol gitu, tinggal tap aja di pintu keluar parkir, tarifnya mahal ya, 13.500 per mobil.

Mulai 10 Januari 2022, tiket masuk Lawang Sewu seharga Rp20 ribu untuk dewasa, anak-anak Rp10 ribu, dan wisman Rp30 ribu. Setelah masuk, kita bisa bebas eksplore beberapa gedung di lawang sewu, kalau mau tahu cerita lebih dalam, bisa sewa guide juga.



Setelah mengunjungi Lawang Sewu aku baru tahu ternyata lawang sewu ini erat kaitannya dengan kereta api, karena pernah menjadi Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Gedung Lawang Sewu dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 m2. Bangunan utama dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Sedangkan bangunan tambahan dibangun sekitar tahun 1916 dan selesai tahun 1918. Sebelumnya tuh aku tahunya bahwa lawang sewu itu cuma tempat angker yang punya penjara bawah tanah. Heuheuheu



Ada satu gedung yang khusus diisi mengenai info tentang sejarah kereta api di Indonesia, lengkap dengan foto foto serta miniatur kereta api. Di gedung lainnya terdapat dokumentasi renovasi bangunan lawang sewu menjadi lebih bagus seperti sekarang ini, ada foto foto, genteng dan batu bata yang dipakai, ubin serta peralatan lain. Sedangkan di gedung lain terdapat studio foto lengkap dengan kostum kostum yang bisa disewa, di sebelahnya ada stand souvenir dan oleh oleh.




Di bagian tengah area lawang sewu terdapat area lapang dengan pohon besar nan rindang, di bawahnya dijadikan semacam tempat bersantai, banyak meja kursi, beberapa penjual makanan minuman dan panggung musik. Saat kita kesini ada band yang tampil menghibur, para pengunjung pun bisa menyumbangkan suara di situ. Kalau mau menyumbang uang, bisa dimasukkan di kotak di bagian depan panggung.
 
Aku pun pesan kopi disini, sembari istirahat setelah lumayan capek keliling beberapa gedung di Lawang Sewu. Sayangnya pagi itu cemilan seperti pisang goreng, kentang goreng dll belum ready, padahal cocok banget buat teman ngopi pagi.



Kemudian kita lanjut kearah pintu keluar, sebelum bener bener keluar area, kita sempatkan foto foto di bagian depan Lawang Sewu. Selain itu ada pula lokomotif berwarna hitam, yang tentu saja menjadi daya tarik anak anak, mereka pun sangat bersemangat untuk menaiki nya.



Setelah keluar area Lawang Sewu, rencananya kita langsung balik parkiran dan lanjut ke destinasi berikutnya, namun pas lihat taman di sekitar tugu muda, aku jadi tertarik untuk menuju kesana, dan akhirnya aku dan duo krucil pun jalan menyeberang jalan menuju taman tugu muda, sedangkan emaknya anak anak duduk di bangku di trotoar dekat pintu keluar lawang sewu.

Lalu lintas di sekitar sini sangat ramai, jadi kita tidak bisa sembarangan menyeberang jalan menuju tugu muda, biar aman aku nyebrangnya lewat zebra cross, ya meski harus sedikit jalan memutar, yang penting aman bawa dua anak.




Setelah sampai di tamannya, ternyata sepi banget, kosong melompong, tidak ada pengunjung lain, kecuali beberapa petugas taman yang sedang merapikan tanaman dan rumput taman. Disini kita foto foto bentar lalu lanjut balik ke parkiran lawang sewu.


***

Lokasi Wisata Lawang Sewu, Semarang

Share:

26 May 2022

Ada Superhero Kocak di Alun Alun Purworejo


Beberapa waktu lalu sempet main ke Alun Alun Purworejo, ada sesuatu yang baru di sini, yaitu patung beberapa tokoh superhero seperti batman, spiderman dan superman. Aku sih sebenernya biasa aja dengan patung patung itu, tapi enggak nyangka lho bakal viral di media sosial. Spot yang baru ini ada di sisi selatan dan sisi utara. Di sisi utara ada patung Superman yang sedang duduk di bangku sambil pegang layangan dengan pose bibir yang monyong ke samping, seakan akan bakal mencium orang yang duduk di sebelahnya, kemudian ada spot foto 3D di trotoar, Hiasan Bedug dan Ketupat, patung gorila dari besi, gitar dari besi, lampu lampu dan masih banyak lagi yang lain.



