31 December 2014

Tenderloin Maknyus di Cowshed Steak House

Steak adalah salah satu makanan non-Lokal yang saya sukai, tapi ya itu karena harganya di atas rata rata jadinya gak bisa sering sering makan steak, bisa hancur dompet saya. 

Sekarang ini (akhir 2014), di sekitar Mataram setidaknya ada 4 tempat yang secara khusus menyediakan menu steak, yaitu Momo Steak (timur Mayura), Mama Steak (Mataram Mall bagian Belakang), Kastara (utara perempatan Seruni), dan Steak and Shake (timur Yugisah), nah dari keempat tempat tersebut alhamdulilah saya udah pernah nyoba semua. Menurut saya sih yang paling enak ya Mama Steak, gak heran sih lha tiap malam selalu ramai, tapi jangan nyari tuh Mama pas siang hari ya, karena memang bukanya pas malam aja.

Tapi ternyata sang Juara sekarang telah lengser, posisi nomor satu telah direbut oleh Warung Steak yang ada di daerah Batulayar (di Jalur Utama Mataram - Senggigi), namanya Cowshed Steak House. Saya udah agak lama penasaran dengan warung ini sejak buka beberapa bulan lalu, lha terus kenapa gak langsung coba? Satu hal yang membuat saya agak lama kesini adalah harganya, pernah suatu kali temen saya upload menu makanan di warung steak ini beserta harganya, wuih harus nabung dulu nih, hahahaha... *ngenes


Saya pilih yang tenderloin, karena kabarnya sih daging jenis ini lebih lembut karena di bagian sapi yang jarang digunakan gerak (kata om google), dengan kematangan Medium Well, Saus Black Pepper dan tambahan Mashed Potato + Vegetables. plus minuman Jus Mangga dah ditambah lagi dessertnya The Cowshed Brown Derby, yaitu donat hangat dengan topping es krim Vanilla Coklat, wiiiii

Kesan bagus yang saya dapat pertama disini, pelayanannya bagus, cepet, ramah tapi gak lebay. Selain itu penataan interiornya itu lho, serasa kita lagi di Amerika di jaman jaman dulu, masa masa kejayaan Cowboy (kecuali meja kursi), nice concept.  

Gak lama nunggu, akhirnya pesanan datang juga, Steak Tenderloin dan Jus Mangga.. Hajaar bleh..


Juara dah steak nya, mulai dari kematangan dagingnya kemudian sausnya dan mashed potatonya, ihhh bikin nagih.... Awalnya sih ngiranya cuma dikit, tapi setelah dimakan, weleh perut penuh banget, kekenyangan. Ini nih yang bikin posisi Mama Steak tergusur dari posisi puncak Chart Steak of The Year, haha...

Eits, ini belum selesai lho, setelah habis tak bersisa, datang lagi menu desertnya donat es krim, hohoho gegara kekenyangan sampai lupa kalau masih ada pesanan yang belum datang, yang memang sengaja dikeluarkan setelah menu utama nya habis. Hajar lagi bleh.....


Menu ini harus segera dihabisin nih, karena donatnya khan masih hangat, sedangkan di atasnya ada es krim, jadi kalau gak cepet cepet, meleleh dah tuh topping es krim nya. Sekali lagi lidah saya dimanjakan lembutnya donat plus manis gurihnya es krim Coklat Vanilla, aihhhhh padahal perut udah penuh, tapi rasanya pengen nelan terus, haha...




jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

25 December 2014

Rela Gatal demi Foto Bareng Ilalang


Menjadi pemuda yang maniak maen Instagram membuat saya selalu tertarik dengan spot spot baru yang sebenarnya gak istimewa, tapi dengan sudut pandang pengambilan gambar (angle) tertentu, sesuatu yang gak menarik itu berubah jadi menarik.

Seperti saat kemarin saya melihat postingan temen, yaitu foto di tengah ilalang yang rimbun. Kebetulan sekarang di Mataram lagi masuk musim penghujan jadi di beberapa tempat, mulai muncul padang ilalang, seperti di dekat Joging Track Taman Udayana, Jalan Gili Gede (timurnya Udayana) dan di samping kantor BPS Rembiga, Jalan Adi Sucipto.

Follow Me.....!!!!

Dari ketiga spot yang saya tahu itu, saya pilih yang di samping kantor BPS, haha iseng banget ya saya ini. By the way keisengan ini mulai muncul saat kehamilan istri semakin membesar, hobi saya yang jalan jalan plus foto foto ini harus tetap jalan sementara saya menjadi Suami siaga, hohoho alhasil saya tetap jalan jalan plus foto foto tapi di dalam kota saja.

Hestek #exploreberduasaja saya gunakan untuk postingan Instagram setiap jalan jalan yang kita berdua lakukan (saya dan istri). Karena cuma berdua, ya selalu istri saya yang jadi model foto nya, ihiy... model Instagram.

Dia sih aman aman saja blusukan ke tengah tengah padang ilalang karena pakai celana panjang, lha saya pakai celana pendek jeans kesayangan ini (karena cuma satu satunya), awalnya sih gak kenapa kenapa, tapi setengah jam kemudian, kaki saya gatal gatal semua, huaaaa.... Saya jadi Pria Gatal

Selfie Dulu :)


jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

20 December 2014

Gathering #3 GoproID Regional Lombok

Silakan dibaca dulu :

Setelah melewati dua gathering sebelumnya yang super seru, akhir minggu kemarin (14122014) saya dan temen temen dari GoproID Reg. Lombok mengadakan gathering lagi untuk yang ketiga kali, dengan mengangkat tema yang masih sama yaitu Snorkling Bareng.

Tapi untuk gathering kali ini persiapannya kurang nih, karena memang idenya dadakan, muncul di malam sebelum acara. Jadi malam itu setelah ide muncul, saya langsung bikin pengumuman ke temen temen nih, uhuy ternyata responnya bagus, semua setuju :) meskipun ada beberapa yang gak bisa gabung karena udah ada janji duluan.

Minggu pagi, sekitar pukul 10.00 WITA kita berkumpul di warung depan SPBU Meninting sebelum cuss rame rame ke spot snorkling, lokasi ini dipilih karena mudah dijangkau terutama bagi yang baru gabung, selain itu ya karena spot snorkling kita ada di lombok utara ya jadinya pas, lokasi ini ada di jalur utama menuju kesana.

Berhubung ini Gathering ke  3 jadinya sengaja saya buat jadi 3 lokasi ngumpul ngumpul hore, yaitu di Pantai Kecinan, Pantai Mentigi dan Bukit Nipah. Ketiganya ada di Lombok Utara.

1. Pantai Kecinan
Lokasi ini sangat bersejarah bagi kita karena Gathering pertama juga disini, disinilah awal mula dari pertemuan kita kita yang sebelumnya cuma say hello di Instagram dan Group WA huhuuhu *terharu . Saat sampai di sini, kita tidak langsung Snorkling tapi malah langsung nyebar, ada yang cuma duduk duduk asoy nunggu yang lain, ada pula yang nyari spot spot cantik buat fotoan plus narsis narsisan.


Setelah semua tim udah ngumpul (karena ada yang dateng telat), akhirnya kita langsung nyebur. Eits jangan lupa safety first ya, pake snorkle nya, baju lengkap (harusnya sih fullset) seperti buat diving, fin, dan tentunya yang paling penting kamera Gopro nya, hihihi. Oia satu yang perlu saya ingatkan ya, kebanyakan orang (cowok) kalau snorkling itu cuma pakai celana kolor aja, padahal kulit harus terlindungi lho, selain dari matahari juga dari terumbu karang yang mungkin gak sengaja bisa kena bagian anggota tubuh, kalau kena kulit secara langsung bisa tergores dan luka, apalagi kalau kena ikan/makhluk laut lain yang beracun, wiii ngerii.