Kita sempet foto foto dulu di sekitar spot yang baru ini, lalu berjalan ke arah barat, dan menyeberang ke utara untuk menengok spot baru lagi yang di fasade-nya tertulis ART CENTER  dengan hiasan keris keris raksasa di kanan kirinya. Awalnya kukira ini adalah bangunan baru, tapi setelah diperhatikan dari dekat ternyata ini bangunan lama yang di depannya dipasang kalsibot warna kayu, yang seperti digunakan untuk membuat pagar rumah. Jadi dari jalan raya, tempat ini terlihat bangunan baru.


Kita lanjut jalan kaki ke arah barat, di pojokan barat-utara alun alun ternyata jadi tempat mangkal delman wisata, ada lumayan banyak lho, kuhitung lebih dari 10. Delman ini bisa pengunjung naiki untuk keliling alun alun, tpai aku enggak tahu berapa harganya.

Lalu kita menyeberang ke arah barat, disini ada mangkal beberapa penjual makanan seperti ronde, telur gulung, bakso kawi dll. Kita beli ronde dan bakso kawi, lalu makan sambil duduk nongkrong di teras gedung dekranasda, kebetulan pas sore gini kantornya udah tutup, jadi kita bisa duduk bebas di terasnya.



***

Malam harinya, dengan formasi lebih lengkap kita nongkrong dan makan malam di Sulthan Kopi yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo, atau tepatnya di sebelah selatan Romansa Kuliner. Tempat parkirnya lumayan luas, dan pas kita datang masih sepi, baru ada 1 mobil lain. Di bagian atas tempat parkir terpasang lampu lampu hias yang semakin menambah syahdu suasana cafe.

Seingatku dulu waktu aku masih sekolah, bangunan ini dan tetangga tetangganya adalah bangunan jadul, seperti penginggalan Belanda yang tak terawat. Tapi sekarang sudah beralih fungsi dan hilang kesan horornya, ada yang menjadi tempat cucian mobil. ada pula yang jadi cafe. nah salah satunya adalah Sulthan Kopi ini.
 


Pengunjung bisa memilih tempat duduk di bagian depan, tengah, ataupun belakang yang lebih luas. Karena kita rame rame, akhirnya pilih belakang saja yang lebih luas. Terlihat banyak meja kursi di area belakang ini, ada dapur, dan ada panggung juga, sepertinya sih biasa dipake untuk live music. pas kita datang masih sepi, tidak ada tanda tanda akan ada pertunjukan di panggung. Eh tapi ternyata tidak, berangsur angsur cafe pun makin rame, dan datang beberapa orang yang langsung menuju panggung untuk check sound, heuheuheu fix malam ini ada live music




Sebenernya agak kecewa sih, karena menu makanannya tidak selengkap hari hari biasa, kebetulan kita kesini tuh pas libur lebaran, ternyata menu menu makannya juga banyak yang libur alias kosong, jadinya cuma tinggal beberapa macam aja. Ya sudah, berhubung kita udah duduk nyaman di  kursinya, kita pesen aja menu yang ada. Heuheuheu


Heuheuheu minimalis sekali ya, tapi ini menunya bukan fotokopian lho, tulisan tangan asli, entah udah berapa lembar ditulis, btw kenapa enggak difoto kopi aja ya... Dari segi rasa, ya lumayan enak lah, standar cafe. Apalagi buat kalian yang suka nongkrong sambil nonton live music, cocok makan di cafe ini.




Share:

23 May 2022

Wisata ke Waduk Sempor : Kuliner Mendoan Jumbo dan Main Otoped


Karena lagi pengen makan mendoan, yang bener bener mendoan, sore itu kita meluncur ke spot kuliner mendoan yang lumayan jauh dari rumah, yaitu di area Waduk Sempor. Di sekitar waduk ini memang banyak warung yang menjajakan makanan dengan menu utama mendoan, baik itu yang ukuran normal maupun yang jumbo/raksasa. Satu yang paling terkenal dan viral adalah warung mendoan mbak suci sotang, dia begitu populer karena parasnya yang cantik mirip Syahrini, heuheuheu, banyak banget youtuber yang udah banyak bikin konten di warung itu, coba aja cari sendiri di youtube kalau penasaran.

Tapi kali ini kita enggak ke warung itu, karena biasanya rame terus, dan lokasinya yang di pinggir jalan persis, bukan di pinggir waduknya. Kita maunya makan mendoan dengan pemandangan waduk, sedangkan kalau dari segi rasa sih, kayaknya sama aja ya.