Kondisi perairan di Pantai Kecinan siang ini kurang bagus nih, agak bergelombang sehingga airnya keruh dan mengurangi jarak pandang, gak seperti saat gathering pertama dulu yang super bening dan tenang layaknya di kolam.




Satu persatu dari kita mulai naik ke daratan, faktor arus dan gelombang tentunya membuat kita jadi mudah lelah dalam berenang. 

Tak ada yang lebih nikmat daripada makan setelah snorkling, yuhuuu. Ada satu pasangan dari tim kita ini yang selalu lengkap dalam hal konsumsi, sebut saya Yadi dan Indah. Hohoho saat saya sudah sampai darat lagi, di situ sudah tersedia dua mangkok potongan mangga yang warnanya kuning mengkilap yang tentunya menggugah selera makan bagi siapa saja yang melihat, sikat guys.

Sambil ngobrol ngobrol gak kerasa saya udah habisin satu mangkok sendiri :)

2. Pantai Mentigi
Pantai Mentigi ini lokasinya ada di sebelah utara Pantai Kecinan. Saya pilih lokasi ini karena lokasinya yang gak jauh dari Spot Pertama, dan yang kedua lokasi ini terumbu karangnya lumayan bagus, karena memang jarang yang snorkling disini (orang orang belum pada tahu).

Ngopi dulu Kakak
Awalnya, cuaca di Pantai Mentigi ini masih bagus, cuma terlihat memang mendung di kejauhan, bukan di atas pantai ini. Para ibu ibu pun langsung menggelar tikar dan menyiapkan kopi, hohoho kita ngopi dulu sebelum terjun snorkling. Aihhh gathering kali ini memang luar biasa, kombinasi dari wisata keluarga dan aktivitas menyalurkan hobi.

Karena keasyikan ngopi, eh kita jadinya nyemplung pas mendung udah nyampe di langit pantai mentigi ini, tapi belum ujan sih.

Kondisi air lautnya mulai keruh dan bergelombang, lebih besar dari pantai kecinan tadi, tapi kita tetap memaksakan snorkling, meski agak kurang nyaman karena kebawa arus maju mundur, sampai akhirnya hujan turun dan gelombang semakin besar, kita semua balik ke daratan, karena sudah tidak aman untuk snorkling. Tapi untungnya saya udah dapet beberapa foto di sini. Menurut saya terumbu nya lebih bagus dari dulu saat saya pertama kali kesini, meski memang ikan nya yang gak banyak.



Berugak tiba tiba penuh gegara hujan, haha. Semua berteduh. Dan warung sebelah tiba tiba juga rame pesanan kopi dan pop mie, yaaa memang pas sih hujan hujan gini makan pop mie sambil ngopi.

Karena sudah pesimis  kondisi perairan bakal kondusif lagi, akhirnya kita kita menyudahi dengan bilas pake air tawar dan ganti baju. Kebetulan di sini ada satu bilik/tempat ganti yang dilengkapi sumur air tawar, tapi ya harus udaha dulu, nimba air sumur :)

Cukup lama juga kita disini, bahkan sampai hujan reda pun kita masih tetep betah disni, udah terlanjur PeWe sih, malah ada yang sampai ketiduran. Haha. Sampai pada akhirnya munculah penjual rujak keliling yang datang dengan naik motor revo, menawarkan kesegaran irisan buah plus sambal pedas nya, wiiii Kita pesta Rujak......

3. Bukit Nipah
Setelah puas pesta Rujak, kita pun cabut dari pantai mentigi menuju Bukit Nipah buat nikmatin senja. Nah sebelum sampai ke Bukit Nipah nya, kita mampir foto foto dulu nih di pinggir jalan antara Bukit Nipah dan Pantai Pandanan.



Seperti biasa, hari minggu sore Bukit Nipah memang gak pernah sepi, dan selalu ada klub klub atau komunitas motor yang nongkrong disini, sore ini ada jejeran motor RX King dan di seberangnya ada kumpulan motor Kawasaki.

Ahh tapi sayang sekali langit di barat sana mendung, padahal di atas Nipah ini cerah ceria lho. Jadinya gak kelihatan deh Sunsetnya.

Parkiran Penuh

Seru Seru Seru, sumpah seru banget gathering kali ini, meskipun acaranya dadakan. Next time kita bakal ngadain gathering lagi yang lokasinya masih dirapatkan. Buat kalian pengguna gopro yang berdomisili di Lombok atau lagi ada di Lombok, atau yang tertarik dengan kamera Gopro dan pengen gabung dengan kita, silakan follow IG dan Twitter @goproidlombok , karena setiap kali mau ada event, kita pasti umumkan di sana :)

Sampai jumpa di Gathering #4 GoproID Lombok


Video gathering #3 GoproID Lombok


Share:

15 December 2014

Nonton Dolalak di Purworejo Expo 2014


Beruntung banget nih, pas lagi jalan jalan ke Kab. Purworejo, Jawa Tengah pas lagi ada event tahunan yaitu Pekan Purworejo Expo, yang memang diadakan setahun sekali dalam rangka peringatan ulang tahun kabupaten ini. Tahun 2014, event ini diadakan mulai tanggal 29 Oktober – 2 Nopember 2014 di Alun Alun Purworejo.

Sebenernya acara expo –expoan seperti ini sudah sering saya lihat di Lombok, khususnya di Kota Mataram, saking seringnya acara seperti ini diadain, jadi gak ada kesan WAH nya lagi, yaa meskipun dengan nama nama yang berlainan, tapi dengan konsep yang sama. Berbeda dengan di Purworejo, acara ini diadakan Cuma setahun sekali, jadinya event ini tetap menjadi WAH bagi warga kota ini, dan selalu penuh sesak pengunjung setiap kali diadakan. 

Karena lokasinya di alun alun, yang notabene outdoor, jadi di sini didirikan beberapa tenda raksasa biar gak kepanasan, maklum ini lagi musim super kemarau. Cuma sebentar sih saya ada di dalam tenda raksasa ini, karena saking penuh sesaknya, dan saya pun keluar di pintu barat yang langsung menuju panggung hiburan.

Kebetulan di Panggung nya lagi ada acara hiburan nih, yaitu Tari Dolalak (atau disebut juga Jidur). Tari ini merupakan tarian khas Kabupaten Purworejo. Wuih seneng banget saya, asal kalian tahu ya, saya udah lama banget gak nonton tarian ini, terakhir tuh dulu pas waktu SD, pas tetangga ada acara nikahan. Kalau jaman dulu memang acara ini sering diadain pas seseorang lagi mengadakan acara seperti nikahan, buat hiburan.

Berdasarkan pengamatan saya, ada beberapa ciri khas dari tari dolalak ini :
1. Diadakan di panggung, ya setidaknya lebih tinggi dari posisi penonton.
2. Sebagian besar penarinya cewek cewek muda, kadang ada juga sih yang cowok (tapi pasti sepi penonton)
3. Pakai Seragam mirip serdadu Belanda jaman dulu, lengkap dengan topi dan celana pendek, ya semacam celana gemes gitu dah, plus stocking
4. Selalu ada penari yang kesurupan (mendhem), tapi gak semua nya, paling cuma 2 atau 3 secara bersamaan. Dan saat kesurupan pasti dipakaikan kacamata hitam. Nah setelah kesurupan ini, penari akan menari dengan lebih energik dan bertenaga.