Kita pesan tiga mendoan, eh yang datang ternyata mendoan raksasa (amba), tapi sebenarnya ini ukuran tempenya normal sih, cuman dalam satu mendoan terdiri dari dua tempe yang disambung, berbeda dengan yang dulu pernah aku beli di warung sebelah, disana ukurannya benar benar jumbo untuk satu tempe, sepiring penuh dah ukurannya. Untuk teman makan tempe mendoan, ada pasangan setia yang tersedia di meja, yaitu kecap dengan potongan cabe rawit. Selain tempe di warung ini juga tersedia mie rebus/goreng.


Setelah perut kenyang terisi mendoan, kita langsung cuss jalan kaki ke bendungannya. By the way tidak ada tiket masuk untuk masuk ke area bendungan, cukup membayar parkir kendaraan saja. Para pedagang makanan ternyata tidak hanya ada di sekitar tempat parkir, bahkan di atas bendungannya pun ada yang jualan mainan, sosis bakar dan spot penyewaan skuter otoped. 

Kita sewa 1 skuter untuk main main di atas bendungan ini dengan tarif 20 ribu, sepuasnya. Sore ini suasana bendungan bisa dibilang tidak terlalu ramai, tapi lumayan lah ada beberapa muda mudi yang nongkrong sore sambil pacaran. Tempat ini memang sudah jadi alternatif tempat wisata dan nongkrong, terutama di sore hari, hawa lumayan sejuk disini plus pemandangan yang indah



 
Namun ternyata dibalik keindahan dan kesejukan udaranyam ada kisah historis yang melatarbelakangi terbentuknya bendungan sempor. Asal usul waduk Sempor ini dimulai sekitar tahun 1916, dimana pemerintah Belanda yang saat itu berkuasa tengah mencari lahan guna dibuat sumber air yang besar untuk irigasi dan kebutuhan harian warga sekitar. Jadi, dibentuklah tim investigasi. Hingga selang beberapa waktu teridentifikasi bahwa salah satu wilayah di kecamatan Sempor Kebumen tepatnya di desa Sempor cukup potensial untuk dijadikan bendungan. Butuh waktu sekitar 30 tahunan lebih untuk melanjutkan projek penelitian tersebut. 
 
Akhirnya sekitar tahun 1950-an, penelitian tersebut kembali dilanjutkan oleh para ahli. Hal pertama yang dilakukan pihak berkepentingan waktu itu adalah melakukan pembebasan lahan. FYI, dulu, area bendungan sempor yang sekarang ini ada adalah area pemukiman warga lho. Sehingga, untuk bisa mengubahnya menjadi projek bendungan maka mau tidak mau harus mengosongkan lahan tersebut.
 



Warga yang rumahnya terkena dampak pembebasan lahan menerima ganti rugi dari pemerintah. Sebagian besar warga yang mengalami dampak pembebasan lahan tersebut akhirnya memutuskan untuk pindah. Sebagian besar bertransmigrasi ke daerah Sumatera, yaitu Riau dan Jambi. Sementara sebagian warga yang tetap ingin menetap di Sempor, memilih untuk menggeser lokasi pemukiman mereka.
 
Setelah sengketa pembebasan lahan dianggap selesai, pada tahun 1958 baru dimulailah pengerjaan waduk yang dalam bukti naskah tertulis dinamai dengan “Proyek Sempor”. Selang beberapa tahun kemudian tepatnya 1967, terjadi bencana yang akan selalu diingat oleh Masyarakat Kebumen dan warga Sempor pada khususnya. Bendungan Sempor yang dulunya dibangun hanya menggunakan tumpukan tanah menggunung itu akhirnya jebol dan menyebabkan banjir besar yang mengerikan. 
 


Tercatat, 127 korban meninggal dunia pada kejadian naas tersebut. Kejadian menyedihkan tersebut terjadi sekitar awal bulan puasa sekitar jam 10 malam. Sejak kejadian tersebut, proyek waduk tidak dilanjutkan hingga kurang lebih 8 tahun. Selama kurun waktu tersebut, tragedi waduk Sempor jebol dibiarkan begitu saja tanpa perbaikan. Sampai suatu saat direncanakanlah kembali pembangunan bertajuk renovasi waduk sempor pada masa presiden Soeharto. Hingga akhirnya proyek tersebut dinyatakan rampung pada tahun 1978. 
 
Sebelum diresmikan, dibangunlah Monumen di salah satu titik sebelah utara Waduk. Monumen tersebut dibangun dalam rangka mengenang tragedi Jebolnya Waduk Sempor. Sebagai simbol kenangan, monumen tersebut dilengkapi dengan prasasti yang bertuliskan nama-nama korban meninggal pada tragedi tersebut. Termasuk juga tercantum, sejumlah nama pekerja pembangunan Projek Sempor yang meninggal saat pengerjaan proyek. Pada prasasati tertulis sebuah tagline dengan beberapa buah kata: "Paraboga, Paradipta, Paritirta, Pariwisata" yang artinya apa aku enggak tahu, heuheuheu. 
 