Dolalak

Yang bikin makin seru nih, salah satu dari tiga penari yang kesurupan memanggil salah satu penonton yang ternyata itu Bupati Purworejo, hohoho penonton bersorak sambil tepuk tangan. Nah di atas panggung, pak bupati joget joget asoy bareng ketiga penari yang kesurupan.

Saat lagi asyik nonton dolalak ini, perhatian saya tertuju pada kuda kuda yang ada di deket panggung, mereka disewakan untuk dinaiki, wiii. Seruu nih kayaknya naik kuda.

Meskipun kayaknya seru, tapi saya males naik, hihihi, dan saya tawarkan ke istri saya, eh kebetulan dia mau, mau banget malah, mau mau nafsu gitu, huahahaha.

Dengan membayar 10 ribu, dia naik kuda sambil dituntun pawangnya dari satu ujung alun alun ke ujung lainnya, kemudian balik lagi ke tempat semula. Saya lihat dia seneng banget, ketawa ketawa heboh, kombinasi antara takut dan bersemangat :)

Naik Kuda....

Share:

10 December 2014

Ngadem di Taman Mayura Mataram

Sejarah Taman Mayura
Dalam bahasa Sansekerta, Mayura berarti burung Merak. Taman yang dibangun oleh Anak Agung Ngurah Karangasem pada 1744 ini pada awalnya bernama Taman Kalepug yang berati suara jatuhnya air di telaga. Nah, mengapa berganti menjadi Mayura karena pada kala itu banyak ular di kawasan taman ini. Untuk mengusir ular, didatangkanlah burung Merak dari Palembang untuk memangsanya. Sejak itulah Taman Kalepug berganti nama menjadi Mayura. Kini yang tersisa hanyalah relief-relief burung Merak yang semakin menyakinkan bahwa legenda tentang ular dan burung Merak memang ada.

Taman Mayura merupaka saksi keberadaan kerajaan Singasari dan orang-orang Bali di Lombok pada abad ke-19. Uniknya di taman ini Anda akan menemui betapa sejak dahulu kala semangat perbedaan sudah ada dipelihara oleh raja-raja Singasari dan Mataram. Bale Kambang atau bangunan terapung di tengah kolam Taman Mayura menceritakan hal itu. Dalam Bale Kambang kita akan menjumpai patung-patung yang bercirikan Muslim, Cina, dan Jawa. Patung yang mencirikan Muslim berada di bagian Barat, timur dan utara Bale Kambang bersebelahan dengan bangunan linggih yang kental corak Hindu Balinya. Pada saat itu, Bale Kambang dipakai untuk mengadili suatu perkara pada jaman penjajajahan Belanda.
Bale Kambang

Nah begitulah sekelumit cerita mengenai sejarah Taman Mayura yang baru aja kemaren saya datangi, padahal saya udah lama tinggal di Mataram dan lokasinya pun gak jauh, ada di arah timur Mataram Mall, sekitar 1 Kilometer, kiri jalan. 

Pagi itu (22 Nop 2014), saya dan istri memang lagi pengen jalan jalan, mumpung lagi libur sekaligus ngilangin suntuk, tapi ya gimana lagi, kondisi istri yang lagi gak memungkinkan buat jalan jalan jauh membuat kita pun akhirnya terdampar di Taman Mayura ini.

Untuk masuk, kita harus membayar tiket masuk sebesar lima ribu rupiah per orang, sedangkan untuk parkir motornya gratis :)

Gak banyak sih yang bisa dilakukan di dalem sini, kita berdua cuma duduk duduk aja ngadem, di bawah rimbunnya pohon mangga dan manggis yang lagi berbuah.


Oia ada satu hal yang gak disangka sangka, ternyata kolam luas di dalam taman mayura ini dijadikan sebagai tempat untuk mancing massal, hihihihi, pagi ini banyak banget bapak bapak yang lagi mancing disini, wah tahu gitu tadi saya bawa joran pancing nih di sini. Selain tempat buat mancing, di dalam arean taman mayura ini juga sering buat acara konser dan nikahan lho. Selain itu ada juga wahana bebek bebekan yang bisa digunakan buat mengarungi kolam taman ini, tapi ya gimana ya, banyak yang lagi mancing, hihihi entar bebeknya kepancing lagi, khan repot.


Dibagian belakang komplek Taman Mayura, terdapat Pura Jagatnatha Mayura, pengen sih masuk, sekedar lihat lihat, tapi pintunya tertutup, dan akhirnya kita cuma foto foto di depannya aja.

Di sekitar pura terdapat pohon beringin. Menurut kepercayaan sih pohon beringin bukan hanya mengandung unsur mistis namun juga merupakan pertanda suatu tempat akan makmur, jaya, serta selalu aman sentosa. Filosofi ini persis seperti di Alun-alun Kidul Jogjakarta yang memiliki dua pohon beringin besar dengan sumber kemakmuran bagi masyarakat yang memercayai.

jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

7 December 2014

Serunya Perang Topat 2014


Weekend di awal Desember 2014 dimeriahkan oleh event besar yang digelar pemerintah Kabupaten Lombok Barat, yaitu Perang Topat. Event ini ada setiap tahun di Bulan Desember. Karena diadain pas Bulan Desember jadinya setiap event ini pasti diiringi oleh gerimis hujan yang awet sejak mulai sampai selesai. 

Awalnya saya janjian dengan tiga orang temen, tapi ternyata dua diantara mereka kibarkan bendera putih gegara hujan, alias takut hujan, yasudah akhirnya saya pergi berdua dengan Yadi, temen baru saya yang sebentar lagi menikah.

Ini adalah kali kedua saya ikut event ini, pertama ikut dulu pas tahun 2011, udah saya posting juga sih di blog ini, silakan dicari ya.

Seperti biasa, event ini digelar di komplek taman lingsar, lombok barat yang lokasinya gak terlalu jauh dari Kota Mataram, ya kira kira 30 menit lah naik kendaraan bermotor.


Sekitar jam 4 sore, kita sudah sampai di lokasi. Komplek Taman Lingsar yang biasanya sepi, sore ini berubah menjadi seperti pasar, selain dipenuhi pengunjung, juga dipenuhi oleh para pedagang, mulai dari berbagai jenis makanan (lemang, jagung bakar, soto, bakso), baju, bahkan CD/DVD bajakan, lengkap dah pokoknya.

Di sekitar panggung sudah siap para penabuh gendang beleq yang rencananya mau tampil untuk menyambut kedatangan Bupati Lombok Barat dan jajarannya, dan jalan menuju panggung dijaga ketat oleh para petugas Satpol PP Lobar yang unyu unyu, hihihi


Selain warga lokal, banyak juga ternyata bule yang datang, ada yang sendiri, ada yang ama pasangannya, ada yang ama keluarganya. Di sini bule diistimewakan oleh para polisi, jadi kalau ada bule yang mau ke barisan kerumunan paling depan, si pak polisi bantu buka jalur agar si doi bisa berdiri paling depan, hohoho enak ya, sayang sekali muka saya Indonesia banget jadinya gak mungkin nyamar jadi bule, pasti ketahuan lah. Dan setelah sekian lama menunggu, akhirnya tamu agung yang ditunggu tunggu pun tiba, Selamat Datang Bapak Bupati... *salim


Kemudian dilanjutkan dengan iring iringan para bapak bapak berpakaian prajurit Belanda warna Hijau lengkap dengan senapannya, Ibu Ibu yang membawa berbagai macam hasil bumi dan ketupat (topat) yang nantinya akan dijadikan amunisi perang, dan tarian tawaq-tawaq. Iring iringan ini menuju bagian dalam pura dimana kita kita gak boleh masuk, jadinya kita gak tahu ada apa dan sedang terjadi apa disana. Selama menunggu itu, di panggung digelar pertunjukan Peresean dan Tari Mandalika.