 
Selain spot yang di atas bendungan ini, sebenarnya ada beberapa spot lain yang bisa kita kunjungi, yang pertama yaitu ada Taman Bermain Anak Wahana Tirta Lestari, lokasinya tidak jauh dari tempat parkir. Di tempat tersebut terdapat beberapa permainan anak seperti ayunan perosotan dll.

Selain itu ada pula Taman Pokdarwis Mukti Marandesa, spot ini pernah aku ulas secara khusus di artikel yang lain, kalau mau baca lengkap, bisa klik disini. Di tempat tersebut banyak gazebo/saung untuk tempat makan dan di bawahnya terdapat perahu yang bisa dinaiki keliling waduk.

Ada pula spot lubang keluarnya air dari bendungan, yang merupakan area dari PLTA. Spot ini bisa kita saksikan langsung dari tepi jalan sebelum sampai ke waduk sempor.



Share:

16 May 2022

Agrowisata Bhumi Merapi Jogja : Eh Ada Santorini

 
Tempat wisata yang berlokasi di Kaliurang, Jogja ini sebenarnya bukan tempat wisata baru, udah lama banget masuk wishlist, tapi baru bulan Desember 2021 kemarin kita bisa datengin, dulu pernah viral banget di media sosial gegara ada spot foto berlatar luar negeri seperti Santorini.

Akses menuju Agro Wisata ini tidaklah sulit, sudah aspal mulus sampai lokasi, cuman ya paling macet kalau pas weekend datangnya. Biaya parkirnya murah cuma 5 ribu untuk mobil dan 3 ribu untuk motor, area parkirnya cukup luas untuk menampung motor dan mobil.






Untuk tiket masuknya 30 ribu rupiah per orang (harga pas weekend per Desember 2021). Banyak spot yang bisa kita kunjungi, bukan hanya tempat foto foto selfie. Ada kandang kelinci, dimana pengunjung bisa memberi makan, kemudian ada pula satu rumah kecil yang berisi beberapa jenis binatang seperti kucing, musang, landak kecil, garangan dll



Lanjut lebih dalam lagi, kita bisa naik kuda keliling area wisata dengan membayar 20 ribu, di area tengah ini terdapat tulisan "BHUMI MERAPI" yang selalu jadi spot andalan foto foto. Ada pula kambing dan domba, burung merak dalam kandang, burung merpati yang terbang bebas, kita bisa memberi makan mereka dengan membeli pakan terlebih dahulu. Disini juga terdapat tempat penyewaan baju atau kostum untuk foto foto biar lebih maksimal, tentu saja dengan membayar biaya sewa, harganya berapa ya, lupa persisnya, tapi lumayan mahal.


Nah spot yang terakhir kita kunjungi adalah Langlang Buana, spot ini menjadi spot favorit yang pernah viral banget beberapa tahun lalu. Ada beberapa area berlatar negara negara di luar negeri, tapi harus bersabar sih kalau mau foto foto disini, apalagi pas weekend, rame bangett, sulit dapat foto bagus, heuheuheu.








Nah di ujung area langlang buana terdapat sebuah spot dengan tempat duduk. Disini kita duduk istirahat dahulu karena capek keliling langlang buana, foto foto, sekaligus ngawasin anak biar enggak lari lari jauh. Nah pas lagi asyik duduk, eh tiba tiba gerimis datang, yaudah kita langsung cuss jalan cepat keluar menuju parkiran.





Sepertinya masih ada beberapa spot di Bhumi Merapi yang belum aku sambangi, udah keburu gerimis jadi langsung cuss ke parkiran. Overall tempat ini cocok buat ajak anak anak liburan, tempatnya luas, mereka bisa lari lari kesana kemari sekaligus edukasi mengenai binatang. Selain itu juga cocok buat kalian yang suka foto foto , karena ada spot langlang buana yang banyak spot selfie.

Selain itu, lokasinya yang strategis di Kaliurang, pas kesini kalian bisa juga sekalian mendatangi objek wisata yang tidak jauh dari Bhumi Merapi seperti Ledok Sambi, The World Landmarks - Merapi Park, The Lost World Castle, Stonehenge dll

***

Peta Lokasi Agrowisata Bhumi Merapi, Jogja

Share:

My Youtube Channel

Blog Archive