Acara puncak yang ditunggu tunggu pun akhirnya tiba, yaitu prosesi perang topat, yang diawali dengan pelemparan topat pertama oleh bupati Lombok Barat dan tamu undangan lain. Dengan pelemparan pertama ini, secara resmi perang topat pun dimulai. Penonton yang awalnya berdiri di bagian depan langsung berlarian mundur, takut kena lemparan ketupat. Menyisakan para pemuda yang asyik saling lempar ketupat. 

Pelemparan Topat Pertama

Tapi lempar melempar ini gak asal lempar ya, melainkan dibagi menjadi dua kubu, yaitu atas dan bawah, kubu atas ada di sisi utara sedangkan kubu bawah ada di sisi selatan. Kedua kubu saling lempar menggunakan topat (ketupat) kecil yang telah disediakan. 

Awas... harus hati hati ya, kecil kecil gini topat ini menyakitkan lho, apalagi kalau sampai kena muka. Yang harus lebih diwaspadai yaitu adanya peserta yang sengaja bikin rusuh, yaitu dengan melempar selain topat, seperti bonggol jagung bakar, botol minuman, bahkan sampai telur busuk, haha alhamdulilah gak kena semuanya, tapi salah satu temen saya yang dari komunitas Lombok Backpacker ternyata ada yang kena telur busuk, hahaha baunya itu lho, hiiiiii.. *disgusting

yang di rumput2 itu adalah Kubu Bawah

in adalah Kubu Atas

Acara perang perangan ini ternyata sebentar banget, gak sampae 15 menit, panitia sudah meniup panjang peluit, yang artinya perang harus dihentikan, tapi ya yang namanya lagi seru seruan, tetep aja ada yang bandel gak mau berhenti, sampai sampai para polisi harus ikut turun tangan buat memberhentikan.

Oia perlu saya ingatkan ya, ini perang bukan perang beneran ya, ini cuma perang perangan, perang dengan penuh tawa gembira suka cita dengan tujuan untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama :) Setelah selesai perang, ketupat ketupat kecil ini gak dimakan lho, karena kepercayaan mereka bisa menyuburkan lahan/kebun/sawah jadi dibawa pulang untuk nantinya ditebar di kebun/sawah/lahan mereka.




jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH


- Baca Juga :>> Perang Topat 2011
Share:

4 December 2014

Mlipir Fotoan di Taman Kenikir Monjok

Hari sabtu pagi pagi udah mendung aja nih, bisa jadi ini pertanda Mataram udah memasuki musim Penghujan 2014 nih. Sehabis sarapan Soto Yugisah, saya dan istri pun lanjut pulang kerumah, maksudnya biar gak kehujanan sih, lha langit udah mendung gini. Tapi eh tapi pas lewat di Jalan Terusan Bung Hatta Mataram yang tembus ke Gegutu, kita berdua ngelihat ada taman bunga kenikir warna kuning yang warnanya sangat mencolok diantara persawahan padi yang berwarna hijau. Dan tujuan kita pun berubah 369 derajat, lupa dengan langit mendung.

Motor saya hentikan dan parkir cantik di pinggir jalan di bawah pohon mungil. Pas sampai sini ternyata udah ada dua gadis Mataram (kayaknya sih masih gadis) yang udah asyik fotoan. Tengak tengok kanan kiri saya nyari pemilik atau penjaga taman ini, niatnya sih mau minta ijin buat fotoan, eh ternyata gak ada, yasudahlah, kita langsung masuk aja.

Oia sebenernya saya sebulan lalu sudah tahu mengenai spot ini lewat postingan temen di Instagram, tapi ya itu belum tahu lokasi persisnya dimana, cuman dapet clue kalau lokasinya ada di deket Jalan Baru Monjok terusan Bung Hatta.

Disini setidaknya ada tiga jenis bunga yang ditanam di bekas areal sawah padi, salah satu yang warnanya paling mencolok adalah Bunga Kenikir., yang lainnya gak tahu namanya :) dan memang yang paling sering dipakai buat fotoan ya taman bunga kenikir itu.

Meskipun tadi pagi awalnya cuma pergi sarapan doang, hohoho tapi kamera gak pernah lupa dibawa donk, karena sebuah momen itu memang datangnya suka gak diduga, ya seperti sekarang ini, nemu spot di sawah sawah pinggir jalan.

dan Foto foto dimulai............ 






jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

1 December 2014

Renang Renang Iseng di Hotel Grand Legi

Iseng iseng yang berbuah kebasahan, itulah cerita kita di pertengahan Oktober kemarin. Kisah ini berawal ketika kita (saya dan istri cantik saya) mati gaya gegara bingung mau jalan jalan kemana, bukan karena kehabisa tujuan sih, tapi gegara waktunya yang gak Oke, waktunya nanggung buat jalan jalan asoy ke pantai/air terjun. Tapi kemudian ide itu muncul seketika setelah saya melihat celana kolor ngegantung di balik pintu, "Ahaaa gimana kalau kita maen basah basahan aja di kolam renang hotel terdekat?" saya tanya pada perempuan cantik di sebelah saya. Gayung pun bersambut, dia mengangguk mau, mau mau malu gitu, hihihihi. Dan dari sekian banyak pilihan hotel di deket rumah, pilihan jatuh pada Hotel Grand Legi, horee selamat buat Grand Legi.....

PACKING
Packing atau berkemas adalah hal yang wajib dilakukan sebelum renang, ya khan gak mungkin donk, kita tiba tiba langsung cuss berangkat renang gitu aja, bisa bisa pulang pulang cuma koloran doang. Barang yang kudu alias wajib 'ain dibawa yaitu celana kolor, handuk, duit, dan tentunya Kamera, nah ini barang barang khusus cowok ya, kalau cewek ya bisa lebih ribet lagi, misalnya aja seperangkat alat make up dan seperangkat alat daleman atas bawah :p

Berhubung Hotel Grand Legi ini gak jauh dari rumah, ya jadinya 10 menit aja nyampai, kalau di peta sih jaraknya paling cuma 1 centimeter, tapi kalau jalan kaki capek juga sih, bisa bisa belum sampai kolamnya udah basah duluan (basah keringet)

Kolam renang di Grand Legi ini memang terbuka untuk umum, gak cuma buat yang nginep di hotel aja, jadi dari parkiran langsung aja cuss ke kolamnya, trus tinggal cari deh berugak2 yang masih kosong buat naruh barang barang kita.

Biaya renang disini lumayan mahal juga sih, 50 ribu per orang, yaa maklum lah namanya juga di hotel, tapi itu dah termasuk Orange Juice super segerr yang dikasih pas kita dateng.


Meskipun Kolamnya gak terlalu luas ya, tapi udah dibagi dua yaitu yang dangkal dan yang dalam, bentuknya pun gak kotak kaya di kolam renang umum. Kurang enaknya renang di kolam renang hotel tuh gak ada tempat buat terjun terjunan... hihihi padahal pengen nih loncat dari ketinggian gitu. Tapi positifnya di sini suasananya tenang, bisa renang dengan nyaman, dan asoy.

LAPAR... adalah rasa yang pasti muncul setelah kita renang, meskipun itu cuma renang renag hore alias maen aer. Tapi tenang, kita bisa kok pesen makanan disini, ada nasi goreng, kentang goreng dll, tapi ya itu harga nya harga hotel :P

Pemadam Kelaparan

Lihat gambar di atas.... Berhubung duit mepet alhasil kita cuma pesen kentang goreng dan es coklat, (+ orange juice gratisan) hihihihi...



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok
LOMBOK itu INDAH
Share:

My Youtube Channel

Blog Archive